Anda di halaman 1dari 62

MATERI INTI 2:

ASUHAN KEPERAWATAN KOMPREHENSIF


TERHADAP INDIVIDU , KELUARGA DAN
KELOMPOK TERKAIT HIV AIDS
Tujuan Pelatihan
• Setelah selesai peserta mengikuti pelatihan, peserta
mampu merancang rencana asuhan dan memberikan
asuhan keperawatan klien dengan HIV dan AIDS,
khususnya pada klien yang telah mengalami infeksi
oportunistik, dan berperan dalam pemberian terapi ARV
Epedemiologi global kecenderungan HIV & AIDS
Infeksi HIV

Masuknya virus ke sel T

Virus bereplikasi & menginvasi sel T lain

Penurunan jumlah CD4

Penurunan daya tahan tubuh

Infeksi Oportunistik
Infeksi Oportunistik

• Infeksi oportunistik adalah infeksi yang disebabkan


oleh bakteri, virus, jamur atau protozoa patogen yang
biasanya tidak menyebabkan penyakit pada sebuah
host yang sehat, tetapi mengakibatkan penyakit pada
individu yang mengalami penurunan sistem imun
tubuh, seperti pada ODHA.
Faktor yang mempengaruhi
terjadinya Infeksi Oportunistik (IO)

• Kondisi tubuh—
• Pasien ODHA dengan usia lebih
tua,
• Perilaku tidak sehat
• pelaku seks anal tanpa kondom
• pengguna Narkoba suntik (PENASUN)
• perokok
• Kondisi psikologis (contoh: depresi)
(Nash & Said, 1992).
Faktor yang mempengaruhi terjadinya
Infeksi Oportunistik

• Viral factors—V
• Tingkat Patogenitas,
• Subtype dari HIV & variant HIV
(Hare, 2004). GAMBAR
• Coinfections— VIRUS
• Pertumbuhan Infeksi
oportunistik  derajat
“immunosuppression”,
• Riwayat IO  resiko kematian
lebih tinggi drpd ODHA tanpa
riwayat IO (Hare, 2004).
Tanda & Gejala adanya Penurunan sistem
Imun meliputi:

• Penurunan BB>
10% GAMBAR
• Diare kronik (> ORANG
KURUS
1 bulan)
Tanda & Gejala adanya Penurunan sistem
Imun meliputi:

• Infeksi sigelosis (penyebab diare) berulang


• Kandidiasis oral
• Oral hairy leukoplakia
Infeksi Oportunistik: Tuberkulosis

• TB adalah IO tersering
• TB dapat ditemukan pada semua tahapan
HIV
Infeksi Oportunistik yang sering terjadi
di Indonesia
• Tuberkulosis
• Pneumonia (Pneumocytis carinii)
• Infeksi jamur berulang di kulit,
mulut dan tenggorokan
• Infeksi gastrointestinal
• Infeksi pada sistem persarafan
(Meningitis sub-akut)
• Sarkoma kaposi
Prioritas keperawatan pada HIV/TB

• Meningkatkan/mempertahankan
ventilasi/oksigenasi yg adekuat
• Mencegah penyebaran infeksi
• Meningkatkan strategi koping yang efektif
Diagnosa Keperawatan pada
HIV/TB
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas
2. Gangguan pertukaran gas
3. Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan
nutrisi
Intervensi Kep dari Dx HIV/TB: 1 & 2

• Kaji fungsi
pernafasan
• Berikan posisi
semi-fowler
• Latih nafas dalam
& batuk efektif
Intervensi Kep dari Dx HIV/TB: 1 & 2

• Berikan fisioterapi
dada jika tidak ada
kontraindikasi
• Lakukan suction jika
perlu
• Berikan intake cairan
2,5-3L/hari
• Berikan pengobatan:
OAT, ekspektoran, dll
Intervensi Kep dari Dx HIV/TB:
3
• Hitung kebutuhan kalori pasien
• Berikan porsi kecil & sering
• Minuman bergizi antar waktu makan
Cara Menghitung Kebutuhan Kalori
Sehari
• Ukur tinggi badan (TB) dan berat badan (BB)
• Hitung BB ideal
BB ideal = TB – 100 – 10%(TB-100)
Pria dg TB<160 cm & Wanita TB<150 cm tidak
dikurangi 10%
• Hitung: kebutuhan kalori per Kg BB ideal
Kebutuhan kalori basal (KKB)
♂: 30 kkal/Kg BB perhari
♀: 25 kkal/Kg BB perhari
Intervensi Kep dari Dx HIV/TB: 3

• Cuci mulut sebelum


makan
• Jaga kebersihan
ruangan, hindari bau
tidak sedap yg dapat
menurunkan selera
makan
Pasien ODHA diupayakan pada tiap
makanannya memiliki komposisi

• 30% protein,
• 30% lemak, &
• 40% karbohidrat.
• 3-5 penyajian sayuran & 2-4
penyajian buah2an setiap hari.
Kendala pengobatan HIV & TB

• Kepatuhan, jumlah pil yang


banyak
• Kesulitan mengatur & menghafal
• Efek samping yang sama
• Mual, muntah, hepatitis, anemia
• Interaksi obat
• Tersering Rifampisin thd dosis
ARV
Infeksi Oportunistik:

• Pneumonia
Diagnosa Keperawatan pada HIV-
Pneumonia

1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas


2. Gangguan pertukaran gas
3. Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan
nutrisi
Infeksi Oportunistik
• Pneumonia Pneumocytis Carinii (PCP)
PCP
• Kuman Penyebab: Pneumocystis Carinii
• Sering terjadi bila
• CD4 < 200
• Hitung Limfosit < 1200
Gejala PCP
• Demam
• Batuk kering
• Mudah lelah
Diagnosa Keperawatan pada HIV-PCP

1. Gangguan rasa nyaman: batuk persisten


2. Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan
nutrisi
Terapi Medikasi PCP

• Kotrimoksazol 1-2 tab/hari


• Dapsone 100 mg/hari
• Pentamidin spray 300mg/bulan
Infeksi Oportunistik:

• Infeksi Jamur di Kulit, Mulut, &


Tenggorokan
• Kandidiasis oral
• Oral Hairy Leukoplakia
• Herpes Simplex
• Sarkoma Kaposi
Infeksi Jamur di Mulut & Tenggorokan:
Kandidiasis

• Kandidiasis mulut, infeksi yg sering terjadi


• Dapat meluas sampai esofagus  nyeri
saat menelan
Terapi Kandidiasis

• Terapi topikal:
• Gentian violet 1%/4 jam selama 7 hari
• Nistatin tab 100,000 IU, hisap2 /4 jam slm 7 hr
• Terapi sistemik:
• Flukonazol 200 mg/hr slm 14 hr atau
• Itraconazol 200 mg/hr slm 14 hr atau
• Ketoconazol 200 mg/hr slm 14 hr
Infeksi Jamur di Mulut & Tenggorokan:
Oral hairy leukoplakia

• Disebabkan oleh Epstein Barr virus


• Lesi keputihan pada sisi lidah
• Terapi diberikan jk nyeri: Asiklovir 400 mg/4 jam
selama 10 hari
Diagnosa Keperawatan pada HIV
dengan infeksi mulut & tenggorokan

1. Gangguan integritas mukosa mulut


2. Tidak efektifnya pemenuhan kebutuhan
nutrisi
Intervensi Keperawatan dari Dx Infeksi
mulut: 1
• Kaji integritas
membran mukosa
• Berikan intake cairan
2,5-3L/hari
• Lakukan oral hygiene,
gunakan H2O2 kumur
Intervensi Keperawatan dari Dx Infeksi
mulut: 1
• Anjurkan gosok
gigi dg sikat gigi
lembut
• Berikan
pengobatan untuk
Kandidiasis atau
Oral hairy
leukoplakia
Intervensi Keperawatan dari Dx
Infeksi mulut: 2
• Hitung kebutuhan
kalori pasien
• Berikan porsi kecil
& sering
• Berikan makanan
dingin/segar, tidak
pedas
Intervensi Keperawatan dari Dx Infeksi
mulut: 2

• Berikan
minuman/cemila
n bergizi antar
waktu makan
• Cuci mulut
sebelum makan
Infeksi Oportunistik:
• Diare
• B.a.b. cair >3x/24 jam
• Penyebab: infeksi bakteri, virus, & jamur
• Infeksi permukaan usus  berkurang permukaan usus
tempat menyerap makanan  diare
Terapi Diare
• Salmonella & shigelosis
• Kotrimoxazol 2 x 960 mg/hr slm 7 hr
• Ciprofloxasin 2 x 500 mg/hr slm 7 hr
• Campilobakter
• Eritromycine 4 x 500 mg/hr slm 5 hr
• Giardiasis
• Metronidazol 3 x 500 mg/hr slm 5 hr
• E. histoltika
• Metronidazol 3 x 500 mg/hr slm 7 hr
Diagnosa Keperawatan pada HIV dengan
diare

1. Gangguan keseimbangan cairan &


elektrolit
2. Gangguan pola eliminasi
Intervensi Keperawatan dari Dx Diare: 1 &
2

• Kaji intake & output


• Kaji tanda-tanda dehidrasi
• Berikan intake cairan
2,5-3L/hari
• Anjurkan pasien tirah baring
Intervensi Keperawatan dari Dx
Diare: 1 & 2
• Tempatkan pasien di tempat tidur berlubang atau
berikan diapers
• Feses segera di buang
• Identifikasi makanan/minuman pencetus diare
• Berikan pengobatan untuk diare
Diagnosa Keperawatan pada HIV dengan
Hepatitis

1. Gangguan nutrisi: kurang dari


kebutuhan tubuh
2. Keterbatasan aktifitas
Intervensi Keperawatan dari Dx
Hepatitis: 1 & 2
• Hitung kebutuhan
kalori pasien
• Beri posisi duduk saat
makan
• Bersihkan mulut
sebelum makan
• Berikan jus buah
• Catat asupan/hari
Intervensi Keperawatan dari Dx
Hepatitis: 1 & 2

• Anjurkan pasien untuk bed-


rest
• Libatkan pasien dalam
perencanaan aktifitas
• Lakukan aktifitas secara
bertahap
Diagnosa Keperawatan pada HIV dengan
Meningitis

1. Gangguan perfusi jaringan otak


2. Resiko cedera
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan sehari-
hari
Intervensi Keperawatan dari Dx
Meningitis: 1, 2 & 3
• Berikan posisi tidur terlentang dengan
0
posisi kepala di tinggikan 15-30
• Anjurkan pasien bed-rest
• Pastikan pembatas tempat tidur terpasang
Intervensi Keperawatan dari Dx
Meningitis: 1, 2 & 3
• Berikan terapi O2 &
pengobatan sesuai program
• Berikan latihan pergerakan.
Mulai dengan memperkuat
otot akibat bed rest lama
• Bantu pasien memenuhi
kebutuhan sehari-hari
Terapi Pengobatan ARV/ART
Manfaat ARV/ART
• Memperpanjang hidup
• Memperbaiki kualitas hidup
• Mengurangi viral load
Manfaat ARV (lanjutan)
• Meningkatkan pertahanan tubuh
• Mencegah penularan HIV dari ibu ke anak
• Menurunkan biaya perawatan IO
• Meningkatkan produktifitas: ODHA bisa bekerja
ARV menurunkan stigmatisasi
• Apabila diketahui pengobatan HIV tersedia, maka:
• Meningkatkan jumlah orang yang meminta VCT
• Meningkatkan kepedulian masyarakat
• Meningkatkan motivasi tenaga kesehatan  “mereka dapat
melakukan sesuatu untuk pasien HIV”
Kapan Memulai ARV?
• Trend berubah
• Dahulu bukan suatu emergensi
• Kriteria yang masih dipakai di lapangan:
• Setelah pengobatan IO akut
• Semua stadium WHO
HAART?
• Highly Active Antiretroviral Therapy
• 3 macam obat ARV yang berbeda
• 2 NRTI + 1 NNRTI or 2 NRTI + 1 PI
• Contoh:
1. AZT + 3TC + NVP (Bukan u/ TB)
2. d4T + 3TC + NVP (Anak)
3. AZT/d4T + 3TC + EFV (TB)
Tujuan penggunaan Triple ARV/
HAART
• Mengurangi jumlah virus sebanyak mungkin
• Meningkatkan jumlah CD4 sebanyak mungkin
• HIV sulit di stop
• Perlu penyerangan HIV dari berbagai cara
• Dapat menunda resistensi
ARV dimulai bila:

• Kriteria WHO dipenuhi


• Pasien memiliki motivasi
• Tenaga kesehatan (dokter/perawat) terlatih
• Terjamin ketersediaan obat (Ada obat & dana)
• Monitoring Lab tersedia
Kepatuhan/Adherence
• Kenapa kepatuhan penting?
• Pengobatan seumur hidup
• Mempengaruhi gaya hidup
• Kapan terjadi resistensi ARV?
• Tanpa interupsi  efektif menekan perkembangan virus
• Interupsi  terjadi mutasi HIV  resisten
Bantuan untuk kepatuhan pasien pada
ARV
• Pill chart
• Pill box
• Pill beeper atau Alarm watch
Bantuan untuk kepatuhan pasien pada
ARV

• Teman/Friend helper
• Support group
• Home visits
• Dukungan finansial (uang transport)
Pertanyaan yang sering ditanyakan
Pasien tentang ARV

• Bagaimana jika saya lupa minum obat?


• Dapatkah saya meminum obat tradisional saat minum
ARV?
• Haruskah pasien tetap menggunakan kondom saat
berhubungan jika minum ARV?
• Bagaimana penyimpanan obat?
Peran Perawat pada Kepatuhan
ARV
• Kaji kesiapan ODHA memulai ARV
• Mengidentifikasi masalah keperawatan pada
pemberian ARV
• Monitor & evaluasi kepatuhan berkala
• Melakukan intervensi keperawatan berdasarkan
masalah yang muncul
• Pemberian informasi & tindakan spesifik pd
pengobatan ARV (Efek Samping)
PENUGASAN
• Buat beberapa kelompok yang akan mengerjakan
penyusunan Rencana proses perawatan menggunakan
buku SDKI, SIKI, SLKI untuk masalah pasien HIV & AIDS
yang mengalami:
a. Infeksi pernafasan TBC, Pneumonia
b. Infeksi saluran cerna (diare)
c. Infeksi mulut & tenggorokan (mukositis, mual-muntah)
d. Infeksi hepar (hepatitis)
e. Infeksi susunan saraf pusat (meningitis)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai