Anda di halaman 1dari 14

jepang

Welcome to
JAPAN MATSURI

UHIJIKJK

JHKJ
Oujolk;l;p

uyhuiyiuo
HACHIGATSU (AGUSTUS)
1. OBON MATSURI
Obon Matsuri adalah salah satu matsuri yang besar di Jepang. Obon sendiri
adalah tradisi yang dirayakan untuk mengenang arwah leluhur yang sudah
meninggal.
Secara Tradisional Obon matsuri dirayakan pada pertengahan bulan
ketujuh menurut kalender Lunar. Namun pada saat ini kebanyakan Obon
matsuri dirayakan pada tanggal atara 13 dan 15 juli, meskipun di beberapa
daerah antara 13 Agustus dan 15 Agustus. Perayaan ini dipercaya sudah ada
di Jepang sejak skitar abad ke-8 yang kemudian popular sebagai festival
pada abad ke-12 seiring dengan bertambahnya jumlah pengikut agama
Budha Di Jepang.
SEJARAH OBON MATSURI

Festival obon atau obon Matsuri berasal dari sebuah cerita dalam kitab Suci Budha. Dalam kitab
W e l c o mibunya
tersebut diceritakan seorang murid menemukan e t o tinggal di Realm Hungry Ghost. Tempat itu
berasal dari arwah yang menderita kelaparan dan kehausan. Kemudiann dia mendengar instruksi dari
sang Budha untuk menyiapkan makanan dan minuman bagi orang tuanya yang telah meninggal.

TRADISI OBON MATSURI


ORANG JEPANG

1. Banyak perusahaan dan toko-toko tutup untuk liburan


2. Orang-orang yang bekerja jauh dari tempat asal mereka seringkali akan kembali ke tempat kelahiran
dengan istri atau suami dan anak-anak mereka.
3. Ciri khas lainnya mengunjungi makam leluhur dan ditarikannya Tarian Obon.
Ritual Perayaan Obon

Obon awalnya merupakan tradisi dari agama Budha yang memiliki


tujuan untuk menghormati roh leluhur yang telah meninggal. Menutur
kepercayaannya, selama obon roh leluhur kembali ke rumah mereka
sebelumya dan mengunjugi anak serta cucunya yang masih hidup.

MUKAEBI OHAKAMAI HOYO/KUYO


RI

Menyalakan api unggun kecil Mengunjungi makam atau Mengundang pendeta Budha ke
didepan rumah. ritual ke makam leluhur. rumah atau mengunjungi kuil.
2 . TA N A B ATA M AT S U R I
Festival Tanabata pertama kali diperkenalkan di Jepang oleh
permaisuri Kōken pada tahun 755 kemudian diadopsi oleh istana
kekaisaran Kyoto pada periode Heian (794 - 1185). Pada awalnya
Tanabata dikenal di Jepang sebagai Kikkoden atau "Festival untuk
memohon keterampilan," yang terinspirasi oleh festival Qixi di Cina.
Tanabata memiliki arti "Malam ketujuh" dimana dalam Kanji
dituliskan seperti ini 七 夕 . Pada awalnya ini dibaca sebagai
"shichiseki" ("shichi" dibaca 七 , yang berarti Tujuh, dan "seki"
dibaca dengan 夕 , yang berarti malam), tetapi setelah festival
tersebut digabungkan dengan upacara Shinto, pembacaan kanji
berubah menjadi "Tanabata," sementara mereka tetap
mempertahankan arti aslinya dari malam ketujuh. Namun festival
Tanabata juga dikenal sebagai “Festival Bintang”.
SEJARAH TANABATA
MATSURI
Festival ini juga bermula di Tiongkok dan diperkenalkan kepada masyarakat Jepang pada jaman
Nara. Kisahnya bermula pada cerita Cinta dua manusia Bernama Altair (Hikoboshi) dan Vega
(Orihime), Bintang tercerah dalam rasi Bintang Lyra. Hikoboshi adalah seorang penggembala Sapi,
sedangkan Orihime adalah seorang Putri yang memiliki kepandaian menenun. Mereka
menelantarkan pekerjaan mereka demi cinta, dan hal ini membuat Raja Langit Marah. Sehingga
Raja Langit memisahkan mereka berdua di Sungai Amanogawa. Mereka hanya bisa bertemu pada
Bulan keujuh setiap tahunnya dengan melewati jembatan Ajaib. Jika malam tersebut terjadi
Hujan, sungai yang memisahkan mereka akan meluap dsn mereksa harus menunggu hingga taun
depan untuk kamebali bertemu.

PELAKSANAAN TANABATA
MATSURI
Tanabata dirayakan pada waktu yang berbeda di bulan Juli dan Agustus. Perbedaan ini
disebabkan oleh adanya perbedaan antara kalender lunisoral tradisional Jepang serta kalender
Gregorian yang memiliki jarak satu bulan. pada tanggal ke 7 pada bulan ke 7 (Kalender Lunar),
biasanya dirayakan pada tanggal 6 - 8 Agustus.
ADAT DAN TRADISI

Welcome to

Pada Festival ini biasanya berbagai kota dihiasi dekorasi buatan tangan yang menawan,
termasuk bambu, Origami, kertas Tanzaku,tas renda, dan Pita. Salah satu Tradisi yang
paling terkenal adalah menulis Tanzaku, permohonan dan impian yang dituliskan diatas
selembar kertas atau potongan kayu dan digantungkan pada batanagan bambu. Setelahnya,
permohonan-permohonan ini akan diapungkan di sungai atau dibakar padatengah malam,
dnegan tujuan agara segala sesuatu yang buruk segera berlalu. Harapanmereka dipercaya
akan terkabul apabila pada hari ini hujan turun.
ARIGATOU
GHOZAIMASU

Anda mungkin juga menyukai