Anda di halaman 1dari 33

FEH2H3

ALJABAR BOOLEAN DAN RANGKAIAN LOGIKA


Rangkaian Sekuensial (BAB IX)

Fakultas Teknik Elektro


Telkom University
Moore State Diagram
Contoh Desain Counter
 Buat 2-bit counter yang menghitung:
 Akan mengeluarkan 0,1,2,3,0 jika sinyal input U=1 atau
 Akan mengeluarkan 0,3,2,1,0 jika sinyal input U=0.
 Mesin ini merepresentasikan 2-bit biner yang
menghitung naik/turun
 Input U digunakan untuk mengontrol arah pencacahan
 Input RESET digunakan untuk mereset nilai counter ke nol
 Dua output (Z1Z0) merepresentasikan nilai (0-3)
 Mesin berdasarkan pada sinyal clock tipe rising edge
 Desain mesin ini sebagai mesin FSM menggunakan
 D-type, T-type
Counter State Diagram
Counter State Table
State-assigned table
 Ditentukan bahwa untuk state A=00, B=01,C=10, dan
D=11.
Implementasi D flip-flop
 Jika mesin FSM diimplementasikan
menggunakan D flip-flop, maka next-state
berhubungan langsung dengan D input. Hal ini
dikarenakan persamaan karakteristik D flip-flop
adalah Q*=D.
 Sehingga K-maps untuk D input dapat dibuat
langsung dari state-assigned tablenya.
 Cara ini tidak dapat dipakai jika flip-flop yang
digunakan adalah T flip-flop atau JK flip-flop
State Table dan Next-state Maps
Rangkaian (D flip-flop)
Desain dengan jenis Flip-flop lainnya
 Untuk T atau JK flip-flop, perlu dipahami dulu
persamaan karakteristik dari flip-flop tersebut.
 Persamaan karakteristik dapat dilihat
berdasarkan dari tabel transisi dari flip-flop
 Tabel transisi digunakan bersamaan dengan
state-assigned tabel untuk membuat tabel
eksitasi
Tabel transisi
Implementasi T flip-flop
 Gunakan petunjuk dari tabel transisi T flip-flop untuk
menentukan input flip-flop berdasarkan state-assigned
table.
Excitation table dan K-maps
Rangkaian (T flip-flop)
Contoh – Vending Machine
 Persoalan:
 Sebuah vending machine akan mengeluarkan permen
seharga 15¢
 Mesin ini menerima koin 10¢ (D) atau koin 5¢(N)
 Hanya satu koin yang dapat dimasukkan dalam satu waktu
 Saat jumlah koin >15¢ dimasukkan, mesin akan
mengeluarkan permen
 Input
 Clock
 Sinyal N,D – anggap sinyal ini menghasilkan nilai 1 untuk
satu sinyal clock cycle
 Tambahan sinyal reset
 Output
 Sinyal Z yang dikirimkan untuk mengeluarkan permen
Contoh – Vending Machine
 Persoalan:
 Sebuah vending machine akan mengeluarkan permen
seharga 15¢
 Mesin ini menerima koin 10¢ (D) atau koin 5¢(N)
 Hanya satu koin yang dapat dimasukkan dalam satu waktu
 Saat jumlah koin >15¢ dimasukkan, mesin akan
mengeluarkan permen
 Input
 Clock
 Sinyal N,D – anggap sinyal ini menghasilkan nilai 1 untuk
satu sinyal clock cycle
 Tambahan sinyal reset
 Output
 Sinyal Z yang dikirimkan untuk mengeluarkan permen
Contoh – Vending Machine
 Persoalan:
 Sebuah vending machine akan mengeluarkan permen
seharga 15¢
 Mesin ini menerima koin 10¢ (D) atau koin 5¢(N)
 Hanya satu koin yang dapat dimasukkan dalam satu waktu
 Saat jumlah koin >15¢ dimasukkan, mesin akan
mengeluarkan permen
 Input
 Clock
 Sinyal N,D – anggap sinyal ini menghasilkan nilai 1 untuk
satu sinyal clock cycle
 Tambahan sinyal reset
 Output
 Sinyal Z yang dikirimkan untuk mengeluarkan permen
Vending State Diagram
Reset Penjelasan states:
N’·D’ • S0 – tidak ada koin
masuk
S0 • S5 – koin masuk 5
N
cent
D • S10 – total koin 10
1
cent
• S15 – total koin 15
D cent keatas
S15
S5 N’·D’
(z=1)
N

N+D
S10

N’·D’
Vending – Contoh Input

Clk
D

N
Z
S0 S0 S10 S10 S15 S0 S0

Clk

Z
S0 S0 S10 S10 S15 S0 S0
Assign variables: Vending
S Q1 Q0
S0 00 State/output table:
N,D
S5 01
S10 1 0 S 00 01 10 11 z
S15 1 1 N’·D’ S0 S0 S10 S5 d 0
S5 S5 S15 S10 d 0
S0 S10 S10 S15 S15 d 0
N S15 S0 S0 S0 d 1
D S*
1

S15 D
S5 N’·D’ Transition/output table:
(z=1)
N N,D
Q1 Q0 00 01 10 11 z
00 00 10 01 dd 0
N+D 01 01 11 10 dd 0
S10 10 10 11 11 dd 0
11 00 00 00 dd 1
N’·D’ Q1* Q0*
Vending – Excitation Eqns
Excitation/output table:
N,D Assume D flip-flops, then D = Q*
Q1 Q0 00 01 10 11 z
00 00 10 01 dd 0
01 01 11 10 dd 0
10 10 11 11 dd 0
11 00 00 00 dd 1
D1 D0
Vending - Rangkaian
Contoh - Counter
• Buat counter untuk menghitung 0..7
• Counter memiliki sinyal enable w
• State diagram:
w = 0 w= 0 w= 0 w= 0

w= 1 w= 1 w= 1
A/0 B/1 C/2 D/3

w= 1 w= 1

H/7 G/6 F/5 E/4


w= 1 w= 1 w= 1

w= 0 w= 0 w= 0 w= 0
Counter – Transition table
State table Transition table

Present Next state Next state


Output Present
Count
state w= 0 w= 1 state w= 0 w= 1
y2 y1 y 0 z2z1z0
A A B 0 Y2 Y 1 Y 0 Y2 Y 1 Y 0
B B C 1 A 000 000 001 000
C C D 2 B 001 001 010 001
D D E 3 C 010 010 011 010
E E F 4 D 011 011 100 011
F F G 5 E 100 100 101 100
G G H 6 F 101 101 110 101
H H A 7 G 110 110 111 110
H 111 111 000 111
Counter – Excitation Eqns
y1y0 y1y0 y1y0
wy2 wy2 wy2
00 01 11 10 00 01 11 10 00 01 11 10
00 0 1 1 0 00 0 0 1 1 00 0 0 0 0

01 0 1 1 0 01 0 0 1 1 01 1 1 1 1

11 1 0 0 1 11 0 1 0 1 11 1 1 0 1

10 1 0 0 1 10 0 1 0 1 10 0 0 1 0

Y0 = wy0 + wy0 Y1 = wy1 + y1y0 + wy0y1 Y2 = wy2 + y0y2 + y1y2 + wy0y1y2


w Y0
D Q y0

Y1
D Q y1

Y2
D Q y2

Clock
Resetn
Lampu Sein
• Design FSM untuk mengontrol
lampu sein belakang Left turn sequence Right turn sequence
mobilyang akan menyala jika LC LB LA RA RB RC
akan belok
LC LB LA RA RB RC

LC LB LA RA RB RC

LC LB LA RA RB RC

LC LB LA RA RB RC

Hazard signal sequence

LC LB LA RA RB RC
• Assume inputs for
LEFT, RIGHT, HAZ LC LB LA RA RB RC
Lampu Sein
State diagram
LA
LEFT
LB
RIGHT State
machine LC
HAZ
RA
RB
Clk
RC
Mealy State Diagram
Mealy State Diagram
• Untuk pemodelan Mealy, output tidak lagi
bergantung hanya pada current state.
– Output juga bergantung dengan transisi antar state
(tergantung dari input)
• Contoh pemodelan Mealy state diagram
– Mendeteksi input berurutan w=11
Mealy State Table
• State table untuk model Mealy FSM berbeda
dengan model Moore FSM, yaitu dari evaluasi
outputnya
State-assigned Table
Contoh Lain Mealy FSM
• Buatlah Mealy state diagram untuk mendeteksi
input yang memiliki urutan w=101

Anda mungkin juga menyukai