Anda di halaman 1dari 13

Lemahnya Bela Negara di

Indonesia
Kelompok 13
1. Desril Abigail Panjaitan
2. Dina Novita
3. Lina Sari (07041182025015)
4. Muthia Farrah Attira
1. KONSEP DASAR KESADARAN BELA NEGARA

• Kamus Umum Bahasa Indonesia mengartikan istilah “bela” sebagai menjaga baik-baik, memelihara,
merawat, melepaskan dari bahaya, memihak untuk melindungi dan mempertahankan sesuatu. Sesuatu yang
harus dijaga, dipelihara, dirawat, dilindungi dan dipertahankan dalam konteks ini adalah negara. Tegasnya
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai
Pulau Rote. Dengan demikian “membela negara” dapat diartikan sebagai menjaga, memelihara, melindungi
dan mempertahankan eksistensi negara bahkan melepaskannya dari bahaya.
1. KONSEP DASAR KESADARAN BELA NEGARA

• Bela Negara adalah tekad, sikap, dan perilaku warga negara yang dilakukan secara teratur, menyeluruh, dan
terpadu serta dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI berdasarkan pancasila dan UUD 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup Bangsa dan Negara.
• Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara. Hal tersebut
merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang sudah memberikan kehidupan
padanya. Hal ini terjadi sejak seseorang lahir, tumbuh dewasa serta dalam upayanya mencari penghidupan.
Secara fisik, hal ini dapat diartikan sebagai usaha pertahanan menghadapi serangan fisik atau agresi dari
pihak yang mengancam keberadaan negara tersebut, sedangkan secara non-fisik konsep ini diartikan sebagai
upaya untuk serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara, baik melalui pendidikan, moral, sosial
maupun peningkatan kesejahteraan orang-orang yang menyusun bangsa tersebut. 
Dasar hukum undang-undang tentang upaya bela negara yaitu :
• Pasall 27 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa semua warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
upaya pembelaan negara.
• Pasal 30 ayat (1) UUD 1945 menyatakan bahwa tiap-tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam
usaha pertahanan dan keamanan negara.
Landasan konsep bela negara adalah adanya wajib militer. Subyek dari konsep ini adalah tentara atau perangkat
pertahanan negara lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar
(wajib militer
2. FAKTOR PENYEBAB KASUS LEMAHNYA KESADARAN BELA NEGARA

• Contoh kasus lemahnhya kesadaran bela negara yang terjadi pada bangsa Indonesia.
Rektor IPB, Arif Satria mengatakan rangkaian kegiatan pengenalan kampus ini diharapkan dapat memberikan
bekal informasi seputar dunia kampus, wawasan kebangsaan, cinta Tanah Air, bela negara, penghargaan
terhadap budaya dan keragaman. "Sehingga mahasiswa IPB ke depan akan memberikan beragam kontribusi
positif, tidak saja bagi kampusnya, melainkan juga bagi masyarakat dan bangsanya," katanya, kemarin. Masa
pengenalan kampus merupakan suatu sarana untuk memperkenalkan kehidupan kampus kepada mahasiswa
baru. Melalui masa pengenalan ini mahasiswa diberikan informasi dan gambaran mengenai kampusnya. "Di
IPB masa pengenalan kampus ini biasa dikenal dengan MPKMB. Untuk tahun ini, kegiatan MPKMB yang
diperuntukkan bagi mahasiswa angkatan 56 akan berlangsung pada 3-9 Agustus," jelasnya. Memang ada yang
beda dengan MPKMB sebelumnya, dimana para mahasiswa baru ini wajib ditanamkan pemahaman tentang
empat pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945.
• Kegiatan bela negara ini dikemas dalam kegiatan outbound dan permainan-permainan lapangan yang
menarik. Selain itu, mahasiswa baru juga dilatih aspek kedisiplinan dan kesamaptaan. Untuk instrukturnya
selain melibatkan para dosen IPB yang telah mendapatkan pelatihan dari Kementerian Pertahanan juga
didatangkan dari Pusat Pendidikan Zeni Kodiklatad TNI," ujarnya. Serangkaian kegiatan mengesankan
lainnya yang akan mereka ikuti, mulai dari materi Cinta IPB dan Pertanian oleh Rektor, Cinta Daerah oleh
Wali Kota Bogor, Be Technosociopreneur 4.0 oleh Ahmad Zaky (CEO Bukalapak), M. Nadjikh (CEO KML)
dan Tri Mumpuni (sociopreneur). 
One Man Show oleh Gubernur DKI Jakarta, Talkshow Panglima TNI dan Talkshow Polri oleh Kapolda Metro
Jaya. Monolog Sejarah Perkembangan Pergerakan Mahasiswa oleh Andiko Pradana, Talkshow Alumni
Fakultas masing-masing,ragam penampilan seni dan budaya seperti perkusi, teater kolosal.
Faktor penyebab kasus lemahnya kesadaran bela negara
• Globalisasi yang didukung dengan perkembangan teknologi informasi dan transportasi, membuat antara
bangsa dan negara seolah-olah tidak ada batas lagi (borderless), bahkan seolah-olah kita menjadi warga dunia
sehingga identitas sebagai 21 bangsa mandiri dan memiliki karakteristik tersendiri menjadi lebur dengan
bangsa lain yang juga hilang identitasnya
• Kepicikan perasaan kedaerahan semakin menebal. Otonomi daerah telah merangsang nafsu putra-putri daerah
untuk menguasai tempat basah.
• Budaya konsumisme dan hedenostik memunculkan gaya hidup (live style) mewah. Konsumisme adalah sikap
ketagihan para konsumen terhadap produk kapitalis.
• Munculnya ideologi-ideologi totaliter yang meng-klaim memiliki kebenaran yang mutlak serta menuntut
ketaatan tanpa reserve.
Disamping gejala dan penyebab memudarnya rasa kesadaran berbangsa dan bernegara, ada beberapa faktor
penghambat yaitu :
• Rasa malu berbangsa dan bernegara Indonesia.
• Ketidak-tahuan akan nilai-nilai positif / kekayaan NKRI.
• Menurunnya tingkat keamanan Indonesia.
• Ketidak-percayaan terhadap pemerintah.
• Ketidak-sederhanaan kehidupan para pemimpin.
• Ketidak-tegasan hukum.
• Munculnya rasa ingin menonjolkan kelompok atau golongan masing-masing.
• Merosotnya nilai toleransi dan saling menghargai.
Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, diperlukan adanya faktor-faktor pendukung yang harus terus-
menerus diupayakan,untuk terciptanya rasa kesadaran berbangsa dan bernegara, yaitu :
1. Tingkat ke-amanahan dan keteladanan seorang pejabat/pemimpin.
2. Pemerataann kesejahteraan.
3. Keadilan dalam memberikan hak dan kewajiban sesama warga negara.
4. Kepercayaan kepada wakil rakyat dan pemerintah
5. Tegasnya peraturan dan perundangan.
6. Rasa memiliki, bangga serta menyadari berbangsa dan bernegara yang satu Indonesia. (ingat Sumpah
Pemuda ).
7. Mengetahuii lebih banyak hal-hal yang positif serta kekayaan Indonesia, jangan selalu negative thinking
terhadap bangsa dan negara Indonesia.
3.URGENSI KESADARAN BELA
NEGARA
Kesadaran bela negara bukanlah sesuatu yang tumbuh dengan sendirinya dalam diri setiap warga negara.
Diperlukan upaya-upaya sadar dan terencana secara matang untuk menanamkan dalam diri warga negara
landasan dan nilai-nilai bela negara sebagai berikut, yaitu :
• Cinta terhadap tanah air
• Sadar berbangsa dan bernegara
• Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara
• Rela berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia serta
• Memiliki kemampuan awal bela negara.
4. PENYELESAIAN KASUS LEMAHNYA KESADARAN BELA NEGARA
• Melalui Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan wajib yang harus
diajarkan di tingkat pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi. Pelajaran ini dapat menumbuhkan
jiwa patriotisme, rasa cinta tanah air, semangat kebangsaan, kesetiakawanan secara sosial, dan sikap selalu
meghargai jasa para pahlawan.
• Pelatihan Dasar Kemiliteran, kamu bisa mengikuti Resimen Mahasiswa, Patroli Keamanan Sekolah,
Pramuka, Pasukan pengibar bendera dan juga palang merah remaja.
• Pengabdian sebagai TNI yang sudah disebutkan di UUD RI tahun 1945 Pasal 30 ayat (2) kalau TNI dan Polri
adalah unsur utama dalam usaha pertahanan dan keamanan rakyat. Semua warga negara bisa mengikuti tes
untuk menjadi TNI dan Polri.
• Pengabdian sesuai profesi, ada banyak cara yang bisa kita lakukan tanpa harus mengikuti militer, salah
satunya adalah mengabdi lewat profesi. Misalnya saja, kamu bisa mengikuti lomba internasional dan
membuat nama Indonesia menjadi lebih keren lagi.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai