Anda di halaman 1dari 45

PENCEGAHAN DAN

PENGENDALIAN INFEKSI DI ICU

IHT PPI DASAR


CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY
Any use of this material without specific permission of PERTAMEDIKA IHC is strictly prohibited
2
TUJUAN UMUM
• Setelah mengikuti
pembelajaran, peserta
mamapu memahami
pencegahan dan
pengendalian infeksi di
unit intensive.
TUJUAN KHUSUS
• mengetahui definisi ruang intensive.
• mengetahui epidemologi rate infeksi di
ruang intensive.
• Memahami faktor resiko terjadinya
infeksi di ruang intensive.
• Mengetahui tujuan pencegahan dan
pengendalian infeksi di ruang
intensive.
• Memahami pencegahan dan
pengendalian infeksi di ruang
intensive.
POKOK BAHASAN
• Defisi ICU
• Prevalensi Infeksi Ruang ICU
• Epidemologi
• Faktor risiko
• Strategi PPI di ruang ICU

5
PENDAHULUHAN
• Pasien ICU banyak yng menggunakan berbagai
peralatan(invasive & non invansive) untuk
mensuport fisioloigis organ tubuh.
• Di US, pasien dirawat di ICU kecenderungan
terkena infeksi 5-8 kali lebih tinggi daripada pasien
yang dirawat diruang biasa.
• Infeksi tersering adalah pneumonia akibat
penggunaan ventilator (VAP), pemasangan kateter
IV, san karena pemasangan kateter urine.

6
6
Jawa Barat

• THANK yOU FOR COMING TODAY!

• ……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………

HIPPII JAWA BARAT I SEEING IS BELIEVING, BUT

7
8
9
PREVALENSI
• Infeksi tersering di ICU adalah VAP
• Insiden rate VAP rata rata sekitar27-29%
• Mortality 27-76% karena Pseudomonas,
Acinetobacter, Pneumonia.
• Mortality 50%
• LOS meningkat hingga 7 hari
• Cost mencapai $ 40.000 per pasien

10
APA PENYEBAB RATE INFEKSI DI
ICU TINGGI?
Apakah pelayanan sudah sesuai standart?
kriteria pasien, kompetensi stap, rasio pasien
dibanding perawat.
Apakah kondisi pasien sakit kritis?
Apakah penerapan PPI diruang intensive belum
terlaksana secara optimal?
Apakah ketersediaan sarana dan prasarana sudah
sesiau?

11
FAKTOR RISIKO INFEKSI
• Infeksi akibat penggunaan kateter intra vena
• Berhubungan dengan pemberian parenteral
nutrisi(TPN)
• Perawatan pasien : Risiko ketergantungan pasien
• Kebersihan tangan yang buruk : sebelum prosedur
invansive, non invansive. Penggunaan obat obatan
single dose.

12
FAKTOR RESIKO LAIN
1. Tingkat keparahan pasien, sudah syok saat
masuk rawat.
2. Usia > 60 tahun, penggunaan parenteral nutrisi.
3. Penggunaan terapi Antimicroba.
4. Pemasangan akses vena central.
5. Penggunaan ventilasi mekanik.

13
TUJUAN PPI DI RUANG ICU

• Memutuskan transmisi mikroorganisme

• Dengan meningkatnya kep[atuhan petugas dalam


PPI maka mikroorganisme dapat dikendalikan.

14
15
16
17
18
19
ADMINISTRATIVE CONTROL

20
SURVEILAENS

21
ISOLATION PRECOUSEN
1. Kewaspadaan standart
- Hand Hygine
- Gloves
- Mask, Eye protection, Face shilde.
- Patients care Equitment > Pengelolaan limbah,
sterilisasi alat, dekontaminasi dan desinfeksi.
- Sharp Objects >Pengelolaan limbah tajam.
- Suhu dan kelebaban
- Batasi jumlah personil ruangan, batasi pengunjung.
22
ISOLATION PRECOUSEN
2. Kewaspadaan Transmisi

23
ANTIBIOTIC CONTROL
Batasi penggunaan antibiotic

Kontrol kualitas antibiotic

Terapi berdasarkan hasil biakan kuman

Penggunaan antibiotic yang bijak.

24
PENCEGAHAN VAP

25
PASTIKAN PASIEN YANG
AKAN MASUK
INTENSIVE CARE UNIT
( ICU) ADALAH :
Kasus Terkonfirmasi, Probable, Kasus Suspek dan
kontak erat.
Kasus Terkonfirmasi adalah pasien terinfeksi COVID-1
9 dengan hasil tes PCR (+)/ (Swab Nasoparing)
Kontak Erat adalah seseorang yang melakukan kontak
fisik /berada dalam ruangan / bertemu (dalam radius 1
meter dengan kasus PDP atau konfirmasi)
dalam 2 hari sebelum kasus timbul gejala dan hingga
14 hari setelah kasus timbul gejala.

26
PENEMPATAN PASIEN
• Tempatkan pasien dalam pengawasan, probable ataupun sudah
terkofirmasi covid 19 pada ruangan berventilasi memadai dengan
kewaspadaan penularan airborne.
• Jika mungkin kamar yg digunakan untuk isolasi (yaitu 1 kamar per
pasien) terletak di area yg terpisah dari tempat perawatan pasien
lainnya.
• Bila tidak tersedia r. isolasi, tempatkan pasien secara kohorting
• Batasi petugas, anggota keluarga dan pengunjung yg hendak
melakukan kontak dgn pasien.

27
RUANG ISOLASI TRANSMISI
AIRBORNE
• Pertukaran udara ≥ 12 kali/jam
• Arah aliran udara terkontrol
• Ventilasi mekanis
Tekanan Negatif
• Ada tempat cuci tangan
• Memiliki anteroom
• Ada tempat linen kotor
• Tersedia tempat
pembuangan
limbah

28
LAKUKAN PEMBATAS PADA SITUASI
DAN PROSEDUR YANG MENGHASILKAN AEROSOL (AGPS):

• Intubasi trakea,
• Ventilasi non-invasif,
• Trakeostomi,
• Resusitasi Jantung-Paru (RJP),
• Ventilasi manual sebelum intubasi,
• Bronkoskopi.

29
Prinsip
PemilihanAPD
Harus dapat memberikan perlindungan terhadap
bahayayang spesifik atau bahaya-bahaya yang dihadapi
(Percikan, kontak l angsung maupun tidak langsung)

APDseringan mungkin, dan alat tersebut tidak


menyebabkan rasa ketidaknyamanan yang
berlebihan
Dapat diapakai secara fleksibel (reuseable maupun disposable)

Tidak menimbulkan bahaya tambahan

Tidak mudah rusak

Memenuhi ketentuan dari standar yangada


Pemeliharaan mudah

Tidak membatasi gerak

30
MEMASANG DAN MELEPAS
ALAT PELINDUNG DIRI

https://www.who.int/csr/resources/publications/PPE_EN_A1sl.pdf?u
a=1

31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
Terima Kasih
Sampai Jumpa
Pada Episode Berikutnya

CONFIDENTIAL AND PROPRIETARY


Any use of this material without specific permission of PERTAMEDIKA IHC is strictly prohibited

Anda mungkin juga menyukai