Keterangan:
•s = jarak benda dari cermin
•s’ = jarak bayangan
•h’ = tinggi bayangan
•h = tinggi benda
3. Cermin Cekung (cermin konkaf)
Cermin cekung ialah cermin yang mempunyai permukaan pemantul yang bentuknya
melengkung atau membentuk cekungan. Garis normal pada cermin cekung ialah garis yang
melalui pusat kelengkungan, yakni di titik M atau 2F. Sinar yang melewati titik ini akan
kembali dipantulkan ke titik itu juga.
Cermin cekung bersifat untuk mengumpulkan sinar pantul atau konvergen. Pada saat sinar-sinar
sejajar terkena pada cermin cekung, sinar pantulnya akan berpotongan pada satu titik. Titik
perpotongan tersebut disebut titik api atau titik fokus (F).
Pada saat sinar-sinar datang yang melalui titik fokus mengenai permukaan cermin cekung,
kelihatan semua sinar tersebut akan dipantulkan sejajar dengan sumbu utama. Namun, apabila
sinar datang dilewatkan melalui titik M (2F), sinar pantulnya akan dipantulkan ke titik itu juga.
Keterangan:
•s = jarak benda dari cermin
•s’ = jarak bayangan
•h’ = tinggi bayangan
•h = tinggi benda
KATROL
Katrol sendiri memiliki beberapa jenis, yaitu:
• Katrol tetap
• Katrol tetap adalah katrol yang terpasang pada tempat yang tetap. Dengan katrol tetap gaya (F) yang digunakan sama dengan berat beban
(w).
• sehingga bisa ditulis dengan:
• F = w atau K = w/F
• Keterangan:
• F = gaya, satuan newton
w = berfat beban, satuan newton
K = keuntungan mekanik
• Keuntungan dari katrol tetap, yaitu:
1. Katrol dapat mengubah arah gaya, sehingga pekerjaan menjadi lebih mudah.
2. Gaya yang diperlukan pada katrol tetap sama dengan berat beban.
3. Jarak perpindahan beban sama dengan jarak tangan yang menarik tali katrol.
• Katrol bergerak
• Katrol yang tidak terpasang pada tempat yang tetap.
• Pada katrol bergerak, salah satu ujung tali diikatkan pada tempat tetap dan ujung lainnya ditarik ke atas. Beban yang akan diangkat
diikatkan pada katrol tetap.
• Keuntungan mekanik dapat dihitung dengan:
• K = lk/lb
• Karena lk = 2lb, maka K = 2
• Dengan demikian gaya (F) yang digunakan untuk mekanik beban adalah:
• F = w/K
• F = 1/2w
• Keterangan:
• K = keuntungan mekanik
w = berat beban, satuan newton
F = gaya atau kuasa, satuan newton
• Keuntungan mekanik pada katrol bergerak adalah 2.
Besar gaya yang digunakan untuk menarik adalah 1/2 dari berat beban.
Jarak yang ditempuh tangan yang menarik 2 kali jarak yang ditempuh beban.
Katrol ganda atau sistem kantrol
Katrol ganda atau sistem katrol adalah rangkaian katrol yang terdiri dari katrol tetap dan
katrol bergerak.
Sehingga memiliki keuntungan mekanik yang berlipat ganda.
Keuntungan mekanik katrol ganda adalah sama dengan banyaknya katrol yang
tersusun pada sistem katrol.
Selain itu keuntungan mekanik katrol juga ditentukan dari banyaknya tali katrol yang
mengangkat beban.
Contohnya, katrol meggunakan tali yang menahan beban berjumlah enam, maka
keuntungan mekaniknya adalah enam kali.
KEMAGNETAN DAN KELISTRIKAN
• Medan Magnet
• Bukan hanya listrik yang memiliki medan. Magnet juga adalah sebuah benda yang
memiliki medannya tersendiri. Medan listrik dihasilkan oleh muatan listrik itu sendiri,
begitupun dengan medan magnet yang dihasilkan oleh magnet tersebut.
• Cara menggambarkan medan magnet pun mirip dengan medan listrik dengan
menggunakan garis-garis medan yang keluar dari magnet tersebut. Semakin banyak atau
padat garis medan yang keluar dari sebuah magnet, semakin kuat medan magnetnya, dan
semakin kuat kekuatan magnet itu buat narik benda di sekitarnya.
• Garis-garisnya pun mirip dengan medan listrik. Apabila di medan listrik dimulai dari
muatan positif ke muatan negatif, maka di medan magnet dimulai dari kutub utara ke
kutub selatan.
• Meskipun memiliki kemiripan, masih ada perbedaan di antara keduanya. Muatan positif
dan negatif dapat memiliki medan listriknya masing-masing dan tidak diperlukan adanya
muatan lain untuk memunculkan medan listrik tersebut. Sedangkan magnet
membutuhkan kedua kutub untuk menghasilkan medan magnet, karena akan terus
menjalar dari kutub utara ke kutub selatan.
Magnet punya keunikan tersendiri. Magnet yang memiliki kutub utara dan kutub selatan tidak
akan kehilangan medannya apabila dipotong. Magnet yang terpotong bukan menjadikan adanya
dua buah magnet dengan kutub yang berbeda seperti muatan positif dan negatif yang ada di
listrik.
Terpotongnya magnet ini akan menciptakan dua buah magnet yang lebih kecil dari bentuk
awalnya dan masing-masing memiliki medannya masing masing. Dua medan hasil potongan
tersebut masing-masing tetap memiliki kutub utara dan selatan.
Selain memiliki kemiripan, arus listrik dan medan magnet memiliki keterhubungan. Hal itu bisa
dilihat dari percobaan yang dilakukan oleh seorang profesor asal Denmark bernama Hans
Christian Oersted. Dia melakukan percobaan dengan menggunakan kompas jarum dan kabel
yang dialirkan arus listrik. Pada percobaan tersebut didapati bahwa ketika arus listrik dinyalakan,
jarum kompas bergerak menyimpang dari arah asalnya. Ketika arah dari arus listrik dibalik pun
jarum kompas bergerak ke arah sebaliknya. Dari sini bisa disimpulkan bahwa arus listrik dapat
menghasilkan medan magnet.
Tahukah kamu? Aurora yang kamu pernah lihat di video youtube kesukaan kamu atau mungkin
kamu pernah lihat langsung itu adalah hasil dari medan magnet dan listrik. Sebelumnya perlu
kamu ketahui juga bahwa bumi yang kita pijak saat ini punya medan magnet juga. Ada kutub
utara magnet bumi yang berjarak 1500 km dari kutub utara bumi secara geografis dan kutub
selatan magnet bumi yang berjarak sama dari kutub selatan bumi secara geografis.
Hal tersebut yang membuat kita bisa menggunakan kompas untuk menentukan arah. Jarum
kompas memang terbuat dari magnet sehingga jarum selalu ditarik oleh medan magnet yang ada
di bagian utara dan selatan bumi. Tapi karena magnet hanya bisa menarik kutub yang
berlawanan, jarum yang menunjukkan arah utara itu sebenarnya terbuat dari magnet kutub
selatan agar dapat ditarik oleh kutub utara medan magnet bumi. Begitupun jarum selatan kompas
yang terbuat dari magnet kutub utara agar dapat ditarik oleh kutub selatannya.
Dari berbagai penyebab munculnya aurora di bumi, medan magnet menjadi salah satu alasannya.
Ketika matahari selalu memancarkan radiasi ke bumi, radiasi tersebut memancar dalam bentuk
partikel-partikel bermuatan listrik yang mengalir atau bisa disebut dengan sebutan arus listrik.
Medan magnet yang ada di bumi dapat membelokkan radiasi arus listrik yang dihasilkan
matahari. Sehingga segala benda yang ada di bumi termasuk makhluk hidup pun bisa terhindar
dari bahaya radiasi matahari.
Namun, tidak semua muatan listrik yang dihasilkan dari radiasi matahari dapat dibelokkan oleh
medan magnet bumi. Sebagian dari muatan listrik tersebut ada yang lolos dan terperangkap di
atmosfer bumi. Terjadi tabrakan antara muatan listrik dengan atom-atom yang ada di atmosfer
Ketika muatan-muatan listrik dari radiasi matahari ini terperangkap di atmosfer. Tragedi tabrakan
ini pun yang membuat muatan listrik dari matahari memancarkan cahaya yang elok nan indah
bernama Aurora Borealis.
Hal tersebut dapat terjadi, karena magnet selalu memiliki dua kutub, yaitu
kutub utara dan kutub selatan.
Kutub-kutub yang senama bila didekatkan akan saling menolak, sedangkan
kutub yang berbeda nama bila didekatkan akan saling tarik-menarik.
Kutub-kutub ini selalu ada pada setiap magnet walaupun magnet tersebut
dipotong menjadi potongan magnet kecil.
Kekuatan gaya magnet berasal dari interaksi antara kutub-kutub magnet yang
ditimbulkan dari gerakan muatan listrik (elektron) pada benda.
SIFAT bahan MAGNET
Berdasarkan sifat interaksi bahan terhadap magnet, benda diklasifikasikan menjadi
tiga kelompok, yaitu:
•Faromagnetik
Benda-benda yang dapat ditarik kuat oleh magnet termasuk pada kelompok
faromagnetik. Misalnya besi, baja, kobalt, dan nikel.
•Paramagnetik
Benda-benda yang ditarik lemah oleh magnet termassuk pada kelompok benda
paramagnetik. Misalnya magnesium, molibdenum, dan lithium.
•Diamagnetik
Benda-benda yang tidak dapat ditarik magnet masuk dalam kelompok diamagnetik,
seperti perak, emas, tembaga, dan bismut.