Anda di halaman 1dari 25

ANALISIS TINGKAT PEMAHAMAN GURU SMP

TERHADAP TIK DALAM PROSES PEMBELAJARAN


DI KECAMATAN SEKADAU HILIR
SKRIPSI OLEH :
ANWAR DELI (611300011)

FAKULTAS MATEMATIKA ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI


INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
IKIP PGRI PONTIANAK
2017
BAB 1
LATAR BELAKANG
Penerapan pada Kurikulum 2013 dapat dilihat bahwa TIK di sekolah telah diintegrasikan pada
tiap mata pelajaran dan lebih menekankan pada setiap guru wajib mengerti dan memahami
pengetahuan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk proses pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Sangat penting untuk dipahami secara mendasar seorang guru dapat
mengoperasikan sistem pada komputer seperti pembuatan bahan untuk mengajar dan penilaian
secara komputerisasi, dengan adanya Teknologi Informasi akan memudahkan guru dalam
melakukan proses pembelajaran dengan mudah dan dapat dimengerti oleh siswa.
Pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016
Pasal 1 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah yang berbunyi “selanjutnya
disebut Standar Proses merupakan kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satuan
pendidikan dasar dan satuan pendidikan menengah”. Jadi agar memiliki standar dalam proses
pendidikan guru diwajibkan dapat mengerti dan memahami kompetensi dalam proses
pembelajaran.
BAB 1
LATAR BELAKANG
Adapun kompetensi seorang guru yang akan dilihat adalah :
(1) menguasai software pengolahan data
(2) mengerti dan memahami penggunaan operating system computer
(3) Dapat mengoperasikan Fasilitas Media Presentasi.
Melihat penjabaran kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru peneliti tertarik untuk
menganalisis tingkat pemahaman guru terhadap TIK dalam proses pembelajaran di SMP
Negeri 1 Sekadau. Penelitian ini menjadi penting karena ingin mendapatkan gambaran
pemahaman para tenaga guru sekolah dalam pemanfaatan TIK untuk proses pembelajaran
yang lebih lanjut penelitian ini diharapkan dapat mencakup wilayah Kabupaten Sekadau.
Oleh sebab itu peneliti membuat judul skripsi “Tingkat Pemahaman Guru SMP terhadap TIK
Dalam Proses Pembelajaran Di Kecamatan Sekadau Hilir”.
BAB 1
FOKUS PENELITIAN
Fokus yang dituju dalam penelitian ini adalah Tingkat Pemahaman Guru SMP Terhadap TIK
Dalam Proses Pembelajaran Kecamatan Sekadau Hilir?
Adapun sub fokus dalam penelitian ini :
 Bagaimana guru dapat mengoperasikan softwore pengolahan data?
 Bagaimana guru dapat mengerti dan memahami penggunaan sistem operasi komputer?
 Bagaimana guru dapat mengoperasikan Fasilitas Media Presentasi?
BAB 1
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat Pemahaman Guru Terhadap TIK
Dalam Proses Pembelajaran di SMP Kecamatan Sekadau Hilir sebagaimana berikut ini:
 Guru dapat mengoperasikan softwore pengolahan data.
 Guru dapat mengerti dan memahami penggunaan sistem operasi komputer.
 Guru dapat mengoperasikan Fasilitas Media Presentasi.
BAB 1
MANFAAT PENELITIAN
 Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
 Manfaat Teoritis
 Manfaat Praktis
o Bagi peneliti
o Bagi pihak Sekolah
o Bagi Guru
o Bagi pembaca
BAB 1
RUANG LINGKUP
 Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini adalah tingkat pemahaman guru.
 Definisi Konseptual
 Tingkat Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya (1) pengertian; pengetahuan yang banyak, (2) pendapat,
pikiran, (3) aliran; pandangan, (4) mengerti benar (akan); tahu benar (akan); (5) pandai dan mengerti benar
 Guru
UU Nomor 14 Tahun 2005 menjelaskan bahwa Guru ialah seorang pendidik profesional dengan tugas
utamanya mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan pendidikan menengah dan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Guru ialah orang yang pekerjaan, mata pencaharian, dan
profesinya adalah mengajar.
BAB 2
TINGKAT PEMAHAMAN
 Tingkat Pemahaman
Tingkat pemahaman yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu sekumpulan aktivitas dan
proses terhadap sesuatu fenomena yang dilakukan oleh seorang guru sekolah dalam
mengoperasikan Teknologi Informasi Dan Komunikasi dalam proses pembelajaran.
 Pemahaman
Pemahaman adalah sesuatu hal yang kita pahami dan kita mengerti dengan benar”.
BAB 2
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMAHAMAN

FAKTOR INTERNAL
 FAKTOR USIA
 FAKTOR PENGALAMAN
 FAKTOR INTELEGENSIA
 FAKTOR JENIS KELAMIN
FAKTOR EKSTERNAL
 PENDIDIKAN
 PEKERJAAN
 SOSIAL BUDAYA DAN EKONOMI, LINGKUNGAN DAN INFORMASI
BAB 2
GURU
Guru adalah seseorang pendidik yang bertugas memberikan pemahaman materi pengajaran
dengan metode yang dilakukannya.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Pasal 1 menjelaskan bahwa “Guru
adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing,
mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia
dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah”.
BAB 2
PROSES PEMBELAJARAN TIK
Menurut Jalu Noor Cahyanto dalam Konferensi Guru Indonesia (2007) menjelaskan ada
beberapa manfaat TIK dalam pembelajaran sebagai berikut: (1) meningkatkan motivasi siswa;
(2) digital portofolio efektif dan efisien; (3) menambah wawasan dan cakrawala berpikir; (4)
menumbuhkan jiwa kebersamaan; dan (5) menjadi alat ukur konsep pembelajaran yang
dilakukan di sekolah.
Maka dari itu pemanfaatan TIK dalam pembelajaran sangatlah penting untuk mengingkatkan
kualitas pendidikan di sekolah.
BAB 2
HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN
 Penelitian skripsi yang dilakukan Indah Pratiwi (2015) yang berjudul tingkat pemahaman
guru terhadap penilaian hasil belajar berdasarkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran
ekonomi di sekolah menengah atas (sma) negeri se - kabupaten sleman.
 Sumarni (2005) dalam penelitian skripsinya, dengan judul Pemahaman Guru Terhadap
Penilaian Dalam Kurikulum Berbasis Kompetensi Pada Mata Pelelajaran Akuntansi Di
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri Se- Kabupaten Pati.
 Maryeni Rochmiyati Sasmiati (2012) dalam jurnal yang dibuat yang berjudul analisis
tingkat pemahaman guru sekolah dasar tentang pembelajaran terpadu pada kurikulum
2013.
BAB 3
METODE DAN BENTUK PENELITAN
Metode penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode penelitian
kualitatif
Bentuk Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk pendekatan studi kasus.
Bentuk pendekatan studi kasus diambil karena peneliti ingin memperoleh gambaran mengenai
analisis tingkat pemahaman guru terhadap tik dalam proses pembelajaran di kecamatan
sekadau hilir, berdasarkan fakta atau kejadian yang sedang berlangsung di tempat penelitian.
BAB 3
TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN
 Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sekadau Hilir yang berlokasi di Jalan
Merdeka Timur No. 51-52 Kelurahan Sungai Ringin Kecamatan Sekadau Hilir Kabupaten
Sekadau Provinsi Kalimantan Barat
 Waktu
Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan dari melengkapi surat-surat izin penelitian
dan pengamatan observasi berserta wawancara yang di lakukan di SMP Negeri 1 Sekadau
BAB 3
LATAR PENELITIAN
Kabupaten Sekadau memiliki 14 Sekolah terdiri atas SMP Negeri terdapat 9 sekolah dan SMP
swasta terdiri atas 5 sekolah yang menyebar di berbagai wilayah kecamatan. Secara umum
sekolah-sekolah tersebut berada diatas naungan Dinas Pendidikan Olahraga dan Kebudayaan.
Dipilihnya SMP Negeri 1 Sekadau Hilir karena diberikan mandat oleh Dinas Pendidikan
Olahraga dan Kebudayaan sebagai sekolah rujukan atau sekolah yang telah memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP).
BAB 3
TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN
 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
DATA
 OBSERVASI LANGSUNG
 KOMUNIKASI LANGSUNG
 KOMUNIKASI TIDAK LANGSUNG
 STUDI DOKUMENTER
 ALAT PENGUMPULAN DATA
 PEDOMAN OBSERVASI
 PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM
 ANGKET
 DOKUMENTASI
BAB 3
TEKNIK KEABSAHAN YANG DIRENCANAKAN

TEKNIK KEABSAHAN YANG DIGUNAKAN ADALAH


 TRIANGGULASI SUMBER
 TRIANGGULASI TEKNIK
BAB 3
PROSEDUR ANALISA DATA
 Analisis Hasil Angket
Menggunakan rumus preentase
 Analisis Wawancara
Mengunakan analisis model interaktif Miles dan Hubberman
BAB 4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
 HASIL PENELITIAN
Untuk dapat mengetahui sejauhmana informasi yang diberikan oleh informan penelitian, peneliti
menggunakan beberapa tahap:
 Menyusun draf pertanyaan wawancara mendalam berdasarkan dari unsur-unsur kredibilitas yang akan
ditanyakan pada narasumber atau informan.
 Melakukan dokumentasi langsung dilapangan untuk melengkapi data-data yang berhubungan dengan penelitian.
 Memindahkan data penelitian yang berbentuk daftar dari semua pertanyaan yang diajukan kepada
narasumber atau informan.
 Menganalisis hasil data wawancara.
 Melakukan uji coba angket dan menganalisis hasil uji coba dengan uji validitas, dan (expert judgment). Hal ini
dilakukan agar mengetahui soal yang valid dan tidak valid pada angket agar keshahihan data dapat dipercaya
dan dapat dipergunakan untuk hasil penelitian.
 Menguji angket yang telah valid yang kemudian dianalisis hasil angket tersebut.
BAB 4
PEMBAHASAN
Dalam penelitian ini terlihat data dari hasil wawancara yang telah dilakukan menunjukan
tingkat pemahaman guru sudah cukup baik, walaupun ada beberapa guru yang kurang
mengerti dalam pemahaman teknologi. Guru banyak yang belajar secara otodidak untuk
memahami langkah-langkah dalam pembuatan materi, pengoperaian komputer bahkan
memsang alat presentasi. Guru memahami teknologi rata-rata belajar dari orang yang lebih
pandai dan memperlajari langkah langkah dalam teknologi kebanyak dari buku, sangat minim
mencari informasi dari internet, inilah yang harus lebih dikembangkan guru agar dapat
memahami teknologi lebih yang lebih terbaru.
BAB 4
PEMBAHASAN
Seluruh guru sesuai dari data yang didapat oleh peneliti sejumlah 31 guru, ada sejumlah 20
orang yang mengisi angket untuk hasil penelitian dan terdapat 10 orang guru mengisi angket
untuk uji coba intrumen angket yang akan digunakan.
Data yang diperoleh dari angket pemahaman guru terhadap TIK dengan 20 Peryataan angket
mewakili beberapa indikator yaitu Usia, Pengalaman, Jenis Kelamin, Intelegensia. Dengan
membagi menjadi 4 (empat) kategori yaitu SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju),
dan STS (Sangat Tidak Setuju). Dilihat bahwa tingkat pemahaman guru terhadap TIK dari
jumlah angket yang telah dianalisis adalah dengan kategori baik sejumlah 70%.
BAB 5
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengolahan dari penelitian yang telah dilakukan, secara umum dapat
disimpulkan bahwa tingkat pemaham guru terhadap TIK tergolong baik. Dilihat dari analisis
data terhadap permasalahan yang ada. Adapun hasil dari permasalahan penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa: Rata-rata tingkat pemahaman guru terhadap TIK yang dilakukan dengan
wawancara tergolong cukup baik
BAB 5
KESIMPULAN
Rata-rata tingkat pemahaman guru terhadap TIK dilihat dari hasil angket yaitu jumlah yang
menjawab SS (Sangat Setuju) sejumlah 23,25% dari 20 pernyataan, jumlah yang menjawab S
(Setuju) sejumlah 46,75% dari 20 pernyataan, jumlah yang menjawab TS (Tidak Setuju)
sejumlah 21% dari 20 pernyataan, serta jumlah yang menjawab STS (Sangat Tidak Setuju)
sejumlah 9% dari 20 pertanyaan. Dari hasil persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa
persentase tertinggi dapat dilihat pada jawaban angket Setuju dengan 46,75%, hal tersebut
dikategorikan tingkat pemahaman guru terhadap TIK dalam proses pembelajaran di
Kecamatan Sekadau Hilir adalah Baik atau sudah memahami secara mendasar akan
pemanfaatan teknologi dlam proses pembelajaran.
BAB 5
SARAN
Berdasarkan kesimpulan penelitian sebelumnya, bahwa pemahaman guru terhadap TIK dalam
proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik, maka peneliti memiki beberapa saran
diantaranya:
 Guru sebaiknya lebih memanfaatkan internet untuk keperluan pendalaman pengetahuan
akan teknologi, karena internet memiliki banyak pengetahuan yang dapat kita dalami.
 Internet dapat dijangkau diseluruh kelas agar pada saat mengajar guru dapat mudah
mencari informasi-informasi baru untuk menjelaskan materi kepada siswa.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai