Anda di halaman 1dari 83

MANAJEMEN PENDEKATAN

KELUARGA
MANAJEMEN PENDEKATAN KELUARGA

1
06/09/2023
SISTEMATIKA
SUB POKOK BAHASAN I
-Etika pendataan
-Penggunaan Instrumen

SUB POKOK BAHASAN II


-Perhitungan Indeks Keluarga Sehat (IKS)
-Analisis Data

SUB POKOK BAHASAN III


-Identifikasi Masalah
-Intervensi

SUB POKOK BAHASAN IV


- Maintenance ( Keberlanjutan Pendekatan Keluarga) 2
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 06/09/2023
TUJUAN PELATIHAN
Tujuan Umum:
-Peserta mampu melakukan manajemen Pendekatan Keluarga

Tujuan Khusus:
-Peserta mampu melaksanakan pendataan Keluarga Sehat
-Peserta mampu menganalisis hasil pendataan Keluarga Sehat
-Peserta mampu melakukan intervensi kepada individu, keluarga
dan komunitas
-Peserta mampu memahami keberlanjutan dari program

3
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 06/09/2023
SUB POKOK BAHASAN 1

• Etika Pendataan
• Penggunaan Instrumen

4
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 06/09/2023
ETIKA PENDATAAN
 Menghormati norma sosial setempat.
 Menerangkan secara jelas tujuan wawancara dan
pengukuran
 Menciptakan suasana yang baik, memperhatikan dan
bersikap netral terhadap respon dari Anggota
Keluarga (AK), tidak memberi kesan memaksa, tidak
emosi, tidak mengarahkan jawaban, menghindari
percakapan yang menyimpang atau bertele-tele,
minta maaf sebelumnya untuk pertanyaan yang
sensitif.
 Mengucapkan terima kasih saat berpamitan.
HAL-HAL YANG PERLU DIINGAT SEBELUM MELAKUKAN
KUNJUNGAN RUMAH

 Pilih waktu yang tepat


 Mengupayakan mengetahui kapan responden
ada di tempat
 Hindari pengaruh orang ketiga pada saat
wawancara
 Bila orang ketiga tidak dapat dihindari,
sampaikan pada orang ketiga tersebut untuk
tidak mempengaruhi jawaban
PENGGUNAAN INSTRUMEN

Menggunakan dua jenis isian yaitu :


1. Online dengan aplikasi Keluarga Sehat
2. Instrumen (kuesioner) Hard Copy
Pendataan Family Folder
Blok I. Pengenalan
Tempat

Blok II. Keterangan


Keluarga

Blok III. Keterangan KELUARGA SEHAT


Pengumpul Data

Blok IV. Keterangan


Anggota Keluarga

Prioritas Intervensi
Blok V. Keterangan
Khusus ART ≥ 15 Individu
tahun
PROFIL KESEHATAN KELUARGA
(PROKESGA)
MACAM DAN BENTUK PERTANYAAN

1. Pertanyaan tertutup

2. Pertanyaan dengan melakukan observasi


MACAM DAN BENTUK PERTANYAAN (LANJ.)

3. Pertanyaan dengan bukti kepemilikan kartu

4. Pertanyaan dengan melakukan pengukuran


MACAM DAN BENTUK PERTANYAAN
(LANJ.)
5. Pertanyaan lompatan
DEFINISI KELUARGA

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang


terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang
berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling bergantung.

Dalam pendataan ini, keluarga dikatagorikan menjadi


2 jenis, yaitu keluarga inti (nuclear family) dan
keluarga besar (extended family).
DEFINISI KELUARGA (LANJT…)

Keluarga Inti, adalah keluarga yang dibentuk karena


ikatan perkawinan yang direncanakan yang terdiri dari
suami, istri, dan anak- anak baik karena kelahiran
(natural) maupun adopsi.
Keluarga Besar, adalah keluarga inti ditambah orang
lain yang memiliki hubungan darah dan juga yang
tidak memiliki hubungan darah tetapi ikut tinggal atau
bermaksud tinggal selama 6 bulan dan makan dalam
keluarga tersebut. Keluarga besar dapat terdiri atas
beberapa keluarga inti.
ANGGOTA KELUARGA
Anggota keluarga (AK) adalah semua orang yang menjadi bagian
dari keluarga dan tinggal di keluarga tersebut, yang dijumpai pada
waktu periode pendataan :
 Kepala keluarga sekaligus adalah juga AK
 Orang yang telah tinggal di suatu keluarga selama 6 bulan atau lebih
 Orang yang telah tinggal di keluarga kurang dari 6 bulan tetapi
berniat tinggal di keluarga tersebut selama 6 bulan atau lebih
 Anggota keluarga yang telah bepergian selama 6 bulan atau lebih
dan AK yang bepergian kurang dari 6 bulan tetapi dengan tujuan
pindah/akan meninggalkan keluarga selama 6 bulan atau lebih,
dianggap bukan AK

15
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 06/09/2023
ANGGOTA
KELUARGA

 Pembantu rumah tangga, sopir, tukang kebun yang tinggal dan


atau makan di rumah majikannya dianggap sebagai AK
majikannya. Tetapi jika hanya makan saja (tidak tinggal),
dianggap bukan AK majikannya.
 Bangunan sensus atau rumah tangga yang bukan rumah tangga
biasa (RS, lembaga pemasyarakatan, panti sosial, asrama,
pasar, dan lain-lain sesuai definisi BPS), tidak diambil datanya.

16
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 06/09/2023
Anggota Keluarga

 Penghuni rumah kost yang satu bangunan dengan pemilik


kost, dimasukkan ke dalam satu Prokesga dengan pemilik kost
 Dalam kasus pemilik kost tinggal di bangunan yang sama
dengan penghuni kost, maka apabila satu kamar diisi lebih dari
satu orang dengan hubungan keluarga baik suami/ isteri/ anak/
sepupu/ kakak/ adik, semuanya dimasukkan ke dalam satu
Prokesga.

17
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 06/09/2023
CONTOH KASUS

Bila dalam satu rumah terdiri dari Nenek, Ayah, Ibu,


Anak, Keponakan (umur 10 tahun) dan Pembantu. Maka
di dalam rumah ini akan didata menjadi keluarga inti
yaitu:
1. Keluarga inti pertama terdiri dari Nenek
2. Keluarga inti kedua terdiri dari Ayah,Ibu dan Anak
Bagaimana dengan keponakan dan pembantu???
Keponakan dan pembantu bisa menjadi anggota keluarga
pertama atau keluarga kedua tergantung menjadi
tanggungan keluarga yang mana.
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

1. Rincian 1, 2, 3, 5, (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan, Desa/Kelurahan)


 Isikan nama wilayah sesuai lokasi pengambilan data.
 Kode berdasarkan Peraturan Kepala BPS :
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT

4. Rincian 4 Nama Puskesmas


Kode Puskesmas
Isikan dengan nomor/digit sesuai urutan puskesmas yang ada di kecamatan,
tanpa melihat jenis puskesmas perawatan/non perawatan.

6. Rincian 6 RT/RW
Isikan nomor Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW) sesuai lokasi
pengambilan data. Jika tidak memiliki RW (dusun a,lingkungan a,jorong
dsb) silahkan Puskesmas membuat nomor urut sendiri. Jika tidak ada RT
isikan kode “098” pada kotak yang tersedia
7. Nomor Urut Bangunan/Rumah
 Bangunan atau rumah yang dimaksud adalah bangunan/rumah biasa.
 Isikan nomor urut bangunan/rumah sesuai dengan urutan
bangunan/rumah yang didatangi. Nomor urut bangunan/rumah diisikan
dengan nomor 1, 2, 3,….. sampai dengan nomor bangunan/rumah yang
terakhir yang ada di setiap wilayah RT, sesuai dengan urutan
bangunan/rumah yang pertama kali didatangi.
8. Nomor Urut Rumah Tangga
Isikan nomor urut rumah tangga berdasarkan urutan rumah
tangga yang ada dalam bangunan/rumah yang didatangi.
Contoh kasus: Jika dalam satu rumah terdapat 2 Keluarga Inti,
maka diberikan nomor urut 1 dan 2 untuk keluarga inti tersebut

9. Alamat Rumah
Isikan alamat rumah dengan jelas dan lengkap menggunakan huruf balok
BLOK II. KETERANGAN RUMAHTANGGA

1. Rincian 1 Nama Kepala Keluarga


Nama kepala keluarga sesuai yang sesuai pengakuan.
LANJUTAN….

2. Rincian 2a Jumlah Anggota Keluarga (AK)


Isikan seluruh jumlah AK yang tinggal dan menetap di rumah tangga.

Rincian 2b Jumlah Anggota Keluarga diwawancara


Isikan jumlah AK yang diwawancara pada saat kunjungan

Rincian 2c Jumlah Anggota Keluarga dewasa (> 15 tahun)


Isikan jumlah AK dewasa yang berusia 15 tahun ke atas

Rincian 2d, 2e, 2f Jumlah Anggota Keluarga usia 10-54 tahun; 12-59

bulan; 0-11 bulan


Isikan jumlah AK sesuai batasan usia yang tercantum dalam
pertanyaan
Lanjutan….
3 Apakah tersedia sarana air bersih di lingkungan rumah?
£
  1. Ya 2. Tidak  P.5

3. Rincian 3
Ditanyakan tentang ketersediaan air bersih yang paling sering dan paling
banyak digunakan untuk seluruh keperluan rumah tangga (bukan hanya air
minum)

4 Bila ya, apa jenis sumber airnya terlindung? (PDAM, sumur pompa, sumur gali terlindung,
mata air terlindung) £
  1. Ya 2. Tidak (sumur terbuka, air sungai, danau/telaga, dll)

4. Rincian 4
Ditanyakan tentang jenis sumber air bersih yang digunakan
Contoh sumber air terlindung: PDAM, sumur pompa, sumur gali terlindung,
mata air terlindung.
LANJUTAN….

5 Apakah tersedia jamban keluarga?


£
  1. Ya 2. Tidak  P. 7

5. Rincian 5
Ditanyakan tentang ketersediaan jamban dalam bangunan rumah yang
ditempati oleh keluarga

6 Bila ya, apakah jenis jambannya saniter? (kloset/leher angsa/plengsengan)


£
  1. Ya 2. Tidak (cemplung)

6. Rincian 6
Ditanyakan tentang jenis jamban keluarga yang digunakan.
Lanjutan….
7 Apakah ada ART yang pernah didiagnosis menderita gangguan jiwa berat
(Schizoprenia)?
1. Ya 2. Tidak  P.9 £

7. Rincian 7
Ditanyakan tentang ART yang pernah didiagnosis Schizoprenia oleh tenaga
kesehatan medis (dokter/perawat/bidan)

8 Bila ya, apakah selama ini ART tersebut meminum obat gangguan jiwa berat
secara teratur?
1. Ya  BLOK III 2. Tidak  BLOK III £

8. Rincian 8
 Ditanyakan tentang kepatuhan ART minum obat schizophrenia secara teratur.
 Obat yang dimaksud adalah obat-obatan medis.
Lanjutan….
9 Apakah ada ART yang dipasung?
1. Ya 2. Tidak
£

9. Rincian 9  
Ditanyakan tentang perlakuan terhadap ART yang menderita gangguan jiwa
dan untuk menggali informasi tentang keluarga yang tidak didiagnosis namun
terindikasi menderita gangguan jiwa.
Termasuk tindakan pemasungan adalah pengikatan, pengisolasian, dan
penelantaran.
BLOK III. KETERANGAN PENGUMPUL DATA
III. KETERANGAN PENGUMPUL DATA
1 Nama Pengumpul Data  
2 Nama Supervisi  
3 Tanggal pengumpulan data ……………………..(Tgl/bln/tahun) ££-££-££££

1. Rincian 1 Nama Pengumpul Data


Isikan menggunakan huruf balok

2. Rincian 2 Nama Supervisor


Supervisor ditunjuk berdasarkan kesepakatan di puskesmas masing-masing.

3. Rincian 3 Tanggal Pengumpulan Data


Isikan tanggal, bulan, dan tahun saat pengumpulan data dilakukan
BLOK IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA

IV. KETERANGAN ANGGOTA RUMAH TANGGA


No Nama Hubungan Tanggal, Umur Jenis Status (khusus Aga ART ART
Anggota bulan, tahun kelamin Perkawi wanita ma usia usia >
Rumah lahir 1.Pria nan usia 10- >5 10
Tangga 2.Wanita 54 tahun) tahun tahun
Sedang    
hamil? Pendi Pekerja
1.Ya dikan an
2.Tidak
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
£ ££bln £ £ £ £ £ £
££tgl ££thn
1   ££bln
££££thn

1. Kolom (1) Nomor urut ART


 Nomor urut ART sudah tertulis 1-15.
Lanjutan….
2. Kolom (2) Nama
Salin dari KK untuk memudahkan pencatatan
Urutan penulisan nama disesuaikan dengan kode hubungan dengan kepala
keluarga (kolom 3).

3. Kolom (3) Hubungan Anggota Keluarga


Tulis kode hubungan AK sesuai petunjuk di bagian bawah lembar kuesioner

4. Kolom (4) Tanggal, bulan, tahun lahir


Untuk memudahkan, salin dari KK, KTP, SIM, atau akte kelahiran.
Lanjutan….
5. Kolom (5) Umur
Tulis umur responden saat pendataan.
Penulisan umur dengan pembulatan ke bawah (usia pada saat ulang tahun
terakhir)
Perhitungan umur didasarkan pada kalender Masehi.
6. Kolom (6) Jenis Kelamin
Jangan menduga jenis kelamin berdasarkan namanya
7. Kolom (7) Status perkawinan
Isikan sesuai kode
8. Kolom (8) Sedang hamil?
Ditanyakan pada wanita usia 10-54 tahun
Pertanyaan tidak memperhitungkan apakah sudah menikah/belum, masih
sekolah/tidak, belum pernah/sudah pernah menstruasi.
Lanjutan….
9. Kolom (9) Agama
Isikan sesuai kode jawaban.

10. Kolom (10) Pendidikan tertinggi


Ditanyakan pada AK usia > 5 tahun.
Jawaban yang diisikan adalah jenjang pendidikan terakhir yang sudah
ditamatkan

11. Kolom (11) Status pekerjaan utama


Ditanyakan pada ART usia > 10 tahun.
Jawaban yang diisikan adalah pekerjaan dengan porsi waktu terbanyak atau
pekerjaan yang memberikan penghasilan terbesar.
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU

1. Rincian A.1 Tulis nama dan nomor urut Anggota Keluarga


Salin nama dan nomor urut AK dari kolom (2) dan kolom (1) Blok IV kuesioner.

2. Rincian A.2 NIK (Nomor Induk Kependudukan)


Salin NIK dari KK atau KTP.
”.
Lanjutan….
3. Rincian A.3 Tanggal Puldat
Isikan tanggal pada saat kunjungan/wawancara AK yang bersangkutan.
Tanggal wawancara dapat berbeda antar anggota rumah tangga.

4. Rincian A.4 Usia AK


 Jika AK berusia < 5 tahun pada saat wawancara, isikan pada kotak bulan (usia 0-59
bulan).
 Jika AK berusia > 5 tahun pada saat wawancara, isikan pada kotak tahun.
Lanjutan….
Berlaku untuk semua umur
1 Apakah Saudara mempunyai kartu jaminan kesehatan atau JKN?
1. Ya 2. Tidak
£
1. Rincian B.1
 Ditanyakan pada seluruh anggota keluarga.
 Jaminan kesehatan yang dimaksud meliputi JKN yang diselenggarakan oleh
BPJS kesehatan, asuransi swasta maupun jamkesda
2 Apakah Saudara merokok?
1. Ya (setiap hari, sering/kadang-kadang) 2. Tidak (tidak/sudah berhenti)
£

2. Rincian B.2
Ditanyakan kebiasaan ART yang pernah menghisap rokok/ mengunyah tembakau
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU
Pertanyaan 3 s.d 10 untuk ART > 15 tahun

3 Apakah Saudara biasa buang air besar di jamban?


1. Ya 2. Tidak
£

3. Rincian B.3
 Ditanyakan tentang kebiasaan AK buang air besar di jamban

4 Apakah Saudara biasa menggunakan air bersih?


1. Ya 2. Tidak
£

4. Rincian B.4
 Ditanyakan tentang kebiasaan AK menggunakan air bersih
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU
5 Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita tuberkulosis (TB) paru?

1. Ya 2. Tidak  P.7 £

5. Rincian B.5
 Ditanyakan tentang AK yang didiagnosis TB Paru oleh nakes.
 Probing AK yang malu untuk mengakui menderita atau pernah menderita TB
Paru
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU
6 Bila ya, apakah meminum obat TBC secara teratur (selama 6 bulan)?

1. Ya  P.8 2. Tidak  P.8 £

6. Rincian B.6
 Ditanyakan tentang kepatuhan AK minum obat TB paru
 Obat yang dimaksud adalah obat medis yang diminum paling sedikit selama 6 bulan

7 Apakah Saudara pernah menderita batuk berdahak > 2 minggu disertai satu
atau lebih gejala: dahak bercampur darah/ batuk berdarah, berat badan
menurun, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, dan demam > 1 bulan? £
1. Ya 2. Tidak

7. Rincian B.7
Pertanyaan untuk menjaring suspek TB paru berdasarkan gejala yang dirasakan oleh
ART.
BLOK V. KETERANGAN
INDIVIDU
8 Apakah Saudara pernah didiagnosis menderita tekanan darah
tinggi/hipertensi? £
1. Ya 2. Tidak  P.10a

8. Rincian B.8
Ditanyakan tentang AK yang pernah didiagnosis hipertensi oleh nakes.

9 Bila ya, apakah selama ini Saudara meminum obat tekanan darah
tinggi/hipertensi secara teratur? £
1. Ya  P.11 2. Tidak  P.11

9. Rincian B.9
Pertanyaan ini untuk mengetahui kepatuhan minum obat hipertensi secara teratur.
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU

10 a. Apakah dilakukan pengukuran tekanan darah?


  1. Ya 2. Tidak  P.11 £
  b. Hasil pengukuran tekanan darah  
  b.1) Sistolik (mm Hg) £££
  b.2) Diastolik (mm Hg) £££

10. Rincian B.10a


Ditanyakan apakah AK diukur tekanan darahnya oleh petugas pada saat
kunjungan survei Keluarga Sehat.

Rincian B.10b
Hasil pengukuran tekanan darah diisikan pada kotak yang disediakan
BLOK V. KETERANGAN
INDIVIDU
Berlaku untuk AK wanita berstatus menikah (usia 10-54 tahun) dan tidak hamil
atau AK laki-laki berstatus menikah (usia > 10 tahun)
11 Apakah Saudara atau pasangan menggunakan alat kontrasepsi atau ikut program
Keluarga Berencana? £
1. Ya 2. Tidak

11. Rincian B.11


Ditanyakan tentang penggunaan alat kontrasepsi/program Keluarga Berencana

Berlaku untuk AK berumur < 12 bulan


12 Apakah saat Ibu melahirkan [NAMA] bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan?
£
1. Ya 2. Tidak
12. Rincian B.12
Ditanyakan tentang tempat ibu bersalin, yang termasuk fasyankes adalah RS, RB, RSIA,
puskesmas, praktik dokter, praktik bidan, klinik bersalin (PMK NO.6 Tahun 2013)
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU
Berlaku untuk AK berumur 7-23 bulan
13 Apakah bayi ini pada waktu usia 0-6 bulan hanya diberi ASI eksklusif?
£
1. Ya 2. Tidak

13. Rincian B.13


 Ditanyakan pada AK usia 7-23 bulan
 Ditanyakan tentang pemberian ASI eksklusif pada bayi sewaktu usia 0-6 bulan

Berlaku untuk AK berumur 12-23 bulan


14 Apakah selama bayi usia 0-11 bulan diberikan imunisasi lengkap? (HB0, BCG,
DPT-HB1, DPT-HB2,DPT-HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4, Campak)
1. Ya 2. Tidak £

14. Rincian B.14


 Ditanyakan untuk AK usia 12-23 bulan
 Ditanyakan tentang imunisasi dasar yang wajib diberikan saat bayi usia 0-11 bulan
(disertai bukti buku KMS)
BLOK V. KETERANGAN INDIVIDU
Berlaku untuk ART berumur 2-59 bulan
15 Apakah dalam 1 bulan terakhir dilakukan pemantauan pertumbuhan balita?
1. Ya 2. Tidak £

15. Rincian B.15


 Ditanyakan untuk ART usia 2-59 bulan
 Ditanyakan tentang pemantauan pertumbuhan balita minimal melalui
pertambahan berat badan dan tinggi badan
SUB POKOK BAHASAN 2

• Perhitungan Indeks Keluarga Sehat


(IKS)
• Analisis Data
PERHITUNGAN INDEKS
KELUARGA SEHAT (IKS)

Perhitungan Indeks Keluarga Sehat bertujuan untuk


menentukan tingkatan keluarga menurut status
kesehatan yang dimiliki keluarga tersebut
Pada perhitungan ini akan didapatkan 2 IKS, yaitu
IKS keluarga inti dan IKS keluarga besar
IKSkeluarga inti dapat dilakukan secara manual
maupun melalui program entry
IKS keluarga besar hanya dapat diperoleh melalui
program entry
BATASAN KELUARGA SEHAT

Indeks Keluarga Sehat dibagi menjadi 3 Tingkatan :


 >0,80 :keluarga sehat
 0,50-0,80 :keluarga pra-sehat
 <0,50 :keluarga tidak sehat
MENENTUKAN IKS SECARA MANUAL
1. Pengisian kuesioner Rumah Tangga dan Individu oleh petugas (pilihan
jawaban Ya atau Tidak)
2. Interpretasi hasil pengisian kuesioner menjadi kategori N, Y, T untuk masing2
indikator
3. Kategori hasil pengisian kuesioner dikode menjadi ‘sesuai indicator’ (nilai 1)
dan ‘tidak sesuai indicator’ (nilai 0)
4. Menghitung nilai IKS
KETERANGAN HASIL PENGISIAN
KUESIONER
 N = Not applicable  indikator tersebut tidak mungkin ada pada
anggota keluarga. Indikator tersebut TIDAK BERLAKU
untuk anggota keluarga atau keluarga yang bersangkutan (misal:
karena salah satu sudah mengikuti KB, atau tidak dijumpai adanya
penderita TB paru).
 Y =kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga SESUAI
dengan indikator (misal: ibu memang melakukan
persalinan di fasilitas kesehatan).

 T = kondisi/keadaan anggota keluarga atau keluarga TIDAK


SESUAI dengan indikator (misal: ayah ternyata merokok).
Contoh Kasus Keluarga
1. Ibu menggunakan alat kontrasepsi
2. Ada balita usia 12 bulan, imunisasi dasar tidak lengkap
3. Ada balita usia 12 bulan, mendapat ASI eksklusif
4. Ada balita usia 12 bulan, bulan lalu tidak dibawa ke Posyandu; Ada balita usia 48 bulan,
bulan lalu dibawa ke Posyandu
5. Tidak ada anggota keluarga menderita TB
6. Ayah tidak pernah didiagnosis hipertensi namun saat pengukuran sistole diatas 140 mmHg;
ibu dan anak usia 16 thn pernah didiagnosis hipertensi dan minum obat secara teratur
7. Anak usia 16 thn menderita schizophrenia, tapi minum obat secara teratur
8. Ayah merokok, anggota keluarga lain tidak merokok
9. Semua anggota keluarga memiliki JKN
10. Terdapat air bersih dan semua anggota keluarga menggunakan air bersih
11. Terdapat jamban saniter dan semua anggota keluarga BAB di jamban
HASIL PERHITUNGAN IKS KELUARGA
Pertanyaan Ayah Ibu Anak Anak Anak Nilai
No Indikator Rumah Tangga (16 tahun) (48 bulan) (12 bln) Keluarga

A B C D E F G H  
1 Keluarga mengikuti program KB   N*) Y       1

2 Ibu hamil melahirkan di fasyankes             N

3 Bayi usia 0-11 bulan diberikan imunisasi lengkap           T 0

4 Pemberian ASI eksklusif bayi 0-6 bulan           Y 1

5 Pemantauan pertumbuhan balita         Y T 0

6 Penderita TB paru yang berobat sesuai standar   N N N     N

7 Penderita hipertensi yang berobat teratur   T Y Y     0

8 Tidak ada anggota keluarga yang merokok   T Y Y Y Y 0

9 Sekeluarga sudah menjadi anggota JKN   Y Y Y Y Y 1

10 Mempunyai dan menggunakan sarana air bersih Y Y Y Y     1

11 Menggunakan jamban keluarga Y Y Y Y     1

12 Penderita gangguan jiwa berat berobat dengan benar Y           1

  ∑ indikator bernilai 1 /(12-∑N)   6/(12-2)

  Indikator keluarga Sehat             0.600


CARA PENGHITUNGAN IKS KELUARGA

Penilaian terhadap hasil rekapitulasi anggota keluarga pada satu indikator:


• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status Y,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 1
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status T,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga bernilai 0
• Jika dalam satu indikator seluruh anggota keluarga dengan status N,
maka indikator tersebut dalam satu keluarga tetap dengan status N (tidak dihitung)
• Jika dalam satu indikator ada salah satu anggota keluarga dengan status T, maka
indikator tersebut dalam satu keluarga akan bernilai 0 meskipun di dalamnya
terdapat status Y atau N

Rumus penghitungan IKS Keluarga

IKS Keluarga = ∑ Indikator bernilai 1


12-∑ N
Indikator Keluarga Sehat
A Program Gizi, Kesehatan Ibu & Anak:

1 Keluarga mengikuti KB

2 Ibu bersalin di faskes

3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap

4 Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan

5 Pertumbuhan balita dipantau tiap bulan

B Pengendalian Peny. Menular & Tidak Menular:

6 Penderita TB Paru berobat sesuai standar

7 Penderita hipertensi berobat teratur

8 Gangguan jiwa berat yang diobati / tidak ditelantarkan

C Perilaku dan kesehatan lingkungan:

9 Tidak ada anggota keluarga yang merokok

10 Keluarga memiliki/memakai air bersih

11 Keluarga memiliki/memakai jamban sehat

12 Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes


DEFINISI
OPERASIONAL

NO INDIKATOR UTAMA DEFINISI OPERASIONAL

Jika keluarga merupakan pasangan usia subur, suami atau isteri


Keluarga mengikuti
1 atau keduanya terdaftar secara resmi sebagai peserta/akseptor
program KB
KB dan/atau menggunakan alat kontrasepsi.

Jika di keluarga terdapat ibu pasca bersalin (usia bayi <12


Ibu bersalin di
2 bulan), persalinan ibu tersebut dilakukan di rumah sakit atau
fasilitas kesehatan
puskesmas atau klinik.

Jika di keluarga terdapat anak (usia 12-23 bulan), telah


Bayi mendapat imunisasi
3 mendapatkan imunisasi HB0, BCG, DPT-HB1, DPT-HB2,DPT-
dasar lengkap
HB3, Polio1, Polio2, Polio3, Polio4 dan Campak.

Bayi diberi ASI Jika di keluarga terdapat bayi usia 7-23 bulan, bayi tersebut
4 eksklusif selama selama 6 bulan pertama (usia 0-6 bulan) hanya diberi air susu
6 bulan ibu (ASI) saja (ASI eksklusif
NO. INDIKATOR DEFINISI OPERASIONAL

Pertumbuhan Jika di keluarga terdapat balita (2-59 bulan), terhadap balita


5 balita dipantau tersebut bulan yang lalu ditimbang berat badannya untuk dicatat di
tiap bulan Posyandu.

Jika di keluarga terdapat anggota keluarga usia ≥15 tahun


menderita batuk sudah 2 (dua) minggu berturut-turut belum
Penderita TB Paru
6 sembuh atau didiagnogsis sebagai penderita Tuberkulosis (TB)
berobat sesuai standar
Paru, penderita tersebut berobat sesuai dengan petunjuk
dokter/petugas kesehatan.

Jika di keluarga terdapat anggota keluarga usia ≥15 tahun yang


Penderita hipertensi berdasar pengukuran adalah penderita tekanan darah tinggi
7
berobat teratur (hipertensi), ia berobat sesuai dengan petunjuk dokter/petugas
kesehatan.

Penderita gangguan Jika di keluarga terdapat anggota keluarga yang menderita


8 jiwa berat tidak gangguan jiwa berat, penderita tersebut diobati / tidak
ditelantarkan ditelantarkan dan / atau dipasung.
NO. INDIKATOR UTAMA DEFENISI OPERASIONAL

Jika tidak ada seorang pun anggota keluarga yang sering atau
kadang-kadang menghisap rokok atau produk lain dari
Tidak ada anggota keluarga
9 tembakau. Termasuk di sini adalah jika anggota keluarga tidak
yang merokok
pernah atau sudah berhenti dari kebiasaan menghisap rokok
atau produk lain dari tembakau.

Jika keluarga memiliki akses air leding PDAM atau sumur pompa,
Keluarga memiliki akses /
10 atau sumur gali, atau mata air terlindung untuk keperluan
memakai air bersih
sehari-hari.

Jika keluarga memiliki atau menggunakan sarana untuk


Keluarga memiliki akses /
11 membuang air besar (kakus) berupa kloset atau leher angsa
menggunakan jamban sehat
atau plengsengan.

Jika seluruh anggota keluarga memiliki kartu keanggotaan Badan


Sekeluarga sudah menjadi
12 Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan/atau kartu
anggota JKN/askes
kepesertaan asuransi kesehatan lainnya.
KATEGORI INDIKATOR KELUARGA SEHAT
KATEGORI INDIKATOR KELUARGA SEHAT
KATEGORI INDIKATOR KELUARGA SEHAT
KATEGORI INDIKATOR KELUARGA SEHAT
KATEGORI INDIKATOR KELUARGA SEHAT
KATEGORI INDIKATOR KELUARGA SEHAT
IKS WILAYAH
PENGOLAHAN DATA PADA
WILAYAH BINAAN
 Dari setiap keluarga dapat ditentukan prioritas intervensi berdasarkan 12
indikator permasalah kesehatan sehingga pembina keluarga pada
masing-masing desa dapat mengetahui keluarga mana yang
berkontribusi membuat desa mereka menjadi desa yang pra sehat dan
tidak sehat.
 Pembina keluarga juga harus dapat menganalisis dasar permasalahan di
masing masing prioritas masalah dari 12 indikator di desa tersebut
dengan melakukan interview mendalam melalui kunjungan keluarga
ulangan kepada beberapa keluarga dengan nilai IKS-nya paling kecil
sehingga dapat meningkatkan kualitas dari rumusan permasalahan di
desa binaanya.
ANALISIS DATA LANJUT

1. Berdasarkan tingkat/wilayah
2. Berdasarkan indeks
3. Silang antar indikator
4. Silang terhadap status/identitas

STATISTIK
Diperlukan pada analisis yang lebih lanjut
Misalada Desa “1” ,Desa terdiri dari 2 RW dan @
RW terdiri dari 2 RT
Analisis untuk status IKS Desa “1”

Analisisuntuk menentukan prioritas indikator


yang akan diintervensi pada level Desa “1”
PERHITUNGAN STATUS IKS DESA “1”
SUB POKOK BAHASAN 3
• Identifikasi Masalah
• Intervensi
ALUR IDENTIFIKASI MASALAH

Individu Keluarga RT

Puskesmas Desa/Kelurahan RW
Identifikasi Masalah Kesehatan di Level
Puskesmas
 Misal ada Puskesmas “X” terdiri dari 8 desa
 Analisis untuk status IKS Puskesmas “X”

 Analisis untuk menentukan prioritas indikator yang akan


diintervensi pada level Puskesmas “X”
DATABASE IKS TINGKAT PUSKESMAS
Indikator A B C D E F G H Puskesmas
KB 56.3% 62.7% 74.2% 70.6% 80.8% 61.3% 60.9% 26.2% 71.3%
Linfaskes 54.9% 98.7% 89.6% 82.7% 46.3% 58.0% 31.1% 43.7% 70.4%
Imunisasi 43.0% 17.8% 23.4% 30.9% 17.3% 44.0% 34.3% 39.3% 33.6%
ASI eks 32.4% 58.2% 52.9% 48.8% 27.3% 34.2% 18.3% 25.8% 41.5%
Timbang 45.0% 93.7% 78.9% 84.9% 52.3% 57.7% 62.1% 41.4% 69.1%
TB IKS 26.1% 64.5% 35.9% 29.5% 21.0% 32.6% 47.7% 35.4% 42.9%
42,9%
HT IKS 23.3% 34.0% 30.5% 23.4% 27.8% 32.4% 21.7% 12.8% 29.3%
Jiwa IKS 47.7% 49.0% 47.3% 43.3% 49.5% 47.3% 48.3% 38.5% 47.8%
Rokok 48.7% 51.9% 51.0% 48.5% 27.3% 47.1% 41.7% 32.0% 48.0%
Air bersih 85.5% 91.0% 89.4% 85.0% 47.9% 82.6% 73.2% 56.2% 84.2%
Jamban 69.9% 81.9% 60.3% 48.0% 58.9% 61.3% 52.4% 29.6% 63.8%
JKN 49.2% 75.3% 48.5% 58.6% 50.0% 91.6% 67.8% 68.3% 57.7%
IKS 0.539 0.761 0.573 0.531 0.385 0.665 0.511 0.322 0.583
Kesimpulan Pra=S Pra-S Pra=S Pra-S Tdk_S Pra-S Pra-S Tdk-S Pra-S
PENJELASAN

Untuk melakukan intervensi pada wilayah


Puskesmas, dapat dilakukan analisis status IKS
dan perhitungan indikator

Analisisuntuk menentukan prioritas indikator


yang akan diintervensi di Puskesmas “X”
ANALISIS PRIORITAS INDIKATOR DI LEVEL PUSKESMAS

Untuk tingkat Puskesmas:


IKS = 0,583  Pra sehat
Selanjutnya diidentifikasi berapa persen proporsi desa yang termasuk : sehat, pra-
sehat dan tidak sehat.
Ada 4 indikator yang paling tertinggal, yaitu:
 Hipertensi (29,3%) -->ada sekitar 70,7% penderita hipertensi belum berobat
secara teratur
 Imunisasi (33,6%)--> ada sekitar 66,4% bayi belum mendapatkan imunisasi
lengkap
 ASI eksklusif (41,5%) -->ada sekitar 58,5% bayi tidak mendapatkan ASI
eksklusif
 TB Paru (42,9%)--> ada sekitar 57,1% penderita TB Paru tidak
mendapatkan pengobatan sesuai standar
4 indikator kesga harus tetap diintervensi di semua desa
INTERVENSI
 Intervensi melalui UKM dan UKBM sesuai kelompok sasaran:
 Balita: Posyandu, PAUD, Stimulasi Dini, dsb
 Usia Sekolah: UKS, Dokter kecil, SBH, Poskestren, dsb
 Remaja: UKS, SBH, Poskestren, PMR, dsb
 Usia Kerja: UKK, Pos UKK, Posbindu PTM
 Usia Lanjut: Posyandu usila/wulan/adiyuswa
 Bila sasaran tidak datang  Kunjungan rumah: promosi
kesehatan  paket informasi yang sesuai
 Kunjungan rumah juga dapat dilakukan langsung, karena data-
base keluarga sudah ada
RUMUSAN INTERVENSI
 Allternatif I: Intervensi bisa dilakukan menyeluruh, artinya
seluruh desa dilakukan intervensi sesuai masalah utama
setempat. Penyuluhan umum di tingkat Puskesmas dengan
topik: hipertensi, imunisasi dan ASI eksklusif, intervensi di
setiap desa sesuai dengan masing2 prioritas masalahnya.
 Alternatif II: Intervensi bisa difokuskan pada desa yang paling
tertinggal, yaitu desa dengan IKS terrendah dalam hal ini Desa
H dan Desa E. Sumber daya difokuskan untuk melakukan
intervensi pada 2 desa tersebut.
 Alternatif III: Masih banyak alternatif yang dipilih, misalnya
dari sisi pendekatannya: mungkin di desa H menggunakan
tokoh agama sementara di desa E menggunakan jalur PKK 
TINGKATAN INTERVENSI

Intervensi tingkat individual, sasarannya adalah individu. Misalnya anjuran


untuk segera berobat bila dalam kunjungan keluarga, salah satu anggotanya
terdeteksi menderita hipertensi

Intervensi tingkat keluarga, sasarannya adalah keluarga, misalnya anjuran


pengadaan sarana air bersih, anjuran tidak merokok bagi kepala keluarga,
karena efeknya untuk semua keluarga.

Intervensi tingkat masyarakat yang disebut sebagai UKM (upaya kesehatan


masyarakat) atau public health intervention. Bentuknya beragam, bisa berupa
menumbuh-kembangkan UKBM, penerapan kawawan tanpa rokok, pemicuan STBM,
pemicuan P2TMBM, Upaya Kesehatan Masjid, dst.
Intervensi Lanjut
No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut

1 Keluarga mengikuti Edukasi ibu nifas untuk ber KB, melaksanakan lomba Kampung KB, dan
program KB lomba KB Lestari.

2 Persalinan Ibu di fasilitas Memberikan paket pelayanan persalinan dengan pelayanan pijat bayi;
pelayanan kesehatan Edukasi ibu hamil akan pentingnya melahirkan di fasyankes untuk
keselamatan ibu dan bayi saat kunjungan rumah bumil dan melalui kelas
ibu

3 Bayi mendapatkan Pemberian sertifikat/piagam imunisasi dasar lengkap, menjadikan


imunisasi dasar lengkap persyaratan masuk sekolah (pemanfaatan buku KIA)

4 Bayi mendapatkan ASI Pemberian sertifikat lulus ASI eksklusif, mengedukasi ibu hamil tentang
Eksklusif perawatan payudara selama masa kehamilan.

5 Pertumbuhan Balita Lomba balita sehat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat ke


dipantau Posyandu, Lomba Posyandu salah satunya menilai keaktifan masyarakat.

6 Penderita TB Paru yang Membentuk peer group untuk wadah komunikasi sesama penderita dan
berobat sesuai standar keluarganya. Pada saat kunjungan keluarga langsung membawa pot
sputum untuk pemeriksaan dahak pada suspek
77
Intervensi Lanjut
No Indikator Contoh Bentuk Intervensi Lanjut
Penderita hipertensi yang
7 berobat teratur
Peningkatan penjaringan/deteksi dini dengan mengadakan Posbindu untuk
cek kesehatan pada setiap hari Jumat setelah sholat Jumat dengan sasaran
laki-laki.

Penderita gangguan jiwa


8 berat, diobati dan tidak
Pembentukan tim terpadu penanggulangan gangguan jiwa di masyarakat
dan keterlibatan RSJ terutama terkait pasung.
ditelantarkan
Anggota keluarga tidak ada
9 yang merokok
Bekerja sama dengan lintas sektor/Tim penggerak rumah bebas asap
rokok, Pelayanan kestrad untuk henti merokok

Keluarga sudah menjadi


10 anggota JKN
Setiap daerah melakukan pendataan ulang terkait kepersertaan JKN PBI
yang akan dikoordinasikan lebih lanjut dengan Dinas Sosial.

Keluarga memiliki
11 akses/menggunakan sarana
Memberikan data keluarga yang belum menggunakan sarana air bersih
kepada Kepala Desa untuk pemanfaatan dana desa.
air bersih

Keluarga memiliki
12 akses/menggunakan jamban
Pembuatan septic tank komunal dan pengadaan jamban bekerja sama
dengan lintas sektor (Dinas PU) dan CSR.
keluarga

78
ANALISIS LANJUT
 Selain analisis indikator, data yang diperoleh dari pendataan keluarga sehat ini
juga bisa untuk menghitung proporsi atau prevalensi variable
 Tb Paru

1. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Tb


Paru oleh petugas kesehatan
2. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang pernah didiagnosis menderita Tb
Paru oleh petugas kesehatan dan mendapatkan pengobatan standar
3. Proporsi penduduk (≥ 15 tahun) yang mengalami gejala Tb Paru
4. Hasil analisis didapatkan:

Tb Paru Ya Tidak Jumlah


Pernah didiagnosis oleh petugas kesehatan 6 (9,7%) 56 (90,3%) 62
Pernah didiagnosis oleh petugas kesehatan dan mendapat
6 (100%) 0 6
pengobatan standar
Ada gejala TB Paru 6 (9,7%) 50 (82,3%) 56
SUB POKOK BAHASAN 4

• Maintenance (Keberlanjutan
Pendekatan Keluarga)

80
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 06/09/2023
KEBERLANJUTAN PENDEKATAN
KELUARGA
Pemutakhiran data:
1. Kebijakan Kementerian Kesehatan
2. Data kesehatan keluarga

Indikator yang mengalami perubahan dalam waktu singkat:


1. Keluarga mengikuti KB : Dalam pendataan sebelumnya AK tidak
mengikuti KB
2. Ibu bersalin di Faskes: Adanya perubahan status ibu dari hamil
menjadi WUS
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap: Adanya perubahan usia pada
balita
4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan: Adanya perubahan usia pada
balita
5. Sekeluarga menjadi anggota JKN/askes: Keluarga sudah memiliki
JKN/askes 81
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 06/09/2023
TINDAK LANJUT

1. Perubahan progam dan perubahan konsep progam


ditingkat networking dan ditingkat pelaksana,
2. Perubahan Norma Standar Prosedur dan
Kriteria/NSPK, dan
3. Realokasi anggaran

82
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 06/09/2023
REFERENSI
 Buku Petunjuk Teknis Penguatan Manajemen Puskesmas
Dengan Pendekatan Keluarga, Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia,Tahun 2016
 Buku Pedoman Umum Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga, Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia,Tahun 2016

83
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA 06/09/2023

Anda mungkin juga menyukai