Anda di halaman 1dari 43

RESOLUSI KONFLIK

SOSIAL KEAGAMAAN

Tim Widyaiswara
BDK Banjarmasin
Deskripsi Singkat.
Mata diklat ini menjelaskan tentang
Pengertian dan langkah-langkah
resolusi konflik dan menguasai teknik-
teknik resolusi konflik
TUJUAN PEMBELAJARAN

Setelah pembelajaran ini peserta


diharapkan mampu memahami
Pengertian dan langkah-langkah resolusi
konflik dan menguasai teknik-teknik
resolusi konflik
Indikator Hasil Balajar
Setelah selesai mengikui pembelajaran pada mata
diklat ini peserta mampu menguraikan :
1. Memahami pengertian resolusi konflik
2. Memahami posisi resolusi konflik dalam
siklus konflik
3. Memahami gaya-gaya konflik
4. Memahami teknik resolusi konflik
5. Memahami komunikasi dan melakukan
langkah-langkah negosiasi
Background…why???
• Manusia memiliki persamaan dan perbedaan perilaku 
pikiran berbeda sehingga memicu terjadi konflik
• Manusia berinteraksi dalam kehidupan sosial, dan organisasi
DEFINISI KONFLIK
• Secara bahasa artinya saling bertabrakan,
ketidaksesuaian, perseteruan, perkelahian,
interaksi yang antagonis/ bertentangan
• Konflik timbul : “DIMANA-KAPAN DAN
SIAPA” SAJA
Definisi Konflik Menurut Para Sarjana
• Conflict is present when two or more parties perceive their interests are incompatible,
express hostile attitudes, or...pursue their interests through actions that damage the other
parties. These parties may be individuals, small or large groups, and countries” (Konflik hadir
ketika dua atau lebih pihak menganggap kepentingan mereka tidak sesuai, menyatakan
sikap bermusuhan, atau ... mengejar kepentingan mereka melalui tindakan yang merusak
pihak lain. Pihak-pihak ini mungkin individu, kelompok kecil atau besar, dan negara ”) (Lund,
1997: 2-2)

• “Social conflict occurs when one person or group makes negative claims on another” (Konflik
sosial terjadi ketika satu orang atau kelompok membuat klaim negatif terhadap yang lain)
(Tilly 1987: 1)
Sumber Konflik

Konflik timbul sebagai hasil adanya


komunikasi, hubungan pribadi, atau
struktur organisasi yang
bermasalah
a. Komunikasi…
• salah pengertian yang berkenaan dengan
kalimat
• bahasa yang sulit dimengerti,
• informasi yang mendua dan tidak
lengkap,
• gaya individu manajer yang tidak
konsisten
b. Struktur…

• Pertarungan kekuasaan antar departemen dengan


kepentingan-kepentingan atau sistem penilaian yang
bertentangan,
• Persaingan untuk memperebutkan sumber daya yang
terbatas,
• Saling ketergantungan dua atau lebih kelompok-
kelompok kegiatan kerja untuk mencapai tujuan
c. Pribadi….
• Ketidaksesuaian tujuan atau nilai-nilai sosial
pribadi karyawan dengan perilaku yang
diperankan pada jabatan mereka,
• Perbedaan dalam nilai-nilai atau persepsi
Perbedaan konflik dan persaingan .. ?

• Terletak pada apakah salah satu pihak mampu untuk menjaga


dirinya dari gangguan pihak lain dalam pencapaian tujuannya
• Persaingan ada apabila pihak-pihak yang terlibat tidak sesuai
tetapi tidak saling mengganggu
• Kooperasi terjadi bila dua pihak atau lebih bekerja bersama
untuk mencapai tujuan bersama
Pandangan lama dan baru tentang konflik
Pandangan Lama Pandangan Baru
• Konflik dapat dihindarkan • Konflik tidak dapat dihindarkan
• Konflik disebabkan : • Konflik timbul :
• Struktur organisasi
• kesalahan manajemen
• Perbedaan tujuan
• Pengacau
• Perbedaan persepsi dan nilai-nilai pribadi
• Konflik mengganggu organisasi dan
menghalangi pelaksanaan optimal • Konflik dapat membantu atau
menghambat
• Tugas manajer menghilangkan
konflik • Tugas manajer mengelola tingkat
konflik dan penyelesaiannya
• Organisasi optimal membutuhkan
penghapusan konflik • Kegiatan organisasi optimal perlu
tingkat konflik moderat
Jenis-jenis konflik … ada 5 …

1. Konflik dalam diri individu


2. Konflik antar individu
3. Konflik antara individu dan kelompok
4. Konflik antar kelompok dalam organisasi yang sama
5. Konflik antar organisasi
RESOLUSI KONFLIK
1. TERMINOLOGI
• Proses yang memungkinkan seseorang untuk memecahkan
konflik dalam sebuah metode, gaya, cara, dan sikap yang baik
serta konstruktif.
• Langkah-langkah yang diambil dalam resolusi konflik ditujukan
untuk membangun suatu hubungan baru yang bisa bertahan
lama di antara pihak-pihak yang bertikai.
2. HUBUNGAN AGAMA DAN
KEKERASAN (PENYEBAB KONFLIK)

Primordialist Instrumentalist Constructivist

Hasenclever & Rittberger (2000)


VARIABEL
KONFLIK
• Konflik dapat terjadi saat individu/kelompok gagal dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya yang prinsipil (non negotiable principle)  kelangsungan
hidup (survive), kesejahteraan (wellbeing), harga diri (identity), dan kebebasan
(freedom). Individu akan memperjuangkannya meskipun nyawa sebagai
taruhan. Dalam usahanya individu membutuhkan belief (religion, ideology,
partner, family) dalam upaya mendukung tindakannya (Johan Galtung, 1996).
• Kerusuhan akan terjadi manakala terdapat factor-faktorstruktural yang
kondusif, misalnya kesenjangan dan ketidak adilan. Kondisi ini kemudian
membuat adanya ketegangan-ketegangan dan mendorong terbentuknya
generalized belief dan perasaan bermusuhan yang laten (Neil Smelser, 1963).
3. EKSEMPLAR KONFLIK SOSIAL
KEAGAMAAN
• Konflik Sambas dan Sampit (1998);
• Konflik Maluku dan Maluku Utara (1999);
• Konflik Sampang (2012);
• Konflik-Konflik Ahmadiyah;
• Konflik Tolikara (2015);
• Konflik Sinkil (2015);
• Konflik Tanjung Balai (2016);
• Konflik-Konflik Pendirian Rumah Ibadah;
B. PEMETAAN
KONFLIK
Problem Proses
•Persoalan pokok •Tahapan demi
dan pendukung tahapan

Person
C. ANATOMI
KONFLIK

Trigger Facilitating
Factors, Contexts,

Roots of
Fuse Factor
UNSUR - UNSUR
•Provokator
•Aktor Intelektual
•Perebutan sumber-sumber ekonomi
•Persaingan antar-elite (politik)
•Psikologi massa
•Kesenjangan social ekonomi
•SARA (penodaan, permusuhan, penyalahgunaan)
•Deprivasi
•Bias Persepsi (stereo type, prejudice)
•Pertentangan Ideologi
•Mobilisasi massa
•Hoax atau rumor yang tidak dapat divalidasi
•Ketidak adilan
•Dominasi individu/kelompok
D. MANAJEMEN
KONFLIK
Luas Intensitas
Konflik Konflik

Penampaka
n Konflik

Sosialisasi Privatisasi
(Eep Saefullah Fatah, 2010)

Konflik Konflik
E. TAHAP PENYELESAIAN
KONFLIK

Aparat
Kemanan
1. Peace Keeping

Membangun
Komunikasi

2. Peace Building

Upaya
Negosiasi
3. Peace Making
ee
b
kr
eub
raa
F.ts MODEL PENYELESAIAN
b
aai
sns KONFLIK
i
sdh
aa
knk
e
p
k(
eer
n
ki
tug
iah
n
st
gas
a-
SIKAP MENGHADAPI KONFLIK
K
o
M l
a
en
giku
ti
K
e
m
au
b
a
n o
P
ih r
a
akLai
n

s
i

Kompromi

M
M e
e n
n d
g o
h m
i i
n n
d a
a s
r i
G. PRINSIP DALAM NEGOSIASI
• Melibatkan perwakilan atau pemimpin pihak yang berkonflik
• Dapat melibatkan pihak ketiga sebagai mediator. Pihak ketiga tersebut
harus bisa diterima oleh pihak-pihak yang bertikai.
• Pihak ketiga ini kemudian memanggil (mengundang) pihak-pihak yang
bertikai.
• Pihak-pihak yang duduk dalam perundingan perlu mengungkapkan secara
terbuka, seperti; fakta, perasaan, dan kebutuhan mendesak.
• Mencari kesepakatan
• Mediator bisa berperan dalam pembuatan kesepakatan-kesepakatan yang
disetujui pihak-pihak yang bertikai.
• Hasil dalam bentuk kesepakatan disampaikan secara terbuka
GAYA KONFLIK
Cara individu atau kelompok dalam
merespons konflik yang dihadapi (Center of
Humanitarian Dialoge (CHD) :2017:49-55)

KOMPETENSI KOLABORASI
KOMPETENSI (3) Mempertahankan hak

(1) Menekankan kepentingan pribadi (4) Hanya ada satu solusi

(5) Mengutamakan kemenangan


(2) Melakukan apapun untuk daripada kekalahan
memenuhi kebutuhan anda sendiri
KOLABORASI (3) Memelihara hubungan

(1) Melibatkan usaha untuk (4) Mengedukasi para pihak tentang


memenuhi kepentingan kedua belah kebutuhan masing-masing pihak
pihak

(2) Mencari solusi yang memenuhi (5) Menggali berbagai pilihan solusi
kebutuhan kedua belah pihak
AKOMODASI

