Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS KELAYAKAN

DAN SENSITIVITAS
USAHA PEMBIBITAN
KRISAN TEKNIK STEK
PUCUK
Click icon to add picture

Fatchur Ridhoni H43201642


Alifian Ferry A. H43201112
Muhammad Firdaus H43202322
Jaenal Arifin H43201648
M. Hendy N. H43202061
PENGERTIAN ANALISIS SENSIVITAS

Merupakan suatu analisis untuk melihat apa yang akan terjadi


terhadap hasil analisis Proyek. Jika ada sesuatu kesalahan atau
perubahan dalam dasar-dasar perhitungan biaya atau manfaat.
Tujuan Analisis Sensitivitas :
1. Memperbaiki cara pelaksanaan proyek yang sedang
dilaksanakan.
2. Memperbaiki design proyek sehingga dapat meningkatkan NPV.
3. Mengurangi resiko kerugian dgn menunjukkan beberapa
tindakan pencegahan yang harus diambil.

2
Tempat : Kelurahan Kakaskasen, Tomohon Utara Kota Tomohon,
Sulawesi Utara. 3

PEMBAHASAN

Menganalisis kelayakan finansial


menggunakan kriteria :
1. Nilai Net Present Value (NPV)
2. Internal Rate of Return (IRR)
3. PP (Payback Period)
TUJUAN

Menganalisis kelayakan finansial dan sensitivitas usaha


pembibitan krisan teknik stek pucuk apabila terjadi perubahan
produksi bibit, harga penjualan bibit dan biaya produksi bibit.
Penelitian dilakukan dengan metode studi kasus terhadap
penangkar bibit krisan Teknik stek pucuk di Kakaskasen Dua pada
bulan Agustus sampai Oktober 2020. Pengumpulan data melalui
wawancara dan observasi lapangan. Analisis data menggunakan
analisis kelayakan finansial dengan kriteria investasi nilai NPV,
IRR, PP, dan analisis sensitivitas.
ANALISIS KELAYAKAN 5

FINANSIAL
Usaha pembibitan krisan teknik stek pucuk dilakukan analisis kelayakan
finansial untuk jangka waktu hitung 5 tahun. Instrumen analisis kelayakan
yang digunakan meliputi Net Present Value (NPV) dan Internal Rate Of
Return (IRR). Usaha pembibitan krisan yang dilakukan oleh penangkar di
Kakaskasen Dua sudah berjalan selama 3 tahun, dapat diasumsikan sudah
layak. Hasil analisis kelayakan finansial usaha pembibitan krisan metode stek
pucuk di Kakaskasen Dua secara ringkas ditampilkan dalam tabel berikut.

Kriteria Investasi Nilai Indikator Kelayakan Hasil Kelayakan


NPV(Rp) 16.871.132,56 NPV>0 Layak
IRR(%) 32,42% IRR>17% Layak
PP (period) 2,15 (2tahun, 2 bulan) PBP<5 (5 tahun) Layak
ANALISIS SENSIVITAS
Analisis sensitivitas pada usaha pembibitan krisan di Kakaskasen
Dua, digunakan tiga skenario, yaitu: penurunan produksi bibit
krisan 10%, penurunan harga penjualan bibit krisan 10% dan
kenaikan biaya produksi bibit 10%. Penetapan skenario besaran
penurunan presentase 10% tersebut di dasarkan pada
kemungkinan terjadinya inflasi perekonomian nasional terburuk.
Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus
dalam jangka waktu tertentu disebut inflasi. Inflasi berdampak
negatif karena kenaikan harga menyebabkan menurunnya daya
beli masyarakat.
ANALISIS SENSITIVITAS DAN 7

KELAYAKAN BISNIS PENANGKAR


BIBIT KRISAN SBB:

1. Terjadi penurunan produksi Bibit stek krisan 10%


2. Terjadi penurunan harga Bibit stek krisan 10 %
3. Terjadi peningkatan biaya produksi Bibit stek krisan 10
%
SKENARIO 1 : PENURUNAN BIBIT STEK 8
KRISAN 10%
9

• Hasil perhitungan NPV pada kondisi penurunan produksi bibit stek krisan 10% :
Rp 2.540.459,17
• Hasil perhitungan NET B/C Ratio pada kondisi penurunan produksi bibit stek krisan
10% : 1,07
• Hasil perhitungan IRR pada kondisi penurunan produksi bibit stek krisan 10% :
19,46%
• Hasil perhitungan PP kelayakan finansial pada kondisi penurunan produksi bibit stek
krisan 10%: 2,86 atau 2 tahun 11 bulan
• Batas Toleransi Usaha pembibitan krisan dengan teknik stek pucuk masih mampu
bertahan hingga terjadi penurunan produksi 11,77%. Pengusaha masih memperoleh
pendapatan rata-rata Rp13.177.509,00.
SKENARIO 2 : PENURUNAN HARGA 10

PENJUALAN BIBIT STEK KRISAN 10%


• Hasil perhitungan NPV pada kondisi penurunan harga penjualan bibit stek krisan
10% : Rp 2.540.459,17
• Hasil perhitungan NET B/C Ratio pada kondisi penurunan harga penjualan bibit
stek krisan 10% : 1,07
• Hasil perhitungan IRR pada kondisi penurunan harga penjualan bibit stek krisan
10% : 19,46%
• Hasil perhitungan PP kelayakan finansial pada kondisi penurunan harga penjualan
bibit stek krisan 10%: 2,86 atau 2 tahun 11 bulan
• Batas Toleransi Usaha pembibitan krisan dengan teknik stek pucuk masih mampu
bertahan hingga terjadi penurunan harga penjualan 11,77%. Pengusaha masih
memperoleh pendapatan rata-rata Rp13.177.509,00.
SKENARIO 3 : KENAIKAN BIAYA 12

PRODUKSI BIBIT STEK KRISAN 10%


• Hasil perhitungan NPV pada kondisi kenaikan biaya produksi bibit stek
krisan 10% : Rp 8.029.214,95
• Hasil perhitungan NET B/C Ratio pada kondisi kenaikan biaya produksi
bibit stek krisan 10%: 1,23
• Hasil perhitungan IRR pada kondisi kenaikan biaya produksi bibit stek
krisan 10% : 24,49%
• Hasil perhitungan PP kelayakan finansial pada kondisi kenaikan biaya
produksi bibit stek krisan 10% : 2,53 atau 2 tahun 7 bulan
• Usaha pembibitan krisan dengan teknik stek pucuk masih mampu
bertahan hingga terjadi peningkatan biaya produksi mencapai 19,08%.
Kondisi kenaikan biaya produksi bibit krisan 19,08% dengan asumsi
produksi dan harga jual bibit tidak berubah (ceteris paribus), pengusaha
pada tahun pertama masih memperoleh pendapatan Rp1.223.312,00.
Tahun ke dua, pendapatan meningkat hampir 8 kali lipat, bahkan pada
tahun ketiga hingga tahun kelima pendapatan menjadi Rp18.733.824,00.
Kurun waktu 5 tahun rata-rata pendapatan yang diperoleh penangkar
sekitar Rp13.328.044,00.
KESIMPULAN

Bahwa usaha pembibitan krisan dengan teknik stek pucuk di Kakaskasen Dua
dinilai menguntungkan dan layak berdasarkan analisis kriteria investasi. Analisis
sensitivitas dengan skenario penurunan produksi bibit 10%, penurunan harga
jual bibit 10% dan kenaikan biaya produksi bibit 10%, usaha pembibitan krisan
masih memenuhi syarat kelayakan. Batas penurunan produksi stek bibit krisan
yang masih ditolerir agar usaha tidak merugi adalah 11,77%, batas penurunan
harga penjualan bibit hingga 11,77% dan batas peningkatan biaya produksi bibit
hingga 19,08%.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai