Anda di halaman 1dari 7

BAB VI

TEOLOGI DAN DEVOSI


MARIAL
149-157
Pengertian Devosi
• Devosi berasal dari kata bahasa latin devovere yang berarti menundukkan diri, menjunjung,
kpd sesuatu. Ketika berdevosi, orang sebenarnya menundukkan dirinya di hadapan Allah.
• Dalam tradisi Katolik, devosi biasanya merujuk pada berbagai bentuk keyakinan dan ekspresi
iman di luar liturgi resmi Gereja Katolik. Berbagai bentuk keyakinan dan ekspresi iman
tersebut mencakup doa, madah dan kebiasaan yang dikaitkan dengan waktu atau tempat
tertentu, medali, busana, atau kebiasaan yang dijiwai oleh sikap iman dan mengunkapkan
hubungan khusus kaum beriman dengan Tritunggal, santa Maria dan para kudus.
• Devosi bersifat personal dan cenderung emosional. Ia bersifat personal karena tidak terikat
dengan kebersamaan. Devosi bisa dijalankan bersama kalau orang memiliki keinginan hati
yang sama. Ia cenderung emosional karena berkaitan dengan perasaan seseorang.
Jejak Devosi dalam Kitab Suci
• Dalam Perjanjian Baru (Mat 1:2, Luk 1-2) tidak ada suatu bentuk devosi kepada orang
kudus khususnya Maria. Sebaliknya, Luk 11:17 rupanya malah dengan tegas menolak
devosi rakyat kepada Ibu Yesus. Bukan Ibu biologik Yesus yang patut dipuja bahagia
melainkan orang yang percaya.

• Surat kepada orang Ibrani (11:4-40) menyajikan sebuah daftar “orang kudus ” Perjanjian
Lama yang dipuji dan disodorkan sebagai teladan. Meskipun demikian mereka diingat
sebagai orang dari masa lampau, tetapi tidak menjadi sasaran kebaktian orang beriman.

• Malah Yesus sendiri dalam Perjanjian baru jarang menjadi sasaran kebaktian umat
beriman (LIH. Kis 7:59-60; 2Kor 1:8; Why 5:8. 12-13; 7:10; Mat 28:9. 17; Luk 24:52)
Sejarah Devosi
• Sejak tahun 150 para martir belum diikutsertakan dalam kebaktian (ibadat) umat, tetapi lebih
berupa peringatan misalnya peringatan berkaitan dengan hari kelahiran (dies natalis),
dirayakan. Mereka diangga representasi kerja Kristus (bdk. Kis 7:59-60) dan menjadi peserta
dalam penyelamatan Yesus Kristus.
• Dalam Ibadat resmi Liturgy mereka belum menjadi sasaran kebaktian, melainkan menjadi
alasan untuk memuji Allah dan bersyukur karena apa yang dikerjakan-Nya dalam diri para
Martir.
• Doa resmi para Martir semacam itu merupakan suatu aturan hukum sejak abad IV
(konsili/sinode Hippo, thn 393, Kartago, tahun 397). Jadi doa resmi pada altar mesti diarahkan
kepada Allah Bapa. Sang Martir mendorong umat untuk beribadat kepada Tuhan.
• (155)Kemartiran Uskup Polykarpus resmi dikenangkan dan ia menjadi sasaran devosi (rakyat )
rakyat yang ingin memiliki relikwi tubuhnya. Tampak bhw pada awalnya devosi bermuara pada
para martir, karena mereka adalah sahabat Kristus. (relikwi/baju pakaian dll)
Devosi Rakyat
• Devosi rakyat memiliki akar historisnya dalam kisah “pahlawan (heros)” yang tersebar
luas dalam dunia Yunani-Romawi (Arkhiles, romulus)
• Devosi rakyat Kristen terpengaruh oleh devosi rakyat Yunani-Romawi kepada pahlawan
mereka. Sehingga pada abad IV-V pemimpin umat (uskup) kuatir akan pengaruh
kekafiran Kuno.
• Selama abad IV-VI devosi dan ibadat kepada Martir tersebar luas baik di kawasan Timur
maupun Barat. Didirikan gereja khusus pada “makam” dengan sebuah altar di tengah.
(bdk altr st Petrus). Semangat rakyat agak liar. Beberapa diintegrasikan ke dalam ibadar
gereja dan terus berkembang.
• Agustinus Hippo awalnya agak mengambil jarak dengan devosi rakyat tetap ketika
relikwi stevanus dipindahkan ke hippo, sang uskup malah membela dan membenarkan
devosi rakyat serta kepercayaan kepada daya gaib yang terkandung dalam relikwi para
martir (bdk. Relikwi para kudus)
Devosi kepada Maria Ibu Yesus
• Devosi kepada Maria merupakan perkembangan dan lanjutan devosi kepada Martir.
• Ibu Yesus dalam arti tertentu dianggap sbg martir/ orang kudus secara rohani.Umat
mulai menghormati Maria dan berdoa kepadanya.
• Doa tertua yang pernah ada tentang Maria (sub tuum praesedium, Deigenetrix…; Santa
Maria, Bunda Allah-bkn bunda Kristus )
• Nestorius, pada tahun 428 mengecam sebutan popular itu yang kemudian perdebatan
itu memancing munculnya Konsili Efesus 431 yang menetapkan Maria sbg Theotokos,
deigenetri. (bdk. perdebatan Nestorius)
• Sejak abad VII devosi marial pada rakyat Kristen hingga sekarang terus berkembang.
Satu demi satu segala macam peristiwa dari riwayat hidup dalam injil mulai disebutka.
Pesta kabar Malaikat, Maria mempersembahakan Yesus di Bait Allah, Kelahiran Maria,
Maria dikandung tanpa Noda dst.
Ciri Khas Devosi Rakyat
• Tidak Resmi. Sasarannya adalah Maria. Doa diarakan pada
Maria, bukan melalui Maria kepada Allah atau Kristus. Sifat
devosi rakyat kadang sangat afeksional, emosional.
• Meskipun demikian devosi Marial tetap harus terarah pada
Kristologi
• Kritik terhadap devosi tentu tetap ada namun ha itu tidak
mengurangi penghormatan khsusus kepada Maria

Anda mungkin juga menyukai