dalam rangka proses transaksi dan lazim dipergunakan dalam rangka transaksi jual beli saham, pembiayaan dan transaksi lain, dimana salah satu pihaknya memiliki kewajiban untuk menjaga kerahasiaan data-data yang ada. Perjanjian ini seperti juga Perjanjian lainnya memiliki 3 bagian utama yaitu:
Pembukaan Perjanjian;
Isi Perjanjian;
Penutup Perjanjian. Bagian pembukaan dari Perjanjian ini akan berisi:
Tempat dan tanggal ditandatanganinya
Perjanjian;
Identitas Para Pihak dalam Perjanjian;
Sebutan bagi Para Pihak dalam Perjanjian.
Pada bagian Isi Perjanjian ini adakalanya Para Pihak membuatnya bukan dalam bentuk pasal demi pasal tetapi dalam bentuk numerisasi/nomor-nomor sebagai pengurutan dari isi perjanjian contohnya seperti dalam Perjanjian ini. Isi Perjanjian ini akan mengatur tentang:
1. Jenis data-data, dokumen atau hal-hal yang
dapat dikategorikan sebagai informasi yang harus dirahasiakan (“Informasi Rahasia”) serta akan dipergunakan untuk apa Informasi Rahasia tersebut dibutuhkan.
2. Bagian ini mengatur ketentuan atas ijin yang
diberikan pemilik Informasi Rahasia kepada Pihak lainnya, dalam rangka pembukaan/penggunaan Informasi Rahasia dan hal-hal yang dibuat serta terkait dengan Informasi Rahasia tersebut. 3. Bagian ini mengatur tentang tindakan-tindakan dan perhatian yang harus dilakukan oleh Pihak yang akan mempergunakan Informasi Rahasia terhadap Informasi Rahasia milik Pihak Lainnya, dengan ketentuan Informasi Rahasia dimaksud harus memperoleh perlakuan dan perhatian yang sama dengan Informasi Rahasia yang dimiliki oleh pihak yang akan mempergunakan Informasi Rahasia.
4. Pemberian Pembatasan ijin mempergunakan
Informasi Rahasia oleh pemilik Infomasi Rahasia kepada representatif/afiliasi dari pihak yang akan mempergunakan Informasi Rahasia dan ketentuan tidak diperbolehkannya representatif/afiliasi yang memiliki bidang usaha yang sama dengan pemilik Informasi Rahasia mempergunakan Informasi Rahasia dimaksud. 5. Bagian ini mengatur pengecualian atas penggunaan Informasi Rahasia oleh Pihak yang akan mempergunakan Informasi Rahasia, yaitu:
Jika Informasi Rahasia tersebut telah diketahui
oleh umum;
Jika Informasi Rahasia tersebut diperoleh sendiri
oleh Pihak yang akan mempergunakan Informasi Rahasia tersebut;
Jika diperintahkan oleh hukum berlaku untuk
dibuka.
Dengan ketentuan hal tersebut diatas dapat
dilakukan setelah melakukan diskusi dan pembicaraan dengan Pihak Pemilik Informasi Rahasia. 6. Pelarangan pembukaan Informasi Rahasia oleh Pihak yang akan mempergunakan Informasi Rahasia kepada publik dan/atau melakukan jumpa pers berkenaan dengan penggunaan Informasi Rahasia, dengan ketentuan hal tersebut dapat diabaikan jika diperintahkan oleh hukum.
7. Mengatur tentang tidak diijinkannya diadakan
perubahan, amandemen dan modifikasi atas Perjanjian Kerahasiaan ini oleh salah satu pihak tanpa adanya persetujuan tertulis dari Pihak lainnya.
8. Dalam bagian ini diatur tentang ketentuan bagi Pihak
yang akan mempergunakan Informasi Rahasia, untuk mengembalikan seluruh Informasi Rahasia, jika transaksi dimaksud gagal atau telah selesainya seluruh proses transaksi. 9. Mengatur tentang hukum yang diberlakukan atas Perjanjian ini dan adanya sifat memaksa yang dapat diberlakukan oleh Pihak pemilik Informasi Rahasia demi kepentingan yang dimilikinya terhadap Pihak yang akan mempergunakan Informasi Rahasia dimaksud.
10. Mengatur tentang pilihan penyelesaian
perselisihan diantara Para Pihak berkenaan dengan pelaksanaan isi Perjanjian dimaksud. Penutup
Bagian ini berisi penutup dari
Perjanjian dan tanda tangan dari masing-masing personal yang mewakili Para Pihak.