Anda di halaman 1dari 19

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

MINGGU KE 1
Bahan Kajian : Latar Belakang dan Tujuan Pendidikan
Kewarganegaraan

Sub-CPMK :
1.Mampu menjelaskan latarbelakang dan tujuan pendidikan
Kewarganegaraan
2. Mampu menjelaskan tujuan pendidikan
Kewarganegaraan
Oleh :
Tim Dosen Kewarganegaraan

11/14/2023
Kontrak Kuliah
• Masuk Kelas Tepat Waktu
• Toleransi keterlambatan 20 menit
• Di larang keluar Masuk Kelas
• Semua alat komunikasi di matikan
• Dilarang mengobrol dan menjaga tata tertib
• Siapkan catatan dan tulisan
• Partisipasi aktif dalam kuliah
LATAR BELAKANG PENDIDIKAN
KEWARGANEGAAN
• Nilai-nilai perjuangan bangsa: melawan penjajah
dan meraih kemerdekaan ,
• Semangat perjuangan harus ditularkan kepada anak
bangsa,
• Memelihara negara kesatuan RI seturut Pancasila
dan UUD 1945,
• Toleransi dan soldaritas antara warga
• Faktor Internal dan Eksternal,
Latar Belakang Pendidikan
Kewarganegaraan
1. Perjalanan panjang sejarah bangsa Indonesia yang dimulai sejak era sebelum
dan selama penjajahan, kemudian dilanjutkan dengan era perebutan dan
mempertahankan kemerdekaan sampai hingga era pengisian kemerdekaan
menimbulkan kondisi dan tuntutan yang berbeda sesuai dengan jamannya.
Kondisi dan tuntutan yang berbeda tersebut ditanggapi oleh Bangsa Indonesia
berdasarkan kesamaan nilai–nilai perjuangan bangsa yang senantiasa tumbuh
dan berkembang. Kesamaan nilai–nilai ini dilandasi oleh jiwa, tekad, dan
semangat kebangsaan. Kesemuanya itu tumbuh menjadi kekuatan yang mampu
mendorong proses terwujudnya Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam
wadah Nusantara
2. Semangat perjuangan bangsa yang telah ditunjukkan pada kemerdekaan 17
Agustus 1945 tersebut dilandasi oleh keimanan serta ketakwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan keikhlasan untuk berkorban. Landasan perjuangan tersebut
merupakan nilai– nilai perjuangan Bangsa Indonesia. Semangat inilah yang harus
dimiliki oleh setiap warga negara Republik Indonesia. Selain itu nilai–nilai
perjuangan bangsa masih relevan dalam memecahkan setiap permasalahan
dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara serta terbukti keandalannya.
Tetapi nilai–nilai perjuangan itu kini telah mengalami pasang surut sesuai dengan
3. Semangat perjuangan bangsa indonesia dalam mengisi kemerdekaan
dalam menghadapi globalisasi. Warga negara Indonesia perlu memiliki
wawasan dan kesadaran bernegara,sikap dan perilaku, cinta tanah air
serta mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka
bela negara demi utuh dan tegaknya NKRI.
4. Semangat perjuangan bangsa ynag merupakan kekuatan mental
spiritual telah melahirkan kekuatan yang luar biasa dalam masa
perjuangan fisik. Sedangkan dalam era globalisasi dan masa yang akan
datang kita memerlukan perjuangan non fisik sesuai dengan bidang
profesi masing–masing. Perjuangan non fisik ini memerlukan sarana
kegiatan pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia pada
umumnya dan mahasiswa sebagai calon cendikiawan pada khususnya,
yaitu melalui Pendidikan Kewarganegaraan
5. Faktor internal dan eksternal
Faktor internal dan eksternal perlunya PPK
• Faktor internal,
bersumber dari bangsa Indonesia sendiri. Hal seperti ini dapat
terjadi karena kurangnya pemahaman seorang warga negara
dalam memahami Pancasila. Pancasila dianggap sebagai sebuah
alat legitimasi kekuasaan Orde Baru yang tidak dapat
menyelesaikan krisis yang sedang dihadapi oleh negara.
Pemikiran seperti ini membuat semakin banyak orang yang
menganggap remeh Pancasila, bahkan menjadi anti Pancasila.
Kesalahpahaman seperti ini menjadikan masyarakat telah
kehilangan sumber dan sarana orientasi terhadap nilai Sikap anti
Pancasila seperti ini dapat menimbulkan masalah baru dalam
masyarakat, yaitu berkurangnya sikap nasionalisme.
Faktor internal dan eksternal perlunya PPK

