Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN AKREDITASI

PUSKESMAS, UTD, LABKES, TPMD/TPMDG

DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN


ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan pelayanan
kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif, didukung
inovasi dan pemanfaatan teknologi, melalui

Peningkatan kesehatan Percepatan perbaikan Peningkatan Pembudayaan Penguatan sistem


ibu, anak, keluarga gizi masyarakat pengendalian penyakit perilaku hidup sehat kesehatan dan
berencana (KB) dan melalui Gerakan pengawasan obat dan
kesehatan Masyarakat Hidup makanan
reproduksi, Sehat
• Fasilitas kesehatan tingkat
• Insidensi TB (per 100.000 • Merokok usia 10-18 pertama terakreditasi (%)
• Angka kematian ibu (per 100.000 • Prevalensi stunting balita (%)
tahun (%) • RS terakreditasi (%)
KH) • Prevalensi wasting balita (%) penduduk)
• Obesitas usia >18 • Puskesmas dengan jenis
• Angka kematian bayi (per 1.000 KH) • Insidensi HIV (per 1000
tahun (%) tenaga kesehatan sesuai
• Angka kematian neonatal (per 1.000 penduduk yang tidak
• Jumlah kab/kota sehat standar (%)
KH) terinfeksi HIV)
• Puskesmas tanpa dokter (%)
• Imunisasi dasar lengkap pada anak • Eliminasi malaria (Kab/Kota)
• Puskesmas dengan
usia12-23 bulan (%)
ketersediaan obat esensial (%)

Indikator RPJMN terkait Akreditasi FKTP 2


TRANSFORMASI AKREDITASI FKTP

PENERBITAN KEPMENKES PENERBITAN PERMENKES NO.


NOMOR 32 TAHUN 2023 34 TAHUN 2022 TENTANG
TENTANG LEMBAGA AKREDITASI PUSKESMAS,
KLINIK, LABOARTORIUM, UTD,
TPMD & TPDG

MENDORONG PENETAPAN
KURIKULUM & MODUL
PELATIHAN BAGI CALON
SURVEIOR AKREDITASI OLEH TRANSFORMASI MENDORONG PENETAPAN
KEMENKES BIAYA SURVEI AKREDITASI
AKREDITASI FKTP OLEH MENKES MELALUI
FKTP KEPUTUSAN MENTERI

PENGGUNAAN TEKNOLOGI PENERBITAN JUKNIS SURVEI


INFORMASI DALAM AKREDITASI MELALUI
PENYELENGGARAAN SURVEI KEPDIRJEN 3991 TAHUN 2022
AKREDITASI MELALUI
APLIKASI SINAF DAN DFO
3
Progres Penetapan Peraturan Penyelenggaraan Akreditasi
​Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri Dokter/Dokter Gigi

​Peraturan ​Status Penetapan ​Progress


​PMK No. 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah,
Tempat Praktik Mandiri Dokter/ Dokter Gigi

​RKMK Turunan PMK No. 34 Tahun 2022


KMK No. HK.01.07/MENKES/1983/2022
RKMK Standar Akreditasi Klinik

RKMK Standar Akreditasi Laboratorium Kesehatan KMK No. HK.01.07/MENKES/2011/2022

RKMK Lembaga Penyelenggara Akreditasi KMK No. HK.01.07/MENKES/32/2023

RKMK Tarif Survei Akreditasi

RKMK Standar Akreditasi Puskesmas

RKMK Standar Akreditasi Unit Transfusi Darah

RKMK Standar Akreditasi Tempat Praktik Mandiri


Dokter/Dokter Gigi

4
KEBIJAKAN AKREDITASI FKTP

diperkuat
dengan
Outline Permenkes 34/2022 (6 BAB, 37 Pasal)

I. Ketentuan Umum 1. Definisi Operasional


2. Tujuan Akreditasi

II. Penyelenggaraan Akreditasi 1. Umum


2. Penyelenggara akreditasi (lembaga dan surveyor)
3. Kegiatan akreditasi (persiapan, survei, paska)

III. Pendanaan Sumber dana untuk survei dan binwas

IV. Pembinaan & Pengawasan 1. Pembinaan & Pengawasan terhadap kegiatan


akreditasi
2. Pembinaan & Pengawasan terhadap
penyelenggara survei

V. Ketentuan Peralihan

VI. Ketentuan Penutup 6


PENYELENGGARAAN AKREDITASI
Jangka Waktu Akreditasi
Setiap Puskesmas, Klinik, Laboratorium
Kewajiban Faskes Terakreditasi Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG
• Puskesmas, Klinik, Laboratorium wajib dilakukan Akreditasi kembali secara
Kesehatan, UTD, TPMD, dan berkala setiap 5 (lima) tahun. 
TPMDG wajib Akreditasi
• Akreditasi dilakukan paling lambat
setelah beroperasi 2 (dua) tahun
sejak memperoleh perizinan Standar Akreditasi
berusaha untuk pertama kali.  • Akreditasi dilakukan sesuai
dengan Standar Akreditasi.
• Standar Akreditasi ditetapkan
oleh Menteri.

7
PENYELENGGARA AKREDITASI
Masa Tugas Lembaga
Penyelenggara
Masa tugas lembaga penyelenggara
Akreditasi ditetapkan oleh Menteri.
• Menteri menetapkan lembaga
penyelenggara Akreditasi yang telah Kewajiban Lembaga
memenuhi persyaratan.
• Lembaga penyelenggara Akreditasi • Melaksanakan survei Akreditasi
bertugas membantu Menteri dalam • Melaporkan kepada Direktur Jenderal
melaksanakan survei Akreditasi. melalui sistem informasi mengenai: 
• Dalam melaksanakan tugas bersifat mandiri • hasil pelaksanaan survei Akreditasi
• Lembaga penyelenggara Akreditasi harus • rekomendasi status Akreditasi; 
mampu mengakreditasi Puskesmas, Klinik, • Melaporkan kepada Menteri atas
Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan penyelenggaraan Akreditasi secara berkala
TPMDG. • Terakreditasi oleh lembaga pengakreditasi
lembaga penyelenggara Akreditasi nasional
dan/atau internasional paling lambat 5 (lima)
tahun sejak ditetapkan,
8
SURVEYOR
Tim Surveior Puskesmas & Klinik terdiri atas :
1. bidang tata kelola sumber daya dan upaya
kesehatan masyarakat; dan
2. bidang tata kelola pelayanan dan
• Lembaga Penyelenggara Akreditasi penunjang.
harus memiliki surveior
Tim Surveior Labkes & UTD terdiri atas :
• Surveyor terdiri dari: 1. bidang manajemen pelayanan kesehatan;
• Surveior Puskesmas & Klinik dan
• Surveior Labkes & UTD 2. bidang teknis pelayanan Laboratorium
Kesehatan dan UTD.
• Surveior TPMD & TPMDG

Tim Surveior TPMD & TPMDG terdiri atas :


1. bidang tata kelola ; dan
2. bidang teknis pelayanan klinis

9
KEGIATAN AKREDITASI

Persiapan Pelaksanaan Pasca


Akreditasi Akreditasi Akreditasi

Dilakukan upaya pemenuhan Pelaksanaan Kegiatan Perbaikan Setelah


SPA, SDM, proses pelayanan Assesment Eksternal Dilaksanakan Survei
sesuai standar oleh Surveior Akreditasi

• Self Assesment • Pelaksanaan Survei • Membuat perencanaan


• Penyusunan program • Penetapan status perbaikan strategis
peningkatan mutu akreditasi • Melaksanakan perencanaan
• Penetapan dan pengukuran perbaikan strategis yang telah
indiikator mutu disusun
• Pelaporan Insiden
Keselamatan Pasien

10
PERSIAPAN SURVEI AKREDITASI
PERSYARATAN - PUSKESMAS (SURVEI PERDANA)

a) Memiliki perijinan berusaha dan sudah teregistrasi


b) Kepala Puskesmas memiliki latar belakang pendidikan bidang kesehatan paling rendah S1 Kesehatan.
Untuk Ppuskesmas DTPK bila tidak tersedia S1 Kesehatan, dapat dijabat oleh pejabat fungsional tenaga
kesehatan dengan tingkat pendidikan paling rendah D3.
c) Kepala puskesmas telah mengikuti pelatihan manajemen puskesmas.
d) Ada bukti pengisian Aplikasi Sarana Prasarana Alat Kesehatan (ASPAK) terupdate 100% dan 100%
divalidasi Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan di Puskesmas memiliki Surat Tanda Registrasi
(STR) yang dibuktikan melalui Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK).
e) Minimal 80% tenaga medis di Puskesmas memiliki Surat Izin Praktek (SIP) yang masih berlaku yang
dibuktikan melalui Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK).
f) Ada bukti pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM) untuk 12 (dua belas) bulan terakhir.
g) Ada bukti pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) untuk 12 (dua belas) bulan terakhir.

11
PERSIAPAN SURVEI AKREDITASI
PERSYATARAN-SURVEI AKREDITASI ULANG (REAKREDITASI)

a) Memiliki perijinan berusaha dan sudah teregistrasi di Kemenkes.


b) Puskesmas harus memiliki dokter.
c) Kepala Puskesmas memiliki latar belakang pendidikan bidang kesehatan paling rendah S1 Kesehatan. Untuk
puskesmas DTPK bila tidak tersedia S1 Kesehatan, dapat dijabat oleh pejabat fungsional tenaga kesehatan dengan
tingkat pendidikan paling rendah D3.
d) Kepala puskesmas telah mengikuti pelatihan manajemen puskesmas.
e) Ada bukti pengisian ASPAK yang telah terupdate 100% dan 100% divalidasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,
dengan pemenuhan kelengkapan SPA minimal 60%, dan 100% divalidasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
f) Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan di Puskesmas memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) berdasar
SISDMK
g) Minimal 80% tenaga medis di Puskesmas memiliki Surat Izin Praktek (SIP) yang masih berlaku berdasar SISDMK
h) Ada bukti pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM) 12 (dua belas) bulan terakhir.
i) Ada bukti pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) 12 (dua belas) bulan terakhir

12
PERSIAPAN AKREDITASI
PERSYARATAN SURVEI AKREDITASI KLINIK

1) Memiliki perijinan berusaha dan sudah teregistrasi di Kemenkes.


2) Penanggung jawab teknis klinik memiliki Surat Izin Praktek (SIP) di Klinik tersebut.
3) Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan di klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan (pemberi
asuhan) memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) yang masih berlaku dan
dibuktikan melalui Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan (SISDMK).
4) Ada bukti pengisian Aplikasi Sarana Prasarana Alat Kesehatan (ASPAK) yang telah terupdate 100% dan 100%
divalidasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
5) Ada bukti pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM) untuk 3 (tiga) bulan terakhir bagi survei perdana dan 12 (dua
belas) bulan terakhir bagi survei ulang (re-akreditasi).
6) Ada bukti pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) untuk 3 (tiga) bulan terakhir bagi survei perdana dan 12
(dua belas) bulan terakhir bagi survei ulang (re-akreditasi).

13
PERSIAPAN AKREDITASI
PERSYARATAN LABORATORIUM KESEHATAN DAN UTD

1) Memiliki perizinan berusaha yang masih berlaku dan teregistrasi di Kementerian Kesehatan.
2) Ada bukti pengisian ASPAK yang telah terupdate 100%.
3) Seluruh tenaga medis dan tenaga kesehatan di Laboratorium Kesehatan dan UTD yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan (pemberi asuhan) memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek
(SIP) yang masih berlaku dan dibuktikan melalui Sistem Informasi Sumber Daya Manusia Kesehatan
(SISDMK).
4) Seluruh tenaga medis di Laboratorium Kesehatan dan UTD yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
(pemberi asuhan) memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktek (SIP) yang masih berlaku
atau surat tugas sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; sedangkan untuk tenaga
Kesehatan harus memiliki Surat Tanda Registrasi (STR).
5) Ada bukti pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM) untuk 3 (tiga) bulan terakhir.
6) Ada bukti pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) untuk 3 (tiga) bulan terakhir

14
PERSYARATAN TPMD/TPMDG

1) Teregistrasi di Kementerian Kesehatan.


2) Memiliki Surat Izin Praktek (SIP) yang masih berlaku.
3) Ada bukti pelaporan Indikator Nasional Mutu (INM) melalui
aplikasi Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk 3 (tiga) bulan
terakhir.
4) Ada bukti pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (IKP) melalui
aplikasi Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk 3 (tiga) bulan
terakhir.

