Anda di halaman 1dari 13

PENANGANAN GANGGUAN AIRWAY

NON DEFINITIVE

Safina Aisyah Rahmaniah


22101101045
MENILAI JALAN NAFAS (AIRWAY)

Airway Obstruction
Total Partial
MENILAI JALAN NAFAS (AIRWAY)

Look
• Hipoksia / Hiperkarbia
• Sianosis
• Retraksi
• Accessory respiratory muscle
Listen
• Snoring
• Gurgling
• Stridor
• Hoarness
Feel
• Trachea location
AIRWAY NON DEFINITIVE

OROPHARYNGEAL NASOPHARYNGEAL
AIRWAY (GUEDEL) AIRWAY
OROPHARYNGEAL
AIRWAY
OROPHARYNGEAL AIRWAY

• Oropharyngeal airway adalah saluran tabung plastik


berbentuk melengkung yang fleksibel dan disediakan
untuk pasien dengan keadaan tidak sadar.
• Saat dimasukkan ke jalan napas, oropharyngeal airway
memanjang dari bagian luar bibir, melewati lidah menuju
faring, yang memungkinkan udara melewati tabung dan
membantu menghilangkan potensi obstruksi lidah ke jalan
napas pasien.
OROPHARYNGEAL AIRWAY

• Indicated for unconscious ptx ( GCS <8).

Attachment technique:
• Direct methods/ Tounge Blade Methods
• Indirect methods / Up Sliding methods
Komplikasi
• Obstruksi total
• Laringospasme
• Muntah
OROPHARYNGEAL AIRWAY

Direct methods Indirect methods

 
OROPHARYNGEAL AIRWAY

Saat memasukkan airway, hindari mendorong lidah ke faring posterior. Masukkan


oropharyngeal airway dengan cara sebagai berikut :
1. Posisikan pasien dengan tepat menggunakan backward head-tilt
2. Gunakan ibu jari dan telunjuk tangan non-dominan untuk membuka rahang dan
gigi pasien
3. Pegang oropharyngeal airway dengan kurva terbalik (kurva menuju bibir bawah)
4. Masukkan airway sampai ujungnya mendekati palatum mole
5. Putar airway 180° melewati faring posterior.
6. Lanjutkan memasukkan airway mengikuti lekukan lidah dan orofaring sampai
flange menempel pada bibir.

Catatan:
Laringospasme atau muntah dengan aspirasi dapat terjadi pada pasien yang masih
memiliki refleks muntah.
NASOPHARYNGEAL
AIRWAY
NASOPHARYNGEAL AIRWAY

• Nasopharyngeal airway adalah saluran kateter berbahan lateks tanpa


manset untuk membantu jalan nafas yang direkomendasikan untuk
pasien yang baru saja mengalami bedah mulut atau trauma wajah.
• Jenis airway ini mengikuti kelengkungan dari nasofaring, yang kemudian
melewati hidung dan memanjang dari lubang hidung ke faring posterior.
• Complication :
• epistaksis
• aspirasi
• hipoksia
• Kerusakan mukosa nasal
• Laryngospasme
NASOPHARYNGEAL AIRWAY

Untuk memasukkan nasopharyngeal airway, dilakukan prosedur sebagai berikut :


1. Posisikan pasien dengan tepat menggunakan backward head-tilt
2. Berikan pelumas (lubrikan) pada airway
3. Masukkan airway secara perlahan ke dalam lubang hidung pasien
4. Hindari mendorong melawan resistensi untuk mencegah trauma jaringan dan
obstruksi jalan napas
DAFTAR PUSTAKA

• Bagian Anestesi FK UNISSULA. Airway


Management and FBAO. FK UNISSULA :
Mar 2019

• Royal Brisbane & Woman’s Hospital


Health Service District. Code Blue Manual.
Queensland : Feb 2007

Anda mungkin juga menyukai