• Faktor eksternal adalah


pengaruh dari adanya globalisasi yang masuk kedalam
bangsa kita. Globalisasi yang di semangati liberalisme
mendorong lahirnya sistem kapitalisme di bidang ekonomi
dan demokrasi liberal di bidang politik. Munculnya sistem
baru seperti ini mampu menggeser tatanan dunia lama
yang lokal regional menjadi tatanan dunia baru yang
bersifat global. Masuknya nilai dan sistem – sistem baru
dari luar seperti ini menyebabkan terjadinya loncatan atau
pergeseran dalam sistem tata nilai kita. Muncul suatu
keraguan untuk menerima nilai – nilai baru tersebut atau
mempertahankan nilai – nilai dasar yang dipegang oleh
negara kita. Penyebab berikutnya adalah faktor internal
• Faktor Internal:
• Keinginan bathin untuk mengenal diri sendiri.
• Mengenal hak dan kewajiban sbg warga negara;
• keinginan untuk hidup bersama dalam suatu negara
(Renan).
• Aneka krisis. Dalam berbagai bidang kehidupan,
ekonomi, politik, sosial budaya dan pertahanan
keamanan
• Faktor eksternal:
• Globalisasi dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial
budaya serta ilmu pengetahuan dan tekhnologi
memicu Konflik
• 4 hal menimbulkan konflik (Quincy Wright):
• dunia menciut,
• percepatan jalannya sejarah,
• kemajuan tehnologi persenjataan,
• kebangkitan demokrasi (egalitarianisme).
• Dalam menghadapi Globalisasi perlu:
• Pembinaan dan pelatihan dalam:
• Penguasaan berbagai jenis ilmu dan teknologi,
• Penguasaan ketrampilan teknis
• Penanaman sikap keprofesian. Sikap
bertanggungjawab,
• Penanaman sikap kemanusian yg luhur,
• Pengembangan EQ, bukan hanya IQ.
• Penguasaan bahasa asing ,
• Global mind set
• Komunikasi interaktif, bukan satu arah.
Pembinaan dan Pelatihan yang
diperlukan
• Penguasaan berbagai jenis ilmu dan teknologi
• Penguasaan Keterampilan Teknis
• Penanaman Sikap kepropesian, sikap bertanggung
jawab
• Penanaman sikap kemanusiaan yang luhur
• Pengembangan EQ bukan hanya IQ
• Penguasaan bahasa Asing
• Global Mind Set
• Komunikasi Interaktif bukan satu arah
Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan
Landasan pendidikan kewarganegaraan meliputi:
1. Landasan filosofis,
2. Landasan teoritis,
3. Landasan historis,
4. Landasan sosilologis dan
5. Landasan yuridis.
Landasan Pendidikan
Kewarganegaraan
1. Landasan Filosofis
• Membangun semangat kebangsaan dalam mengisi
kemerdekaan disegala aspek kehidupan: sosial,
budaya dan politik serta hukum, bukan sesuatu
yang mudah dan instan. Perlu upaya terus menerus
untuk membangun kesadaran warga negara.
Pendidikan kewarganegaraan dalam membangun
kesadaran itu sangat diperlukan.
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
2. Landasan Teoritis
• Pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk
mengerti secara teoritis bagaimana menjadi warga
negara yang baik, warga yang memahami hak dan
kewajibannya sebagai warga negara. Dengan upaya
itu tumbuh rasa kebangsaan di dalam diri peserta
didik.
• hak dan kewajiban warga negara tercantum dengan
jelas dalam konstitusi: UUD 1945
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
3. Landasan Historis
• Sejarah panjang bangsa Indonesia menjadi
landasan utama untuk menjadi warga negara yang
baik dan benar. Pengalaman bangsa Indonesia
dalam meraih kemerdekan dan mempertahankan
keutuhan dan kemerdekaan NKRI menjadi modal
bagi pendidikan karakter bangsa, moralitas bangsa
dalam kehidupan demokrasi yang seimbang dalam
tanggung jawabnya dalam pembelaan Negara demi
terjaga dan terwujudnya integrasi bangsa.
Landasan Pendidikan Kewarganegaraan
4. Landasan Sosiologis
• Secara sosiologis Indonesia adalah negara yang
beraneka ragam baik suku, agama, ras, etnis dan
budaya, dari sabang sampai Mereauke, dari
Miangas sampai Rote. Keanekaragaman yang ada
pada bangsa Indonesia harus diarahkan dan dibina
dalam meningkatkan kesadaran bersama dalam
kehidupan kesatuan bangsa Indonesia.
Landasan Pendidikan Kewarga Negaraan
5. Landasan Yuridis
1. UUD 1945
a. Pembukaan UUD 1945, alinea kedua dan keempat (cita-cita, tujuan dan
aspirasi Bangsa Indonesia tentang kemerdekaanya)
b. Pasal 27 Ayat(3) amandemen menyebutkan : setiap warga Negara berhak
dan wajib turut serta dalam upaya pembelaan Negara.
c. Pasal 30 Ayat(1) : Tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pertahanan keamanan Negara.
d. Pasal 31 (1), hak Warganegara mendapatkan pendidikan.
2. UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

3. Surat Keputusan Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/Kep/2006 tentang Rambu-


Rambu Pelaksanaan Kelompok Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi
Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
• Agar para mahasiswa memahami dan mampu melaksanakan hak
dan kewajibannya secara santun, jujur dan demokratis serta ikhlas.
• Memahami dan menguasai secara nalar konsep dan norma
Pancasila sebagai falsafah, dasar ideologi dan pandangan hidup
negara RI.
• Melek konstitusi (UUD NKRI 1945) dan hukum yang berlaku dalam
negara RI.
• Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai
kejuangan, patriotisme, cinta tanah air dan rela berkorban bagi
bangsa dan negara.
• Menguasai pengetahuan dan memahami aneka ragam masalah
dasar kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang akan diatasi
dengan pemikiran berdasarkan Pancasila, Wawasan Nusantara dan
Ketahanan Nasional secara kritis dan betanggung jawab.
TUJUAN PENDIDIKAN PKN
• Membekali dan memantapkan mhs tentang:
• pengetahuan dan kemampuan dasar dalam hal ihlwal
hubungan warga negara dan negara,
• hubungan antara sesama warga negara,
• Kedudukan dan peran warga negara dalam
menjalankan hak dan kewajibannya selaras dan sesuai
dengan batas-batas ketentuan konstitusi negara
Indonesia,
• pendidikan pendahuluan Bela negara: Wasnus dan
Tannas
• Meningkatkan toleransi dan solidaritas antara warga,
berbudi pekerti luhur,
• Iman takwa, disiplin bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara

Anda mungkin juga menyukai