Anda di halaman 1dari 8

Pengendalian dan sistem

Informasi akuntansi

DISUSUN OLEH:
1. Lisa Nurjanah (2051030391)
2. Madona Novie Kofiffah Safitri
(2051030300)
3. Yunita (2051030189)
A. Praktik Korupsi Asing dan Sarbanes Oxley Act
1. Praktik Korupsi Asing
Foreign Corrupt Practices Act (FCPA) adalah undang-undang yang dikeluarkan
untuk mencegah perusahaan menyuap pejabat asing agar mendapatkan bisnis; juga
mengharuskan semua perusahaan milik publik untuk memelihara sebuah sistem
pengendalian akuntansi internal. Undang-Undang Praktik Korupsi Asing (FCPA, the Act)
adalah undang-undang Amerika Serikat yang melarang perusahaan dan individu AS
membayar suap kepada pejabat asing untuk kesepakatan bisnis lebih lanjut. FCPA berisi dua artikel
utama yaitu ketentuan anti penyuapan dan ketentuan pembukuan, catatan, dan
pengendalian internal, yang membahas praktik akuntansi
2. Sarbanes-Oxley Act
Sarbanes-Oxley Act (SOX) adalah undang-undang yang dimaksudkan untuk mencegah
kejahatan laporan keuangan, membuat laporan keuangan lebih transparan, memberikan
perlindungan pada investor, memperkuat pengendalian internal pada perusahaan publik,
dan menghukum eksekutif yang melakukan kejahatan. Sarbanes-Oxley Act (SOA)
merupakan sebuah produk hukum di Amerika Serikat yang mengatur tentang akuntabilitas,
praktik akuntansi dan keterbukaan informasi, termasuk tata cara pengelolaan data di
perusahaan publik. Eksistensi Sarbanes-Oxley Act tersebut diprakarsai oleh senator Paul
Sarbanes dari Maryland dan Michael Oxley wakil rakyat dari Ohio dan telah disahkan oleh
presiden AS George W. Bush.
B. Kerangka Kontrol
1. COBIT
COBIT (Control Objectives for Information and Related Technology) adalah
sekumpulan dokumentasi dan panduan yang mengarahkan kepada tata kelola IT
yang dapat membantu auditor, manajemen, dan pengguna (user) untuk
menjembatani antara resiko bisnis, kebutuhan kontrol, dan permasalahan-
permasalahan teknis.

Adapun 7 kriteria informasi yang menjadi perhatian COBIT


a. Effectiveness (Efektivitas)
b. Effeciency (Efisiensi)
c. Confidentially (Kerahasiaan)
d. Intergrity (Integritas)
e. Availability (Ketersediaan)
f. Compliance (Kepatuhan)
g. Reliability (Handal)
h. Komponen Control Objektif
2.COSO
COSO
. (Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission)
merupakan sebuah komisi yang bertujuan untuk melakukan melakukan riset mengenai
fraud dalam pelaporan keuangan (fraudulent on financial reporting) dan membuat
rekomendasi2 yang terkait dengannya untuk perusahaan publik, auditor independen,
SEC, dan institusi pendidikan.
Kategori-kategori dalam pencapaian tujuan Pengendalian Internal
a) Efektivitas dan efisiensi operasi
b) Keandalan laporan keuangan
c) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

3. Enterprise Risk Management


Enterprise Risk Management (ERM) merupakam sebuah proses yang melibatkan
keseluruhan entitas mulai dari dewan direksi, manajemen serta pejabat lainnya, yang
diaplikasikan ke dalam penyusunan strategi dan mencakup keseluruhan perusahaan, yang
didesain untuk mengidentifikasi kejadian yang berpotensi yang dapat berpengaruh
pada entitas , dan mengelola risiko pada tingkat risiko yang dikehendaki untuk
menyediakan penjaminan yang wajar dalam rangka mencapai tujuan dari entitas.
C. Lingkungan Internal
Lingkungan internal yaitu budaya perusahaan yang memperngaruhi cara
organisasi menetapkan strategi dan tujuannya, membuat struktur aktivitas
bisnis, dan mengidentifikasi, menilai, serta merespon risiko. sebuah lingkungan
internal mencakup halhal sebagai berikut:
1. Filosofi Manajemen, Gaya Pengoperasian, dan Selera Risiko
2. Pengawasan Pengendalian Internal oleh Dewan Direksi
3. Struktur Organisasi
4. Metode Penetapan Wewenang dan Tanggung Jawab
5. Standar Sumber Daya Manusia
D. Identifikasi Risiko
Identifikasi risiko adalah identifikasi entitas dan analisis terhadap
risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya, membentuk suatu
dasar untuk menentukan bagaimana risiko harus dikelola. Penentuan
risiko tujuan laporan keuangan adalah identifkasi organisasi, analisis,
dan manajemen risiko yang berkaitan dengan pembuatan laporan
keuangan yang disajikan sesuai dengan PABU.

E. Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian adalah kebijakan dan prosedur yang
membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan.
Aktivitas tersebut membantu memastikan bahwa
tindakan yang diperlukan untuk menanggulangi risiko dalam
pencapaian tujuan entitas.
F. Informasi dan Komunikasi
Informasi dan komunikasi adalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran
informasi dalam sebuah bentuk dan waktu yang memungkinkan orang untuk melaksanakan
tanggung jawab mereka. Sistem informasi yang relevan dalam pelaporan keuangan yang
meliputi sistem akuntansi yang berisi metode untuk mengidentifikasikan, menggabungkan,
menganalisa, mengklasikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi serta menjaga
akuntabilitas asset dan kewajiban.

G. Monitoring
Pemantauan adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern
sepanjang waktu. Pemantauan mencakup penentuan desain dan operasi pengendalian tepat waktu dan
pengambilan tindakan koreksi. Proses ini dilaksanakan melalui kegiatan yang berlangsung secara terus
menerus, evaluasi secara terpisah, atau dengan berbagai kombinasi dari keduanya. Di berbagai entitas,
auditor intern atau personel yang melakukan pekerjaan serupa memberikan kontribusi dalam memanta
aktivitas entitas. Aktivitas pemantauan dapat mencakup penggunaan informasi dan komunikasi dengan
pihak luar seperti keluhan
pelanggan dan respon dari badan pengatur yang dapat memberikan petunjuk tentang
masalah atau bidang yang memerlukan perbaikan. Komponen pengendalian intern tersebut
berlaku dalam audit setiap entitas
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai