Anda di halaman 1dari 20

Journal Reading

The Effect of Myoma Uteri


on Infertility

Pembimbing:
dr. Jusuf Nawir, Sp. OG

Oleh:
Adinda Kinanti 22710015

SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RSU DR WAHIDIN SUDIRO HUSODO KOTA MOJOKERTO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA
SURABAYA
2023
PENDAHULUAN

Mioma uteri adalah tumor yang paling sering ditemukan


pada 50-60% wanita usia reproduksi. Tumor ini mungkin
merupakan satu-satunya penyebab infertilitas pada 1-3%
pasien.
MEKANISME
INFERTILITAS
Ukuran

Lokasi

Variasi Jumlah
Mioma
Mekanisme yang dapat
menyebabkan infertilitas
MEKANISME YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN
DARI ANATOMI LOKAL

Mioma berhubungan dengan distorsi


anatomis rongga endometrium
dan penyumbatan ostium tuba
atau serviks.

Menyebabkan perubahan  kontur


rahim
MEKANISME YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN
FUNGSIONAL

Mioma dapat mengganggu aliran darah


arteri sub endometrium, yang menekan
tingkat implantasi dan hasil in vitro
fertilization (IVF).

Mioma juga dapat menyebabkan  fisiologis


peristaltik uterus selama implantasi
embrio.
MEKANISME ENDOKRIN

Sekresi amina vasoaktif dan inflamasi lokal dapat


menyebabkan gangguan fungsi kesuburan.

FAKTOR SITOKIN
Kadar IL-10 dan glikodelin menurun secara
signifikan pada fase mid luteal pasien mioma
submucosa.
PERUBAHAN ZONA ENDO-MYOMETRIAL JUNCTION (EMJ)

Adanya mioma intramural dan/atau


submukosa mungkin mengganggu EMJ.
RESEPTIVITAS ENDOMETRIUM

Implantasi embrio membutuhkan reseptivitas


endometrium.

Adanya mioma intramural menurunkan kadar mRNA.


HOXA10, HOXA11 endometrium  menghalangi implantasi
EFEK PADA FUNGSI SEKSUAL

 Nyeri panggul
 Dispareunia
 Penurunan libido
 Disfungsi seksual
  Frekuesi buang air kecil /
inkontinensa
 Rasa malu
 Stress

Meskipun tidak secara langsung berhubungan dengan kesuburan, faktor-faktor ini dapat
berkontribusi pada penurunan frekuensi hubungan seksual.
KLASIFIKASI MYOMA
UTERI

Mioma diklasifikasikan
berdasarkan lokasinya pada
dinding rahim
Efeknya pada kesuburan
tergantung pada lokasi mioma
DIAGNOSIS
Ultrasonografi

mioma subserous mioma submukosa mioma intramural


DIAGNOSIS

mioma submukosa

Histerosalpingogram (HSG)
DIAGNOSIS

Hypercellular

MRI
DIAGNOSIS

Hysteroscopy
MANAJEMEN MEDIS

 Agonis Gonadotropin-Releasing Hormone


(Agonis GnRH)
 Selective Progesterone Receptor Modulators
(SPRMs)
 Aromatase Inhibitor (AIs)
MANAJEMEN MEDIS
 Histeroskopi
 Laparotomi (Miomektomi terbuka)
 Laparoskopi
 Embolisasi arteri uterus (UAE)
 Bedah ultrasonografi terfokus
resonansi magnetik (Magnetic
Resonance Focused Ultrasound,
MRgFUS)
PRAKTIK YANG DIREKOMENDASIKAN
Indikasi untuk terapi bedah
Jenis Rekomendasi
Dampak Efektivitas Tambahan

Submukosa Gangguan yang Perbaikan signifikan AUB Histeroskopi


signifikan
Intramural

<4 cm Gangguan signifikan Perbaikan yang Potensi Laparoskopi


membutuhkan komplikasi
bukti lebih lanjut
kehamilan, Mioma
simtomatik
>4 cm Tidak jelas Tidak jelas Tidak jelas Ekspektatif

Subserosa Tidak ada yang Tidak ada yang Potensi Ekspektatif


signifikan signifikan komplikasi
KAMBUHNYA MIOMA UTERI SETELAH
PENGOBATAN

Terapi bedah: tingkat kemunculan baru


kumulatif selama 10 tahun secara keseluruhan
sebesar 27%.

Metode pengobatan lainnya: Terdapat data


tingkat kekambuhan yang terbatas di antara yang
menjalani perawatan non-bedah.
KESIMPULAN

Bukti mengenai pengaruh mioma terhadap


infertilitas dan hasil reproduksi masih lemah dan
sebagian besar belum dapat disimpulkan. Pada
pasien yang tidak subur, evaluasi dan
klasifikasi mioma yang tepat sangat penting.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai