F m az
Hukum Newton III
• Gaya yang bekerja pada sebuah benda
berasal dari benda lain, dengan kata lain
merupakan hasil interaksi antara dua
benda.
• Bila sebuah benda melakukan gaya pada
benda lain, benda yang dikenai gaya akan
melakukan gaya balasan yang besarnya
sama tetapi arahnya berlawanan.
• Gaya kerja kedua gaya tersebut berhimpit
Lanjutan
• Gaya-gaya yang demikian disebut gaya aksi
reaksi.
• Secara singkat, Hukum Newton III
menyatakan:
F aksi F reaksi
Berat dan Massa
• Berat suatu benda adalah gaya yang bekerja pada benda
yang disebabkan oleh tarikan bumi.
• Gaya tarik bumi disebut gaya gravitasi.
• Bila Hukum Newton II, diterapkan akan diperoleh:
dimana:
W m g ............ (4)
W gaya berat
g percepa tan gravitasi bumi
450 600
Pembahasan:
T1 T2 Lihatlah gaya-gaya yang bekerja pada titik
O. Y
O
T3
T2
T1
W 45o 60o
X
O
T3 = W = 20 N
Karena dalam keadaan diam, maka:
ΣFx= 0 Substitusikan pers (3) ke pers (1), didapat:
-T1 cos 450 + T2 cos 600 = 0 T2 = 1,4142 T1
-0,707 T1 + 0,5 T2 = 0 = 1,4142 (10,352)
= 14,638
0,5 T2 = 0,707 T1
T2 = 1,4142 T1 ……………………………………(1)
Jadi, T1 = 10,352 N
ΣFy = 0 T2 = 14,638 N
T1 sin 450 + T2 sin 600 – T3 = 0 T3 = 20 N
0,707 T1 + 0,866 T2 – 20 = 0
0,866 T2 = 20 – 0,707 T1 …..……….……(2)
Substitusikan pers (1) ke pers (2):
0,866 T2 = 20 – 0,707 T1
0,866 (1,4142 T1) = 20 – 0,707 T1
1,225 T1 + 0,707 T1 = 20
1,932 T1 = 20
T1 = 10,352 …………………………………………..(3)
Contoh
Sebuah benda massanya 20 kg terletak pada
bidang miring yang licin dengan kemiringan 30 o.
Tentukan: a. Jarak yang ditempuh benda tersebut yang meluncur di bidang miring
selama 3 detik!
b. Kecepatannya setelah 3 detik!
Pembahasan:
a. Yang menyebabkan benda meluncur ke bawah
adalah
W sin 300 = Σ F
m g sin 300 = m a
20. 10. 0,5 ( kg. m/det2 ) = 20 . a ( kg )
W sin 300 W cos 300 100 ( kg m/det2 )= 20 a ( kg )
a = 5 m/det2
W
x – x0 = V0 t + ½ at2
30 0
= 0 + ½ . 5. 32 ( m/det2 . det2 )
= 22,5 m
Jadi, jarak = 22,5 m
b. V = V0 + at
= 0 + 5 . 3 ( m/det2 . det )
Contoh
• Benda m1 = 10 kg dan benda m2 = 15 kg dihubungkan dengan tali melalui
sebuah katrol.
Jika F = 200 N, α = 300, dan koefisien
m2 gesek kinetik antara m2 dan
F
bidang = 0,5. Hitunglah percepatan sistem
α
tersebut!
Pembahasan: F sin α
F
+ T α
m1 II F cos α
fk
T W2 = m 2 g
I
W1 = m 1 g
• Dalam sistem ini: arah ke atas positif untuk benda I.
arah ke kanan positif untuk benda II.
Percepatan yang terjadi pada kedua benda m1 dan m2 adalah sama, demikian
juga gaya tegangan talinya.
Benda I: T - W1 = Σ F Menurut pers (1) dan (2),
Maka a dapat dihitung:
T - m 1 g = m1 . a
T – 100 = 10 a
T - 10. 10 = 10 . a 148,21 – T = 15 a +
T – 100 = 10 a ……………..(1) 48,21 = 25 a
Benda II: Gaya Normal ( N2 ) = W2 – F sin α a = 1,928
= m2 g – 200. sin 300
Percepatan dalam sistem
= 15 . 10 – 200 . 0,5 tersebut (a )
= 150 – 100 = 1,928 m/det2
= 50 N
F cos α – T - fk = m2 . a
200. cos 300 – T - µk . N = 15 . a
200 . 0,866 – T – 0,5 . 50 = 15 . a
173, 21 – T – 25 = 15 . a
148,21 – T = 15 a ……(2)
Contoh
Sebuah benda yang massanya ½ kg diikat pada tali kemudian diputar vertikal.
Jika panjang tali 0,4 m. Tentukan:
a. Gaya tegangan tali ketika benda itu membentuk sudut 60 0 terhadap
vertikal dengan kecepatan 3 m/det.
b. Kecepatan kritis yang harus dimiliki benda di titik tertinggi agar benda
tidak jatuh.
Penyelesaian:
a. Gaya Sentripetal = Fs= T – W cos 600 = m V2 /r
B
T – 0,5 .10.0,5 = 0,5.32/0,4
T – 2,5 = 11,25
T = 13,75
Gaya tegangan tali = 13,75 N
θ
A b. Pada saat di titik tertinggi B, maka θ = 1800 dan T = 0 maka
W cos θ T – W cos 1800 = m V2 / r
0 – (0,5)(10)(-1) = (0,5) V2 / 0,4
5 = (0,5) V2/0,4
W = mg
V2 = 4
V=2
Jadi, kecepatan di B = 2 m/det.