5
mg/l , edangkan untuk kelas 4 tidak Kepmen LH No 51 tahun 2004
dipersyaratkan.. tentang Baku Mutu Air Laut
PK NITRIT
Prinsip
• Pembentukan warna senyawa azo yang berwarna ungu kemerah-merahan pada pH 2,0-2,5 melalui
Pembuatan Baku Nitrit 10 ppm sebanyak 100 mL dari Baku Nitrit 100 ppm
V1 x ppm1 = V2 x ppm2
V1 = 10 mL
PK NITRIT
Pembuatan Baku Nitrit 10 ppm sebanyak 100 mL dari Baku Nitrit 100 ppm
Tambah aquades
Pipet 10,0 mL hingga tanda batas,
baku Nitrit 100 ppm homogenkan
Baku Nitrit
Labu takar 100 mL
100 ppm
PK NITRIT
Menghitung volume yang dibutuhkan untuk pembuatan Baku Nitrit 0,1 – 1,0 ppm (sebanyak 50 mL) dari Baku
Nitrit 10 ppm
V1 = 0,5 mL V1 = 1,5 mL
2. Baku 0,2 ppm 4. Baku 0,4 ppm
V1 x ppm1 = V2 x ppm2 V1 x ppm1 = V2 x ppm2
V1 = 1,0 mL V1 = 2,0 mL
PK NITRIT
5. Baku 0,5 ppm 8. Baku 0,8 ppm
V1 x ppm1 = V2 x ppm2 V1 x ppm1 = V2 x ppm2
V1 = 2,5 mL V1 = 4,0 mL
6. Baku 0,6 ppm 9. Baku 0,9 ppm
V1 x ppm1 = V2 x ppm2 V1 x ppm1 = V2 x ppm2
V1 = 3,0 mL V1 = 4,5 mL
7. Baku 0,7 ppm 10. Baku 1,0 ppm
V1 x ppm1 = V2 x ppm2 V1 x ppm1 = V2 x ppm2
V1 = 3,5 mL V1 = 5,0 mL
PK NITRIT
BAKU NITRIT
BLANGKO SAMPEL
0,1-0,5 ppm atau 0,6-1,0 ppm
Aquades sampai 1 mL / 1 cm • Masukkan baku nitrit 10 ppm sesuai • Masukkan 10,0 mL sampel
sebelum tanda batas volume yang dibutuhkan • Tambah aquades sampai
• Tambah aquades sampai setinggi setinggi blangko
blangko
Perhitungan
Konsentrasi Absorbansi
Baku Nitrit 0,1 ppm 0,169
Baku Nitrit 0,2 ppm 0,273
Baku Nitrit 0,3 ppm 0,345 Absorbansi sampel
Kadar Nitrit ¿ x Konsentrasi baku x Pengenceran
Absorbansi baku
Baku Nitrit 0,4 ppm 0,416
Baku Nitrit 0,5 ppm 0,543
Sampel 1 0,276
Sampel 2 0,281
PK NITRIT
• Ion Cr dalam suasana asam bereaksi dengan Diphenilkarbazida mengasilkan senyawa berwarna merah-
ungu.
1093°C sehingga sering digunakan sebagai lapisan, pelindung atau logam paduan. Logam
kromium dapat masuk ke dalam semua strata lingkungan, perairan, tanah ataupun udara
(lapisan atmosfer).
Kromium yang masuk ke dalam strata lingkungan dapat datang dari berbagai sumber yaitu
berasal dari kegiatan-kegiatan perindustrian, rumah tangga dan dari pembakaran serta
mobilitas bahan-bahan bakar (Bugis, 2012). Ion kromium (VI) sangat beracun, sangat aktif
dalam air pada berbagai pH dan bersifat karsiogenik. Ion kromium (VI) dalam bentuk kromat
dan dikromat sangat toksik yaitu dapat menyebabkan kanker kulit dan saluran pernafasan
(Sunardi, 2011). Tingkat keracunan krom pada manusia diukur melalui kadar atau kandungan
krom dalam urin, dan kristal asam khromat (Alfiani dkk, 2018).
