Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK

PENENTUAN KADAR Pb DALAM AIR SUMUR DENGAN


MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI SERAPAN ATOM

KELOMPOK 5

SAFIRA MULIANI H031 17 1002

SYAMSURIADI H031 17 1010

HARI/ TANGGAL PERCOBAAN : JUM’AT/ 18 OKTOBER 2019

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


DAPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2019
1. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui kadar Pb dalam

air sumur dengan menggunakan metode spektrofotometri serapan atom.

2. Prinsip Percobaan
Prinsip percobaan ini yaitu penentuan kadar Pb dalam sampel dengan
mendestruksi sampel air sumue dengan menggunakan HNO3 dan diukur
absorbansinya menggunakan AAS pada panjang gelombang 217,0 nm. Kadar Pb
dalam sampel diperoleh melalui persamaan garis dari kurva kalibrasi standar.

3. Alat Percobaan
- Mikroburet - Lampu katoda
- Klem + Statif - Hot plate
- Erlenmeyer 250 mL
- Pipet tetes
- Labu ukur 100 mL
- Gelas Kimia
- Neraca Analitik
- Batang pengaduk
- AAS

4. Bahan Percobaan
- Sampel air sumur - Akuades
- HNO3
- Pb(NO3)2

- Kertas saring Whatman 42

5. Reaksi

6. Prosedur
6.1 Pembuatan Larutan Induk Pb(NO3)21000 ppm

Ditimbang 0,1599 gram kemudian dilarutkan dalam labu ukur 50 mL

dengan akuades dan dihomogenkan.

6.2 Pembuatan Larutan Induk Pb(NO3)2 10 ppm

Dipipet larutan induk sebanyak 0,5 mL kemudian dilarutkan dalam labu

ukur 50 mL dengan akuades dan dihomogenkan.

6.3 Preparasi Sampel

Air sumur dipipet sebanyak 100 mL. Setelah itu ditambahkan 1 mL HNO3

pekat kemudian dipanaskan pada suhu 100 0C hingga volume berkurang menjadi

10 mL. Diamkan pada suhu ruang dan disaring. Filtrat yang diperoleh dimasukkan

ke dalam labu ukur 50 mL kemudian ditambahkan dengan akuabides hingga tanda

batas lalu dihomogenkan.

6.4 Pembuatan Larutan Blanko dan Deret 0,25; 0,5; 1; 2 dan 4 ppm

Dipipet larutan induk 10 ppm sebanyak 0; 1,25; 2,5; 5; 10 dan 20 mL

kemudian ditambahkan dengan 1 mL HNO3 setelah itu dihimpitkan dalam labu

ukur 50 mL dengan akuades dan dihomogenkan.

6.5 Penentuan Kadar Pb dalam Sampel

Larutan sampel, blanko dan standar diukur nilai absorbansinya dengan

menggunakan instrumen AAS setelah itu dibuat kurva kalibrasi larutan standar

untuk ditentukan kadar Zn dalam sampel.

7. Perhitungan

7.1 Pembuatan Larutan Induk 1000 ppm


Ar Pb W
ppm =
Mr Pb(NO 3 ) 2 V

207 W
1000 =
331 0,1

1000 = 6,2537 W
W = 159,9503 mg
= 0,1599 g
7.2 Pembuatan Larutan Standar 10 ppm
C1 V 1 = C2 V 2
10 x 5 0
V1 =
1000
= 0,5 mL
7.3 Pembuatan Larutan Deret 0,25 ppm
C1 V 1 = C2 V 2
0,25 x 50
V1 =
10
= 1,25 mL
7.4 Pembuatan Larutan Deret 0,5 ppm
C1 V 1 = C2 V 2
0,5 x 50
V1 =
10

= 2,5 mL
7.5 Pembuatan Larutan Deret 1 ppm
C1 V 1 = C2 V 2
1 x 50
V1 =
10
= 5 mL

7.6 Pembuatan Larutan Deret 2 ppm


C1 V 1 = C2 V 2
2 x 50
V1 =
10
= 10 mL
7.7 Pembuatan Larutan Deret 4 ppm
C1 V 1 = C2 V 2
4 x 50
V1 =
10
= 20 mL
7.8 Volume Penambahan HNO3
[H + ] x V akhir
VHNO3 =
[H+] HNO3

0,01 x 50
=
0,5
= 1 mL
8. Hasil dan Pembahasan
9. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

Elhamili, A., Abokhshim, A., Elaroud, K., and Elbrani, S., 2016, Determination of
Heavy Metals in Tap and Underground Water Using Atomic Absorption
Spectroscopy, Journal of Chemical and Pharmaceutical Research,
8(10): 108-111.

Anda mungkin juga menyukai