Anda di halaman 1dari 12

Kyrios:

Kristologi Injil Lukas


Bernadus Dirgaprimawan SJ
Fokus Pertanyaan:
• Dimanakah letak kekhasan Kristologi Injil Lukas
dibanding Injil Sinoptik lainnya?
• Penyebutan dan penggunaan gelar “Kyrios”
• Bagi Matius & Markus : Kyrios adalah gelar
kehormatan, otoritas (bdk. Lord: Sir, Master)
• Bagi Lukas : dibuat ambigu. Dimana letaknya,
mengapa dan bagaimana?
Konteks:
• Audience (intended reader):
• Sementara Matius terutama berorientasi pada komunitas Yahudi, Lukas
berorientasi pada komunitas non-Yahudi (dengan kata lain, SELURUH
DUNIA).
• Orang Kristen non-Yahudi (yang kaya) yang tinggal di lingkungan
perkotaan

sasaran upaya (concern):


• Lukas berusaha menjelaskan bagaimana cakupan keselamatan itu
meluas dari orang-orang Yahudi ke orang-orang non-Yahudi
• Salah satu caranya, Lukas menjelaskan hal tsb dengan mengetengahkan
Yesus sebagai Kyrios (LORD OF ALL NATIONS)
Strategi Lukas: Mainkan Ambiguitas lewat
Kisah Naratif!
Pola permainan Lukas:
ØYesus & Allah berbagi gelar yang sama, yakni “Kyrios”
qBabak Pertama:
v merujuk penggunaan ”Kyrios” kepada figur Allah
qBabak Kedua:
vsecara halus dan bertahap, Lukas mengalamatkan gelar
tersebut kepada Yesus.
Babak Pertama:
Plot yang dibangun: kyrios--- Allah (Lukas bab Satu)
• Menyiapkan si pembaca untuk sejak awal mempersepsikan bahwa
kyrios--- Allah
• Dimulai sejak narasi/kisah kelahiran.
• Luk 1:6 (Zakharia dan Elisabet hidup benar menuruti Kyrios)
“Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala
perintah dan ketetapan Tuhan (KYRIOS) dengan tidak bercacat”

• Gambaran tersebut makin diperkuat lagi di Luk 1:15, 16, 25, 28, 32,
38
Babak Pertama
• “Sebab ia akan besar di hadapan Tuhan dan ia tidak akan minum
anggur atau minuman keras dan ia akan penuh dengan Roh Kudus
mulai dari Rahim ibunya” (1:15)
• Ia akan membuat banyak orang Israel berbalik kepada Tuhan, Allah
mereka,…(1:16)
• “Inilah suatu perbuatan Tuhan bagiku, dan sekarang Ia berkenan
menghapuskan aibku di depan orang.” (1:25)
Babak Pertama:
• Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: “Salam, hai
engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.” (1:28)
• Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi.
Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa
leluhur-Nya. (1:32)
• Kata Maria: “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah
padaku menurut perkataanmu itu.” (1:38)
Babak Kedua: dialamatkan ke Yesus
• Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? (1:43)
• Kidung zakharia: …”dan engkau, hai anakku, akan disebut nabi Allah yang
Mahatinggi; karena engkau akan berjalan mendahului Tuhan untuk
mempersiapkan jalan bagi-Nya,…” (1:76)
• Lewat narasi/kisah kelahiran, Yohanes ditampilkan sebagai pelopor (pembuka jalan),
bukan untuk Allah, tetapi kini dikhususkan untuk kedatangan Yesus.
• Secara implisit, di 1:76, Lukas dengan demikian mengalamatkan gelar
Tuhan kepada Yesus. Yesus adalah kyrios yang datang.
• Mulai dari sini, Lukas mempertahankan konsep (kyrios=yesus) di seluruh
jalan cerita Injilnya
• Meskipun Lukas sering menyebut Yesus sebagai “Tuhan,” namun Lukas
tidak pernah secara terang-terangan menyebut Yesus dengan sebutan
“ALLAH.”
Lihat cara si Lukas dalam menceritakan kisah kelahiran Yohanes
Pembaptis dan Yesus Kristus:

Mulainya Karya
Kelahiran YP dan Pelayanan YP
Pemberitahuan tumbuh besar (3:1-20)
(YP lahir) (1:5-25) (1:57-80)

Mulainya Karya
Pemberitahuan
Kelahiran YK dan Pelayanan YK
(YK lahir) (1:26-
tumbuh besar (2:1-52) (3:21-4:13)
56)
Ambiguitas yang disengaja
• Salah satu tujuan kidung Maria (1:46-56): menggarisbawahi
ambiguitas antara gelar Tuhan kepada Allah dan gelar Tuhan kepada
Yesus.
• Kidung Maria memuat sejumlah tema: Allah, Juruselamatku, sebab Ia telah….
• Lewat itu, kemudian si Lukas kemudian mengisahkan bahwa yang mengisi
peran Juruselamat adalah Yesus.
• Kidung Zakharia juga berorientasi sama (1:68-79).
• Semakin ditegaskan lagi di Luk 2:11
• Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu, KRISTUS, TUHAN, di kota Daud.
• Ayat 2:11 adalah kali pertama dimana gelar Kristus disebut di Injil Lukas.
Uniknya lagi, gelar itu dipasang bersamaan dengan gelar TUHAN.
Ambiguitas yang disengaja
• Di beberapa kesempatan, Lukas juga memposisikan diri sebagai
narator dan menyebut nama Allah, tetapi narasi yang dibuat untuk si
pembaca adalah mengenai tindakan Yesus itu sendiri.
• Contoh: Yesus mengusir roh jahat dari orang Gerasa…Lukas 8:39
“Pulanglah ke rumahmu dan ceritakanlah
segala sesuatu yang telah diperbuat Allah atasmu.”
Orang itu pun pergi mengelilingi seluruh kota dan memberitahukan
segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya.
Kisah serupa: Luk 13:10-17
Ambiguitas sebagai Motif
• Gambaran Lukas mengenai Yesus dicirikan oleh motif ambiguitas. Segera
setelah Lukas berhasil mengajak si pembaca untuk mempersepsikan gelar
Kyrios kepada Allah, Lukas dengan segera menggunakan gelar tersebut
untuk Yesus. Sampai akhir Injilnya, Lukas tetap konsisten.
• Ambiguitas ini berfungsi sebagai jembatan antara:
• ”peran dan karya keselamatan” yang dibuat oleh Allah
• dengan apa yang dibuat oleh Yesus.

Tujuan adanya ambiguitas: menghantar orang-orang non Yahudi secara


pelan-pelan memahami Yesus yang adalah Juruselamat sebagaimana
yang menjadi peran Allah itu sendiri. Sebagai Juruselamat, Yesus adalah
TUHAN atas orang-orang Non Yahudi pula (dengan kata lain, atas seluruh
bangsa)

Anda mungkin juga menyukai