Anda di halaman 1dari 7

Keunikan Sejarah

GKI SW Jawa Barat


Bina Penatua GKI Klasis Cirebon
Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee Ku Hwee
Djawa Barat di Tanah Pasundan
Orang Sunda Orang Tiong Hoa Orang Jawa, Orang Bali, Orang
Ambon, Arab, Menado dan lain -
lain
Agama Islam berhasil memberikan Orang Tiong Hoa penganut ajaran Sultan Agung menyerang VOC di
topangan dan bantuan bagi “Sam Kauw” datang ke Indonesia Jakarta, Perdagangan budak oleh
penduduk dalam menghadapi dengan semangat penyelidikan, VOC di Jakarta, kalangan tantara
kekuasaan asing Belanda. perdagangan dan persahabatan dan pensiunan tantara Belanda
Bagi Orang Sunda menjadi Kristen Ditinjau dari sudut ekonomis yang Perkembangan zaman memberikan
berarti menjadi penjajah atau saling menguntungkan maka kesempatan dan kemungkinan bagi
orang asing. hubungan antara orang Tiong Hoa banyak orang dari daerah lain
dengan pemerintah Hindia Belanda untuk datang ke tanah Pasundan
baik. dengan berbagai alasan.
Pekabaran Injil di Jawa Barat
• Pekabar Injil F. L. Anthing mengabarkan Injil
kepada penduduk asli dan orang Tiong Hoa
dengan mendirikan Lembaga Pekabaran Injil
Genootschap voor In – en Uitwendige Zending.
• Ang Boen Swie berjalan kaki ke Cirebon
menjumpai dengan Pdt. J. A. W. Krol yang
memberinya Alkitab dalam Bahasa Jawa.
Setelah dibaca berulang kali dan teliti
berteriaklah, “Inilah emas jang tulen, jang
telah lama saja mentjarinya dengan sia – sia”
Tiong Hoa menjadi Kristen
• Tradisi keagamaan dan pola hidup social orang
Tiong Hoa yang berpegang kuat pada tradisi.
• Para pekabar Injil yang berada dalam “zaman
mereka” sedangkan orang – orang Tiong Hoa
berada dalam pengajaran yang praktis
• Orang Tiong Hoa memegang nilai kesetiaan pada
keluarga. Struktur masyarakat semacam ini tidak
dimengerti oleh kebanyakan Lembaga penginjilan
• Tiong Hoa yang sudah menjadi Kristen bertingkah
kebarat - baratan
Jemaat Tiong Hoa dan Jemaat Campuran
• Umumnya Orang Kristen Tiong Hoa memandang rendah
kepada orang Kristen penduduk asli karena pengaruh
masa penjajahan dan nasionalisme di Tiongkok
• Anggapan Bahasa Melayu adalah Bahasa yang halus,
lebih dikarenakan oleh perasaan hati mereka, di
samping soal siapa yang menggunakannya.
• Nyanyian – nyanyian yang diperkenalkan oleh John Sung
di dalam “kebangunan rohani” nya dianggap lebih cocok
dan mengena dibandingkan dengan nyanyian Mazmur
yang dipakai jemaat campuran
Kesadaran Gereja yang Bersatu dan Mandiri
• Penentuan tanggal 24 Maret 1940 sebagai
kelahiran Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwe Khoe Hwe
Djawa Barat adalah berdasarkan kenyataan diakui
dan disahkan oleh Zendings Consulaat sebagai
sebuah gereja yang berdiri sendiri.
• 12 November 1938 disahkan Tata Gereja THKTKH-
KHDB yang sudah terwujud dan terpenuhi.
• Mengaku bahwa merupakan bagian dari Gereja
Kristus yang satu yaitu bagian dari “persekoetoean
segala orang pertjaja kepada Allah.”
Menghayati Hidup dan Panggilannya
• Tumbuhnya jemaat – jemaat Tiong Hoa di Jawa Barat (Indramayu
1858, Patekoan 1868) adalah hasil Pekabaran Injil Tiong Hoa, bukan
Penginjil Asing.
• Jemaat – jemaat Tiong Hoa adalah jemaat yang mandiri: mengatur,
membiayai dan mengabarkan Injil sendiri meskipun mereka belum
didewasakan secara resmi.
• Jemaat yang menganggap dirinya sebagai Gereja yang mempunyai
tugas untuk mengabarkan Injil

Anda mungkin juga menyukai