Anda di halaman 1dari 9

METODE KERJA

WATERPROFING
METODE KERJA WATERPROFING INTEGRAL

PENGERTIAN WATERPROOFING

Beton merupakan salah satu elemen penting dalam bangunan, peruntukannya untuk menopang kokohnya suatu bangunan.
Terkadang pada bagian bangunan tertentu beton diharuskan ditempatkan pada lokasi yang bersentuhan dengan tekanan air.
Untuk itu pada lokasi-lokasi tertentu yang mengharuskan beton bersentuhan langsung   dengan air / tekanan air, seperti:
basement, kolam renang, tanki air, dak beton, dll, sebaiknya digunakan bahan tambahan yang dapat membuat beton kedap air.  

Waterproofing adalah sebuah prosedur yang dilakukan untuk membuat sebuah objek menjadi tahan atau kedap terhadap air.
Sebuah konstruksi bangunan biasanya menggunakan lapisan waterproof untuk melindungi dan menjaga ketahanan struktur
bangunan tersebut. Ruangan yang umumnya diberi lapisan waterproof adalah ruangan basement, atap dan area basah lainnya.
Air dapat masuk ke ruangan bawah tanah atau basement melalui engsel, dinding atau lantai. Jika tidak dilindungi dengan
sempurna, bangunan Anda akan mengalami kerusakan karena air. Ada beberapa jenis waterproofing yang beredar di pasaran,
masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, khusus untuk proyek Pengembangan Bandara Sultan
Hasanuddin Makassar menggunakan beberapa type diantaranya :

1. WATERPROFING INTEGRAL

Integral Waterproofing merupakan modifikasi dalam bidang waterproofer. Aplikasinya berbentuk cairan yang langsung
ditambahkan kedalam beton dan dapat mempermudah dan mempersingkat waktu pelaksanaan proyek.  Integral waterproofing : 

•Setebal beton = waterproof, menolak air dari segala sisi beton 


•Permanen waterproof, tidak perlu diganti setiap 10 atau 15 tahun 
•Beton akan kering dan non absorbtif, kebocoran hanya terjadi jika ada retak, keropos dan kegagalan di sambungan. Bocor akan
lebih mudah diperbaiki langsung ke sumbernya dengan metode injeksi groutingatau polyurethane
METODE KERJA WATERPROFING INTEGRAL

Waterprofing integral untuk proyek bandara sultan hasanuddin makassar menggunakan Type Conplast WP 421 ex Forsoc
yang mana syarat yang harus dipenuhi dari RKS antara lain :

1. Jumlah bahan cementius 375 Kg/m3


2. Water cement ratio 0,40
3. Slump awal 80 ± 20 mm
4. Dosis rata – rata ± 3-4 liter/m3
5. Slump akhir 140 ± 200 mm
6. Pencampuran admixture dilakukan di lapangan
7. Referensi ASTM C 494
8. BS 5075
9. DIN 1048 (1045)

METODE PELAKSANAAN

1.Pengetesan / trial mix integral beton mutu Fc 35 mpa untuk proyek Bandara Sultan Hasanuddin Makassar di laksanakan di
batcing plan PT. Wika Beton yang berada di area proyek
2.Metode pencampuran dilakukan di lapangan dengan cara menambahkan material integral type Conplast WP 421 ke dalam
mixer dengan perbandingan 1m3 sebanyak 4,5 liter.
3.Untuk pengujian kedap beton hasil pencamuran dengan integral type Conlpast WP421 akan dilakukan dengan metode :
• Penetrasi berdasarkan DIN 1048, pada umur 28 hari penetrasi masx 4,6 cm
• Absorbsi beton pada umur 28 hari maksimum 3%.
4.Untuk benda uji pengecoran selanjutnya akan di sesuaikan dengan RKS yang telah di setujui

Untuk scope lingkup pekerjaan waterproofing integral proyek bandara sultan hasanuddin makassar meliputi area sumpit, bak
GWT, bak STP serta lantai semi basement.

1.. 
METODE KERJA WATERPROFING COATING

2. WATERPROFING CEMENT BASE (COATING)

Merupakan perlindungan rembesan dengan menggunakan bahan polimer berbentuk bahan cat untuk menutup permukaan
struktur yang dilindungi.Umumnya digunakan untuk perlindungan lantai & dinding area toilet, bak, tanki dan juga dapat
dipergunakan untuk perlindungan terhadap permukaan kayu.Untuk permukaan luas dan perlindungan yang lebih kuat dapat
menggabungkan dengan bahan polyester pada permukaan yang dilindungi.

Waterprofing coating untuk proyek bandara sultan hasanuddin makassar menggunakan Type Brushbond Flek ex Forsoc
yang mana syarat yang harus dipenuhi dari RKS antara lain :

1. ASTM D 146 Viability


2. ASTM D 836-81
3. ASTM 0412 Elongation
4. ASTM 0412 -80 Tensile Strenght

METODE PELAKSANAAN

• Pekerjaan water proofing coating dikerjakan sebelum permukaannya di finish.


• Membuat pinggulan pada bagian pertemuan lantai dengan dinding serta di plester / aci bagian dinding yang naik ± 20
cm.
• Menutupi bagian yang berlubang dan membuat langsam pada bagian yang tidak sama tinggi dan lokasi lantai
disarankan di trowel agar rata.
• Cek permukaan lantai dan dinding  secara keseluruhan. Permukaan harus bersih dari lumpur dan tanah serta bebas
dari minyak atau oli.
• Semua instalasi pipa harus sudah terpasang rapi dan diproteksi (grouting).
• Kikis permukaan lantai dan dinding  yang keropos dengan menggunakan pahat beton atau kape scrabe.
• Bersihkan dan cuci permukaan lantai dan dinding dari kotoran dan debu  dengan sikat kawat dan air bersih.
METODE KERJA WATERPROFING COATING

• Aplikasi waterproofing membrant dimulai dari sudut pertemuan permukaan lantai dan dinding dengan menggunakan
kuas atau roll.
• Setelah diberi lapisan pertama, kemudian diberi lapisan kain kassa dan dilapis kembali dengan water proofing coating.
Sepanjang pertemuan sudut antara lantai dan dinding diperkuat dengan serat fiberglass.
• Ketinggian aplikasi water proofing coating untuk area permukaan dinding minimal 20 cm (atau sesuai dengan gambar
kerja) dari permukaan lantai.
• Biarkan aplikasi water proofing coating setting selama minimal 1 x 24 jam, setelah itu baru dilakukan tes rendam
dengan menggunakan air selama minimal 1 x 24 jam.

ILUSTRASI
PEKERJAAN
COATING
METODE KERJA WATERPROFING
ATAP
3. WATERPROFING MEMBRAN

Membran merupakan tipe Waterproofing yang pertama kali dikembangkan. Produk ini dapat berfungsi Waterproof jika aplikasi
produk tidak terdapat kelalaian. Perlindungan ini menggunakan membran atau lembaran yang terbuat dari karet terhadap
permukaan struktur. Biasanya dipergunakan untuk struktur dak atau atap beton. Lembaran membran di susun sesuai dengan
keperluan seluruh permukaan struktur yang dilindungi. Waterproofing dengan jenis membran terbuat dari
bahan monomer kimia, etilena, propilena yang dicampur dengan bahan karet.

Di bawah ini beberapa keterangan mengenai produk Membran : 

1.Membran membutuhkan perawatan yang lebih rumit karena rentan terhadap kerusakan sewaktu aplikasi atau pun sesudah
terpasang 
2.Aplikasi / pemasangan membran membutuhkan waktu, sehingga mempengaruhi waktu selesainya proyek serta biaya
operasional yang dikeluarkan. 
3.Umur membran hanya bertahan sekitar 10 sampai 15 tahun, setelah itu perlu penggantian secara berkala. Jika Membran
diaplikasi di atap, podium atau watertank mungkin masih bisa diganti setiap 10 atau 15 tahun, tetapi hal tersebut tidak dapat
dilakukan jika membran digunakan di basement. 

Jika ada retak pada beton dan ada sedikit lubang atau kerusakan pada membran, perbaikan akan sangat sulit dilakukan. Jika
membran di atap atau water tank permukaan screed dapat dibongkar untuk melakukan repair, tetapi jika di basement hal ini tidak
dapat dilkukan karena berada di bawah slab beton dan sumber bocor akan sangat sulit ditemukan, sehingga tidak dapat
menyumbat langsung di sumber kebocoran. Untuk Proyek Pengembangan Bandra Sultan Hasanuddin Makassar waterproofing
membrane menggunakan Type Peneseal Pro
METODE KERJA WATERPROFING
ATAP
Waterprofing membrane untuk proyek bandara sultan hasanuddin makassar menggunakan Type Peneseal Pro ex Forsoc
yang mana syarat yang harus dipenuhi dari RKS antara lain :

1. Referensi ASTM C 494


2. BS 5075
3. DIN 1048 (1045)

Metode pelaksanaan pekerjaan waterproofing Peneseal Pro adalah sebagai berikut 

1.Persiapan kondisi lokasi yang akan dilakukan pekerjaan waterproofing dan pembersihan. Jika terdapat retak-retak pada beton
harus dilakukan perbaikan terlebih dahulu dengan cara dichipping / diketrik sampai beton yang bagus dan diisi dengan semen
grout.
2.Pada saat akan dilaksanakan lokasi harus dalam keadaan kering serta bersih dari debu dan kotoran.  
3.Waktu pelaksanaan pekerjaan waterproofing dilakukan dalam kondisi cuaca yang cerah, dan harus dihentikan bila hujan /
akan turun hujan / angin bertiup kencang. 
4.Bila hujan turun sebelum permukaan beton kering (1-2 jam), penyemprotan ulang perlu dilakukan setelah permukaan beton
kering. 
5.Penyemprotan pada permukaan beton dengan dosis 1 ltr / 5 m2 untuk permukaan beton normal, 1 ltr / 6 m2 untuk permukaan
beton rata dan halus. 
6.Dilakukan pembasahan dengan ketentuan : pembasahan pertama dengan air dilakukan setelah permukaan kering (2-6 jam)
selanjutnya pembasahan kedua dilakukan setelah 24 jam dan pembasahan ketiga setelah 48 jam.  
7.Setelah pembasahan ketiga, permukaan beton siap untuk dilakukan test kekedapan air (test rendam).
METODE KERJA WATERSTOP

3. WATERSTOP

Pada beton waterproof yang telah dipadatkan dengan benar, tidak akan ditemui air. Oleh karena itu, hanya sambungan beton
atau lubang yang menembus beton waterproof yang harus ditutup rapat. Direkomendasikan penggunaan Waterstop pada
sambungan beton. Waterstop yang digunakan dalam proyek ini merupakan jenis waterstop yang fleksibel yang terbuat dari
bahan Butyl Rubber yang mengembang ± 10 hari setelah terekspos air. Penggunaannya dikombinasikan dengan lem yang
dapat merekat kuat sekalipun diaplikasikan pada kondisi beton lembab atau basah.Waterstop biasanya dipasang pada
sambungan beton baik pada dinding maupun lantai yang berhubungan langsung dengan tanah seperti area basement

Waterstop untuk proyek bandara sultan hasanuddin makassar menggunakan Type Sika Swell S-2 (Swelable Sealant) ex Sika
METODE KERJA WATERSTOP

Anda mungkin juga menyukai