A. Pengertian Tradisi
B. Macam-macam Tradisi dalam Gereja Katolik
C. Salah satu contoh Tradisi : Ibadat Jalan Salib
A. PENGERTIAN TRADISI
• Menurut KAMUS BAHASA INDONESIA :
tradisi diartikan sebagai adat kebiasaan turun-temurun (berupa upacara, peralatan, kesenian, adat,
kepercayaan, kebiasaan, ajaran) yang masih dijalankan oleh masyarakat. Tradisi dapat mengalami perubahan
dan penyesuaian dengan situasi dan kondisi masyarakat bersangkutan. Bilamana tradisi dianggap tidak lagi
relevan dengan tata nilai masyarakat atau tidak mampu menjawab tantangan zaman maka tradisi semacam
ini biasanya ditinggalkan dan punah dengan sendirinya. Jadi sesungguhnya tradisi dapat dipandang sebagai
pencerminan dari penghayatan masyarakat tentang nilai atau ajaran tertentu, yang kemudian diungkapkan
dalam peralatan, kesenian, upacara, norma atau ajaran.
• Menurut KAMUS TEOLOGI, tradisi berasal dari bahasa Latin traditio yang berarti penerusan. Tradisi adalah
proses penerusan (tradisi sebagai tindakan) atau warisan yang diteruskan (tradisi sebagai isi). Kata tradisi
dalam bahasa Yunani yaitu paradosis yang secara harafiah berarti sesuatu yang telah “diserahkan”,
“diteruskan”, “diwariskan”. Gereja Katolik mewarisi kekayaan tradisi yang luar biasa, walaupun ada juga tradisi
yang berubah atau tidak lagi hidup di kalangan umat.
Untuk menjaga Tradisi, Gereja perdana mengumpulkan dan menyusun tulisan-tulisan suci yang diakui
sebagai iman para Rasul oleh semua Gereja ke dalam kanon Kitab Suci. Kanonisasi Kitab Suci itu menjadi
sangat penting terutama untuk membedakan ajaran-ajaran yang salah dari ajaran-ajaran yang asli.
Gereja perdana juga mengembangkan rumusan syahadat sebagai bentuk pengakuan iman yang
normatif.
Dengan cara itu, pewahyuan Allah dipertahankan dan diungkapkan dalam hidup jemaat.
• Tradisi-tradisi Gereja yang dipertahankan oleh Gereja terutama tradisi yang tumbuh dan dilakukan dalam
kurun waktu yang istimewa, yakni zaman Yesus dan para rasul, yang disebut zaman Gereja Perdana. Tradisi itu
dibangun di atas dasar para rasul dan nabi dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru (Ef 2:20). Maka
perumusan pengalaman iman Gereja Perdana, yang disebut Kitab Suci Perjanjian Baru yang ditulis dengan
ilham Roh Kudus merupakan pusat dan sumber seluruh Tradisi. Sebab Kitab Suci Perjanjian Baru
mengajarkan dengan teguh dan setia serta tanpa kekeliruan, kebenaran yang oleh Allah mau dicantumkan di
dalamnya demi keselamatan kita.
• Sesudah Gereja perdana, Tradisi mengolah dan memperdalam ungkapan iman yang terdapat dalam Kitab
Suci: “sebab berkembanglah pengertian tentang kenyataan-kenyataan serta kata-kata yang diturunkan, baik
karena kaum beriman, yang menyimpannya dalam hati, merenungkan serta mempelajarinya maupun karena
mereka menyelami secara mendalami pengalaman-pengalaman rohani mereka” (DV art. 8). Lebih lanjut konsili
menegaskan: jelaslah bahwa Tradisi Suci, Kitab Suci dan wewenang mengajar Gereja saling berhubungan dan
berpadu (DV 10).
• Tradisi Gereja mempunyai dasar dalam Kitab Suci, tetapi tidak terbatas pada Kitab Suci. Sebaliknya, Tradisi
Gereja berusaha terus menghayati dan memahami kekayaan iman yang terungkap di dalam Kitab Suci.
Kekayaan iman itu salah satunya yang kita sebut Syahadat. Di dalam Kitab Suci, kita tidak menemukan
syahadat, tetapi apa yang terungkap dalam syahadat jelas dilandaskan pada Kitab Suci. Selain dirumuskan
dalam syahadat, tradisi Gereja juga dipelihara dan diungkapkan melalui berbagai bentuk rumusan doktrinal,
baik berupa ensiklik. Rumusan doktrinal tersebut didasari oleh iman Gereja tentang kuasa mengajar
(magisterium), yang diakui tidak mengandung kesesatan apapun.
• Di dalam Gereja kita, juga dikenal Tradisi Gereja yang tidak resmi. Kita tahu, bahwa Tradisi Gereja itu
merupakan pengalaman iman yang dinamis dan terus berkembang. Pengalaman iman itu diungkapkan pula
dalam berbagai bentuk seni, dari musik, tulisan-tulisan, sastra kekristenan, baik secara populer dari ajaran
para teolog, melalui spiritualitas dan tradisi-tradisi doa, serta devosi. Tradisi Gereja diungkapkan juga melalui
ceritera-ceritera para kudus, dan hidup orang Kristiani dari masa ke masa.
• Jadi sesungguhnya, kata “tidak resmi” dimaksudkan, bahwa kekayaan Tradisi Gereja kita ini begitu
beragam dan sangat banyak. Kadang ada hal-hal yang belum bisa tertampung. Tetapi kita tahu, bahwa itu
semua hidup dan berkembang. Tentu perkembangannya tidak jauh dari iman kepercayaan, dan apa yang telah
dibangun Gereja dari masa ke masa. Tradisi Gereja yang tidak resmi ini biasanya berkembang sesuai dengan
budaya di mana jemaat atau umat itu tinggal. Maka, walaupun sudah diteruskan, sering ada perkembangan
yang disesuaikan dengan hidup dan konteks hidup jemaat. Kita saat ini bisa melihat ada berbagai macam
tradisi yang ada dalam Gereja Katolik. Misalnya saja, gua natal, ziarah dan devosi ke Gua Maria, dan lain
sebagainya.
• Kitab Suci bersama Tradisi Gereja ini merupakan tolok ukur iman Gereja, sebagaimana dikatakan oleh Konsili
Vatikan II: “Kitab-Kitab itu (Kitab Suci) bersama dengan Tradisi suci selalu dipandang dan tetap dipandang
sebagai norma imannya yang tertinggi” (DV art. 21). Itu berarti iman Gereja, baik iman Gereja secara
keseluruhan (iman objektif ) maupun iman dalam arti sikap masing-masing orang beriman (iman subjektif )
diukur kebenarannya berdasarkan Kitab Suci maupun Tradisi Gereja.
1. Yang tidak termasuk dalam bentuk tradisi yang berkembang dalam suatu masyarakat adalah .....
A. Kesenian B. Kepercayaan C. Kebiasaan D. Ajaran E. .......
2. Menurut kamus Teologi, kata tradisi berasal dari bahasa Latin, yakni dari kata ..................
A. traditio B. tradisio C. tradicio D. transditio E. transdicio
3. Tradisi yang Gereja diungkapkan dalam Kitab Suci, dalam syahadat, dalam liturgi, dan dalam sakramen-
sakramen Gereja, serta dalam rumusan doktrinal dari kuasa mengajar Gereja tertinggi disebut ...................
A. Tradisi perdana B. Tradisi resmi C. Tradisi utama D. Tradisi tidak resmi E. Tradisi Leluhur
4. Pengalaman iman dinamis, yang berkembang di kalangan sekelompok masyarakat sesuai
dengan kebudayaannya disebut.............
A. Tradisi perdana B. Tradisi resmi C. Tradisi utama D. Tradisi tidak resmi E. Tradisi Leluhur
5. Pada setiap hari Jumat pertama dalam bulan, Pastor Paroki mempermandikan anak-anak di Gereja. Pada
kesempatan itu Pastor dan umat merayakan sebuah tradisi .........................
A. Lisan B. Resmi C. Perdana D. Tidak resmi E. Utama
6. Perayaan Ekaristi yang dirayakan pada setiap hari minggu termasuk dalam bentuk tradisi ...............
A. Kitab Suci B. Syahadat C. Sakramen D. Devosi E. Liturgi
7. Ziarah yang dilakukan oleh santa Helena untuk melihat dari dekat tempat Yesus lahir sampai dimakamkan
disebut ...............
A. Via Dolorosa B. Via Coloseum C. Via Viaticum D. Via Materna E. Via Vaticanum
8. Salah seorang Paus yang menganjurkan doa Jalan Salib sebagai cara doa yang mudah untuk menghayati
kisah sengsara dan pengorbanan Yesus dan menetapkan 14 perhentiannya adalah ............
A. Clementius X B. Clementius XI C. Clementius XII D. Clementius XIII E. Clementius XIV
9. Ordo yang ditunjuk Paus untuk menjaga dan menjaga tempat-tempat suci di Yesrusalem adalah ordo .......
A. Dominikan B. Jesuit C. Fransiskan D. Salesian E. Carmelit
10. Dalam Bahasa Yunani, kata tradisi berasal dari kata .........................., yang berarti sesuatu yang telah
“diserahkan”, “diteruskan”, “diwariskan”.
A. Paradox B. Paraclito C. Paradosis D Overdosis E. Paramedis