(1) Memuaskan kepentingan pihak lain daripada kepentingan


sendiri

(2) Berusaha untuk mempertahankan hubungan baik


KOMPROMI

(1) Memberikan perhatian setara


kepada kebutuhan kedua belah
pihak

(2) Mengarah pada upaya untuk


berbagi keuntungan dan kerugian
bersama

(3) Masing-masing
pihak saling memberi
konsesi
PENGHINDARAN (3) Melupakan atau menyingkirkan
perasaan

(1) Komitmen rendah untuk


mengatasi kepentingan dan
kebutuhan anda sendiri dan pihak
lain

(4) Menghindari masalah yang


dihadapi
(2) Mengabaikan konflik
TEKNIK RESOLUSI KONFLIK

PENYELESAI
AN MASALAH NEGOSIASI MEDIASI
BERSAMA

ARBITRASE
FASILITASI
Prosedur yang ditempuh para pihak bertikai tanpa
bantuan pihak ketiga untuk menyelesaikan bersama
PENYELESAI AN
MASALAH
konflik yang mereka hadapi dengan cara diskusi
BERSAMA
formal dan informal.
Teknik ini dapat dilakukan karena pihak yang bertikai
menyadari kebutuhan untuk bekerjasama dalam
mencari penyelesaian
Proses penyelesaian konflik yang dilakukan sendiri
oleh para pihak yang bertikai. Proses negosiasi
umumnya melibatkan tawar-menawar dan
NEGOSI pemberian konsesi (imbalan).Dalam situasi konflik
ASI
yang ditandai dengan ketegangan meningkat dan
rasa saling tidak percaya,negosiasi biasanya sulit
dilakukan,namun tetap layak dicoba
Proses penyelesaian konflik antara pihak yang
bertikai dengan bantuan pihak ketiga. Mediasi
MEDIASI
merupakan proses bersifat sukarela yang
kesepakatannya ditentukan para pihak yang
berunding,bukan oleh mediator.
Unsur Dasar Mediasi
• Bersifat sukarela (pihak bertikai dapat menarik diri dari proses
mediasi)
• Mediator menawarkan bantuan prosedural daripada substansi
• Mediator harus diterima pihak bertikai
• Mediator harus bersikap tidak memihak (impartial)
• Solusi atau keputusan kesepakatan ditentukan oleh pihak yang
bertikai, bukan oleh mediator
Langkah-Langkah Mediasi
( Panggabean dan Firawati:2014)
PENDAHULUAN DAN PENJELASAN
• Perkenalan
• Menjelaskan apa yang akan terjadi dalam pertemuan mediasi
• Menjelaskan apa peran mediator
• Membicarakan aturan yang akan diterapkan
• Bagaimana mencapai kesepakatan
• Mediator menyampaikan bahwa mediasi bersifat sukarela dan
rahasia
Langkah-Langkah Mediasi
( Panggabean dan Firawati:2014)
STORYTELLING/BERKISAH
• Pihak yang bertikai bergantian menceritakan kisah
mereka
• Mediator mencatat, mendengar dan memperhatikan
• Mediator menyampaikan kepada pihak yang bertikai
apa yang ia pahami dari perkataan dan perasaan
mereka
Hal- Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan
Mediator
• Menyalahkan
• Bersikap seolah-olah terkejut
• Menasehati
• Mengikuti pendapat salah satu pihak yang berunding
• Mendominasi pembicaraan
• Membiarkan salah satu pihak mendominasi pembicaraan
• Memaksanakan nilai atau agenda sendiri
Proses penyelesaian konflik antara pihak yang
berkonflik yang juga dibantu pihak ketiga,
FASILIT prosedurnya lebih longgar dibanding mediasi.
ASI Fasilitator membantu para pihak untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi dan
kemampuan mereka mencari penyelesaian atas
masalah yang dihadapi
Penyelesaian konflik di mana pihak ketiga
memiliki kewenangan untuk membuat
ARBIT keputusan tentang penyelesaian dari
RASE pertikaian.
Arbitrase merupakan bentuk penyelesaian
sengketa yang bersifat legal formal
dibandingkan dengan bentuk resolusi konflik
yang telah dibahas di atas.
LEMBAR KERJA
NAMA DAN UTUSAN KEMENAG KAB.
Buat rencana mediasi dengan menggunakan lember berikut:

RENCANA TINDAK NEGOSIASI


NO ITEM KETERANGAN
1 Peristiwa Konflik Deskripsikan kasus konflik yang dihadapi (dengan memuat unsur
5 W + 1 H)

2 Lakukan pemetaan dan analisis Lakukan pemetaan dan analisis konflik dengan memfokuskan
konflik pada isu dan sebab konflik, aktor,konflik,proses dan konteks
konflik

3 Jelaskan metode negosiasi yang Sebutkan metode negosiasi yang digunakan (posisi atau berdasarkan
digunakan kepentingan) dan jelaskan alasan dipilihnya metode tersebut

4 Uraikan langkah-langkah Deskripsikan langkah-langkah negosiasi yang menurut Anda sesuai


negosiasi yang dilakukan dengan kasus konflik yang dihadapi, jelaskan apakah usulan Anda
merupakan negosiasi posisi atau negosiasi berdasarkan kepentingan

Anda mungkin juga menyukai