C6 AKUNTANSI 9.2.1 Pengertian Resep Baku Resep baku merupakan dokumen tertulis mengenai satu jenis makanan yang akan diproduksi oleh hotel/restoran hotel. Dalam resep baku dicantumkan bahan baku yang digunakan, jumlah atau takaran baku, metode memasak, kualitas makanan yang digunakan, jumlah atau takaran baku, metode memasak, kualitas makanan yang diharapkan, dan harga pokok baku.
Fungsi resep baku adalah sebai berikut:
1. Mengendalikan konsistensi cita rasa makanan 2. Mengendalikan konsistensi penampilan makanan 3. Mengendalikan konsistensi harga pokok makanan 4. Mengendalikan takaran baku setiap makanan 5. Merupakan alat bantu pelatihan bagi karyawan baru dalam upaya mencapai keempat butir diatas
9.2.2 Pengertian Takaran Baku
Takaran baku merupakan takaran yang seharusnya dipenuhi setiap kali satu porsi suatu jenis makanan diproduksi/dimasak. Takaran baku merupakan alat bantu manajemen dalam mengendalikan harga pokok makanan di restoran.
9.2.3 Standard Yield
Yield merupakan telminologi yang kerap digunakan untuk menggambarkan rasio antara bahan makanan yang belum di proses dengan makanan yang telah di proses. Standard yield juga merupakan alat bantu manajemen untuk mengendalikan harga pokok makanan, karena standard yield mencerminkan tingkat efisiensi yang harus dicapai oleh karyawan di bagian dapur. 9.2.4 Cost Factor Harga Pokok Makanan Dalam kegiatan produksi makanan ada beberapa bagian bahan makanan yang tidak dapat dihidangkan karena harus dibuang. Kondisi ini terjadi karena bahan makanan tersebut harus dibersihkan, harus melalui proses pembentukan (dipotong memanjang atau bentuk kubus), pemasakan (digoreng atau dipanggang), dan pemorsian, yang kesemuanya itu membuat makanan tersebut kehilangan berat. Cost Factor selain dinyatakan dalam kilogram dapat pula dinyatakan dalam takaran per porsi. Semua bahan makanan yang mengalami proses produksi (dari bahan makanan menjadi bahan makanan siap dimasak atau siap di saji) dapat ditentukan cost factornya. Cost factor digunakan untuk menyesuaikan harga pokok makanan bila terjadi perubahan harga, sehingga tidak perlu memulai proses dari awal. Manajemen dapat dengan mudah menyesuaikan harga pokok makanan dengan menerapkan besaran cost factor.