PK Cr
Pembuatan Baku Cr 10 ppm sebanyak 100 mL dari Baku Cr 100 ppm
V1 x ppm1 = V2 x ppm2
V1 = 10 mL
PK Cr
Tambah aquades
Pipet 10,0 mL hingga tanda batas,
baku Cr 100 ppm homogenkan
Baku Cr
Labu takar 100 mL
100 ppm
PK Cr
Menghitung volume yang dibutuhkan untuk pembuatan Baku Cr 0,1 – 1,0 ppm (sebanyak 50 mL) dari Baku Cr
10 ppm
V1 = 0,5 mL V1 = 1,5 mL
2. Baku 0,2 ppm 4. Baku 0,4 ppm
V1 x ppm1 = V2 x ppm2 V1 x ppm1 = V2 x ppm2
V1 = 1,0 mL V1 = 2,0 mL
PK Cr
5. Baku 0,5 ppm 8. Baku 0,8 ppm
V1 x ppm1 = V2 x ppm2 V1 x ppm1 = V2 x ppm2
V1 = 2,5 mL V1 = 4,0 mL
6. Baku 0,6 ppm 9. Baku 0,9 ppm
V1 x ppm1 = V2 x ppm2 V1 x ppm1 = V2 x ppm2
V1 = 3,0 mL V1 = 4,5 mL
7. Baku 0,7 ppm 10. Baku 1,0 ppm
V1 x ppm1 = V2 x ppm2 V1 x ppm1 = V2 x ppm2
V1 = 3,5 mL V1 = 5,0 mL
PK Cr
BAKU Cr
BLANGKO SAMPEL
0,1-0,5 ppm atau 0,6-1,0 ppm
Konsentrasi Absorbansi
Baku Cr 0,6 ppm 0,568
Baku Cr 0,7 ppm 0,701
Baku Cr 0,8 ppm 0,786 Absorbansi sampel
Kadar Cr ¿ x Konsentrasi baku x Pengenceran
Absorbansi baku
Baku Cr 0,9 ppm 0,894
Baku Cr 1,0 ppm 0,914
Sampel 1 0,524
Sampel 2 0,572
PK Cr
Perhitungan Kadar Cr ¿
Absorbansi sampel
x Konsentrasi baku x Pengenceran
Absorbansi baku
Logam Cu termasuk logam berat esensial, jadi meskipun beracun tetapi sangat dibutuhkan
manusia dalam jumlah yang kecil.
Toksisitas yang dimiliki Cu baru akan bekerja setelah masuk ke dalam tubuh organisme
dalam jumlah yang besar atau melebihi nilai toleransi organisme terkait (Palar, 2004).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tanggal 19 April
2010 tentang kualitas air minum, kadar maksimum Cu yang diperbolehkan adalah
2 mg/L.
PK Cu
Prinsip
• Ion Cu dalam suasana basa bereaksi dengan Na dietil ditiokarbamat mengasilkan senyawa koloid
V1 x ppm1 = V2 x ppm2
V1 = 10 mL
PK Cu
Pembuatan Baku Cu 10 ppm sebanyak 100 mL dari Baku Cu 100 ppm
Tambah aquades
Pipet 10,0 mL hingga tanda batas,
baku Cu 100 ppm homogenkan
Baku Cu
Labu takar 100 mL
100 ppm
PK Cu
Menghitung volume yang dibutuhkan untuk pembuatan Baku Cu 1 – 5 ppm (sebanyak 50 mL) dari Baku Cu 10
ppm
V1 = 5 mL V1 = 15 mL V1 = 25 mL
2. Baku 2 ppm 4. Baku 4 ppm
V1 x ppm1 = V2 x ppm2 V1 x ppm1 = V2 x ppm2
V1 = 10 mL V1 = 20 mL
PK Cu
BAKU Cu
BLANGKO SAMPEL
1 - 5 ppm
Konsentrasi Absorbansi
Baku Cu 1 ppm 0,213
Baku Cu 2 ppm 0,434
Baku Cu 3 ppm 0,587 Absorbansi sampel
Kadar Cu ¿ x Konsentrasi baku x Pengenceran
Absorbansi baku
Baku Cu 4 ppm 0,450
Baku Cu 5 ppm 0,703
Sampel 1 0,449
Sampel 2 0,430
PK Cu
Perhitungan Kadar Cu ¿
Absorbansi sampel
x Konsentrasi baku x Pengenceran
Absorbansi baku
Absorbansi
420 0,093 0,136 0,165 0.15
0.1 1,0 ppm
430 0,097 0,151 0,188
3,0 ppm
440 0,099 0,156 0,204 0.05
5,0 ppm
450 0,094 0,158 0,209 0
420 430 440 450 460 470 480
460 0,089 0,153 0,202
470 0,088 0,147 0,192
480 0,085 0,138 0,179
Optimasi Waktu kestabilan penetapan kadar Cu (II)
pada panjang gelombang optimum 450 nm
Absorbansi
3,0 ppm
0.2 1,0 ppm
15 menit 0,098 0,120 0,212
0.1
0.2
0.1
0
0 1 2 3 4 5 6