Anda di halaman 1dari 12

Pengukuran Tahanan Kontak

Pelatihan petugas pemeliharaan


di PT PLN (Persero) P3B
Prinsip Dasar.
• Rangkaian tenaga listrik sebagian besar terdiri dari
banyak titik sambungan. Sambungan adalah dua atau
lebih permukaan dari beberapa jenis konduktor bertemu
secara pisik sehingga arus/energi listrik dapat disalurkan
tanpa hambatan yang berarti.
• Pertemuan dari beberapa konduktor menyebabkan
suatu hambatan/resistand terhadap arus yang
melaluinya sehingga akan terjadi panas dan menjadikan
kerugian teknis.
• Rugi ini sangat signifikan jika nilai tahanan kontaknya
tinggi.
• Nilai tahanan kontak yang normal sesuai dengan dan
meng-adopt ketentuan tahanan kontak dari Negara lain
ditetapkan nilai tahanan kontak antara 100 – 200 μΩ
Sementara di kalangan Region P3B belum seragam
untuk RJKB disepakati 50 μΩ
Teknik Tenaga Listrik.
• Sambungan konduktor baik diantara konduktor terhadap CT/PT, PMS, PMT,
LA, Trafo dll, merupakan tahanan kontak yang syarat tahanannya adalah
sebagai berikut :

• Hukum Ohm adalah E = I.R


Jika didapat kondisi tahanan kontak sebesar 1 Ohm dan arus yang mengalir adalah
100 Amp maka ruginya adalah :
W = I².R
W = 10.000 watts.

• Prinsip dasarnya
adalah sama dengan alat ukur tahanan murni (Rdc), tetapi pada tahanan kontak
arus yang dialirkan lebih besar I=100 Amperemeter.

• Kondisi ini sangat signifikan


jika jumlah sambungan konduktor pada salah satu jalur terdapat banyak sambungan
sehingga kerugian teknis juga menjadi besar, tetapi masalah ini dapat dikendalikan
dengan cara menurunkan tahanan kontak dengan membuat dan memelihara nilai
tahanan kontak sekecil mungkin.
Jadi pemeliharaan tahanan kontak sangat diperlukan sehingga nilainya memenuhi
syarat nilai tahanan kontak.
Prinsip Dasar
Cara Pemakaian.
• Alat ukur tahanan kontak terdiri dari sumber arus dan
alat ukur tegangan (drop Tegangan pada obyek yang
diukur). Dengan system elektronik maka pembacaan
dapat diketahui dengan baik dan ketelitian yang cukup
baik pula (digital).
• Digunakanya arus sebesar 100 amp karena pembagi
dengan angka 100 akan memudahkan dalan
menentukan nilai tahanan kontak dan lebih cepat.
• Harus diperhatikan skala yang digunakan jangan sampai
arus yang dibangkitkan sama dengan batasan skala
sehingga kemungkinan akan terjadi overload dan hasil
penunjukan tidak sesuai dengan kenyataanya.
Cara Pemakaian
1. Hubungkan obyek yang akan diukur ketanah
2. Hubungkan ketenah alat ukur yang akan digunakan.
3. Sambungkan terminal (+) dan (-) ke terminal kekedua
sisi alat yang akan diukur (obyek).
4. Hubungkan kabel ukur mVolt sedekat mungkin dengan
obyek yang akan diukur.
5. Setelah siap posisikan saklar on/off ke posisi on.
6. Pilih saklar pada skala 200 ampere dan hasilnya 2x.
7. Atur pembangkit arus sehingga display menunjuk
angka 100 ampere.
8. Tekan saklar pengubah dari ampere ke ohm.
9. Catat penunjukan dan dikalibrasikan terhadap skala
pembatas.
Pertama kali pentanahan alat kerja
Cara pengukuran
Cara pengukuran
Cara pengukuran tahanan kontak
PMT

Grounding
lokal
PMT

Micro ohm
Keselamatan Kerja (safety)
• Sangatlah penting bahwa setiap pekerjaan dilakukan
pentanahan local saat sebelum pekerjaan dimulai. Pada
pengukuran tahanan kontak dapat dilakukan walaupun
salah satu sisi dari obyek diketanahkan.
• Pasangkan klem arus dengan benar dan klem drop
tegangan sedekat mungkin dengan obyek, karena
tempatnya tinggi maka diwajibkan kelengkapan dengan
sabuk pengaman (safety belt) dan digunakan secara
benar.
• Untuk penggunaan instalasi pada tegangan 500 kV
harus diberikan perlindungan extra terhadap alat ukur
dengan sangkar faraday dan diketahkan dengan
sempurna pula.
Form hasil ukur tahanan kontak
Kondisi Hasil
No Uraian Kegiatan Acuan Tindakan Kesimpulan Pelaksana
Awal Akhir

1 Kontak atas – Bawah R < 100 R: R: R:


- Chamber (ruang Micro Ohm S: S: S:
Pemutusan) 1 T: T: T:

R: R: R:
- Chamber (ruang S: S: S:
Pemutusan) 2 T: T: T:

R: R: R:
- Chamber (ruang S: S: S:
Pemutusan) 3 T: T: T:

R: R: R:
- Chamber (ruang S: S: S:
Pemutusan) 4 T: T: T:

R: R: R:
Pengukuran antara Konduktor
2 S: S: S:
dengan Klem PMT (IN)
T: T: T:

R: R: R:
Pengukuran antara Konduktor
3 S: S: S:
dengan Klem PMT (OUT)
T: T: T:

Catatan :

Pemilik Aset/Pengawas Penanggung Jawab


( ……………………………… ) ( ……………………………… )

Anda mungkin juga menyukai