(PK)
SRI WAHYUNI
AKPER YPIB MAJALENGKA
Pengertian
• Merupakan suatu keadaan dimana seseorang
melakukan tindakan yang dapat membahaykan
secara fisik baik terhadap diri sendiri,
oranglain, maupun lingkungan (stuart
&sundeen, 1995)
• Perilaku kekerasan atau agresif merupakan
suatu bentuk perilaku yang bertujuan untuk
melukai orang lain secara fisik maupun
psikologis (berkowitz, dalam Harnawati, 1993)
Lanjutan pengertian.........
• Perilaku kekerasan adalah suatu bentuk perilaku
yang bertujuan untuk melukai seseorang, baik
secara fisik maupun psikologis.Berdasarkan
definisi ini, perilaku kekerasan dapat di lakukan
secara verbal di arahkan pada diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan.Perilaku kekerasan dapat
terjadi dalam dua bentuk yaitu perilaku kekrasan
saat sedang berlangsung atau perilaku kekerasan
terdahulu (riwayat perilaku kekerasan).(Keliat,
Keperawatan kesehatan jiwa komunitas, 2012)
Lanjutan..........
• Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana
seorang individu mengalami perilaku yang dapat
melukai secara fisik baik terhadap diri sendiri atau
orang lain ( Menurut Towsend dalam buku Yosep
2011).
• Perilaku kekerasan adalah suatu keadaan dimana
klien mengalami perilaku yang dapat
membahayakan di klien sendiri, lingkungan
termasuk orang lain dan barang-barang (Menurut
Maramis dalam buku Yosep 2011).
Tanda dan gejala perilaku kekerasan
Data subyektif :
1. mengatakan mudah kesal dan jengkel ,
2. merasa semua barang tidak ada harganya sehingga dibanting-banting.
( keliat, proses keperawatan kesehatan jiwa, 1998 )
Data obyektif :
3. Muka merah dan tegang
4. Pandangan tajam
5. Mengatupkan rahang dengan kuat
6. Menegepalkan tangan
7. Jalan mondar-mandir
8. Bicara kasar
9. Suara tinggi, menjerit atau berteriak
10.Mengancam secara verbal atau fisik
11.Melempar atau memukul benda/ orang lain
12.Merusak barang atau benda
13.Tidak memiliki kemampuan mencegah/ mengendalikan perilaku kekerasan
(Keliat, Keperawatan kesehatan jiwa komunitas, 2012).
Lanjutan tanda dan gejala
Dikelompokkan kembali oleh Fitria, 2009 :
1. Fisik : mata melotot atau pandangan tajam, tangan
mengepal, rahang mengatup, wajah memerah dan
tegang serta postur tubuh kaku.
2. Verbal : mengancam, mengumpat dengan kata-kata
kotor, bicara dengan nada keras, kasar dan ketus.
3. Perilaku : menyerang orang lain, melukai diri sendiri,
atau orang lain, merusak lingkungan, amuk atau agresif.
4. Emosi : tidak adekuat, tidak aman dan nyaman, merasa
terganggu, dendam, jengkel, tidak berdaya, bermusuhan,
mengamuk ingin berkelahi, menyalahkan dan menuntut.
Lanjutan......
5. Intelektual : mendominasi, cerewet, kasar, berdebat,
meremehkan dan tidak jarang mengeluarkan kata-kata
bernada sarkasme.
6. Spiritual : merasa diri berkuasa, merasa diri benar,
keragu-raguan, tidak bermoral dan kreatifitas
terhambat.
7. Sosial : menarik diri, pengasingan, penolakan,
kekerasan, ejekan dan sindiran.
8. Perhatian : bolos, melarikan diri dan melakukan
penyimpangan seksual.
MARAH ????
• Sebelum pasien melakukan perilaku
kekerasan, pasien mengalami perasaan emosi
yang disebut marah.
PENGERTIAN
• MARAH MERUPAKAN PERASAAN JENGKEL YANG TIMBUL
SEBAGAI RESPON TERHADAP KECEMASAN/KEBUTUHAN
YANG TIDAK TERPENUHI YANG DIRASAKAN SEBAGAI
ANCAMAN (STUART & SUNDEEN, 1995)
• UNGKAPAN REAKSI PERASAAN THD. KEADAAN YG.
TDK. MENYENANGKAN SPT. KEKECEWAAN, KETIDAK
PUASAN & TDK. TERCAPAINYA KEINGINAN.
UNGKAPAN REAKSI PERASAAN THD. KEADAAN YG. TDK.
MENYENANGKAN SPT. KEKECEWAAN, KETIDAK PUASAN &
TDK. TERCAPAINYA KEINGINAN
MARAH TERATASI
MUNCUL RASA
BERMUSUHAN
MARAH PADA ORANG MARAH PADA DIRI
LAIN SENDIRI
AGRESIF DEPRESI
AMUK PSIKOSOSIAL
ASPEK INDIVIDU YANG MARAH
EMOSI :
TDK ADEKUAT,
TDK AMAN, RASA
TERGANGGU, DENDAM,
FISIK : JENGKEL
MUKA MERAH, SPIRITUAL ;
PANDANGAN TAJAM, MERASA DIRI KUASA,
NAFAS PENDEK, MERASA DIRI BENAR, TDK.
KERINGAT, BERMORAL, KRETAIVITAS
PENAYALAHGUNAAN TERHAMBAT
ZAT, TENSI
MENINGKAT
INTELEKTUAL SOSIAL :
PALING MALADAPTIF
RENTANG RESPON MARAH
GADUH GELISAH / AMUK
FAKTOR PREDISPOSISI
a. faktor psikologis
o pasif – aggression theory karakteristik seseorang yang bersifat pasif
o Imitation, modeling, and information processing theory: perilaku
kekerasan bisa berkembang dalam lingkungan yang menolelir
kekerasan.Adanya contoh, model dan perilaku yang ditiru dari madia atau
lingkungan sekitar memungkinkan individu meniru perilaku tersebut
o Teori psikoanalisa dipengaruhi oleh riwayat tumbang, ketidakpuasan
fase oral (0-2thn) ketidakpuasan mendapatkan kasih sayang
o Learning Theory
Perilaku kekerasan merupakan hasil belajar individu terhadap lingkungan
terdekatnya.Ia mengamati bagaimana respon ayah saat menerima
kekecewaan dan mengamati bagaimana respons ibu saat marah. Ia juga
belajar bahwa dengan agresifitas lingkungan sekitar menjadi peduli,
bertanya, menanggapi, dan menganggap bahwa dirinya eksis dan patut
untuk diperhitungkan.
b. faktor sosial budaya
o social learning theory agresi dapat dipelajari melalui observasi
dan imitasi
c. faktor biologis
Beardasarkan hasil penelitian pada hewan, adanya pemberian
stimulus elektris ringan pada hipotalamus ternyata menimbulkan
prilaku agresif, dimana jika terjadi kerusakan fungsi limbic (untuk
emosi dan perilaku) lobus frontal (untuk pemikiran rasional),
lobius temporal (untuk interprestasi indra penciuman dan
memori) akan menimbulakn mata terbuka lebar, pupil berdilatasi,
dan hendak menyerang objek yang ada disekitarnya.
FAKTOR PRESIPITASI
Subyektif Obyektif
• Mengatakan pernah • Ada tanda/jejas perilaku
melakukan tindak kekerasan kekerasan pada anggota
• Informasi dari keluarga tubuh
pasien pernah melakukan • Mudah tersinggung
tindak kekerasan di rumah • Mudah marah/irritable
Data Minor Resiko Perilaku Kekerasan
Sbyektif Obyektif
• Mendengar suara-suara • Muka tegang saat bercerita
• Merasa orang lain • Pembicaraan kasar jika
mengancam menceritakan marahnya
• Menganggap orang lain • Afek labil (mudah berubah)
jahat • Mondar-mandir/
hipermotorik
INTERVENSI KEPERAWATAN
BERKOMUNIKASI LANGSUNG
MENGATAKAN “TIDAK”
SANGGUP MELAKUKAN
KOMPLAIN
MENGEKSPRESIKAN
PENGHARGAAN SECARA
TEPAT
KOMUNIKASI (1*
SIKAP TENANG
BICARA LEMBUT, TIDAK MENGHAKIMI
RESPEK
HINDARI INTENSITAS KONTAK MATA LANGSUNG
MENGONTROL SITUASI JANGAN BERKESAN BERLEBIHAN
FASILITASI PEMBICARAAN KLIEN
DENGARKAN KLIEN
JANGAN TERBURU-BURU MENGINTERPRETASIKAN
JANGAN BUAT JANJI YANG TIDAK DAPAT DITEPATI
PRINSIP PENATALAKSANAAN MARAH
• AJARAKAN TEKNIK ASSERTIF; MENYATAKAN SECARA
LANGSUNG APA YG. DIINGINKAN KLIEN TANPA MENGANCAM
• BERBICARA DENGAN TEGAS DAN YAKIN MIS : “ BISAKAH
ANDA LEBIH MEMPERHATIKAN SAYA ? ”
• MENGURAIKAN AKIBAT TINGKAH LAKUNYA “ BILA SAYA
NGAMUK, ENERGI TERKURAS, BARANG JADI RUSAK,ORANG
LAIN TERANCAM, MASALAH BELUM TENTU SELESAI “
• AJARKAN KOPING ADAPTIF MELALUI KEG. FISIK : OLAH RAGA,
MUSIK, PERMAINAN, BACA, DARAMA,
LANJUTAN…