Worship - 5 - Liturgi Abad 0 - 3 (E.milan) Bagian 1, 22 Febr 21
Worship - 5 - Liturgi Abad 0 - 3 (E.milan) Bagian 1, 22 Febr 21
Pengaruh Taurat
• Zaman Yesus interpretasi atas taurat terdapat
dalam tiga ‘buku’ yaitu:
Mishnah
Talmud
Pengaruh Taurat
• Improvisasi
Ciri Gereja Perdana pada Abad 0-3 (Edict Milan)
•Gereja peziarah:
ziarah ke tempat-tempat yang dianggap suci,
misalnya ke tempat penting dalam sejarah
hidup Yesus di Yerusalem/Palestina
ziarah ke Roma:
konsekwensi “budaya peziarah” terhadap liturgy ?
Respons terhadap issu-issu teologis:
• Kaisar Constantine mengundang untuk diadakannya
sidang konsili di Nicea (325)!
Menolak (dan melarang) ajaran Arianism.
Yesus adalah sungguh Allah dan sungguh manusia.
Maria adalah Teotokos
• konsekwensi untuk Liturgi: munculnya rumusan
Credo (Syahadat Para Rasul dan Nicea)
Konsekwensi praktis lainnya:
Gereja Para Peziarah
• Helena memimpin ziarah ke Yerusalem.
• Basilika St. John Lateran, menjadi Gereja Paus.
• Basilika St, Maria Magiore : edict milan,
• Basilika St. Petrus : Gereja para peziarah
• Basilika St. Paulus :
• Issu teologis: Teotokos
• Munculnya konsep-konsep baru atau gelar-gelar
baru untuk Yesus, misalnya:
dulu Yesus adalah Gembala Kristus Raja
Maria Bunda Allah
Yesus Putra Allah
Dll
• Tempat-tempat ziarah bertumbuh.
• Penyebaran Relikwi munculnya devosi
• Munculnya banyak kebutuhan-kebutuhan praktis
untuk keperluan mengekspresikan iman.
• Perayaan Liturgi bergeser, dari “Domestic
Celebration” to “a temple Celebration”.
• Dari “Liturgi sebagai perayaan keluarga” menjadi
perayaan di gedung-gedung publik.
• Dari katekomba ke gedung-gedung teater atau kuil.
• Masuknya unsur-unsur budaya non-Yahudi ke
dalam perayaan liturgi.
• Ekspressi seni dalam liturgi mulai mendapat
tempat penting
• Selain Ekaristi, sakramen baptis menjadi sangat
penting dalam Gerja Perdana.
• Pernyataan keyakinan iman (Credo) adalah sangat
penting dalam perayaan Ekaristi dan Baptisan.
• Pengudusan dan penyucian umat beriman sangat
penting dan mendapat tempat utama.
• Perhatian dan focus liturgi bukan pada aspek-aspek
lahiriah dari suat ritus atau materi yang digunakan
dalam perayaan liturgy, tetapi pada umat.
Edict Milan – 750