Anda di halaman 1dari 29

KONTRIBUSI LEMBAGA KEUANGAN

SYARIAH MENGEMBANGKAN
WIRAUSAHAWAN MUSLIM

JAKARTA JUNI 2011, GEDUNG BRI


OLEH : ARI PURWANDONO
BRI SYARIAH
ENTREPRENUERSHIP -
KEWIRAUSAHAAN
MENGAPA NABI DICONTOHKAN
ALLAH SWT SEBAGAI PEDAGANG ?

No Periode Usia Durasi

1 Masa anak-anak 0 – 12 tahun 12 tahun


2 Enterpreneurship 12 – 37 tahun 25 tahun
3 Kontemplasi dan refleksi 37 – 40 tahun 3 tahun
4 Masa kerasulan 40 – 63 tahun 23 tahun

Nabi Muhammad SAW lebih lama berprofesi sebagai pengusaha


dibandingkan menjadi rasul…dan tak henti-hentinya menghimbau
umatnya untuk menjalankan entrepreneurship
SETIAP QADAR ALLAH DALAM QADA-NYA
BISA BERUBAH DAN BISA PULA TETAP

Setiap masa ada kitabnya (ketentuan yang ditetapkan) Allah SWT


menghapus apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia
kehendaki pula) dan di sisi Nya terdapat buku Induk (Lauh Mahfuzh)
(Q.S. 13 : 38-39)

Sumber : Dr.Umay M Dja’far S,MA


MANUSIA HARUS BERUPAYA DAN BERDOA
UNTUK MENINGKATKAN TARAF HIDUP

RENCANA ALLAH SWT

UPAYA MANUSIA YANG POSITIF


ULAH MANUSIA YANG NEGATIF

MEMILIH YANG BAIK2 ATAU


MEMILIH YANG BURUK

KETETAPAN ALLAH SWT

REALISASI KEJADIAN SESUAI KETENTUAN


ALLAH SWT

Sumber : Dr.Umay M Dja’far S,MA


QS ; 54 ; 49 - 53
ENTERPRENEURSHIP/KEWIRAUSAHAAN
DIANJURKAN OLEH SYARIAH ISLAM

Nabi SAW bersabda,

“Sebaik-baik penghasilan adalah (dari) pekerjaan seseorang dengan


tangannya, dan (dari) setiap transaksi perniagaan yang diberkahi.” (HR al-
Thabrani, Shahih al-Jami’ al-Shaghir no. 1913.)
ENTEPRENUERSHIP DAN TINGKAT
KEMAJUAN NEGARA
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Dr. David McCelland dari Harvard
University dalam bukunya The Achieving Society, suatu negara dapat mencapai
kemakmuran dan kesejahteraan jika minimal 2% dari jumlah penduduknya
menjadi pengusaha.
Ini berarti, Indonesia butuh paling tidak sekitar 5 juta orang dari 230 juta
penduduknya untuk menjadi pengusaha.
Menurut data yang ada, jumlah total pengusaha Indonesia saat ini “hanya”
sekitar 450 ribu pengusaha atau 0.2% dari jumlah penduduk Indonesia.
Sebagai perbandingan, Amerika memiliki pengusaha lebih dari 11 %, Singapura
7,2%, Jepang dan China lebih dari 7%.
Dengan demikian, kalau kita ikuti konsep Kiyosaki, ada sekitar 99.8% penduduk
Indonesia yang berada di kuadran pertama (Employee dan Self-Employed) dan
0.2% penduduk Indonesia yang berada di kuadran kedua (Business Owner dan
Investor).

* Dari berbagai sumber


KONDISI UMKM DI INDONESIA
UMKM HANYA MENGUASAI 18 %
DARI ASSET NASIONAL
Penguasaan Aset Nasional
1. Jumlah pelaku di sektor
UMKM = 48,85 juta usaha 48 jt pelaku
2. Terlayani perbankan = 4,13 8 % Pengusaha Golongan Ekonomi Lemah
juta usaha (9 % dari jumlah
10 % Koperasi/Informal
pelaku)
3. Proyeksi kebutuhan modal
mikro 5 thn yad = Rp 506,9 650 ribu pelaku
24 % BUMN
Trilyun

Sumber : Kementrian Koperasi & UMKM


(Ags 2010). 58 % 200 – 300 Grup Usaha Besar

2000
PROSPEK BISNIS SANGAT BESAR perusahaan
DEFINISI UMKM SESUAI - UU

Usaha Mikro

• Maksimal kekayaan bersih Rp50 juta, ATAU


• Maksimal penjualan tahunan Rp300 juta

Usaha Kecil

• Maksimal kekayaan bersih lebih dari Rp50 juta s.d Rp500 juta, ATAU
• Maksimal penjualan tahunan lebih dari Rp300 juta s.d Rp2,5 miliar

Usaha Menengah
• Maksimal kekayaan bersih lebih dari Rp500 juta s.d Rp10 miliar, ATAU
• Maksimal penjualan tahunan lebih dari Rp2,5 miliar s.d Rp50 miliar

Sumber: UU RI No. 20 tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
10
K0NTRIBUSI PERBANKAN SYARIAH PD
SEKTOR UMKM
Keberpihakan bank syariah terhadap pengembangan enterpreneurship
dapat dilihat dari porsi pembiayaan kepada UMKM.
Pembiayaan kepada UMKM juga sejalan dengan tujuan dari eksistensi
syariah di antaranya pengentasan kemiskinan dan pemerataan
pendapatan;

Pembiayaan/Kredit UMKM

76.4% 77.1% 75.6%


72.7%
70.0% 70.9%
66.9%

51.8% 51.3% 52.5% 52.9%


51.0% 50.2%
48.5%

2005 2006 2007 2008 2009 2010 Feb '11


Perbankan Syariah Perbankan Umum

*Tidak termasuk BPRS


Sumber: Bank Indonesia
KENDALA DALAM MEMBIAYAI
MIKRO
Banyak usaha mikro yang tidak feasible, atau telah
feasible namun tidak bankable. Feasible secara cash
flow bisa membayar.
Ketiadaan jaminan
Keterbatasan modal sendiri (equity)
Catatan dan pengelolaan keuangan tidak ada atau
tidak disiplin
Perijinan tidak ada.
PERBANKAN SYARIAH DAN
SEGMEN MIKRO

PELAKU USAHA
BANK VS UMKM
The Most Regulated Uncompleted
Institution Prerequisite

Perbedaan Standar
Perbedaan Kepentingan
Perbedaan Cara Pandang

Sering tidak ada titik temu


13
TAHAPAN KEMAPANAN UMKM

Target Market :

BANK
Target Market :

Micro Banking/
BPR/S
Target Market :

Micro Finance/
LKMS (KJKS, BMT)
Target Market :

Dana Sosial/ KSM, PKBL*


Qardh
BAITUL MAAL

INITIAL POTENTIAL FEASIBLE ELIGIBLE BANKABLE


PASSIVE ACTIVE

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)


* PKBL : Program Kemitraan & Bina Lingkungan (CSR BUMN)
PERANAN LEMBAGA-LEMBAGA UTK
PENGUSAHA YANG BELUM BANKABLE

UKURAN USAHA AKSES PERMODALAN


DHUAFA : ASSET < 1 JUTA DANA ZIS, CSR
SUPER MIKRO : ASSET 1 – 10 JT DANA CSR, INFAQ, WAKAF, BMT
MINI MIKRO : ASSET 10 -50 JT BMT, KOPERASI, BPRS

PROGRAM PELAKSANA
DANA QARDH - LKS LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
LEMBAGA ZAKAT BADAN/LEMBAGA AMIL ZAKAT
BAITUL QIRADH BAZNAS
PROGRAM KEMITRAAN BINA LINGKUNGAN BUMN
DANA CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN SWASTA & PEMERINTAH
KOPERASI UTK ANGGOTANYA KOPERASI
PROGRAM KEMITRAAAN ATAU BAPAK PERUSAHAAN SWASTA BESAR ATAU INTI
ANGKAT PADA PLASMA NYA.
KREDIT USAHA RAKYAT BANK PEMERINTAH
POTENSI PENGHIMPUNAN
ZAKAT DI INDONESIA

Penelitian Baznas & IDB


BERJAMAAH LEBIH BAIK DARI PADA
SENDIRI-SENDIRI

Nabi SAW bersabda :


“Berdua lebih baik daripada sendiri. Bertiga lebih baik daripada berdua.
Berempat lebih baik daripada bertiga. Hendaklah kamu sekalian berjamaah
karena sesungguhnya tangan Allah bersama orang yang berjamaah”
(HR Ibnu ‘Asakir dari Abu Hurairah ra)

Jenis Nama
Bisnis yang dibangun Muhammadiyah
berdasarkan komunitas Komunitas Tangan Diatas (TDA)
Komunitas MTA (Solo)
Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia
Smart Entreprenuer Community (Senity)
Business Franchise Aneka Franchise
Business MLM
Business keluarga
PERANAN LEMBAGA KEUANGAN
SYARIAH PADA SEGMEN BISNIS UMKM
MISI PERBANKAN SYARIAH

• Memakmurkan atau mensejahterakan umat : sampai


terjadi kondisi pada zaman Khalifah Umar ibn Abdul Azis
dimana sangat sulit mencari Mustahiqq untuk menerima
zakat.
• Firman Allah :
“Dialah (Allah) yang telah menciptakan kalian dari bumi
(tanah) dan meminta kalian untuk memakmurkannya
(bumi) “ Q.S. : Hud : 61
• Memakmurkan umat melalui bantuan permodalan usaha
& kemudahan akses jasa perbankan untuk memperlancar
transaksi UMKM.
MATRIKS SEGMEN BISNIS MENURUT UU
NO 20 THN 2008 DAN PERBANKAN

SEGMEN ASSET SALES SEGMEN DI PLAFOND


PERBANKAN
MIKRO 50 JT 300 JT MIKRO RP 500 JT
KECIL 50 - 500 JT 300 – 2.500 JT
MENENGAH 500 JT – 10 M 2,5 – 50 M SME/UKM RP 5 M
BESAR > 10 M > 50 M COMMERCIAL > RP 15 M
CORPORATE > RP 100 M

PEMBAGIAN SEGMENTASI
TIAP BANK BERDEDA-BEDA
JENIS PEMBIAYAAN KE UMKM

Pembiayaan Langsung
PERBANKAN
PERBANKAN ONE TO ONE
SYARIAH
SYARIAH

Melalui : Linkage Program


KE BMT/BPRS
Skema
Pembiayaan Program Kemitraan dengan
syariah Skema Bapak angkat.

Debitur Program Pemerintah - KUR


UMKM

21
PERBANKAN BERUPAYA MENJADIKAN
NASABAH SEGMEN MIKRO - BANKABLE

CIRI-CIRI “SELF EMPLOYED MASS MARKET”


1. Kebanyakan adalah usaha perorangan (bukan perusahaan)
2. Menjalankan usaha sendiri, kebanyakan informal (tidak memiliki legalitas )
3. Omzet usaha sampai dengan Rp 1 milyar dalam setahun
4. Kebutuhan pembiayaan/modal usaha s.d. Rp 500 Milyar
5. 60% adalah mengelola bisnis perdagangan
6. Tidak tercatat, tidak ada aturan baku, semua dijalankan berdasarkan
pengalaman individu yang bisa jadi sangat berbeda antara yang satu
dengan yang lain.
7. Tetapi prospek usaha profitable dan feasible.
PERBANKAN YANG AKTIF MEMBIAYAI
SEGMEN MIKRO
• Business Model : Plafond Kecil & dilayani secara personal,
sehingga membutuhkan SDM yang berjumlah banyak.
Program Lembaga Keuangan
KUPEDES BRI UNIT
DANAMON SIMPAN DANAMON
PINJAM
MITRA USAHA RAKYAT BTPN *) UUS
MIKRO MANDIRI MANDIRI
MIKRO LAJU CIMB NIAGA
UNIT LAYANAN MIKRO PNM
MADANI (ULAMM)
MEGA MITRA SYARIAH MEGA SYARIAH *)
UNIT MIKRO SYARIAH BRI SYARIAH *)
ANEKA NAMA BPR/S *)
PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH KE
SEGMEN BISNIS UKM/SME
SEGMEN BISNIS UKM LEBIH MAPAN DENGAN ASSET SD RP 10 MILYAR DAN SALES
SD RP 50 MILYAR

SKEMA PEMBIAYAAN AKAD


MODAL KERJA MUSYARAKAH
MURABAHAH
INVESTASI MUSYARAKAH
MURABAHAH
IJARAH/IMBT
ASSET BASED FINANCE MURABAHAH
IJARAH/IMBT
PROJECT FINANCE MUSYARAKAH
MURABAHAH
ISTHISNA
LINKAGE/KEMITERAAN CHANNELING - MURABAHAH
EXCECUTING-
MUDHARABAH/MUSYARAKAH
PENTINGNYA PERANAN E-BANKING
PADA SEGMEN UMKM

Business acceleration e-Banking Solutions


 e-channels + features development
Corporate Solutions SME + Institution Solutions Personal Solution
•Corporate Cash •SME Cash Management •ATM Card
Management System System •Debit Card
•Payroll •Co-Brand Card •SMS Banking
•Co-Brand ATM Card •Virtual Account
•Billing system •Payroll
•Billing System (SPP)

e-Channels
Card-Based Non Card-Based Mitra BRIS
•ATM (on-site, off-site, •SMS Banking •PPOB (P2APST) PLN
mobile) •Cash Management System
•EDC/Mini ATM (on-site, •Phone Banking (500789)
off-site, mobile)
PERAN E-BANKING DALAM MEMBANTU
SEGMEN BISNIS UMKM

Aspek Billing & Payment Supply Chain Aspek Personalia


Management
Pembayaran melalui ATM Melakukan Memanfaatkan electronic
pembayaran payroll yang terintegrasi
Pembayaran melalui EDC vendor/ supplier dengan cash management
system
Pembayaran melalui SMS Banking

Pembayaran melalui Mobile Menjalankan Bersama bank


banking mekanisme menerbitkan kartu ATM
Pembayaran melalui internet pemesanan co-branding sebagai kartu
banking barang kepada pegawai
supplier berikut
Pembayaran melalui contact center dengan penagihan
Poin-poin di atas terintegrasi
dengan billing system yg dapat
disediakan bank
KESIMPULAN
• Mencari nafkah yang halal adalah wajib bagi umat muslim,
menjadi entreprenuer tangan di atas lebih mulia (menciptakan
lapangan kerja)
• Tantangan Indonesia ke depan adalah menciptakan
wirausahawan.
• Wirausahawan cukup banyak tetapi belum bankable.
• Peranan Lembaga Keuangan Syariah untuk pengusaha yang
belum bankable, melalui dana qardh chanelling ke BMT,
program swadaya masyarakat PKBL (BUMN) dan CSR.
• Peranan Lembaga Keuangan Syariah untuk mengembangkan
pengusaha yang sudah bankable (mapan) – memperlancar
akses keberbagai jasa perbankan, misalnya di segmen : Mikro
Banking
KESIMPULAN

• Mengembangkan produk yang lebih beragam baik pembiayaan


maupun pendanaan yang dibutuhkan umat.
• Diharapkan LKS dapat menghimpun dana Zakat agar potensi
untuk membantu entreprenuer pemula lebih besar lagi.
• Pada masa yang datang LKS diharapkan dapat mengembangkan
E-Banking/channel sehingga tidak ada hambatan accesability &
memperluas jaringan cabang.
TERIMA KASIH

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Anda mungkin juga menyukai