Anda di halaman 1dari 35

Pengukuran Tahanan Pentanahan

Pengertian pentanahan
• Tujuan Pentanahan Peralatan untuk meratakan
potensial pada semua bagian-bagian peralatan yang
pada kondisi normal tidak dialiri arus dengan
demikian tidak terjadi perbedaan potensial yang
besar (tegangan kejut) sehingga tidak
membahayakan manusia bila menyentuh peralatan
tersebut. Caranya yaitu dengan menghubungkan
bagian peralatan tersebut ke tanah dengan
menggunakan logam seperti baja, besi atau tembaga.
Grounding netral berarti jalur konduktif permanen dan terus menerus ke bumi
dengan ampacity yang cukup untuk membawa setiap arus fault bertanggung
jawab untuk dikenakan padanya, impedansi yang cukup rendah untuk membatasi
kenaikan tegangan di atas tanah dan untuk memudahkan pengoperasian
perangkat pelindung pada rangkaian
Tujuan pentanahan peralatan adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mencegah terjadinya tegangan kejut listrik
yang berbahaya bagi manusia.
2. Untuk memungkinkan timbulnya arus tertentu
baik besarnya maupun lamanya dalam keadaan
gangguan tanah tanpa menimbulkan kebakaran
atau ledakan pada bangunan atau isinya.
3. Untuk memperbaiki penampilan (performance)
dari sistem.
Tujuan Pentanahan Sistem Tenaga Listrik

• untuk :
– Membatasi kenaikan tegangan pada phasa yang
tidak terganggu
– Menghilangkan busur api .
– Mengontrol besarnya arus gangguan tanah dan
memudahkan koordinasi sistem proteksi. Apabila
terjadi gangguan hubung singkat antara phasa dan
tanah.
Tujuan Equipment Grounding
• Untuk mengurangi bahaya sengatan listrik kepada
personil
• Untuk menyediakan kemampuan membawa arus
yang memadai (impedansi dan durasi) untuk
menangani kesalahan tanah saat ini w / o bahaya
kebakaran atau
• Untuk menyediakan jalur impedansi rendah kembali
untuk kesalahan tanah saat ini untuk memastikan
pengoperasian perangkat arus lebih
Tahanan Pentanahan
 Adalah besarnya tahanan pada kontak/hubung
antara masa (body) dengan tanah.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya
pentanahan :
• Tahanan jenis tanah
• Panjang elektroda pentanahan
• Luas penampang elektroda pentanahan
Persyaratan Peralatan Grounding
• Bahan konduktif melampirkan konduktor atau peralatan
(misalnya saluran, frame motorik) harus dihubungkan ke bumi
untuk membatasi tegangan ke tanah pada item ini. Ini harus:
▫ Terhubung bersama-sama (terikat)
▫ Terhubung ke konduktor grounding
• Untuk LRG atau HRG atau sistem ungrounded, item ini masih
harus terikat bersama
• Bumi tidak dapat EGC tunggal atau fault lintasan arus
Harga pentanahan makin kecil makin baik. Untuk
perlindungan personil dan peralatan perlu diusahakan
tahanan pentanahan lebih kecil dari 1 Ohm.
Untuk memahami mengapa tahanan pentanahan
harus rendah, dapat digunakan hukum Ohm yaitu:

dimana : E=IxR volt


E = tegangan (volt)
I = Arus (ampere)
R = Tahanan (ohm)
Gangguan

4 ohm

Badan motor
Motor
Listrik Sumber 415 volt, 240 volt
terhadap tanah

Bagian logam
yang
diketanahkan
20 ohm

Tahanan ke tanah
yang sebenarnya

Contoh/ Ilustrasi Gangguan pada tahanan pentanahan yang tinggi.


Exposur Tegangan
(Voltage Exposure)
• Jika ada kontak yang tidak disengaja antara
bagian-bagian yang dilalui arus dengan
kerangka metal dari peralatan, maka kerangka
metal itu menjadi bertegangan yang sama
dengan tegangan peralatan. Untuk mencegah
terjadinya tegangan kejut yang berbahaya
kerangka peralatan metal peralatan tersebut
harus dihubungkan ke tanah melalui
impedansi yang rendah.
Pengaruh Tahanan Pentanahan yang Besar
Terhadap Sistem Tenaga Listrik

1. Makin besar tahanan pentanahan, tegangan sentuh


makin besar
2. Makin besar tahanan pentanahan pada tiang transmisi,
makin besar tegangan puncak tiang
3. Makin besar tahanan pentanahan pada tiang tranmisi,
makin banyak jumlah Isolator yang harus dipasang
(jumlah isolator makin panjang).
4. Tahanan pentanahan mempengaruhi penampilan
saluran (line Performance).
Pengaruh Tahanan Pentanahan Yang
Kecil Pada Sistem Tenaga Listrik
1. Mengurangi tegangan pada puncak tiang
2. Mengurangi tegangan pada kawat penghantar
3. Mengurangi tegangan pada isolator
4. Mengurangi gangguan sampai beberapa gawang
5. Mengurangi waktu berlangsungnya tegangan
merusak (Break Down voltage).
Macam-Macam Elektroda Pentanahan
• Pada dasarnya terdapat tiga macam elektroda
pentanahan yaitu :
– Elektroda Pita, berupa pita atau kawat berpenampang
bulat yang ditanam di dalam tanah umumnya
penanamannya tidak terlalu dalam. (0,5 --- 1 meter) dan
caranya ada bermacam-macam.

Bentuk Radial Bentuk Grid Bentuk Lingkaran

Macam-macam penanaman elektroda pita


• Elektroda Batang, berupa batang yang
ditanam tegak lurus dalam tanah

CU
galvanise

Cara penanaman Elektroda batang. Untuk membuat agar tahanan


pentanahan cukup kecil elektroda batang tersebut ditanam lebih
dalam atau menggunakan beberapa batang elektroda.
• Elektroda pelat, berupa pelat yang ditanam
tegak lurus dalam tanah seperti pada gambar

CU
galvanise

Cara Penanaman elektroda pelat


Metode/Cara Pentanahan
1. Pentanahan dengan Driven Ground.
– Adalah pentanahan yang dilakukan dengan cara
menancapkan batang elektroda ke tanah.

S
Satu Batang Elektroda Dua Batang Elektroda

Pentanahan dengan Driven Ground


2. Pentanahan Dengan Counter Poise
– Adalah pentanahan yang dilakukan dengan cara
menanam kawat elektroda sejajar atau radial, beberapa
cm di bawah tanah (30 cm - 90 cm).

Pentanahan menara dengan counterpoise


Pentanahan dengan counter poise biasanya
digunakan apabila tahanan tanah terlalu tinggi
dan tidak dapat di kurangi dengan cara
pentanahan driven ground, biasanya karena
tahanan jenis tanah terlalu tinggi.
3. Pentanahan Dengan Mesh atau Jala
 Adalah cara pentanahan dengan jalan memasang kawat
elektroda membujur dan melintang di bawah tanah,
yang satu sama lain dihubungkan di setiap tempat
sehingga membentuk jala (Mesh).
 Sistem pentanahan Mesh biasanya dipasang di gardu
induk dengan tujuan untuk mendapatkan harga tahanan
tanah yang sangat kecil (kurang dari 1 ohm).

Gambar Pentanahan dengan mesh atau jala


Tahanan Jenis Tanah
• Harga tahanan jenis tanah pada daerah kedalaman yang
terbatas tergantung dari beberapa faktor, yaitu :
• Jenis tanah = tanah liat, berpasir, berbatu, dll
– Lapisan tanah = berlapis-lapis dengan tahanan jenis berlainan atau
uniform.
– Kelembaban tanah
– Temperatur.
• Harga tahanan jenis selalu bervariasi sesuai dengan keadaan
pada saat pengukuran. Makin tinggi suhu makin tinggi
tahanan jenisnya. Sebaliknya makin lembab tanah itu makin
rendah tahanan jenisnya.
Tahanan Jenis Tanah
JENIS TANAH TAHANAN JENIS TANAH (OHM M)

TANAH RAWA 30

TANAH LIAT DAN TANAH LADANG 100

PASIR BASAH 200

KERIKIL BASAH 500

PASIR DAN KERIKIL KERING 1,000

TANAH BERBATU 3,000


Pengukuran Tahanan Pentanahan
• Untuk mengukur tahanan pentanahan
digunakan alat ukur megger tanah (Earth
Resistance Tester). Cara penggunaan
"Earth Resistance Tester" akan dijelaskan
lebih lanjut pada materi yang lain
Cara Penggunaan Alat Ukur Tahanan Tanah KYURITSU Model
4102

1. Rangkai kabel warna merah, kuning, hijau pada terminal C, P dan E yang ada di alat ukur
tersebut, kemudian ujung kabel dirangkai ke alat Bantu pentanahan 2 [dua] batang besi
yang diberi code C1 dan P1, sedangkan ujung kabel warna hijau disambung pada kaki
tower, kawat tanah ditanam segaris lurus (seperti pada gambar di bawah).
2. Periksa Tegangan Tanah
3. Tekan tombol AC.V pada alat ukur dan pastikan tegangan terbaca tidak lebih dari 10 V AC.
Jika tegangan yang diukur lebih dari 10 V AC, maka pengukuran tahanan tanah tidak
akurat dan hasilnya tidak bisa digunakan sebagai acuan.
4. Periksa Tegangan battere dan alat bantu hubung tanah.
5. Periksa Tegangan Battere :
6. Tegangan Battere baik apabila jarum meter memenuhi daerah yang tertulis GOOD arah
kanan, jika tidak maka battere tersebut perlu diganti.
7. Periksa alat bantu hubung tanah dari terminal P dan terminal C.
8. Jika lampu menyala, pengukuran tahanan tanah bisa digunakan dan apabila lampu tidak
menyala ini dapat diindikasikan tidak ada hubungan kabel ( terputus ) atau terlalu
tingginya tahanan tanah dari alat bantu tanah.
Cara Penggunaan Alat Ukur Tahanan Tanah KYURITSU Model
4102

1. Rangkai kabel warna merah, kuning, hijau pada terminal C, P dan E yang
ada di alat ukur tersebut, kemudian ujung kabel dirangkai ke alat Bantu
pentanahan 2 [dua] batang besi yang diberi code C1 dan P1, sedangkan
ujung kabel warna hijau disambung pada kaki tower, kawat tanah
ditanam segaris lurus (seperti pada gambar di bawah).

Kawat merah
Kawat kuning
Kawat hijau
C1 P1 E1 Off Batt. Check
AC. V
Measurement
Simply Meas. E P C
X1 W
X10 W

5-10 m 5-10 m RE X100 W


Cara Penggunaan Alat Ukur Tahanan Tanah KYURITSU
Model 4102
2. Periksa Tegangan Tanah
3. Tekan tombol AC.V pada alat ukur dan pastikan tegangan terbaca tidak
lebih dari 10 V AC. Jika tegangan yang diukur lebih dari 10 V AC, maka
pengukuran tahanan tanah tidak akurat dan hasilnya tidak bisa
digunakan sebagai acuan.
4. Periksa Tegangan battere dan alat bantu hubung tanah.
5. Periksa Tegangan Battere :
6. Tegangan Battere baik apabila jarum meter memenuhi daerah yang
tertulis GOOD arah kanan, jika tidak maka battere tersebut perlu
diganti.
7. Periksa alat bantu hubung tanah dari terminal P dan terminal C.

Jika lampu menyala, pengukuran tahanan tanah bisa digunakan dan apabila
lampu tidak menyala ini dapat diindikasikan tidak ada hubungan kabel
( terputus ) atau terlalu tingginya tahanan tanah dari alat bantu tanah.
Pengukuran Tahanan Tanah.
1. Sebelum pengukuran, lampu harus menyala, hal ini untuk
mengindikasikan terminal C dan terminal E hubungan kabel
baik, kondisi tidak normal apabila lampu tidak menyala, dan
chek lagi hubungan terminal C dan terminal E.
2. Pertama – tama tekan tombol X10 dan kemudian tekan
tombol MEAS ketika jarum meter menunjukan seluruh skala
terus kembali,
3. Kemudian tekan tombol x100 dan bacalah, apabila nilai
tahanan tanah setelah diukur dibawah 10 Ohm , tekan
tombol x 1 dan hasilnya dibaca. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan nilai tahanan yang akurat.
Prinsip Kerja Alat Ukur Tahanan Tanah
Merk Gossen Metrawatt Bauer [GEOHM 2].
• Cara kerja alat ukur tersebut menggunakan prinsip alat ukur
Galvanometer ( Prinsip Kesetimbangan ), sebagai contoh
sederhana :

R1 Rx
3 R
R1.Rvar
DC
G 32 g Rx = Ω
R2
R2 Rvar

R1 & R2 : Nilai tahanan yang telah ditetapkan.


R variabel : Nilai tahanan yang bisa diubah-ubah.
Rx : Tahanan yang belum diketahui nilainya ( Rx = ? )
Rx = R1 . Rvar R2
Formula : R1 . Rvar = R2 . Rx Ohm
Cara pengukuran tahanan tanah

E
A • Karena tegangan batere E maka
arus mengalir dari titik A ke titik
B. pada jarak tertentu arus akan
V nol (0) karena jarak antara titik A
A B dan B jang cukup jauh.
• Dengan demikian pada tempat a
dan b tidak ada tegangan yang
diukur oleh Volt meter melalui
tongkat besi (stik) yg dimasukan
A J B kedalam tanah.

a b
Cara pengukuran tahanan tanah
• Pada kondisi tersebut maka
E Voltmeter akan menunjuk suatu
A harga tegangan, hal membuktikan
bahwa antara titik A dan titik C masih
terdapat arus listrik yang mengalir.
• Jika pada saat pelat C diantara pelat
V a maka tegangannya adalah Ea. Dan
A B jika diantara pelat b dan pelat B
maka tegangannya adalah Eb.maka :
• E=Ea+Eb atau Ra=Ea/I dan Rb=Eb/I
a b
• Dengan demikian Rtotal adalah
R=Ra+Rb. Pada jarak sekurang-
A B kurangnya 15 meter.
J
C

Ea Eb
Hasil ukur dan har NGR
PT PLN (Persero) P3B
REGION :
LEMBAR HASIL PEMELIHARAAN TRANSFORMATOR
PENGUJIAN/PENGUKURAN TAHANAN PENTANAHAN & NGR

UPT/UJT: MERK/TYPE : NO. TRAFO :


LOKASI GI
: TEG. / DAYA : TANGGAL :

HASIL KONDISI KONDISI


NO URAIAN KEGIATAN ACUAN TINDAKAN KESIMPULAN PELAKSANA
SEBELUMNYA AWAL AKHIR
A B C D E F G H I

1 Pengukuran Tahanan
- Isolasi Element - Body M Ohm M Ohm M Ohm
- Isolasi Body - Ground M Ohm M Ohm M Ohm
- Pentanahan R < 1 Ohm Ohm Ohm Ohm
- Elemen 150/70 kV = 40 Ohm Ohm Ohm Ohm
150/70 kV = 12 Ohm
2 Chek Tinggi Air Antara Min - Max

CATATAN :

Penanggung jawab Pengawas Pekerjaan

(.....................................) ( ……………………………….. )
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai