MATERI KULIAH

1. KONSEP DASAR LISTRIK

DAYA LISTRIK, ALIRAN DAYA, SISTEM 3 PHASA, HUBUNGAN Y, Δ.

2. REPRESENTASI SISTEM TENAGA LISTRIK

KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM TENAGA LISTRIK, DIAGRAM

SEGARIS, DIAGRAM IMPEDANSI / REAKTANSI, BESARAN PERSATUAN.

3. MODEL RANGKAIAN

MATRIX [ Y Bus ], MATRIX [ Z Bus ]

4. METODA PENYELESAIAN ALIRAN DAYA

Electric Power Systems L1 - Olof 1
METODA GAUSS-SEIDEL, NEWTON-RAPHSON,
Samuelsson FAST-DECOUPLED
DALAM ANALISIS SISTEM
TENAGA LISTRIK I, DI ANALISIS
SISTEM TENAGA LISTRIK 3
PHASA YANG SEIMBANG /
SIMETRI DAN DALAM
KEADAAN STEADY STATE

Electric Power Systems L1 - Olof 2

Samuelsson
 What is
Electric Power System ?

ontosp@telkom.net
Lab. Simulasi Sistem Tenaga Listrik
SISTEM TENAGA LISTRIK

SISTEM YANG MEMBANGKITKAN,

MENGATUR, MENYALURKAN /
MEMBAGI DAN AKHIRNYA YANG
MEMAKAI / MEMANFAATKAN
TENAGA LISTRIK.

Electric Power Systems L1 - Olof 4

Samuelsson
 From generator to customer

Generation
|
Transmission
|
Distribution
|
Consumption

Source: vattenfall.se

Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 5

 Basic Components of Electric Power:

How electricity gets to you

When electricity leaves a po wer

plan t (1), its voltage is increased
at a “ste p-up” substation (2).
Next, the energ y tr ave ls along a
transmi ssion line to the area
where the p ower is neede d (3 ).
Once th ere, the vo ltag e is
decreased, or “ stepped -down,”
at a noth er substati on ( 4), and a
distribution power line (5) carr ies
the electricity until it reaches a
home or business (6).

– EEI, G etting Ele ctricity W he re It’s Ne ede d,

May 20 00

Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 6

BAGIAN UTAMA SISTEM
TENAGA LISTRIK

1. PEMBANGKIT

2. SALURAN TRANSMISI

3. DISTRIBUSI / BEBAN

Electric Power Systems L1 - Olof 7

Samuelsson
• PEMBANGKIT :

GENERATOR-GENERATOR ( + PRIME MOVERNYA )

TEGANGAN YANG DIBANGKITKAN : 13,8 - 24 kV
PERALATAN PENGATUR TEGANGAN DAN FREKWENSI -
TRANSFORMATOR-TRANSFORMATOR TEGANGAN TINGGI

• SALURAN TRANSMISI / SUB TRANSMISI :

SALURAN-SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI

TEGANGAN : 34,5 to 765 kV
TRANSFORMATOR-TRANSFORMATOR PENGATUR DAYA AKTIF DAN
REAKTIF

• DISTRIBUSI / BEBAN :

FEEDER-FEEDER YANG MENGHUBUNGKAN BERMACAM-MACAM BEBAN

TEGANGAN : 220 VOLT - 34,5 kV

Electric Power Systems L1 - Olof 8

Samuelsson
 KARAKTERISTIK SISTEM
TENAGA LISTRIK
• SISTEM TENAGA LISTRIK TIDAK DAPAT
MENYIMPAN ENERGI ATAUPUN BUKAN
MERUPAKAN SUMBER ENERGI

• SISTEM TENAGA LISTRIK HANYA

MENGUBAH ENERGI YANG TERSEDIA DARI
SUMBER-SUMBER ALAM MENJADI ENERGI
LISTRIK DAN SISTEM TERSEBUT
MENGATUR PEMAKAIAN ENERGI LISTRIK
SECARA EFISIEN
Electric Power Systems L1 - Olof 9
Samuelsson
 Electric power production
Wind Fossil

Nuclear Hydro
Source: vattenfall.se

Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 10

 SUMBER-SUMBER ENERGI
ALAM
1. FOSSIL FUEL ( BATUBARA, MINYAK, GAS
ALAM )
2. FISSILE MATERIAL ( URANIUM, THORIUM )
3. ALIRAN AIR
4. ANGIN, TENAGA MATAHARI, TENAGA AIR
LAUT dll

(1), (2), (3) TELAH DIGUNAKAN SECARA

KOMERSIAL
Electric Power Systems L1 - Olof 11
Samuelsson
 PROSES PRODUKSI TENAGA LISTRIK HINGGA
SAMPAI KE KONSUMEN

INDUSTRI
SALURAN BESAR
TRANSMISI GARDU INDUK
PUSAT PEMBANGKIT
TENAGA LISTRIK

TRAFO
JARINGAN TEGANGAN DISTRIBUSI
INDUSTRI MENENGAH 20 KV
SEDANG

PJU

INDUSTRI KECIL JARINGAN TEGANGAN

Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 12 RENDAH 220 V
MALL / HOTEL RUMAH TANGGA
Electric Power Delivery Efficiency

Source: PJM Website

Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 13
 Pembangkit Pada Sistem JAMALI
SURALAYA PRIOK
SPP 1-4 : 1600 MW (Coal) SOPP (OIL) : 100 MW
SPP 5-7 : 1800 MW (Coal) GTPP (OIL) : 72 MW
GTPP (G) : 195 MW TAMBAK LOROK
CCPP : 1.180 MW SOPP (OIL) : 300 MW
CCPP : 328,9 MW
MUARA TAWAR CCPP : 711 MW
MUARA KARANG
SPP (OIL) : 300 MW CCPP : 660 MW
SPP (Gas) : 400 MW CCPP : 435 MW
GRESIK PERAK
CCPP (Gas) : 508 MW
SOPP (OIL) l : 200 MW SOPP (OIL) : 150 MW
CIRATA GTPP : 29 MW
SUNYARAGI SOPP (G) : 400 MW
HEPP. : 504 MW
GTPP : 80 MW GTPP : 100 MW
CCPP : 1.578 MW GRATI
GTPP : 342 MW
KEDUNG OMBO CCPP : 527 MW
HEPP : 55 MW
PAITON
SCPP : 800 MW

SALAK
Geo.PP : 165 MW
PAITON IPP
SCPP : 2400 MW
KRACAK/UBRUG
HEPP : 33 MW
W. LINTANG/SEMPOR
SAGULING KAMOJANG/DRAJAT
HEPP : 19 MW
HEPP : 700 MW Geo.PP : 195 MW
WONOGIRI
MRICA/GARUNG/KETENGER HEPP : 12 MW BRANTAS
HEPP : 214 MW HEPP : 274,8 MW
PLENGAN/LAMAJAN
PESANGARAN
HEPP : 47 MW
GTPP : 125 MW
Die.PP : 75,8 MW

Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 14

 PETA SISTEM KELISTRIKAN JAMALI

SLAYA
U
PRIOK MKRNG
CLGON SLIRA
JTAKE TGRNGGU GU
BKASI
ASAHI MTWAR
GU
U
REGION
KKSTL
SRANG KMBNG I
CBATU KSBRU
GNDUL JAVA
JTLHR
SRAGI
H
A CBBAT
CRATA MADURA
BGBRU UBRNG TBROK KUDUS
CIBNG A PDLRG GRSIK
RBANG
BDSLN KBSEN PMLNG PKLON GU BABAT
P SGLNG A KRPYK LNGAN U
BLORA BKLAN
REGION GUGLTMR SMNEP
SALAK KMJNG WLERI REGION
CNJUR II BMAYU SPANGPMKSN
P UNGAR III CEPU BJGRO
GARUT MRICA SGMDU PERAK U
DRJAT MJNNG GARNG
P RWALO A SGRAH KRIAN
JELOK REGION
TSMYA WSOBO A SRGEN
NGAWI IV
BNJAR PWRJO BOJLI JAJAR GRATI
LMNIS KNTUG BNGIL PITON
MKRTO
GBONG U
PALUR
U
KLTEN MNRJO
STBDO
BNTUL KDBRU KBAGN PBLGO BDWSO
BALI
WLNGI BWNGI
A LMJNG PMRON
A
KKTES
GLNUK
JMBER
KAPAL GNYAR AMLRA
NGARA

PSGRH

• SUTET 500 kV jalur selatan baru selesai Paiton – Pedan

SANUR
G

(Pedan – Tasikmalaya – Depok selesai 2005)

NSDUA

• GITET 500 kV Kediri teleh beroperasi pada Sept. 2003

• PLTG MUARA TAWAR 6 x 100 MW rencana selesai th. 2004
• PLTU Tanjung Jati B 2 x 660 MW rencana selesai middle 2006

Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 15

 PETA PERMASALAHAN PENYALURAN
REGION JAWA TIMUR & BALI TAHUN 2002
(Sumber Data PLN UBS P3B)

ke UNGARAN
KEREK

MWANG
TUBAN

LNGAN PLTGU BKLAN

TUBAN 3 PKMIA SMNEP
ke CEPU GRSIK
BRATA
BJGRO BABAT
SMSIK
10
GLMUR
CERME SGMDU GBONG
MNYAR
KPANG SAMPG PKSAN
ALPMA PERAK
REGION-3 BBDAN
UDAAN
MKBAN UJUNG
KJTIM
DYRJO KJRAN
MIWON TNDES
SWHAN SIMPG
CKMIA
TARIK
BNGUN DGRAN NGAGL 9
ke PALUR SLILO
NGAWI
PLOSO
AJMTO SKTIH
2 SBRAT KLANG RNKUT WKRMO

NGJUK 8 BENDO
1 WARU
MPION
BDRAN
MGTAN
CRBAN KTSNO
3 NGORO ISPDO
MJAAGN PRONG GDTAN
GDING
SIMAN
SYZAG BNGIL
14 PATON
MRGEN
4 MDLAN RJOSO
PBLGO
STBDO
MNRJO PDAAN
BMKRO PIER
PEDAN 7 BNRAN GGRAM
SLRJO
SKRJO KRSAN
11
BLKDG
DLOPO
5 LWANG
BLBNG BDWSO
JKTAS SKLNG
13 GRATI
SPM
PMRON
KGUNG PAKIS
PNRGO BLTAR GLNUK
PLHAN LJANG
TLGNG
6 12
TRGLK GPGAN TNGUL NGARA BRITI

PCTAN
JMBER
GTENG BWNGI
15
LDOYO WLNGI TUREN GNYAR
STAMI ASARI AMPRA
PLTA KAPAL
TLGNG KKTES
SGRUH SANUR

PGRAN

NSDUA

Keterangan :

No. 1 S/d 15 Menunjukan

Electric Powerpermasalahan transmisi & GI yang
Systems L1 - Olof Samuelsson 16 sudah kritis
 Kurva Beban Harian Sistem Jawa Bali
12000
MW

10000

8000
-------->

6000

4000

2000

0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

-------> Jam

Rumah Tangga Komersil Publik Industri Total

Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 17

Power system operation
• Daily routine
– Production planning
– P and V control
• Goals
– Economy
– Safety
– Reliability
– Environment

Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 18

Electric power consumption

• Daily variation
• Yearly variation

• Production
=
consumption
Source: nordel.org

Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 19

 Power system phenomena

• Short-circuits and other faults

• Automatic operations
• Thermal stress = overload
• Angle stability
• Voltage stability
• Frequency stability
• …
Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 20
 Common System Failures

• Overloads
– Demand exceeds safety level of equipment
• How or when might this occur?
• Faults
– Phase to ground
– Phase to phase
– Open phase

Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 21

 PENGOPERASIAN SISTEM TENAGA
LISTRIK
• SISTEM TENAGA LISTRIK YANG PERTAMA-TAMA DIBANGUN TERDIRI DARI
PUSAT-PUSAT PEMBANGKIT YANG TERPISAH-PISAH DAN MASING-MASING
PEMBANGKIT MENCATU BEBANNYA JUGA SECARA TERPISAH.

• SAAT INI SISTEM TENAGA LISTRIK TERDIRI DARI SEJUMLAH PUSAT-PUSAT

PEMBANGKIT YANG BEKERJA PARALEL DAN MENCATU SEJUMLAH PUSAT-
PUSAT BEBAN MELALUI SALURAN TRANSMISI TEGANGAN TINGGI.

• SISTEM TENAGA LISTRIK TERSEBUT BIASANYA DIHUBUNGKAN SECARA

INTERKONEKSI DENGAN BEBERAPA SISTEM TENAGA LISTRIK YANG LAIN
SEHINGGA TERBENTUK MULTI AREA SYSTEM.

• HAL INI DILAKUKAN AGAR SISTEM TENAGA LISTRIK DAPAT BEKERJA

SECARA EKONOMIS DAN UNTUK MENAIKKAN KEANDALAN DARIPADA
SISTEM, DENGAN AKIBAT :

– PENGOPERASIAN SISTEM TENAGA LISTRIK BERTAMBAH KOMPLEKS DENGAN

TIMBULNYA LEBIH BANYAK PERSOALAN-PERSOALAN YANG HARUS DIATASI.

Electric Power Systems L1 - Olof 22

Samuelsson
 PERSOALAN-PERSOALAN
OPERASI
1. LOAD FORCASTING
2. UNIT COMMITMENT
3. ECONOMIC DISPATCH
4. ANALISIS ALIRAN DAYA
5. ANALISIS HUBUNG SINGKAT
6. ANALISIS STABILITAS
7. LOAD-FREQUENCY CONTROL
Electric Power Systems L1 - Olof 23
Samuelsson
 PERANAN KOMPUTER DALAM ANALISIS SISTEM
TENAGA
KEUNTUNGAN :

FLEXIBLE (DAPAT DIGUNAKAN UNTUK MENGANALISIS HAMPIR SEMUA PERSOALAN),

TELITI, CEPAT DAN EKONOMIS

LANGKAH-LANGKAH :

1. MEMBUAT MODEL-MODEL MATEMATIS DARI PERSOALAN YANG AKAN DISELESAIKAN (

SATU
SET PERSAMAAN ALJABAR / DIFFERENSIAL )

2. MENENTUKAN METODE NUMERIK ( KETELITIAN CUKUP TINGGI DAN WAKTU

KOMPUTASI CUKUP
CEPAT )

3. MENULIS / MENYUSUN PROGRAM KOMPUTER

PENGGUNAAN :

1. "OFF LINE" : DATA DIPEROLEH DARI OPERATOR ( MANUSIA), DENGAN DATA

TERSEBUT ANALISIS / PERHITUNGAN DILAKUKAN DENGAN KOMPUTER. UNTUK
PERENCANAAN SISTEM, ANALISIS BILA ADA PERUBAHAN / PERLUASAN SISTEM,
PERHITUNGAN PERIODIK SEHUBUNGAN DENGAN OPERASI SISTEM.

2. "ON LINE" : KOMPUTER MENERIMA DATA LANGSUNG DARI SISTEM YANG SEDANG
OPERASI. PADA PENGATURAN BEBAN DAN FREKWENSI, ECONOMIC DISPATCH
dan lain-lain. Electric Power Systems L1 - Olof 24
Samuelsson
 Organization

• Lectures
• Problem solving
• Laboratory exercises
• Computer simulations

Source:powerworld.com

Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 25

 Textbook

1. ”Power System Analysis”

McGraw Hill Inc., 1994
John J. Grainger / William D. Stevenson Jr.

2. ”Power System Analysis”

McGraw Hill Inc., 1999
Hadi Saadat
Electric Power Systems L1 - Olof Samuelsson 26