Yermia, S.PT., M.Si Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sembilan Belas November Kolaka
Yermia, S.PT., M.Si Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Universitas Sembilan Belas November Kolaka
Kajian mikrobiologi :
1, 2, dan 3
SEJARAH PERKEMBANGAN MIKROBIOLOGI
1546 - Fracastoro menyebutkan adanya organisme
tak kasat mata yang menyebabkan penyakit
1676 - Anthony Van Leeuwenhoek menemukan dan mendiskripsikan "animalcule" yang dia temukan dari
pengamatan didalam air hujan melalui mikroskop sederhana yang dia buat.
1688 - Frasesco Redi mempublikasikan hasil kerjanya mengenai teori Spontaneous Generation dari maggots atau
larva lalat. Teori ini mempercayai bahwa makhluk hidup berasal dari suatu ketiadaan atau benda mati.
1713 - John Needam menyampaikan teori Abiogenesis berdasarkan hasil eksperimen pembusukan daging di udara
terbuka.
1765 s/d 1776 - Lazzaro Spalanzani menyanggah teori Spontaneous Generation dan Abiogenesis dengan teori
Biogenesis. Teori ini berhasil membuktikan bahwa proses pembusukan daging di udara terbuka dipengaruhi oleh
serangga terbang dan mikroorganisme.
1786 - Muller mempublikasikan klasifikasi bakteri untuk pertama kalinya.
1798 - Edward Jenner menemukan vaksin untuk penyakit cacar air/smallpox.
1838 s/d 1839 - Theodore Swann dan Matthias Schleiden menyampaikan teori Sel.
1835 s.d 1844 - Agostino Bassi menemukan jamur penyakit yang menyerang ulat
sutera.
1847 s.d 1850 - Ignaz Semmelwies pionir penggunaan antiseptik klinis untuk mencegah
penularan penyakit.
1849 - John Snow pencetus disiplin ilmu epidemiologi pertama kali setelah mempelajari
wabah kolera yang menjangkiti London.
1857 - Louis Pasteur mempelajari proses fermentasi asam laktat yang diperantarai oleh
mikroorganisme.
1858 - Rudolf Virchow menyatakan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya.
1861 - Louis Pasteur menegaskan bahwa mikroorganisme muncul tidak secara spontan.
1867 - Joseph Lister mempublikasikan untuk pertama kalinya penggunaan antiseptik untuk
tindakan operasi pasien.
1869 - Friedrich Miescher menemukan Asam Nukleat.
1876 s.d 1877 - Robert Koch mendemonstrasikan bahwa penyakit anthrax disebabkan oleh
Bacillus anthracis yang melatarbelakangi penemuan postulat Koch.
1880 - Charles Louis Alphonse Laveran menemukan Plasmodium sebagai agensia penyebab
malaria.
1881 - Louis Pasteur mengembangkan vaksin untuk penyakit anthrax.
1882 - Robert Koch menemukan Mycobacterium tubercolusis penyebab penyakit TBC.
1884 - Penemuan mesin sterilisasi Autoclave dan penemuan metode pewarnaan bakteri oleh Hans
Christian Gram.
1885 - Louis Pasteur mengambangkan vaksin rabies.
1886 - Albert Fraenkel menemukan Streptococcus pneumoniae penyebab penyakit pneumonia.
1887 - Richard Petri menemukan dan mengembangkan cawan petri sebagai tempat kultivasi
bakteri.
1887 s.d 1890 - Sergei Winogardsky mempelajari bakteri sulfur dan nitrifikasi.
1889 - Martinus Beijerinck berhasil mengisolasi bakteri yang berasosiasi dengan akar tanaman
(nodul akar).
1890 - Von Behring mengembangkan antioksidan untuk melawan penyakit difteri dan
tetanus.
1892 - Dmitri Ivanovsky menemukan bukti bahwa agensia penyebab penyakit mozaik
tanaman tembakau disebabkan oleh virus
1894 - Kitasato Shibasabiro dan Alexandre Yersin menemukan Yersinia pestis
penyebab penyakit plague / pes.
1896 - Van Emerngem menemukan Clostridium botulinum yang menyebabkan botulism
/ lemah otot.
1897 - Eduard Buchner melakukan ekstraksi hasil fermentasi oleh yeast.
1899 - Martinus Beijerinck berhasil menemukan partikel virus yang menyebabkan
penyakit mozaik tanaman tembakau.
1905 - Fritz Schaudin dan Hoffman menemukan Tremonema pallidum yang
menyebabkan penyakit sifilis.
1915 s.d 1917 - Felix D'Herelle dan Frederick Twort menemukan virus yang
menyerang bakteri.
1933 - Ernst Ruska mengembangkan elektron mikroskop.
1935 - Stanley Miller berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik
tanaman tembakau.
1977 - Walter Gilbert dan Frederick Sanger mengembangkan teknik sekuensing
DNA.
1990 - Terapi gen manusia mulai dikembangkan.
2000 s.d sekarang - Perkembangan teknik molekuler semakin pesat.