1
PERAN ALUMNI
KEBANGSAAN SEBAGAI
KATALISATOR
PEMBANGUNAN NASIONAL
(dengan pendekatan Ketahanan Nasional)
• TEMA, YANG SEKALIGUS DIJADIKAN
JUDUL, TERDAPAT 3 (TIGA) VARIABLE :
- PERAN (ALUMNI KEBANGSAAN)
Pengamalan sila kedua, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, yaitu untuk
meningkatkan martabat serta hak dan kewajiban azasi warga negara serta
penghapusan penjajahan, kesengsaraan dan ketidakadilan dari muka bumi.
Pengamalan sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, yaitu
untuk mengembangan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam sistem ekonomi
berdasar asas kekeluargaan.
.
• Demokrasi Pancasila, kedaulatan
rakyat adalah prinsip utama yang
dijunjung tinggi.
• Para Alumni adalah kader bangsa yang terdidik, berpengalaman dan berkarakter,
sehingga diyakini mampu menjadi contoh teladan, motivator, penggerak
sekaligus katalisator keutuhan bangsa dan pembangunan nasional. Para
alumni kebangsaan juga kader bangsa yang memiliki watak pejuang dan
berwawasan kebangsaan yang tidak diragukan lagi kesetiannya kepada
Pancasila, UUD 1945 dan cita-cita Proklamasi kemerdekaan Ri tahun 1945.
• Jumlah Alumni mencapai puluhan ribu dan akan terus bertambah dari tahun
ke tahun yang tersebar di seluruh kota Provinsi bahkan Kabupaten/Kota.
Jumlah yang demikian banyak dengan sebaran di seluruh kota Indonesia, para
Alumni Ikabnas akan dapat berperan lebih banyak. Disinilah pentingnya
Ikabnas berkerjasama dan berkoordinasi dengan seluruh kepengurusan DPD
dan DPA IKAL-Lemhannas, karena para Alumni pemantaban kebangsaan yang
berada di daerah telah masuk dalam kepengurusan DPD.
Sejak Kemerdekaan 17 Agustus 1945, atau 78 tahun kehidupan berbangsa dan bernegara, kepemimpinan
nasional sudah beralih hingga Presiden ke-7 dan sebentar lagi Pemilihan Umum untuk memilih Presiden ke-8
pada tahun 2024. Harus kita akui bahwa amanat Proklamasi yang tertera jelas pada Pembukaan UUD 1945,
dimana ada 4 Tujuan Nasional seperti yang telah dijelaskan diatas.
Perjalanan masa kemerdekaan kita tidak berjalan baik-baik saja, dari masa ke masa selalu ada AGHT yang
tidak hanya kecil bahkan kadangkala mengarah pada instabilitas bahkan disintegrasi atau perpecahan.
Berbagai Lembaga Peneliti level strategis mencatat gejala melemahnya kerukunan masyarakat karena
faktor identitas, politik dan ideologi, sebagai dampak dari proses politik beberapa tahun belakangan.
Disamping itu faktor external juga menjadi pemicu seperti Perang Rusia dan Ukrania yang berdampak pasokan
pangan dan energi hingga ke Indonesia. Demikian pula Perang Israel dan Palestina yang melukai rasa
kemanusiaan, yang tentu melukai pula rasa Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab bangsa Indonesia yang
merupakan sila kedua dari dasar negara kita Pancasila.
SEKILAS (lanjutan…)
Dalam kondisi-kondisi yang bervariasi dalam kendali kita maupun diluar kendali Negara, tentu berpengaruh
pula pada suasana kebatinan Bangsa dan Rakyat Indonesia. Keadaan ini tentu harus kita waspadai, karena
banyak aktor luar yang boleh jadi menginginkan Indonesia jatuh dan hancur berkeping. Terlalu banyak
alasan bagi luaran menginginkan Indonesia pecah, karena Indonesia kaya sumberdaya alamnya dan
beraneka, sementara sumberdaya alam ditempat lain mulai terancam penurunan produksi.
Sebagai bangsa yang ratusan tahun didera penjajahan, dan dalam masa kemerdekaan masih harus
menghadapi berbagai bentuk pengkhianatan dan pemberontakan bahkan separatisme, maka tidak ada
pilihan bagi anak Bangsa yang setia pada Proklamasi Kemerdekaan RI 1945 untuk tetap teguh bersatu
menjawab tantangan, mewujudkan cita-cita kemerdekaan. Kita tidak melihat besar atau kecilnya ancaman,
tetapi kita harus punya tekad untuk tidak memberi ruang dan kesempatan terjadinya disharmoni sosial
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
KETAHANAN • Untuk tetap memungkinkan
berjalannya pembangunan nasional,
NASIONAL dan agar selalu terelakkan dari AGHT,
baik yang timbul dari dalam maupun
luar, maka pembangunan nasional
diselenggarakan melalui pendekatan
ketahanan nasional yang
mencerminkan keterpaduan semua
aspek kehidupan bangsa secara utuh
dan menyeluruh.
• Kondisi mental bangsa Indonesia yang
berlandaskan keyakinan dan
kebenaran ideologi Pancasila yang
KETAHANAN mengandung kemampuan
menggalang dan memelihara
DI BIDANG persatuan dan kesatuan nasional
IDEOLOGI untuk menangkal penetrasi ideologi
asing dan nilai-nilai yang tidak sesuai
dengan kepribadian bangsa.
Kondisi kehidupan politik bangsa yang
berlandaskan demokrasi Pancasila dan
KETAHANAN UUD 1945, yang mengandung
kemampuan memelihara stabilitas
DI BIDANG politik yang sehat dan dinamis.
POLITIK
• Kondisi kehidupan perekonomian bangsa
yang berlandaskan demokrasi ekonomi
Pancasila, yang mengandung kemampuan
KETAHANAN memelihara stabilitas ekonomi yang sehat
DI BIDANG dan dinamis serta menciptakan
kemandirian ekonomi nasional dengan
EKONOMI daya saing tinggi dan mewujudkan
kemakmuran rakyat yang adil dan merata.
Kondisi kehidupan sosial budaya yang
dijiwai kepribadian nasional berdasar
Pancasila yang mengandung kemampuan
membentuk dan mengembangkan
kehidupan sosial budaya manusia dan
KETAHANAN masyarakat Indonesia yang beriman dan
DI BIDANG bertaqawa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
SOSIAL rukun bersatu, cinta tanah air, berkualitas,
maju dan sejahtera dalam kehidupan yang
BUDAYA serba selaras, serasi dan seimbang serta
kemampuan menangkal budaya asing.
•
CATATAN
• KEHIDUPAN YANG SERBA
SELARAS, SERASI DAN
SEIMBANG ITU DIKANDUNG
MAKSUD BAHWA
HUBUNGAN ANTAR SESAMA
MANUSIA, BAIK SEBAGAI
INDIVIDU MAUPUN
KELOMPOK MASYARAKAT
DAPAT SEIRING SEJALAN,
SATU PEMAHAMAN DAN
BERLANGSUNG SECARA ADIL.
• Kondisi daya tangkal bangsa yang
dilandasi kesadaran bela negara seluruh
rakyat yang mengandung kemampuan
memelihara stabilitas pertahanan
KETAHANAN keamanan negara yang dinamis,
DI BIDANG mengamankan pembangunan dan hasil-
HANKAM hasilnya, serta kemampuan
mempertahankan kedaulatan negara dan
menangkal segala bentuk ancaman.
Keberhasilan
pembangunan nasional
akan meningkatkan
ketahanan nasional dan
untuk selanjutnya
ketahanan nasional yang
tangguh akan lebih
mendorong pembangunan
nasional.
Peran Sebagai
Katalisator
• Terlalu banyak peran yang dapat dilakukan,
bila para alumni kebangsaan berkeinginan
ikut ambil bagian dalam pembangunan
nasional, tak terkecuali perannya dalam
meningkatkan SDM unggul dalam
menyongsong era bonus geografi.
• Tentu saja peran serta yang diambil
disesuaikan dengan cirikhas dan budaya
organisasi yang menanungi. Seperti
Webinar tentang pembangunan nasional
yang dilaksanakan ini sangat relevan
dengan keberadaan alumni.
Para alumni yang tersebar di • Menjadi katalisator dalam menggalang
seluruh kota Provinsi hingga dan memelihara persatuan dan
Kabupaten/kota hendaknya kesatuan Masyarakat Indonesia
mampu dan bersedia khususnya kaum muda, guna
mengintegrasikan diri dengan menangkal penetrasi ideologi asing dan
lingkungan, baik lingkungan nilai-nilai yang tidak sesuai dengan
Pemerintah, swasta, organisasi kepribadian bangsa. Kaum muda yang
pemuda, organisasi masyarakat nantinya akan menjadi pimpinan
untuk secara bersama-sama nasional, sedari awal harus diberikan
ambil bagian dalam contoh pemimpinnya untuk
pembangunan nasional di di mengaktualisasikan nilai-nilai
semua aspek kehidupan : Pancasila.
• Menjadi katalisator dalam memelihara
stabilitas politik yang sehat dan
dinamis. Memelihara stabilitas politik
di era sekarang, sungguh beda dengan
upaya memelihara stabilitas politik di
masa lalu, karena adanya kemajuan
teknologi informasi. Apa yang terjadi
Peran
dalam proses politik langsung
diketahui masyarakat luas secara real
Sebagai
time. Para Alumni kebangsaan, yang
telah memperoleh pengetahuan
kebangsaan di Lemhannas dan
Katalisator pengalaman yang diperoleh di berbagai
penugasan hendaknya menjadi garda
terdepan dalam memberi contoh
perilaku politik di tengah masyarakat,
mengingat proses politik saat ini masih
hanya procedural ketimbang
substantial. Kondisi seperti ini belum
ideal bagi kaum muda Indonesia.
• Menjadi katalisator dalam memelihara
stabilitas ekonomi yang sehat dan
dinamis serta memberikan dukungan
dalam menciptakan kemandirian
Peran ekonomi nasional. Tidak kalah
pentingnya, para Alumni kebangsaan
Sebagai Lemhannas sedapat mungkin bisa
bekerjasama dengan pemiliki modal
Katalisator untuk membuka peluang kerja,
sehingga resiko angka pengangguran
yang dikhawatirkan membludak akan
terminimalisir.
Menjadi katalisator dalam membentuk dan
mengembangkan kehidupan sosial budaya
manusia dan masyarakat Indonesia yang
beriman dan betaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Para alumni libatkan diri dalam
mempengaruhi masyarakat untuk hidup rukun,
bersatu, cinta tanah air, berkehidupan yang
selaras, serasi dan seimbang.
Sebagai
masyarakat dalam hal kedisiplinan
menjalani kehidupan dan ketaatan
menjalankah ibadah sesuai agamanya