Anda di halaman 1dari 18

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSA

Konsep Proteksi pada


Jaringan
Distribusi Listrik
Kelompok 9

Zufar Salim Rizq


Tengku Fauzan Dzaki Hulwan
Heria Utami
Wiwiani Jesika
Pengertian Konsep
Proteksi pada Jaringan
Distribusi Listrik
Konsep proteksi pada jaringan distribusi listrik

merupakan sekumpulan tindakan dan perangkat yang

digunakan untuk melindungi jaringan listrik distribusi

dari kegagalan yang tidak terduga.


Risiko pada Jaringan
Distribusi Listrik
a. Gangguan Hubung Singkat
Risiko ini dapat terjadi akibat peralatan yang rusak, kabel yang
putus, atau pohon yang tumbang. Gangguan hubung singkat dapat
menyebabkan mati listrik, kerusakan peralatan, dan bahkan
kebakaran.

b. Gangguan Arus Lebih


Gangguan arus lebih dapat terjadi pada jaringan distribusi listrik

Risiko yang dapat akibat beban lebih atau arus hubung singkat yang tinggi. Gangguan

terjadi pada jaringan arus lebih dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik dan

distribusi listrik meningkatkan risiko kebakaran.


c. Gangguan Tegangan Lebih
Gangguan tegangan lebih dapat terjadi pada jaringan distribusi
listrik akibat petir, kegagalan peralatan, atau gangguan lainnya.
Gangguan tegangan lebih dapat menyebabkan kerusakan pada
peralatan listrik dan meningkatkan risiko kebakaran.

d. Gangguan Arus Bocor

Risiko yang dapat Gangguan arus bocor dapat terjadi pada jaringan distribusi listrik

terjadi pada jaringan akibat kabel yang rusak atau peralatan yang tidak baik. Gangguan

distribusi listrik arus bocor dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik dan
meningkatkan risiko kecelakaan.
c. Gangguan Tegangan Lebih
Gangguan tegangan lebih dapat terjadi pada jaringan distribusi
listrik akibat petir, kegagalan peralatan, atau gangguan lainnya.
Gangguan tegangan lebih dapat menyebabkan kerusakan pada
peralatan listrik dan meningkatkan risiko kebakaran.

d. Gangguan Arus Bocor

Risiko yang dapat Gangguan arus bocor dapat terjadi pada jaringan distribusi listrik

terjadi pada jaringan akibat kabel yang rusak atau peralatan yang tidak baik. Gangguan

distribusi listrik arus bocor dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik dan
meningkatkan risiko kecelakaan.
e. Gangguan Harmonik
Gangguan harmonik dapat terjadi pada jaringan distribusi listrik
akibat penggunaan peralatan elektronik yang semakin meningkat.
Gangguan harmonik dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan
listrik dan meningkatkan risiko kebakaran.
 
f. Gangguan Transien

Risiko yang dapat Gangguan transien dapat terjadi pada jaringan distribusi listrik

terjadi pada jaringan akibat petir, gangguan switching, atau gangguan lainnya. Gangguan

distribusi listrik transien dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik dan
meningkatkan risiko kebakaran.
Mengapa perlu dilindungi dengan
konsep proteksi?
Untuk mengatasi risiko-risiko tersebut, perlu diterapkan
konsep proteksi pada jaringan distribusi. Konsep proteksi dapat
melindungi jaringan distribusi dari kerusakan akibat kegagalan
sistem dan mengurangi waktu pemadaman. Risiko pada
jaringan distribusi listrik merupakan hal yang perlu
diperhatikan dalam mengembangkan sistem proteksi.
Jenis Proteksi pada Jaringan
Distribusi Listrik
a. Proteksi Overcurrent (Arus Lebih)
Proteksi ini digunakan untuk mendeteksi arus lebih pada jaringan distribusi yang mungkin
disebabkan oleh hubung singkat atau beban lebih. Ketika arus lebih terdeteksi, proteksi akan
memberikan sinyal untuk memutus aliran listrik ke daerah yang terganggu.

b. Proteksi Overvoltage (Tegangan Lebih)


Proteksi overvoltage digunakan untuk melindungi jaringan distribusi dari tegangan lebih yang
dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan listrik. Proteksi ini juga dapat digunakan untuk
mendeteksi gangguan pada transformator.
c. Proteksi Differential (Perbedaan Arus)
Proteksi differential digunakan untuk mendeteksi perbedaan arus antara dua titik pada jaringan
distribusi yang menunjukkan adanya gangguan pada sistem.

d. Proteksi Distance (Jarak)


Proteksi distance digunakan untuk mendeteksi gangguan pada jaringan distribusi dengan
mengukur jarak dari titik gangguan ke titik proteksi. Proteksi ini digunakan untuk melindungi
jaringan distribusi dari gangguan yang terjadi pada jarak yang jauh dari titik proteksi.

e. Proteksi Ground Fault (Kebocoran Arus Tanah)


Proteksi ground fault digunakan untuk mendeteksi kebocoran arus pada jaringan distribusi yang
disebabkan oleh kabel yang rusak atau peralatan yang tidak baik.
Teknologi Proteksi pada Jaringan
Distribusi Listrik
Teknologi proteksi pada jaringan distribusi listrik terus berkembang seiring dengan
kemajuan teknologi.Beberapa teknologi proteksi yang terbaru antara lain proteksi
terpimpin oleh GPS, sistem pengawasan jaringan terpusat, dan sistem sensor pintar.

1. GPS memungkinkan perangkat proteksi untuk menghitung waktu pemutusan yang paling
optimal berdasarkan informasi lokasi dari GPS.

2. Sistem pengawasan jaringan terpusat digunakan untuk mengontrol dan memonitor jaringan
distribusi secara keseluruhan dan memungkinkan pengoperasian jaringan yang lebih efisien.
Sistem ini dapat mengirimkan informasi secara real-time dan memungkinkan tindakan cepat
jika terjadi gangguan pada jaringan.

3. Sistem sensor pintar, di sisi lain, mengumpulkan data dari berbagai perangkat di jaringan distribusi dan
mengirimkannya ke pusat pengendalian. Data ini dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan pada jaringan
sebelum terjadi, memperbaiki masalah dengan cepat, dan mengoptimalkan kinerja jaringan.
Implementasi Konsep Proteksi
pada Jaringan Distribusi Listrik
Implementasi konsep proteksi pada jaringan distribusi listrik sangat penting untuk
menjamin keandalan dan keamanan jaringan. Cara yang paling umum dilakukan dalam implementasi
konsep proteksi pada jaringan distribusi listrik adalah sebagai berikut:
1. Dengan menggunakan perangkat proteksi, seperti pemutus sirkuit listrik dan pengaman arus bocor.
2. Membutuhkan pengawasan dan perawatan yang berkala terhadap jaringan distribusi listrik.
3. Penting juga untuk melatih karyawan dan teknisi tentang cara kerja sistem proteksi pada jaringan
distribusi listrik.
4. Harus dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan keselamatan kerja
5. Harus mempertimbangkan aspek efisiensi dan efektivitas.
6. peRLu diperhatikan aspek pengendalian biaya.
7. Harus dilakukan secara terus-menerus.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai