Anda di halaman 1dari 31

LENGKUNG

HORISONTAL
A. Definisi Lengkung
• Lengkungan adalah belokan yang teratur yang
menghubungkan dua arah garis yang berbeda, pada
hubungan seperti: jalan raya, jalan kereta api,
saluran yang mengalami perubahan arah.
• Lengkungan pada bidang horizontal mempunyai
perubahan arah sedikit demi sedikit yang dikenal
dengan lengkung horizontal, demikian juga pada
bidang vertikal untuk memperoleh perubahan
sedikit demi sedikit dikenal dengan lengkungan
vertikal.
• Lengkung horisontal direntangkan pada tanah
sepanjang garis sumbu dari suatu
pekerjaan/konstruksi.
Klasifikasi Lengkung Horisontal

1. Lengkung Sederhana (Simple Curves)

2. Lengkung Gabungan (Compound Curves)

3. Lengkung Bolak-balik (Reverse Curves)


4. Kombinasi Lengkung Bolak-balik
(Deviation Curves)
1. Lengkung Sederhana (Simple Curves)
Lengkungan sederhana terdiri dari sebuah busur
lingkaran yang menghubungkan dua garis. Lengkungan ini
mempunyai jari-jari yang sama.
q

T1
T2

R
R

Gambar 2.1. Lengkung Sederhana


2. Lengkung Gabungan (Coumpound Curves)
Lengkungan ini terdiri dari ≥ 2 lengkungan sederhana
yang mempunyai arah yang sama dan direntangkan pada
satu sisi yang sama dari garis singgung umumnya.

R1 R2

Gambar 2.2. Lengkung Gabungan


3. Lengkung Bolak Balik (Reverse Curves)
Lengkungan bolak balik dibuat dari 2 busur yang mempunyai
jari belokan yang sama atau berbeda pada arah berlawanan
dengan hubungan kedua titik singgungnya.

Digunakan pada garis-


garis yang sejajar atau
berpotongan pada
sudut yang sangat
kecil.

Umumnya pada cabang-


cabang jalan KA dan
jalan raya yang
memerlukan kecepatan
rendah.

Gambar 2.3. Lengkung Bolak Balik


4. Kombinasi Lengkungan Bolak Balik (Deviation
Curves)
Lengkungan ini dipakai jika memerlukan suatu simpangan
pada arah yang telah ditentukan, akibat adanya rintangan
sebagai sungai, bangunan dan lain-lain.

Gambar 2.4. Kombinasi Lengkung Bolak Balik


B. Bagian-bagian Lengkung

Gambar 2.5. Bagian-bagian lengkung


Bagian dari Lengkung:

R = Radius (Jari-jari)
θ = sudut deviasi/deflection
T = titik awal lengkung
T1 = titik akhir lengkung
I = point intersection
IT = IT1 = Panjang tangen/jarak titik singgung
VC = mayor opset
T- V –T1 = panjang busur lengkung
T C T1 = panjang tali busur
Dasar Perhitungan :

IT = IT1 = R * Tan θ/2

I.V = (I.O –V.O) = R/(cos θ/2) – R


= R (1/cos θ/2 – 1)
= R (sec θ/2 -1)
V.C = (V.O – O.C )
= R – R cos θ/2 = R (1- cos θ/2 )
T.V.T1 = θ/180 * p * R …… (Busur)

T.C.T1 = 2 * R * sin θ/2 ….. (Tali busur)


C. Metode Pemasangan (Stake-0ut)
Garis lengkung

1. Metode linier, dengan menggunakan alat-


alat sederhana.
2. Metode pengukuran sudut dari instrument
theodolite dengan menggunakan pita ukur
atau tanpa pita ukur.
METODE LINIER

Titik2 terpenting dari lengkungan adalah


T1 dan T2 dimana titik2 tersebut sebagai
titik awal dan akhir dari suatu lengkung.

Jika sudut b dan jari-jari R diketahui,


maka titik T1 dan T2 dapat ditentukan
dari titik I (lihat gambar 2.6)
I

Gambar 2.6.Trase Rencana Lengkung Horisontal


Contoh perhitungan:
“Stake-Out Lengkungan Sederhana”

Dari suatu data diketahui :


• R (jari-jari lengkung) = 35 m
• Sudut ( b ) = 120°

Tentukan titik2 detail lengkung tersebut


diatas.
Penyelesaian (lanjutan)

q = 180° – b = 180° – 120° = 60°


 
I – T1 = I – T2 = R tg q/2 = 35 . tg 30° = 20.21 m
 
I–V= R( 1/ - 1) = 35 ( 1 - 1) = 5.42 m
Cos q/2 cos 30°

V – C = R ( 1 – cos q/2) = 35 ( 1 – cos 30°) = 4.69 m

T1 – C – T2 = 2 . R . sin q/2
= 2 . 35 . sin 30° = 35 m

T1 – V – T 2 = q x  . R = 60° x  . 35 = 36.63 m
180° 180°
Membuat Bentuk Lengkungan
1. Ukur panjang garis singgung dan tentukan letak titik T 1 dan
T2 dari hasil perhitungan.

β
20
0. 21 .2 1
2

Gambar 2.7.Penentuan Titik Awal dan Akhir Lengkung


2. Sudut  dibagi 2 bagian sama besar, caranya:
• hubungkan tali busur T1 dan T2,
• ukur panjangnya dan bagilah menjadi 2 bagian sama besar.
• Dari titik tengah tali busur tersebut buat garis tegak lurus yang
akan memotong pertemuan garis singgung pada titik I.
• Titik pusat lingkaran O dapat ditentukan dengan cara menarik garis
tegak lurus dari titik singgung T1 dan T2 yang saling bertemu pada
titik O. I

Gambar 2.8.
3. Menentukan titik V dengan mengukur panjang I – V dan panjang V – O
sama R atau dari titik C yaitu dengan mengukurkan panjang V – C.

Gambar 2.9 Penentuan titik V


Penentuan Titik Detail dari Lengkung
1. Metode Titik Singgung Perantara
(by successive section at Arcs Versine method)

Gambar 2.10
• Diketahui : titik T1, M, T2, D dan S.
• Tentukan panjang tali busur T1 M dan T2 M.
• Buat sudut siku-siku di tengah-tengah tali busur
pada titik D1 dan D2.
• Ukur panjang D1 M1 = D2 M2 = R ( 1 – cos /4),
kemudian tentukan titik M1 dan M2 dari titik D1
dan D2.
• Titik-titik perantara dari garis singgung S1 dan S2
dapat ditentukan dengan rumus : 
S1 M1 = S2 M2= R -R
Cos /4
= R{(1/Cos /4)-1}
Untuk titik perantara (detail) lainnya dapat ditentukan
dengan cara seperti diatas, dengan sudut  diambil :
½ lengkungan = /2
¼ lengkungan = /4
1/8 lengkungan = /8
1/16 lengkungan = a/16 dst.
2. Metode Titik Perantara Tegak Lurus Garis Singgung
(By offsets perpendincular to the tangents )

Gambar 2.11
Teori metode Titik Perantara Koordinat :

Gambar 2.12
3. Metode Titik Perantara Tegak Lurus Tali Busur

Gambar 2.13
Untuk membuat lengkung dengan metode ini, maka ½ tali
busur dibagi menjadi beberapa bagian sama besar.

Gambar 2.14
Latihan Soal:
PRAKTEK
LENGKUNG HORISONTAL
PRAKTEK: LENGKUNG HORISONTAL

 Prosedur/langkah Kerja:
1. Pelajari dasar teori lengkung horizontal sederhana
2. Lakukan perhitungan-perhitungan dan tentukan metode dan
langkah kerjanya sebelum memulai pengukuran dilapangan.
3. Persiapkan peralatan-peralatan yang diperlukan dalam
pengukuran ini.
4. Tentukan besar sudut  dan tentukan letak titik singgung T1
dan T2 di lapangan
5. Lakukan pengukuran sesuai dengan metode yang telah
ditentukan pada point a untuk memperoleh titik-titik lengkung.

 Tugas yang dilaksanakan


Buatlah lengkung di lapangan dengan jari-jari 75 meter dan  =
30°, metode tentukan sendiri dan lokasi akan ditentukan
kemudian.
TERIMA KASIH !!!

Anda mungkin juga menyukai