Anda di halaman 1dari 27

APRESIASI SASTRA ANAK

DR. MOHAMMAD ILYAS, M.PD


PUISI
 Puisi/sajak: ragam sastra yang bahasanya terikat oleh
irama, matra, rima, penyusunan larik dan bait.
 Gubahan dalam bahasa yang bentuknya dipilih, ditata
secara cermat sehingga mempertajam kesadaran orang
akan pengalaman dan membangkitkan tanggapan
khusus, lewat penataan bunyi, irama, dan makna khusus.
UNSUR-UNSUR ISI PUISI
1) Makna/tema
2) Sikap/rasa/perasaan penyair terhadap objek/pokok
permasalahan
3) Nada/perasaan penyair terhadap pembaca/penikmat
4) Amanat /maksud/tujuan (Morris (et.al) 1964:617)
UNSUR-UNSUR BAHASA PUISI
1) Diksi (diction)
2) Imaji (imagery)
3) Kata nyata (the concrete word)
4) Majas (figurative language)
5) Ritme dan rima (rhythm and rime)
(Morris (et al) 1964:617-622)
UNSUR-UNSUR PUISI ANAK
 Bunyi
 Kata

 Sarana Retorika/Bahasa

 Tema

(Nurgiyanto, 2005: 321-353)


FORMAT PENILAIAN PUISI
Aspek-aspek yang Dinilai
Nama Isi Sarana/Bahasa
No Jmlh
Siswa
1 2 3 4 1 2 3 4 5
UNSUR-UNSUR MEMBACA PUISI
 Pemahaman isi
1) Menemukan pesan/tema puisi
2) Menemukan sikap/rasa/perasaan penyair terhadap objek/pokok
permasalahan
3) Menemukan nada/perasaan penyair terhadap pembaca/penikmat
4) Menemukan amanat /maksud/tujuan puisi

 Performen Membaca Puisi


1) Ketepatan intonasi dengan bunyi-bunyi dalam puisi
2) Ketapat jeda dalam kelompok-kelompok makna kata
3) Ketepatan suara (nyaring/pelan)
4) Tekanan (Panjang/pendeknya bunyi/
5) Nada (tinggi/rendanhnya suara)
6) Gaya (sikap tubuh yang sesuai dengan isi)
7) Mimik (pencerminan isi puisi dengan sorot mata /wajah)
FORMAT PENILAIAN MEMBACA PUISI

Aspek-aspek Yang Dinilai

Jumla
No Nama Siswa Isi Performen
h
1 2 3 4 1 2 3 4 5 6 7

2 B

3 C

4 D

5 E
CERITA FIKSI DAN NONFIKSI
 Cerita Fiksi adalah suatu cerita yang tokoh dan
peristiwanya bersifat imajinatif.
 Cerita Nonfiksi adalah suatu cerita yang kebenaran isi
ceritanya tidak menunjuk pada kebenaran sejarah, atau
keberan empirik faktual .
MANFAAT MEMBACA FIKSI BAGI ANAK
1) Anak dapat belajar tentang tingkah laku manusia dan
bagaimana manusia saling berhubungan.
2) Anak dapat tertawa dan belajar menertawakan dirinya
sendiri.
3) Anak dapat belajar berbagai pengalaman oran lain tanpa
harus mengalaminya sendiri untuk menentukan sikap dalam
kehidupannya.
4) Anak belajar tentang berbagai peristiwa dan aktivitas untuk
memperluas wawasannya.
5) Anak dapat belajar cara kehidupan di berbagai tempat lain/di
luar sistem sosial- budayanya.
6) Anak dapat belajar pemecahan suatu masalah.
KOMPETENSI PEMAHAMAN
CERITA FIKSI
1) Menemukan tokoh-tokoh dalam cerita fiksi
2) Menentukan karakter tokoh dalam cerita fiksi
3) Menemukan alur/urutan peristiwa dalam cerita fiksi
4) Menemukan latar (tempat & waktu) terjadinya peristiwa
dalam cerita fiksi
5) Menemukan tema dalam cerita fiksi
6) Menentukan sudut pandang penulis dalam cerita fiksi
7) Stile
8) Nada
UNSUR-UNSUR CERITA FIKSI
1) Tokoh
2) Alur Cerita
3) Latar
4) Tema
5) Sudut Pandang
6) Stile
7) Nada
PEMAHAMAN TOKOH FIKSI
 Aspek kualitas fisik
1) Jenis kelamin
2) Usia
3) Postur Tubuh

 Aspek nonfisik
1) Mental
2) Emosional
3) Moral
4) Sosial
KOMPETENSI PEMAHAMAN TOKOH FIKSI

 Menentukan kualitas fisik tokoh


1) Menentukan jenis kelamin tokoh
2) Menetukan usia tokoh
3) Menentukan postur tubuh tokoh
 Menetukan kualitas nonfisik tokoh

1) Menentukan /memprediksi mental tokok

2) Menentukan/memprediksi emosi/perasaan tokoh

3) Menentukan/memprediksi moral tokoh

4) Menentukan/memprediksi status sosial tokoh


PEMAHAMAN ALUR CERITA
 Ceritaadalah rangkaian peristiwa
 Alur adalah urutan peristiwa
 Alur:
 Awal/pendahuluan cerita,
 Konflik/klimaks,
 akhir/penutup/penyelesaian cerita
KOMPETENSI PEMAHAMAN ALUR
CERITA
 Ceritaadalah rangkaian peristiwa
 Alur adalah urutan peristiwa
 Mengidentikasi alur cerita:
 Menentukan awal/pendahuluan cerita
 Menentukan bagian konflik/klimaks
/masalah dalam cerita
 Menentukan akhir/penutup/ penyelesaian
masalah dalam cerita
PEMAHAMAN LATAR
Tempat: lokasi di mana peristiwa
terjadi
Waktu: kapan peristiwan terjadi
Lingkungan sosial-budaya: keadaan
kehidupan bermasyarakat tokoh dan
peristiwa.
PEMAHAMAN TEMA
 Tema adalah makna cerita/gagasan utama/makna utama cerita
 Tema dapat dijabarkan secara: (1) eksplisit (dalam kalimat-
kalimat ) dan (2) implisit (pada keseluruhan cerita) .
 Tema dikonkretkan melalui:

 Tokoh

 Alur

 latar
PEMAHAMAN MORAL DALAM FIKSI
 Berkaitan dengan baik dan buruk sebagai
idiologi/sikap /karakter tokoh
 Teknik penyampaian moral:

 Secara langsung (petuah penulis cerita)

 Tidak langsung (melalui jalinan cerita dan karakter


tokoh)
PEMAHAMAN SUDUT PANDANG
 Sudut pandang adalah sebuah cara, strategi, atau siasat
pengarang untuk mengungkapkan cerita dan gagasannya
melalui tokoh, tindakan, latar, dan berbagai peristiwa.
 Jenis Sudut Pandang:

 Pesona pertama (sudut pandang “aku”)

 Pesona ketiga (sudut pandang “dia” nama/


ia/dia/mereka)
PEMAHAMAN STILE/KUSALITAS
TULISAN
 Stile adalah sebuah cara pengungkapan gagasan ke
dalam bahasa.
 Stile ditandai ciri-ciri formal kebahasaan meliputi aspek:

 bunyi,

 leksikal,

 struktur gramatikal (morfologis, sintaksis),

 sarana retorika yang memperindah penuturan


(pemajasan, penyiasatan struktur, pencitraan)
 Ejaan/lafal.
PEMAHAMAN STILE/KUSALITAS TULISAN
 Stile adalah sebuah cara pengungkapan gagasan ke dalam bahasa.
 Mengidentifikasi stile dalam cerita (ditandai ciri-ciri formal
kebahasaan) meliputi aspek:
 Menemukan bunyi-bunyi tertentu (puisi) yang terkait dengan
pengunkapan gagasan,
 Menemukan kata-kata (leksikal) tertentu yang terkait dengan
pengunkapan gagasan,
 Menentukan struktur gramatikal terkait dengan pengunkapan
gagasan (morfologis, sintaksis) tertentu yang,
 Menentukan kata/kalimat yang dapat memperindah penuturan
(pemajasan, penyiasatan struktur, pencitraan)
 Ejaan/lafal.:

• Menentukan penggunaan ejaan/tanda baca yang benar dalam cerita.

• Melafalkan satuan bunyi bahasa tertentu dalam cerita dengan benar.


PEMAHAMAN NADA CERITA FIKSI
 Nada adalah sikap , pendirian, atau perasaan pengarang terhadap
masalah yang dikemukakan kepada pembaca, (Lukens,
2003:205; Lech via Nurgiyantoro, 2005:285). Nada humor,
bercanda, bersahabat, familier, serius, formal, ramah, sinis,
ironis.
 Dalam bahasa Lisan, nada dikenali lewat: intonasi (datar,
cepat, meninggi, merendah, ramah, lemah lembut, merengek,
membujuk.
 Dalam bahsa tulis, nada dapat dikenali lewat pilihan kata
PEMAHAMAN NADA CERITA
FIKSI

Menentukan kata-kata tertentu dalam


cerita yang terkait dengan
sikap/pendirian/perasaan penulis
terhadap masalah yang dikemukakan
kepada pembaca.
UNSUR-UNSUR CERITA FIKSI
1) Tokoh
2) Alur Cerita
3) Latar
4) Tema
5) Sudut Pandang
6) Stile
7) Nada
FORMAT PENILAIAN NARASI FIKSI
Aspek-aspek Yang Dinilai
No Nama Siswa Jumlah
1 2 3 4 5 6 7
1 A

2 B

3 C

4 D

5 E

6 F

7 G

8 H
NONFIKSI
 Teks Nonfiksi adalah teks yang menekankan pentingnya fakta faktual-
historis sebagai bahan penulisan. Oleh karena itu, teks ini bukan
termasuk teks kesusastraan.
 Fakta, konsep, dan tone memegang peran penting dalam teks nonfiksi.

 Fakta merupakan keadaan/peristiwa yang nyata atau sesuatu yang


benar-benar ada/terjadi. Faktual adalah berdasarkan kenyataan,
mengandung kebenaran.
 Konsep merupakan pengertian yang diabstrakan dari keadaan/
peristiwa yang sebenarnta/fakta.
 Tone merupakan cerminan sikap pengarang terhadap masalah atau
bagian masalah yang dikemukakan kepada pembaca. Wujud tone
adalah objektif, humor, ramah, bersahabat, miterius, penuh keajaiban,
ironis, menyindir, menertawakan, menganggap mudah,
menyederhanakan, mengajak terlibat, didaktis, dsb.

Anda mungkin juga menyukai