Implementasi RB
Implementasi RB
REFORMASI BIROKRASI
dan
ZONA INTEGRITAS
2
SASARAN REFORMASI BIROKRASI
8 Area
Perubahan
4
Lanjutan..
5
Lanjutan..
6
8 AREA PERUBAHAN
1. Manajemen Perubahan
2. Penguatan Pengawasan
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
4. Penguatan Kelembagaan
5. Penataan Ketatalaksanaan
6. Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Aparatur
7. Penguatan Peraturan Perundang- undangan
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
7
8 1. Manajemen Perubahan
a. Pelaksanaan kegiatan RB :
1) Penyusunan strategi manajemen perubahan;
2) Pemantauan dan evaluasi RB;
3) Penyusunan strategi komunikasi manajemen perubahan;
4) Pemberian motivasi, inspirasi, dan mendukung pegawai serta
menjadi panutan;
5) Perencanaan, pelaksanaan, dan review modernisasi dan inovasi.
8
Lanjutan…
b. Terjadinya perubahan pola pikir dan budaya kerja di Dinas Pekerjaan Umum
9
2. Penguatan Pengawasan
10
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
a. Meningkatnya kinerja Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, melalui
pelaksanaan kegiatan penyusunan dan penerapan serta monitoring dan evaluasi atas
Indikator Kinerja Utama (IKU);
b. Meningkatnya akuntabilitas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur,
dengan melaksanakan:
1) Pembangunan sistem yang mampu mendorong tercapainya kinerja organisasi yang
terukur;
2) Peningkatan kualitas laporan akuntabilitas kinerja;
3) Mengembangkan, mereview, dan memperbarui Renstra dengan memperhatikan
kebutuhan pemangku kepentingan dan ketersediaan sumberdaya;
4) Keterlibatan pimpinan; dan
5) Pengelolaan akuntabilitas kinerja.
11
4. Penguatan Kelembagaan
a. Menurunnya tumpang tindih tugas dan fungsi internal Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
Provinsi Jawa Timur, melalui pelaksanaan:
1) Evaluasi kelembagaan; dan
2) Penyempurnaan/penataan organisasi
b. Meningkatnya kapasitas Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur dalam
melaksanakan tugas dan fungsi, dengan melakukan:
1) Penguatan unit kerja yang menangani organisasi, kepegawaian, kehumasan, dan diklat;
2) Penyelenggaraan koordinasi antar unit organisasi;
3) Pengembangan dan pelaksanaan hubungan kemitraan utama/ masyarakat;dan
4) Evaluasi terhadap ketepatan fungsi dan ketepatan ukuran organisasi.
12
5. Penataan Ketatalaksanaan
a. Meningkatnya penggunaan Teknologi Informasi (TI) dalam proses penyelenggaraan manajemen
pemerintahan di Dinas Pekerjaan Umum;
b. Bina Marga Provinsi Jawa Timur, yaitu dengan melakukan pembangunan manajemen pemerintahan
menggunakan TI;
c. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan di Dinas Pekerjaan Umum
Bina Marga Provinsi Jawa Timur, yaitu dengan melakukan pelaksanaan seluruh tugas dan
fungsi sesuai prosedur kerja yang telah diformalkan;
d. Meningkatnya kinerja di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, melalui
pelaksanaan:
1) Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang selaras dengan Renstra Dinas Pekerjaan Umum
Bina Marga Provinsi Jawa Timur; dan
2) Keterbukaan Informasi Publik.
e. Meningkatnya penggunaan teknologi informasi dalam proses penyelenggaraan manajemen
pemerintahan di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Provinsi Jawa Timur, yaitu dengan melakukan
pengembangan e-government; dan
f. Meningkatnya efisiensi dan efektivitas proses manajemen pemerintahan di Dinas Pekerjaan Umum
Bina Marga Provinsi Jawa Timur, yaitu dengan penyusunan proses bisnis, serta sistem dan
prosedur kerja kegiatan utama, dan implementasinya.
13
6. Penguatan Sistem Manajemen Sumber Daya
Manusia Aparatur
14
Lanjutan…
15
7. Penguatan Peraturan Perundang-undangan
16
8. Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
a. Meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada masyarakat (lebih lancar, lebih cepat,
lebih aman, dan lebih nyaman) yaitu dengan melakukan penyelenggaraan pelayanan
publik yang memadai dan sesuai dengan harapan masyarakat;
b. Mengembangkan dan menyediakan pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan
masyarakat/pengguna layanan, yaitu dengan melakukan:
1) Pelibatan masyarakat/pengguna layanan untuk berpartisipasi dalam peningkatan
kualitas pelayanan publik;
2) Penyampaian informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat/ pengguna layanan secara
transparan untuk mempermudah pelayanan;
3) Pengembangan sistem pengaduan masyarakat terkait pelayanan yang diberikan yang
dapat diakses melalui media elektronik/ internet maupun melalui media kotak
pengaduan.
17
Lanjutan…
18
TIM REFORMASI BIROKRASI
DPU BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR
6. Penguatan Sistem
5. Penataan Manajemen SDM 7. Penguatan Peraturan 8. Peningkatan Kualitas
Ketatalaksanaan Perundang-undangan Pelayanan Publik
Aparatur
• Zona Integritas Zona Integritas (ZI) merupakan sebutan atau predikat yang diberikan kepada K/L dan Pemda
yang pimpinan dan jajarannya mempunyai niat (komitmen) untuk mewujudkan WBK dan WBBM melalui upaya
pencegahan korupsi, reformasi birokrasi dan peningkatan kualitas pelayanan publik.
• Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja
yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM,
penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja;
• Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (Menuju WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu
unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tata laksana penataan sistem manajemen
SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik;
21
PROSES PEMBANGUNAN
22
SYARAT PENGAJUAN WBK/WBBM
23
TAHAPAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS
24
KERANGKA LOGIS PENILAIAN
(10)
PENGUATAN
PENGAWASAN (15)
PENGUATAN
AKUNTABILITAS PENINGKATAN
KINERJA (10) PELAYANAN PUBLIK
(20) kualitas
Nilai persepsi
) eksternal)
pelayanan (survei
(20)
1
Instansi Pemerintah Menetapkan unit kerja percontohan yang akan dijadikan Zona Integritas Menuju
Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)/ Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
2
Unit Kerja percontohan yang ditetapkan menyusun rencana aksi Pembangunan Zona Integritas Menuju
WBK/WBBM mengacu pada pemenuhan kriteria indikator WBK/WBBM. (Indikator Pengungkit dan Hasil)
3
Unit kerja percontohan melaksanakan Rencana Aksi Pembangunan yang telah ditetapkan.
4 Unit kerja percontohan melakukan monitoring dan evaluasi berkala atas capaian pelaksanaan Rencana
Aksi Pembangunan.
5 Tim Penilai Internal melakukan penilaian kepada Unit kerja percontohan atas hasil Pembangunan
Zona Integritas Menuju WBK/WBBM yang dilakukan.
6 Apabila Hasil Penilaian Tim Internal , Unit Kerja dinyatakan berhasil memenuhi predikat WBK/WBBM,
Unit Kerja tersebut Diajukan Kepada Kementerian PANRB, selaku Tim Penilai Eksternal untuk dilakukan evaluasi.
26
SYARAT PEMILIHAN UNIT KERJA PERCONTOHAN
27
PROSES PEMILIHAN AWAL
28
PROSES PENILAIAN DAN PENETAPAN
Pemenuhan
Indikator WBK
Hasil MEMENUH
I SYARAT
Unit Kerja Penilaian WBBM
Reviu TPN
Percontohan TPI TIDAK
MEMENUHI
SYARAT
Pemenuhan
Indikator
Pengungkit
29
30
TERIMA KASIH