3
PERIODA PERTAMA (1912-1942): PERIODE
JAMAN BELANDA
BEJ dikatakan lahir kembali tahun 1977 dalam periode orde baru sebagai hasil dari
Kepres No.52 Th 1976. Keputusan ini menetapkan pendirian pasar modal, pembentukan
badan pembina pasar modal, pembentukan Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM)
dan PT Danareksa.
Presiden Soeharto meresmikan kembali BEJ 10 Agustus 1977. PT Semen
Cibinongmerupakan perusahaan pertama yang tercatat di BEJ.
Perioda ini disebut juga perioda tidur yang panjang karena sampai dengan tahun 1988
hanya sedikit sekali perusahaan yang tercatat di BEJ, hanya 24 perusahaan saja.
Kurang menariknya pasar modal pada perioda ini mungkin disebabkan tidak
dikenakannya pajak atas bunga deposito, sedang penerima dividen dikenakan pajak
penghasilan sebesar 15%.
6
PERIODA KEEMPAT (1988-1995):
PERIODE BANGUN DARI TIDUR YANG PANJANG
Setelah 1988, selama 3 tahun saja, yaitu sampai tahun 1990, jumlah perusahaan yang
terdaftar di BEJ meningkat sampai dengan 127. Sampai tahun 1996 menjadi 238. pada
perioda ini IPO menjadi peristiwa nasional.
Peningkatan di pasar modal ini disebabkan oleh beberapa hal:
8
JATS
9
PERIODA KEENAM (MULAI AGUSTUS 1997): PERIODE KRISIS MONETER
Pada bulan Agustus 1997, krisis moneter melanda negara-negara Asia termasuk Indonesia,
dimulai dari menurunnya nilai mata uang terhadap dolar Amerika, yang disebabkan karena
spekulasi dari pedagang-pedagang valas, kurang percayanya masyarakat terhadap nilai mata uang
negaranya sendiri, serta karena kurang kuatnya pondasi perekonomian.
Untuk mencegah tingginya permintaan terhadap dolar Amerika, pemerintah menaikkan tingkat
suku bunga deposito.
Tingginya suku bunga deposito berakibat negatif terhadap pasar modal.
Harga-harga saham menurun drastis, IHSG selalu menurun.
Pemerintah berusaha meningkatkan aktivitas perdagangannya dengan tidak lagi memberlakukan
pembatasan 40% pemilikan asing, sehingga investor asing boleh memiliki saham-saham yang
jumlahnya tidak terbatas.
Untuk memperbaiki kondisi perekonomian yang bergejolak ini, pemerintah pada tanggal 1
10
November 1997 mengumumkan melikuidasi 16 bank swasta nasional. Pengumuman yang cukup
mengejutkan ini tidak banyak membantu memperbaiki lesunya pasar saham.
BEBERAPA PERISTIWA PENTING
Tahun 2000 sistem perdagangan tanpa warkat (scripless trading) mulai diaplikasikan di pasar modal
Indonesia
Tahun 2002 BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote trading)
Tahun 2007 penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama
menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI)
Tahun 2008 pemberlakuan suspense perdagangan
Tahun 2009 Peluncuran Sistem Perdagangan Baru PT Bursa Efek Indonesia: JATS-NextG
Tahun 2011 Pendirian PT Indonesian Capital Market Electronic Library (ICaMEL)
Tahun 2012 Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan
Tahun 2012 Peluncuran Prinsip Syariah dan Mekanisme Perdagangan Syariah
Tahun 2013 Pembaruan Jam Perdagangan
Tahun 2014 Penyesuaian kembali Lot Size dan Tick Price
11
Tahun 2015 diresmikannya LQ-45 Index Futures
Tahun 2018 Launching Penyelesaian Transaksi T+2 (T+2 Settlement)
2. PROSEDUR GOING PUBLIK
12
PERSIAPAN UNTUK GOING PUBLIK (1)
13
PROFESI DAN INSTITUSI PENDUKUNG
Institusi-institusi pendukung:
Trustee untuk mewakili kepentingan dari pemegang obligasi (untuk perusahaan yang akan menjual
obligasinya)
Penjamin (guarantor)
Biro Administrasi Sekuritas
14
Kustodian
PERSIAPAN UNTUK GOING PUBLIK (2)
15
REGISTRASI DI OJK
Setelah semua persiapan yang dibutuhkan selesai dan semua dokumen yang dibutuhkan untuk registrasi di
OJK telah dikirimkan, berikutnya adalah tugas OJK untuk mengevaluasi usulan going publik ini.
Yang dilakukan oleh OJK adalah:
1. Menerima pernyataan registrasi dari perusahaaan dan underwriter
2. Pengumuman terbatas di OJK
3. Mempelajari dokumen-dokumen
4. Deklarasi pernyataan registrasi efektif berlaku yang didasarkan pada tiga hal utama, yaitu kelengkapan
dokumen, kebenaran dan kejelasan dari informasi dan pengungkapan tentang aspek-aspek legalitas,
akuntansi, keuangan dan manajemen
Jika selama 30 hari OJK tidak memberi jawaban, maka pernyataan registrasi akan dianggap secara otomatis
efektif.
16
Setelah OJK mendeklarasikan keefektifan dari pernyataan registrasi, selanjutnya underwriter dapat menjual
saham perdana tersebut di pasar primer.
PENCATATAN DI BURSA
Setelah penawaran perdana selesai, emiten dapat melakukan proses-proses berikut ini
untuk mencantumkan sahamnya di pasar sekunder (bursa):
1. Emiten mengisi dan menyerahkan aplikasi yang formulirnya disediakan oleh BEI
untuk permintaan mencantumkan sahamnya di bursa efek
2. BEI akan mengevaluasi aplikasi ini berdasarkan kriteria yang sudah ditentukan
3. Jika aplikasi ini memenuhi kriteria yang disyaratkan, BEI akan menyetujuinya
4. Emiten kemudian harus membayar biaya jasa pencantuman (listing fee)
5. BEI kemudian akan mengumumkan pencantuman dari sekuritas ini
6. Sekuritas yang sudah tercantum ini siap untuk diperdagangkan
17
PENCATATAN DI BURSA
Kriteria yang diisyaratkan oleh BEI untuk supaya suatu saham dapat dicantumkan di bursa adalah:
1. OJK sudah mendeklarasikan efektivitas dari pernyataan registrasi
2. Laporan keuangan harus sudah diaudit oleh akuntan publik, diregistrasi di OJK dan mendapat
pernyataan unqualified opinion untuk tahun fiskal kemarin
3. Jumlah minimum saham 1 juta lembar
4. Jumlah minimum pemegang saham awal 200 investor dengan masing-masing memiliki 500 lembar
5. Semua sekuritas yang dikeluarkan dan sudah terjual harus dicantumkan dan tidak melanggar regulasi
dari pemilik asing
6. Emiten merupakan perusahaan yang sudah established dan sudah beroperasi paling sedikit 3 tahun
7. Telah mendapatkan laba bersih dan laba operasi selama dua tahun fiskal terakhir
8. Mempunyai aktiva minimum 20 milyard
18
9. Minimum kapitalisasi setelah penawaran ke publik sebesar Rp 4 milyard
10. Anggota-anggota dari dewan direksi harus mempunyai reputasi yang baik
KEWAJIBAN PELAPORAN DAN
DISCLOSURE
19
PELAPORAN YANG DIWAJIBKAN
A. Rutin:
Laporan keuangan tahunan yang diaudit
Laporan keuangan tahunan yang diiklankan
Laporan keuangan tengah tahunan
Laporan keuangan tengah tahunan yang diiklankan
Laporan kuartalan
- Laporan peningkatan dana yang diperoleh dari publik
Laporan registrasi bulanan
20
PELAPORAN YANG DIWAJIBKAN
B. Periodik:
Laporan tiap-tiap peristiwa penting yang terjadi (dalam waktu 48 jam)
C. Laporan Lainnya:
Amendement dari Articles of Association (Perubahan Anggaran Dasar)
Rencana RUPS
Perubahan Anggota Dewan Direksi dan komisaris
- Deviasi lebih besar dari 10% dari nilai-nilai proyeksi yang dipublikasikan
21
PUBLIC EXPOSE
Public Expose adalah suatu pemaparan umum kepada publik untuk menjelaskan
kinerja emiten dengan tujuan agar informasi mengenai kinerja perusahaan tersebar
secara merata.
Ketentuan public expose:
Public Expose tahunan, wajib dilakukan satu kali setahun dapat dilakukan pada hari
yang sama dengan penyelenggaraan RUPS
Public Expose karena permintaan bursa, antara lain:
Adanya permasalahan kelangsungan usaha yang material
Penjelasan emiten sebelumnya tidak mencukupi
22
DELISTING ; APA YANG DIMAKSUD DENGAN DELISTING?
Saham yang tercatat (listed) di bursa dapat mengalami delisting, yaitu penghapusan
pencatatan dari daftar saham di bursa.
Saham yang telah mengalami delisting dapat tercatat kembali di bursa, dikenal
dengan istilah relisting.
BEI mengatur ketentuan mengenai delisting dan relisting melalui peraturan no. I-I,
yang mulai efektif berlaku sejak tanggal 19 Juli 2004.
23
DELISTING
Delisting atas suatu saham dari daftar efek yang tercatat di bursa dapat terjadi karena:
1. Permohonan delisting saham yang diajukan oleh emiten yang bersangkutan
(voluntary delisting)
2. Dihapus pencatatan sahamnya oleh bursa (force delisting)
Relisting dapat dilakukan setelah enam bulan dengan ketentuan:
Pencatatn kembali diperlakukan sama dengan pencatatan saham baru
Telah memperbaiki kondisi yang menyebabkan dilakukan delisting oleh bursa
24
STRUKTUR PASAR MODAL
KEMENTERIAN
KEUANGAN
OJK
Lembaga Lembaga
Bursa Penyimpanan &
Kliring &
Efek Penyelesaian
Penjaminan
- Penasehat 25
Investasi
- Perusahaan
Pemeringkat Efek
BANK KUSTODIAN
27
LEMBAGA PENYIMPANAN DAN
PENYELESAIAN (LPP)
28
WALI AMANAT
Sistem Transaksi?
Penghasilan BEI?
Waktu perdagangan di BEI?
30
SISTEM TRANSAKSI
Sistem perdagangan di BEI menggunakan sistem order driven market system dan sistem
lelang kontinyu (continous auction system)
Dengan order driven market system, pembeli dan penjual sekuritas yang ingin melakukan
transaksi harus melalui broker. Broker juga dapat melakukan transaksi untuk dirinya
sendiri untuk membentuk portofolio. Masing-masing perusahaan broker mempunyai staff
yang ditugaskan di lantai bursa yang disebut securities dealer-broker representative.
Dengan sistem lelang kontinyu, harga transaksi ditentukan oleh penawaran dan permintaan
dari investor.
Untuk sistem manual, harga penawaran penjualan terendah (ask price) dan harga
penawaran pembeli tertinggi (bid price) dari investor diteriakkan oleh broker di lantai
bursa.
Untuk sistem JATS, broker memasukkan order dari investor ke workstation JATS di lantai
31
bursa yang kemudian diproses oleh komputer untuk menemukan harga transaksi yang
cocok.
PENGHASILAN BEI
32
WAKTU PERDAGANGAN
33
FRAKSI HARGA
34
35
Sebelum Remote Trading
1 2 3 4 5 6 7 8
Penyam-
paian Konfirmasi Konfirmasi
Nasabah Verifikasi Memasuk- Proses
Proses Order status order “matched
melakukan & validasi kan order Back
order Ke Floor Ke kantor Order”
order order Ke JATS Office
Trader broker ke nasabah
Via Tlp.
Anggota Bursa
Anggota Bursa (Perusahaan Efek) Bursa Efek Jakarta
(Perusahaan Efek)
Konfirmasi
Nasabah Verifikasi Proses
Proses “matched
melakukan & validasi Back
order Order”
order order Office
ke nasabah
37
KSEI DAN KPEI
38
IHSG
Suatu indeks diperlukan sebagai sebuah indikator untuk mengamati pergerakan harga
dan sekuritas-sekuritas.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI meliputi pergerakan-pergerakan harga
untuk saham biasa dan saham preferen.
IHSG pertamakali diperkenalkan 1 April 1983 dengan landasan dasar tanggal 10
Agustus 1982
Jumlah saham yang tercatat pada saat itu hanya 13 saham.
Nilai dasar selalu disesuaikan untuk kejadian seperti IPO, right issues, partial/company
listing, konversi warrant dan convertible bond dan delisting.
39
IHSG
41
IHSG
Contoh:
Misal nilai pasar seluruh saham yang beredar di pasar modal saat ini adalah sebesar
Rp100 milyar. Nilai dasar pada saat ini adalah sebesar Rp25 milyar, maka indeks harga
saham gabungannya adalah:
IHSG = Rp 100 M x 100
Rp 25 M
= 400
42
IHSG
Misalnya hanya harga saham X yang berubah dari Rp1000 menjadi Rp2000 per
lembarnya, sehingga terjadi kenaikan nilai pasar sebesar (Rp2000 – Rp1000) x
1000.000 = Rp 1 M. Nilai pasar keseluruhan yang baru menjadi Rp101 M + Rp 1 M =
Rp 102 M.
Indeks harga saham gabungan yang baru menjadi sebesar:
IHSG = Rp 102 M x 100 = 404
Rp25,25
44