15
Jumlah surveior dan hari survei
di Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG

Jumlah Hari Survei Efektif


Jumlah Hybrid
No Jenis Fasyankes
Surveior Luring Daring
Daring Luring

1 Puskesmas 2 3 1 2 -
2 Klinik 2 - 1 1 -
Laboratorium Kesehatan  
3 a. Pratama 2 2 1 1 -
b. Utama 2 3 1 2 -
UTD  
a. Pratama 2 2 1 1 -
4
b. Madya 2 2 1 1 -
c. Utama 2 3 1 2 -
5 TPMD/TPMDG 2 - - - 1 16
MEKANISME PELAKSANAAN Proses di Kemkes
AKREDITASI
Penerbitan Penetapan
e-Sertifikat Status Akreditasi

Pasal 20

Puskesmas,
Klinik, Labkes,
UTD Dinas
Kesehatan

Penjadwalan Survei Laporan Verifikasi Rekomendasi


Survei Hasil Survei Laporan Status
Hasil Survei Akreditasi

Pasal 19

Terakreditasi Tidak Terakreditasi

Proses di Lembaga Penyelenggara Akreditasi diluar Kemkes


17
VALIDASI
• Ditujukan untuk menjaga
RUTIN
mutu dan menjamin
pelaksanaan akreditasi Dilakukan terhadap beberapa hasil
secara objektif dan bebas penetapan Akreditasi secara acak 
dari konflik kepentingan
• Dilaksanakan oleh Direktur
SEWATU WAKTU
Jenderal
Dilakukan jika :
• terjadi tindakan yang membahayakan 
• adanya hasil penilaian yang memiliki
karakteristik yang berbeda secara
signifikan. 

18
PEMANFAATAN TEHNOLOGI INFORMASI

 Penyelenggaraan Akreditasi dilaksanakan melalui pemanfaatan


teknologi informasi dan komunikasi. 
 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi meliputi :
 pengusulan survei; 
 penjadwalan survei; 
 pelaporan hasil survei; 
 verifikasi laporan hasil survei; 
 pemberian rekomendasi status akreditasi; 
 penetapan status akreditasi; 
 penerbitan elektronik sertifikat akreditasi 
 kegiatan lain dalam penyelenggaraan Akreditasi. 
 Selain teknologi informasi dan komunikasi lembaga penyelenggara
Akreditasi dapat mengembangkan pemanfaatan teknologi dan
informasi dalam penyelenggaraan Akreditasi untuk kebutuhan
internal lembaga penyelenggara Akreditasi. 
 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam
penyelenggaraan Akreditasi harus memperhatikan prinsip satu data
Indonesia

19
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

• Supervisi • Fasilitasi pemahaman


• Pemberian konsultasi Standar Akreditasi
• Pembinaan penyusunan PPS
dan bimbingan teknis
• Pembinaan dalam
• Fasilitasi pendidikan penyelenggaraan peningkatan
dan pelatihan mutu
• Pemantauan; dan/atau • Pembinaan dalam penetapan
• evaluasi. dan pengukuran indikator
mutu
• Pembinaan dalam pelaporan
insiden keselamatan pasien.

MENTERI / GUBERNUR BUPATI / WALIKOTA

20
PENETAPAN STATUS AKREDITASI
PENYESUAIAN DAN PENCABUTAN

Dapat dilakukan
• penyesuaian penetapan status Akreditasi
• pencabutan penetapan status Akreditasi
• rekomendasi pelaksanaan kembali survei
Akreditasi
JIKA Ditemukan :

• Ketidaksesuaian status Akreditasi


berdasarkan Standar Akreditasi pada saat
validasi
• Adanya pelayanan kesehatan yang tidak
sesuai dengan indikator nasional mutu
berdasarkan laporan melalui sistem
informasi
• Tindakan
Pasal 31 yang membahayakan
keselamatan pasien.
KONSEKUENSI TEMUAN
PEMBINAAN & PENGAWASAN SAAT BINWAS LEMBAGA

Dalam hal hasil pembinaan dan pengawasan


Lembaga Lembaga, ditemukan:

1. lembaga penyelenggara Akreditasi tidak


lagi memenuhi persyaratan;
1.monitoring dan evaluasi persyaratan lembaga
2. lembaga penyelenggara Akreditasi tidak
penyelenggara Akreditasi mampu melaksanakan tugas dengan baik,
2.monitoring dan evaluasi kinerja lembaga tidak melaksanakan kewajiban, atau tidak
penyelenggara Akreditasi, meliputi: kredibel; dan/atau
3. terdapat tindakan kecurangan (fraud) oleh
a. pencapaian indikator kinerja lembaga; lembaga penyelenggara Akreditasi,
dan
b. pencapaian target indikator mutu
lembaga; dan
c. menjaga kredibilitas lembaga Menteri melalui Direktur Jenderal
penyelenggara Akreditasi dalam dapat melakukan pencabutan atas
pelaksanaan Akreditasi. penetapan lembaga penyelenggara
Akreditasi.

Anda mungkin juga menyukai