Anda di halaman 1dari 21

Teologi

Lukas
Pendahuluan

• Injil Lukas disebut “Kitab yang paling indah”. Kita tidak bisa meragukan
bahwa Lukas memang telah memberi kita suatu kesaksian tertulis yang sangat
menarik mengenai pelayanan Yesus,
• Dilanjutkan dengan Kisah Para Rasul, Lukas juga memberi kita kesaksian
yang menarik tentang kehidupan jemaat mula-mula.
• Dalam injil Lukas, kita melihat Yesus sebagai sosok yang hangat dan
menyenangkan; oleh karena itu tidaklah mengherankan kalau Ia menjadi
“sahabat para pemungut cukai dan orang-orang berdosa” (7:34) “Kemudian
Anak Manusia datang, Ia makan dan minum, dan kamu berkata: Lihatlah, Ia
seorang pelahap dan peminum, sahabat pemungut cukai dan orang berdosa” . Injil
Lukas menceritakan sisi kemanusiaan Yesus yang begitu bergaul dengan
orang berdosa
Pendahuluan

• Yesus sering memanggil orang “sahabat” (kata “sahabat” (philos) muncul 15 kali dalam injil Lukas dan 3 kali dalam Kisah
Para Rasul- dari 29 kali pemakaiannya dalam PB). pemungut cukai (7:34). Kata sahabat dipakai Lukas dengan philos
muncul 15 kali.
• Ini memunculkan bahwa Yesus adalah sesama kita manusia, bertumbuh sebagai seorang manusia (2:40), dia juga bisa lapar
(4:2) ia merasa heran akan iman seorang perwira (7:9). Sebagai konsekuensinya adalah bahwa orang memperlakukan Yesus
sebagai seorang manusia juga. Namun dia tidak hidup untuk diriNya sendiri dan dia mengatakan dirinya sebagai pelayan
terhadap sesamanya (22:27).
• Yesus dalam Injil Lukas ini jelas merupakan salah seorang dari antara kita, satu figur yang sangat manusiawi (biarpun tidak
berdosa).   Meskipun Ia adalah benar-benar manusia namun Ia juga adalah Anak Allah yang sangat berkuasa. Ia mengalami
pencobaan seperti layaknya manusia normal, namun satu yang membedakan adalah Ia tidak berdosa. Dia bukan saja hanya
manusia pada umumnya yang dipahami oleh Lukas, namun Ia adalah utusan Allah, Ia jauh lebih daripada manusia.
Anak Allah dan Anak Manusia

• Lukas menggunakan sejumlah gelar yang sudah kita lihat dalam injil Matius dan Markus. Kadang-kadang
ia menyebut Yesus sebagai “Anak Allah” gelar ini sudah ada sejak awal Injilnya. Malaikat Gabriel
menjumpai Maria dan mengatakan kepadanya bahwa ia akan melahirkan seorang anak, yang harus diberi
nama “Yesus” kemudian Gabriel berkata “ Ia akan menjadi besar dan akan disebut “ Anak Allah yang
Mahatinggi” .
• Dalam tulisan Lukas, Yesus adalah Anak Allah yang memiliki kedudukan khusus yakni bagi diri-Nya
sendiri di hadapan Allah seperti yang diungkapkan oleh malaikat Gabriel. Istilah ini banyak digunakan
Lukas dalam tulisan-tulisannya, seperti ucapan Bapa (9:35), pengakuan setan (4:41), dll. Bagi Lukas,
"Anak Allah" berarti bahwa hubungan Yesus dengan Bapa adalah unik
• Dalam tulisannya, sama seperti Markus dan Matius, Lukas menganggap Yesus sebagai Anak Manusia yang
diutus Allah untuk menderita, dan tentang kedatangan-Nya kembali. Namun Anak Manusia dimuliakan
dalam kedudukan-Nya di surga seperti yang diucapkan Stefanus. Kristus adalah Anak Manusia yang
dimuliakan Bapa-Nya.
Anak Allah dan Matius 17:5 Markus 9:7 Lukas 9:35
Anak Manusia Dan tiba-tiba sedang
ia berkata-kata
Maka datanglah
awan menaungi
Maka terdengarlah
suara dari dalam
turunlah awan yang mereka dan dari awan itu, yang
• Pada Peristiwa terang menaungi dalam awan itu berkata: "Inilah
mereka dan dari terdengar suara: Anak-Ku yang
Transfigurasi, Lukas dalam awan itu "Inilah Anak yang Kupilih,
menyatakan “suara dari terdengar suara yang Kukasihi, dengarkanlah Dia."
berkata: "Inilah Anak dengarkanlah
awanitu yang berkata, yang Kukasihi, Dia."
"Anak-Ku yang kupilih" kepada-Nyalah Aku
(Lukas 9:35) berkenan,
dengarkanlah Dia."
• Sedangkan Matius dan
Markus menggunakan kata
"Anak yang Kukasihi"
Anak Allah dan Anak
Manusia
Matius 5:11 Lukas 6:22
Berbahagialah kamu, jika Berbahagialah kamu, jika
karena Aku kamu dicela dan karena Anak Manusia orang
dianiaya dan kepadamu membenci kamu, dan jika
difitnahkan segala yang jahat. mereka mengucilkan kamu,
dan mencela kamu serta • Dari ayat yang dipaparkan,
menolak namamu sebagai
sesuatu yang jahat.
kita menjumpai Penekanan
Lukas yang berbeda
dengan Injil Matius perihal
Matius 10:32 Lukas 12:8
penyebutan Anak Manusia
Setiap orang yang mengakui Aku berkata kepadamu:
Aku di depan manusia, Aku Setiap orang yang mengakui
juga akan mengakuinya di Aku di depan manusia, Anak
depan Bapa-Ku yang di sorga. Manusia juga akan mengakui
dia di depan malaikat-
malaikat Allah.
• Lukas mencatat satu peristiwa di mana "Anak Manusia"
muncul di bibir seseorang selain Yesus. Lukas memberi tahu
kita bahwa di akhir pidatonya dihadapan para Mahkamah
Anak Allah dan Agama Stefanus berkata, “Sungguh aku melihat langit terbuka
dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah” (Kis 7: 56).

Anak Manusia
Ini meyakinkan para pembaca Lukas tentang tempat permanen
dalam kemuliaan yang ditempati oleh Anak Manusia.
• Tidak banyak berbeda akan gelar Anak Manusia, Lukas
banyak bersaama Markus atau Matius dimana cukup banyak
ayat yang mencatat pernyataan Yesus yang memakai ungkapan
itu untuk dirinya sendiri. Biasanya aspek pemakaian itu
mengacu pada Yesus
1) yang sedang menajalankan pelayanan di muka umum 2) dalam
penderitaan-penderitaanNya, 3) pada saat kedatangannya kembali
dalam kemuliaan.
• Lukas hanya menggunakan Gelar “Anak Daud” sebanyak tiga kali:
• 2 kali Bartimeus berseru Yesus “Anak Daud, kasihanilah aku - Luk
18: 38-39
• Ketika Yesus bertanya, “Bagaimana orang dapat mengatakan
bahwa Mesias adalah Anak Daud? ” Luk 20:41.
• Sebaliknya dengan hubungan dengan Daud (Lukas menggunakan nama
"Daud" 13 kali dalam Injil dan 11 kali dalam Kisah Para Rasul).
• Lukas memberi tahu kita bahwa sebelum kelahiran Yesus, Maria
yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga

Anak Daud
Daud ”(1:27).
• Nyanyian Pujian Zakharia “Ia telah menumbuhkan sebuah tanduk
keselamatan bagi kita di dalam keturunan Daud, hambaNya itu
”(1:69)
• Lukas memberikan sebutkan Demikian juga Yusuf pergi dari kota
Nazaret di Galilea ke Yudea, ke kota Daud yang bernama
Betlehem, --karena ia berasal dari keluarga dan keturunan Daud
(1:4)
• Lukas mengutip Kitab Suci beberapa kali dengan frasa seperti
"disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud (Kis 1:16),
"Sebab Daud berkata tentang Dia" (Kis 2:25). Dalam hal ini,
Lukas melihatnya sebagai ucapan Allah, seperti yang ditunjukkan
oleh rujukan kepada Roh Kudus, tetapi dia melihatnya juga
sebagai ucapan manusia dan dengan demikian membuat referensi
ke Daud
• Dalam silsilah kelahiran Kristus, Lukas mencatat bahwa Yesus
adalah keturunan Daud. Artinya adalah bahwa Ia merupakan
keturunan raja, yang dijanjikan yang membawa keselamatan
besar. Lukas memandang Yesus memiliki hubungan dengan
Daud dalam makna khusus, dan penyebutan Anak Daud untuk
Anak Daud menyatakan kemesiasan-Nya. Allah yang membangkitkan
seorang Pembebas bagi umat-Nya dari keturunan Daud yang
dijanjikan itu.
• Lukas melihat pentingnya nubuat Daud tentang Kebangkitan
yang Ia tuangkan dalam narasinya di hari Pentakosta khotbah
Petrus mengutip Mzm 16: 8-11 “tidak membiarkan Orang
Kudus-Mu melihat kebinasaan”. Hal ini tidak merujuk kepada
Daud, karena Daud telah mati dan dikubur. Perkataan yang
dimaksud mengacu pada Mesias. Sebagai seorang nabi, dia
menubuatkan bahwa Mesias akan bangkit dari antara orang
mati (Kis 2:29-32).
Kristus

• bagi Lukas sebutan “Kristus” itu penting akan pemahamannnya tentang karya Allah melalui
Yesus. Memang gelar itu bukanlah gelar yang paling sering dipakainya, namun ada sementara
ahli yang memandangnya sebagai gelar yang paling penting. Hanya Lukas mengisahkan bahwa
dari gelar inilah para pengikut Yesus mendapat sebutan khusus “Kristen” (Kisah 11: 26; bdk
26:28).
• Lukas menggunakan sebutan Kristus itu 12 kali dalam Injil yang ditulisnya dan 25 kali dalam
Kisah Para Rasul
• Sejak awal Lukas telah memakai gelar itu pada saat malaikat berkata kepada gembala tentang
kelahiran “Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan” (2:11). Memang ungkapan yang tidak memakai
kata sandang ini mengundang penafsiran yang beragam. Ada yang mengatakan “seorang tuan
yang diurapi” dan ada pula mengatakan ‘Kristus dari Tuhan”.
Kristus

• Ada ekspresi yang sedikit berbeda ketika Lukas menceritakan kepada kita tentang Simeon,
yang bahwa dia tidak akan mati sebelum dia melihat "Kristus Tuhan" (2:26), Mesias yang
telah Tuhan janjikan berabad-abad sebelumnya (Luk 2:26)
• Kristus merupakan gelar yang dalam tulisan Lukas kerap dihubungkan dengan Yesus dan
Tuhan. Kristus berarti “Yang Diurapi” yang punya hubungan istimewa dengan Bapa dan
Roh Kudus. Ia diurapi oleh Allah sendiri dalam melakukan tugas-Nya, Ia adalah Anak
Allah, Anak Daud, Raja, Yang Ditentukan untuk melakukan misi Allah dan harus
menderita. Ia akan membawa keselamatan besar dan satu-satunya jalan bagi orang untuk
menerima keselamatan adalah “percaya.” Gelar Kristus dipakai Lukas untuk menyatakan
Yesus baik bagi orang Yahudi yang tahu tentang ke-Mesiasan atau orang non-Yahudi yang
tidak mengertinya.
Kristus
• penggunaan sebutan "Anak Allah" oleh setan mengarahkan kita kembali ke narasi
pencobaan ketika Setan berkata, "Jika kamu adalah Anak Allah ..." (Lukas 4:3, 9).
• Namun Lukas melanjutkan dengan penyataan bahwa dia adalah Mesias. Hal ini
menunjukkan bahwa dia tidak hanya menjadi Anak Allah yang berkuasa namun
juga yang diurapi, yang bersama Roh Tuhan.
Markus 3:11 Lukas 4:41
Bilamana roh-roh jahat melihat Luk 4:41 Dari banyak orang
Dia, mereka jatuh tersungkur di keluar juga setan-setan sambil
hadapan-Nya dan berteriak: berteriak: "Engkau adalah Anak
"Engkaulah Anak Allah." Allah." Lalu Ia dengan keras
melarang mereka dan tidak
memperbolehkan mereka
berbicara, karena mereka tahu
bahwa Ia adalah Mesias.
Kristus
Matius 16:16 Markus 8:29 Lukas 9:20
Maka jawab Simon Petrus: Ia bertanya kepada mereka: Yesus bertanya kepada
"Engkau adalah Mesias, Anak "Tetapi apa katamu, siapakah mereka: "Menurut kamu,
Allah yang hidup!" Aku ini?" Maka jawab Petrus: siapakah Aku ini?" Jawab
"Engkau adalah Mesias!" Petrus: "Mesias dari Allah."

• Menarik bahwa ketiga Sinoptik memiliki tiga versi berbeda dari pengakuan Petrus
• Merupakan karakteristik dari Lukas bahwa dia berpikir tentang Yesus sebagai Mesias, Dia yang diurapi
Tuhan (Lukas 2:26). Fakta bahwa Tuhan mengurapi dan mengutusnya itulah yang penting. Cara ini
menggambarkan Pribadi Kristus dan Karya Lukas unik dalam Perjanjian Baru, dan ini menunjukkan
keyakinan kuat Lukas bahwa Mesias adalah Dia yang dipanggil oleh Tuhan, diperlengkapi oleh Tuhan,
dan diutus oleh Tuhan. Dia bukan sosok yang mandiri, tapi milik Tuhan.
Kristus

• Lukas sering menyebut "nama" Kristus. Pada masa dahulu, nama itu jauh lebih berarti daripada biasanya
bagi kita. Ketika orang-orang dibaptis dalam nama ini (Kisah 2:38; 10:48; 19:5), setidaknya berarti bahwa
orang yang dibaptis memiliki komitmen yang kuat untuk semua yang ada pada Kristus ini adalah ekspresi
iman dan kesetiaan. Ketika seseorang diperintahkan dalam nama Kristus untuk bangun dan berjalan, itu
artinya bahwa Kristus dipanggil dalam seluruh keberadaannya untuk membawa kesembuhan bagi manusia
(Kisah 3: 6-8).
• Di sini kita melihat bahwa “nama” mencakup beberapa pemahaman tentang kematian dan kebangkitan
Kristus dan bahwa itu juga mencakup kuasa yang dapat membuat orang lumpuh menjadi utuh. Maka tidak
mengherankan jika Paulus mampu melakukannya memerintahkan roh najis untuk keluar dari seorang gadis
yang kerasukan dalam nama Yesus Kristus dan agar roh itu mematuhinya (Kisah 16: 18). Nama ini adalah
nama yang berkuasa.
Tuhan

• Sebutan adalah sebutan yang paling sering dipakai oleh Lukas. Terdapat 103 kali dalam Lukas dan 107 kali
dalam Kisah Para Rasul.
• Sebutan Tuhan / The Lord dipakai untuk pemilik dari sesuatu misalnya keledai, “Tuhan memerlukannya” (Lukas
19:33-34) atau Tuan kebun anggur (Lukas 20:13).
• Gelar itu itu sering dipakai sebagai bentuk sapaan yang sopan, seperti jika seorang pelayan/hamba menyapa
majikannya (Lukas 13:8; 14:22) penggunaan-penggunaan tersebut dapat dengan cepat membuat gelar itu
menjadi cara biasa untuk menyapa atau berbicara tentang seorang yang lebih mulia, dan dengan demikian gelar
itu lalu dipakai untuk orang-orang yang berkedudukan tinggi.Gelar itu (the Lord) sering dipakai sebagai sapaan
yang sopan terhadap yang mulia, atau seseorang yang berkedudukan yang tinggi, bahkan dipakai juga untuk para
ilah.
• Dalam Septuaginta penyebutan nama yang sama digunakan kepada nama ilahi Yahweh. Maka dengan memakai
kyrios baik untuk gelar Yahweh maupun untuk Yesus dalam tulisan-tulisan Lukas, dia ingin melestarikan yang
sudah dipakai dikalangan Kristen mula-mula yang memandang Yesus setara dengan Yahweh.
Tuhan

• Ciri khas penggunaan Lukas akan sebutan Tuhan adalah cara dia menggunakannya dalam
narasi, seperti dalam pernyataan “Dan ketika Tuhan melihat janda itu, tergeraklah hati-Nya
oleh belas kasihan (Lukas 7:13). Ciri khas ini jarang dijumpai di Injil lainnya (Markus,
misalnya, hanya mengatakannya sekali, dalam 11:3). Tetapi Lukas sering menggunakannya
dan ini baik dalam Injilnya maupun dalam Kisah Para Rasul
• Pemberian gelar “Tuhan” kepada Yesus memiliki arti yang sangat penting. Gelar itu setara
dengan Yahweh yang biasa digunakan oleh orang Yahudi, dan itulah yang berusaha untuk
diungkapkan Lukas dalam tulisannya. Gelar Tuhan sangat teguh diberikan setelah
kebangkitan Yesus, karena Lukas telah yakin di dalam imannya. Ia adalah Tuhan yang
bangkit dan orang percaya harus mengabdi kepada-Nya. Seperti Tuhan telah mati bagi orang
percaya, begitu juga sebaliknya orang percaya harus berani mati bagi Dia. Kristus adalah
Tuhan dan Lukas berusaha untuk menjelaskan bahwa Ia adalah Allah sendiri.
Sebutan Lain yang disematkan kepada Yesus
oleh Lukas
• Lukas menyematkan bagi Yesus beberapa gelar lain, antara lain: Guru, Juruselamat, Raja,
Hamba Allah, hamba yang kudus, hamba yang benar, Hakim, batu yang dibuang, dan
nabi.
• Lukas sering menyebut Yesus sebagai "Guru" (Lukas 9:38; 10:25). Merupakan ungkapan
yang jelas untuk merujuk kepada orang yang mengajar seperti yang Yesus lakukan
• 3 kali Lukas menyebut Yesus sebagai "Juruselamat" (Lukas 2:11; Kisah 5:31; Kisah
13:23). Selain itu Lukas juga menyebut“Allah, Juruselamatku" Lukas 1:47).
• Sebutan itu banyak digunakan di dunia kuno, bisa merujuk pada keselamatan yang
dibawa oleh ilah-ilah, dokter, filsuf, negarawan, dan lain-lain. Itu digunakan untuk para
penguasa dan diterapkan pada kaisar (yang mungkin disebut "penyelamat dunia").
• Namun Penekannya bagi Yesus, itu tidak merujuk pada-Nya sebagai pembawa jenis
keselamatan duniawi yang begitu dipahami secara luas di dunia kuno, tetapi sebagai
pembawa keselamatan dari dosa dan konsekuensinya.
Sebutan Lain yang disematkan kepada Yesus
oleh Lukas
• Lukas melihat Yesus sebagai "hamba" Allah (Kisah 3: 13, 26) dan sebagai "hamba yang
kudus" (Kisah 4:27, 30) membuktikan apa yang dikatakan perihal hamba dalam Yesaya
digenapi di dalam Yesus.
• Kadang Lukas memberikan sebutun kepada Yesus "Yang Kudus" (Kisah 3:14; lih.
1:35). Demikian pula, Paulus menerapkan mazmur kepada Yesus yang memiliki frasa
“Orang Kudus" (Kisah 13: 35, mengutip Maz 16:10), seperti yang telah dilakukan
Petrus sebelumnya (Kisah 2: 27). Dua kata berbeda untuk "kudus" digunakan, tetapi
semua bagian ini menunjuk pada konsekrasi kepada Tuhan yang merupakan
karakteristik Yesus.
• Sebutan "Yang Benar" (Kisah 3: 14; 7:52; 22:14; lih. Putusan perwira di kayu salib
[23:47]). Kata ini digunakan secara umum untuk orang-orang yang jujur (lih. Zakharia
dan Elisabet, 1: 6), dan ini dapat digunakan untuk Allah, yang sungguh-sungguh benar
(lih. 2 Tim 4: 8). Ketika digunakan untuk Yesus, itu melihatnya sebagai "cita-cita
kebenaran"
Sebutan Lain yang disematkan kepada Yesus
oleh Lukas
Matius 21:9 Markus 11:9 Yohanes 12:13 Lukas 19:38
Dan orang banyak yang Orang-orang yang mereka mengambil Kata mereka:
berjalan di depan Yesus berjalan di depan dan daun-daun palem, dan "Diberkatilah Dia yang
dan yang mengikuti-Nya mereka yang mengikuti pergi menyongsong Dia datang sebagai Raja
dari belakang berseru, dari belakang berseru: sambil berseru-seru: dalam nama Tuhan,
katanya: "Hosana bagi "Hosana! Diberkatilah "Hosana! Diberkatilah damai sejahtera di sorga
Anak Daud, diberkatilah Dia yang datang dalam Dia yang datang dalam dan kemuliaan di tempat
Dia yang datang dalam nama Tuhan, nama Tuhan, Raja Israel!" yang mahatinggi!"
nama Tuhan, hosana di
tempat yang
mahatinggi!"

• Disisi lain, Lukas menyebut Yesus sebagai "Raja". "Diberkatilah Dia yang datang sebagai
Raja dalam nama Tuhan” (Lukas 19:38)
• Injil Sinoptis lainnya tidak memiliki "Raja" di dalam kalimatnya
Sebutan Lain yang disematkan kepada Yesus
oleh Lukas
• Petrus berbicara tentang Yesus yang ditunjuk oleh Tuhan untuk menjadi “Hakim orang hidup
dan mati” (Kisah 10: 42), dikuatkan dengan pernyataan Paulus bahwa Tuhan telah menetapkan
hari dimana dia akan menghakimi dunia melalui dia (Kisah 17: 31) menunjukkan bahwa
Penghakiman terakhir adalah kenyataan yang signifikan, dan adalah penting di seluruh
Perjanjian Baru bahwa Hakim kita pada saat itu tidak lain adalah Juruselamat kita.
• Lukas menggunakan sebutan "batu yang dibuang". Lukas menekankan pernyataan Petrus
bahwa Yesus adalah batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan,namun Ia telah menjadi
batu penjuru (Kisah 4: 11). Ada kontras yang kuat antara kebodohan penolakan Israel terhadap
Yesus dan pembenarannya oleh Tuhan.
Sebutan Lain yang disematkan kepada Yesus
oleh Lukas
• Sebutan lain Lukas bagi Yesus adalah “Nabi”. Orang-orang di Nain menyatakan tentang dia:
"Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita" (Lukas 7:16). Seorang Farisi yang
makan malam dengan Yesus memiliki keraguan akan nabi (Lukas 7:39). Murid-murid
berspekulasi bahwa dia adalah seorang nabi, mungkin Elia (Lukas 9:8,19).
• Ciri yang menarik dari khotbah awal Petrus adalah bahwa Yesus diidentikkan dengan "nabi
seperti Musa" (Ul. 18: 15-20; lihat Kisah 3: 22-23; 7:37), sedangkan di antara orang Yahudi
nabi ini dibedakan dari nabi Mesias (lih. Yoh 1: 20-21). Bagi orang Kristen, Yesus adalah
keduanya. Dalam arti yang sepenuhnya mungkin, dia adalah seorang nabi. Dia adalah nabi.
Inti dari fungsi kenabian adalah nabi berbicara langsung dari Tuhan; dia bisa berkata,
"Beginilah firman Tuhan ..." Yesus adalah juru bicara Tuhan. Dia berbicara tentang
kebenaran Tuhan dengan otoritas penuh.

Anda mungkin juga menyukai