Anda di halaman 1dari 7

METODE

P UN A N DAN
PENGHIM Z A KAT MAT
A A N
PENGELOL
A
MAN KULIAH
A K A F PA DA A
FUND JEMEN
DAN W D AN
ZAK R
AT D AISING
H AB A T
MASA SA
AN W
AKA
F
TABIIN
Abu Bakar Shiddiq
Abu Bakar membuat sistem penarikan zakat di tingkat daerah.
Abu Bakar terkenal dengan ketegasannya Langkah pertama yang dilakukannya adalah dengan mengirim
ketika menarik dan mengelola zakat. Bagi surat kepada setiap gubernur yang mengelola wilayah
siapa saja yang membangkang dan menolak kekuasaan Islam. Dalam surat tersebut dijelaskan bahwa
membayar zakat, Abu Bakar tidak segan gubernur perlu menyiapkan orang-orang yang menarik zakat,
untuk memerangi orang tersebut. membuat hukum daerah yang dapat membantu proses
penarikan zakat.
Pada masa pemerintahan Abu Bakar, belum
ada lembaga swasta yang melayani jasa Pengelolaan zakat pada masa Khalifah Abu Bakar Asyidiq
menarik zakat dan mendistribusikannya. cukup terpusat dikelola oleh negara. Sistem penyalurannya pun
Oleh sebab itu, selain menyalurkan langsung tidak jauh berbeda dengan bagaimana cara Rasulullah
seorang diri kepada mustahiq, pengelolaan menyalurkan zakat. Rasulullah menggunakan Baitul Mal untuk
zakat dikelola terpusat oleh negara. menampung, menghitung, serta mendistribusikan zakat kepada
mustahiq.
Umar bin khattab
Khalifah Umar bin Khattab mendirikan lembaga Baitul Setelah membangun Baitul Mal di pusat
Mal. Sebuah lembaga yang mengelola harta yang pemerintahan, Khalifah Umar juga membangun
dikumpulkan dari orang-orang mampu. Yakni zakat fitrah
cabang-cabang baitul mal di setiap daerah
dan zakat mal. Selain zakat, Baitul Mal juga mengelola
ghanimah atau harta rampasan perang. provinsi yang berada di wilayah kekuasaan
Tidak semua dana zakat dan ghanimah yang diperoleh Islam. Sehingga, penduduk muslim yang tinggal
Baitul Mal diberikan kepada umat Islam secara utuh, seperti jauh dari pusat pemerintahan, tetap dapat
yang dilakukan oleh Rasulullah, zakat yang masuk di Baitul menyalurkan dana zakat dan memenuhi
Mal langsung segera dikeluarkan seluruhnya untuk umat kebutuhan lainnya dengan mudah. Umar
muslim yang tidak mampu. Umar memutuskan untuk
menunjuk Bendahara sekaligus pengurus yang
menyimpan sebagian dana yang masuk, untuk digunakan
sebagai dana darurat, pembiayaan perang, serta kebutuhan mengelola Baitul Mal, yaitu Abdullah Ibn
fasilitas umum dan sosial untuk umat. Dana di Baitul Mal Arqam, serta Abdurrahman bin Ubaid Al-Qori
dikelola dengan sangat produktif. dan Muayqob sebagai wakil dan asistennya.
Usman bin affan
Pengelolaan zakat pada periode Usman bin Affan pada
pengelolaan Baitul Maal ditangani langsung dasarnya melanjutkan dasar-dasar kebijakan yang telah
Sang Khalifah. ditetapkan dan dikembangan oleh Umar bin Khattab. Pada
Diakui atau tidak bahwa masa Usman Ibn Affan, masa Usman kondisi ekonomi umat sangat makmur,
pengelolaan Baitul Maal mengalami kemunduran bahkan diceritakan Usman sampai harus juga
dari sisi manajerial kelembagaan. mengeluarkan zakat dari harta kharaz dan jizyah yang
diterimanya. Harta zakat pada periode Usman mencapai
Hanya saja, jika pada masa Abu Bakar ash- rekor tertinggi dibandingkan pada masa-masa
Shiddiq dan Umar Ibn Khattab lebih dilakukan sebelumnya. Usman melantik Zaid bin Sabit untuk
dengan pendekatan pemerataan dan persamaan, mengelola dana zakat. Pernah satu masa, Usman
maka Utsman Ibn Affan menetapkan bantuan memerintahkan Zaid untuk membagi-bagikan harta
yang berbeda antar satu kelompok dengan kepada yang berhak namun masih tersisa seribu dirham,
kelompok lainnya lalu Usman menyuruh Zaid untuk membelanjakan sisa
dana tersebut untuk membangun dan memakmurkan
masjid Nabawi.
Ali bin abi thalib
Kebijakan Ali tentang zakat mengikuti kebijakan
pengelolaan zakat seperti pada khalifah-khalifah Meski masa kekhalifahanya menghadapi
sebelumnya. Bahkan Ali terkenal sangat berhati- persoalan berat, akibat peristiwa terbunuhnya
hati dalam mengelola dan mendayagunakan dana Usman yang rentan dengan masalah politik, Ali
hasil zakat. Seluruh harta yang ada di Baitul Mal tidak pernah mengabaikan tugasnya sedikit pun
selalu distribusikan untuk kepentingan umat Islam. sebagai khalifah, termasuk dalam pengelolaan
Ia tidak pernah mengambil harta tersebut untuk zakat. Ali sangat memperhatikan fakir miskin
kepentingan pribadi dan keluarganya. Beliau dan sangat bersimpati kepada nasib mereka.
kembali menerapkan kebijakan sesuai dengan Karena beliau memandang penting zakat sebagai
kebijakan seperti pada masa Rasulullah dan Abu suatu instrumen fiskal yang bertujuan untuk
Bakar yang langsung mendistribusikan memecahkan permasalahan sosial dan mengatasi
keseluruhan dana zakat sampai habis, dan ketimpangan distribusi pendapatan yang terjadi
meninggalkan sistem cadangan devisa yang telah di masyarakat.
dikembangkan pada masa Umar bin Khattab.
Masa tabiin
Masa pengelolaan zakat mengalami reformasi yang
sangat memukau
Semua jenis harta kekayaan wajib dikenai zakat
Dana zakat melimpah ruah tersimpan di Baitul maal.
Bahkan, petugas amil zakat kesulitan mencari
gologan fakir miskin yang membutuhkan harta zakat.
Zakat dialokasikan untuk berbagai keperluan, seperti
menutupi utang para gharim, membayar mahar lajang
yang mau menikah dan memberikan pinjaman modal
kerja
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai