Anda di halaman 1dari 25

SEMANGAT

WAWASAN
KEBANGSAAN
DALAM
PELAYANAN
KESEHATAN
HAERUDIN, S.H., M.A.
KEPALA BADAN KESBANGPOL
PROVINSI JAWA TENGAH

Mabolu Muna/ 29 Juli 1970


Pendidikan : Magister Hukum
Email : haerudinpoldagri@yahoo.com
Twitter : @Haerudinbumd1

Riwayat Jabatan :
• Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah(2020-Sekarang)
• Pjs. Bupati Grobogan (25 September – 5 Desember 2020)
• Plt. Kepala Biro Perekonomian Setda Prov Jateng (2019-2020)
• Kepala Bagian BUMD pada Biro Perekonomian (2017-2020)
•Kasubid Pemilu, Pendidikan & Budaya PolitikBadan Kesbangpol dan Linmas Prov. Jateng (2014-2017)

Pengalaman Organisasi :
• Sekretaris KAGAMA Jawa Tengah (2020-2025)
•Pengurus Daerah KAGAMA Jawa Tengah Bidang Pengembangan Organisasi (2015-2020)

Riwayat Pendidikan :
• Magister Hukum - UNDIP Semarang (lulus 2008)
• Sarjana Hukum – UGM Yogyakarta (lulus 1995)
• SMAN 2 Raha (lulus 1990)

Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah


PEMBUKAAN UUD 1945
C ITA -C ITA N EG AR A

"Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan


Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentosa
mengantarkan rakyat Indonesia ke depan
pintu gerbang kemerdekaan negara
Indonesia , yang merdeka, bersatu, berdaulat,
adil dan makmur"
BERDAULAT
Ukuran Eksistensi sebuah
negara ADI L DAN
BERS ATU MAKMUR
Sumber Kekuatan Bangsa Tujuan Nasional Bangsa
Indonesia
MERDEKA
Terbebas dari penjajahan
syarat berdirinya negara
SEJARAH
SINGKAT
WASBANG
Wawasan kebangsaan lahir ketika bangsa Indonesia berjuang
membebaskan diri dari segala bentuk penjajahan.

Perjuangan bangsa Indonesia yang waktu itu masih bersifat


lokal tidak membawa hasil, karena belum adanya persatuan
dan kesatuan, sementara kaum kolonial menggunakan politik
adu domba atau “devide et impera”.

Selanjutnya muncul kesadaran perjuangan nasionalis,


Perjuangan berlandaskan persatuan kesatuan dari seluruh
bangsa Indonesia, melahirkan kekuatan nyata.
Kesadaran Kebangsaan mendorong lahirnya pergerakan
Budi Utomo tanggal 20 Mei 1908, tonggak awal sejarah
perjuangan bangsa yang bersifat nasional.

Tekad perjuangan tersebut dipertegas dengan Sumpah


Pemuda 28 Oktober 1928
Dengan ikrar “Satu Nusa, Satu Bangsa, dan menjunjung
tinggi bahasa persatuan bahasa Indonesia”.

Wawasan kebangsaan mencapai satu tonggak sejarah


tertinggi, bersatu padu memproklamasikan
kemerdekaan
17 Agustus 1945.
WAWASAN KEBANGSAAN
SUDUT PANDANG SUATU BANGSA DALAM MEMAHAMI KEBARADAAN JATI DIRI
DAN LINGKUNGANNYA YG PADA DASARNYA MERUPAKAN PENJABARAN DARI
FALSAFAH BANGSA ITU SESUAI DENGAN KEADAAN WILAYAH SUATU NEGARA
DAN SEJARAH YANG DIALAMINYA.

WAWASAN MENENTUKAN CARA BANGSA MEMANFAATKAN KONDISI


GEOGRAFIS, SEJARAH, SOCIAL-BUDAYANYA DALAM MENCAPAI CITA-CITA
DAN MENJAMIN KEPENTINGAN NASIONALNYA
SERTA BAGAIMANA BANGSA MEMANDANG DIRI DAN LINGKUNGANNYA KE
DALAM MAUPUN KE LUAR.
MAKNA WAWASAN
KEBANGSAAN
• Mengamanatkan seluruh bangsa agar menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan
keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan;
• Mengembangkan persatuan Indonesia sedemikian rupa sehingga asas Bhinneka Tunggal Ika
dipertahankan;
• Tidak memberi tempat pada patriotisme licik;
• Dengan wawasan kebangsaan yang dilandasi pandangan hidup Pancasila, bangsa Indonesia berhasil
merintis jalan menjalani misinya di tengah-tengah tata kehidupan di dunia;
• NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur bertekad mewujudkan bangsa yang maju dan
mandiri serta sejahtera lahir batin, sejajar dengan bangsa lain yang sudah maju.
MENGAPA HARUS ADA?
• Merupakan konsep politik bangsa Indonesia yang memandang
Indonesia sebagai satu kesatuan wilayah. Mempersatukan
bangsa dan negara secara menyeluruh mencakup segenap
bidang kehidupan nasional yang meliputi aspek ekonomi,
politik, sosial budaya, dan hankam.

• Sebagai konsepsi politik dan kenegaraan. Secara konseptual,


geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin
n a s i o n a l y a n g d i s e b u t Wa w a s a n N u s a n t a r a d a n p o l i t i k l u a r
negeri bebas aktif. Sedangkan geostrategi Indonesia
diwujudkan melalui konsep Ketahanan Nasional yang
bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi, ekonomi,
politik, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
AZAS
WAWASAN
KEBANGSAAN
Ketentuan-ketentuan dasar yang harus
dipatuhi, dipelihara, ditaati dan diciptakan
• Kepentingan yang sama
agar terwujud tetap taat dan setianya
• Solidaritas
unsur / komponen pembentuk bangsa
Indonesia (golongan/suku) terhadap • Keadilan
kesepakatan (commitment) bersama • Kerjasama
• Kejujuran
• Kesetiaan terhadap kesepakatan
SISTEM KETAHANAN NASIONAL

SISTEM SISTEM SISTEM


PERTAHANAN PEREKONOMI PENDIDIKAN
DAN AN NASIOLAN NASIONAL
KEAMANAN

SISTEM SISTEM
KESEHATAN KETAHANAN
NASIONAL PANGAN
NASIONAL
AZAS SKN
• Perikemanusiaan;
• Keseimbangan;
• Manfaat;
• Perlindungan;
• Keadilan;
• Penghormatan hak asasi manusia;
• Sinergisme dan kemitraan yang dinamis;
• Komitmen dan tata pemerintahan yang baik (good governance);
• Legalitas;
• Antisipatif dan proaktif;
• Gender dan nondiskriminatif; dan
• Kearifan lokal
WAWASAN KEBANGSAAAN

kunci kesamaan pandangan dan Pemersatu tujuan


generasi masa kini dan masa yang akan datang,
dalam menghadapi tantangan Bangsa Indonesia
baik dari dalam, maupun dari luar negeri.

WAWASAN KEBANGSAAN

kunci penguatan kebhinnekaan-


toleransi dan Kekuatan Pemersatu
WAWASAN ditengah tantangan disrupsi dan
KEBANGSAAN Globalisasi Peradaban.
kunci Toleransi & Nasionalisme
PERMASALAHA
N BANGSA SAAT
INI
• Radikal
• Ujaran kebencian
• Berita hoax
• Terorisme
• Intoleransi
Istilah radikalisme berasal dari kata Radikal yang berasal dari
bahasa Latin, radix atau radici. Radix dalam bahasa Latin
berarti 'akar'. Istilah radikal mengacu pada hal-hal mendasar,
prinsip-prinsip fundamental, pokok soal, dan esensial atas
bermacam gejala.
Ujaran kebencian (hate speech) adalah ucapan atau tulisan yang kasar atau
ancaman yang mengungkapkan prasangka buruk terhadap kelompok
tertentu, terutama atas dasar ras, agama, orientasi seksual maupun
perbedaan pandangan politik.
Meskipun hukum internasional melindungi kebebasan berekspresi, ada
beberapa situasi saat ucapan dapat dibatasi secara sah di hadapan hukum,
seperti jika ujaran atau ekspresi:
• Melanggar hak orang lain
• Mendukung kebencian, dan
• Memicu diskriminasi atau kekerasan, termasuk kekerasan verbal.

UJARAN KEBENCIAN BUKAN MERUPAKAN BENTUK KEBEBASAN


BEREKSPRESI
HOAKS
MENGUASAI
PERBINCANGAN
MASYARAKAT

Kehadiran media sosial sebagai wadah berbincang dan bertukar


informasi antara satu dengan yang lain tentu memberikan dampak
yang sangat positif. Sayangnya, media sosial juga menjadi arena
bagi penyampaian opini, ujaran penuh kebencian (hate speech), dan
berita-berita palsu (hoax)
Terorisme diartikan sebagai, tindakan kekerasan atau ancaman untuk
melakukan tindakan kekerasan yang ditujukan kepada sasaran acak (tidak APA ITU
ada hubungan langsung dengan pelaku) yang berakibat pada kerusakan,

TERORISME?
kematian, ketakutan, ketidakpastian dan keputusasaan massal.

• Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), terorisme diartikan sebagai penggunaan


kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan (terutama tujuan
politik); praktik tindakan teror.
• Undang-undang Nomor 5 tahun 2018 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-undang nomor 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme
Menjadi Undang-undang. Terorisme diartikan sebagai perbuatan yang menggunakan
kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa takut
secara meluas, yang dapat menimbulkan korban yang bersifat massal, dan/atau
menimbulkan kerusakan atau kehancuran terhadap objek vital yang strategis, lingkungan
hidup, fasilitas publik, atau fasilitas internasional dengan motif ideologi, politik atau
gangguan keamanan. (Pasal 1 Ayat 2)
IDENTIFIKASI POLA
RADIKALISME
Infiltrasi paham Radikalisasi Pola penyebaran Ketidaksadaran
radikal terorisme terhadap dan indoktrinasi telah terpapar
yang Mahasiswa, Calon sulit dideteksi radikal terorisme
mempengaruhi ASN indoktrinasi karena lebih menjadi sebab
Pelajar, berlangsung lama, dominan terjadi di seseorang ikut
Mahasiswa, calon bahkan telah dunia maya/ menyebarkan
ASN dan ASN terjadi selama dalam bentuk konten radikal
terjadi secara menjadi kajian terbatas terorisme tanpa
sistematis di dunia mahasiswa yang eksklusif. disadari dampak
maya dan akibatnya
LAWAN RADIKALISME

Bangun narasi positif, Laporkan situs dan narasi Perkaya literasi toleran Bangun gerakan anti
lawan narasi radikal kebencian, intoleransi, dan baik radikalisme di dunia maya
radikalisme dan toleransi
CINTA TANAH AIR
SEUTUHNYA
Cinta NKRI berarti cinta pada rakyatnya,
menjaga keutuhan Wilayah Republik
Indonesia, Cinta kepada Pemerintahan
yang SAH, dan Membanggakan Negara
kita di kancah pergaulan Internasional.

Cinta NKRI bukan semata slogan, tetapi


cinta NKRI harus diwujudkan dalam
tindakan sehari hari sebagai pola pikir,
pola sikap dan pola tindakan.
KIPRAH DOKTER
DALAM
KEMERDEKAAN

DR. WAHIDIN DR. RADJIMAN DR. TJIPTO DRG. MOESTOPO DR.SUTOMO


SUDIROHUSODO WEDYODININGRAT MANGUNKUSUMO
Aktif di Budi Utomo. Salah satu pendiri Budi salah satu pendiri Indische Memutuskan untuk Salah satu pendiri Budi Utomo.
Menerbitkan majalah Guru Utomo. Anggota Volksraad Partij. Aktif memberantas menjadi seorang perwira Mendirikan Indonesische Studie
Desa yang berisi pentingnya bentukan Belanda. Anggota wabah Pes. tentara demi Club (ISC) wadah bagi kaum
kesehatan sebagai lawan BPUPKI. kecintaannya terhadap pelajar Indonesia. ISC berhasil
terhadap kepercayaan pada tanah air. mendirikan sekolah tenun, bank
dukun dan tahayul. kredit, koperasi.
KIPRAH DOKTER DI
MASA KINI
DOKTER
Pelayanan publik pengabdi bangsa

• Melayani tanpa memandang


perbedaan SARA
• Melayani tanpa membedakan
berdasarkan harta, kekayaan dan
jabatan pasien
• Tidak membedakan pelayanan antara
pasien BPJS dan pasien umum
• Bersikap profesional dan berintegritas
• Bersedia mengabdi di seluruh wilayah
NKRI
P E L AYA N B A N G S A
P E N E N T U M A S A D E PA N
INDONESIA

• Membangun etika digital dalam penggunaan medsos


• agen tangkal hoax, hate speech, dan ajaran radikalisme sesuai dengan profesi dan
kelimuan yang dimiliki
• Menjadikan Dokter sebagai agen perubahan & garda terdepan pelayanan inklusif,
toleran, dan membangun literasi digital yang baik
• Menciptakan sistem deteksi dini potensi radikalisme secara berlapis, minimal di
lingkungan kerja masing-masing
• Internalisasi nilai-nilai pancasila dan wawasan kebangsaan dalam pelayanan sehari-
hari
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai