PEMBAHASAN
dan tepatnya pada tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan
atau VOC. Meskipun pasar modal telah ada sejak tahun 1912,
57
58
giliran dibuka pada tanggal 1 Januari 1925 dan disusul di Semarang pda
dan pasar-pasar modal ini juga didirikan oleh Belanda, mayoritas saham-
Belanda dan afiliasinya yang tergabung dalam Dutch East Indies Trading
November 1951, Bursa Efek Jakarta (BEJ) dibuka kembali. Hal ini
Belanda dan sejak itu aktivitas di Bursa Efek Jakarta semakin menurun.
didalam periode orde baru sebagai hasil Keputusan Presiden No. 52 tahun
1977. Periode ini juga disebut dengan periode tidur yang panjang, karena
sampai dengan tahun 1988 hanya sedikit sekali perusahaan yang tercatat di
BEJ, yaitu 24 perusahaan saja dimana selama 4 tahun, 1985 sampai dengan
Sejak diaktifkan kembali pada tahun 1977 sampai tahun 1988 BEJ
tahun 1988, selama tiga tahun saja, yaitu sampai tahun 1990 jumlah
perusahaan. Sampai akhir tahun 1994 jumlah perusahaan yang sudah IPO
menjadi 225. Pada periode ini, Initial Public Offering (IPO) menjadi
peristiwa nasional dan banyak dikenal sebagai periode lonjakan IPO (IPO
boom)(Hartono,2010:65).
System (JATS) dan mulai dioperasikan pada hari Senin tanggal 22 Mei
dan transaksi yang meningkat di Bursa Efek Surabaya (BES), maka pada
sistem JATS di BEJ dan sistem di KDEI (Kliring Deposit Efek Indonesia)
( Hartono, 2010:80).
Belum lagi banyak warkat yang hilang sewaktu disimpan atau banyak
alasan tersebut, maka pada bulan Juli 2000, BEJ mulai menerapkan
300 poin. Pada tanggal 5 Oktober 1998 IHSG bernilai 311,96 poin.
Mulai awal tahun ini IHSG mengalami peningkatan. Di akhir tahun 2004
tahun 2005, tanggal 3 Januari 2005, IHSG dibuka pada nilai 1.038,82
poin dan di akhir tahun pada tanggal 29 Desember 2005 IHSG ditutup
pada niai 1.162,63 poin. Kenaikan IHSG terjadi terus menerus sejak
tahun 2003, sampai akhir tahun 2007 IHSG sudah meningkat lebih dari
470%. Pada periode ini pasar modal Indonesia mengalami kondisi yang
baik dan merupakan salah satu pasar modal yang paling berkembang di
tanggal 30 Oktober 2007. BEJ dan BES bergabung menjadi BEI (Bursa
Januari 2008. Pada akhir bulan Januari 2008, pasar modal dikejutkan
sampai mengikis habis nilai indeks dari nilai tertinggi 2.838,476 pada
1.749,136 poin atau penurunan 61,62%. Memasuki April 2009, titik cerah
mulai muncul di pasar modal Indonesia. Pada tanggal 3 April 2009 nilai
IHSG mampu menembus nilai ini, pelaku pasar optimis IHSG akan pulih
atau deskripsi suatu data menjadi informasi yang lebih jelas dan mudah
Tabel 5.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
Minimu Std.
N m Maximum Mean Deviation
Likuiditas 210 40,31 1389,90 288,61 260,31
Profitabilitas 210 -0,20 143,53 16,30 20,81
K. Publik 210 1,82 67,07 26,39 15,51
Leverage 210 7,09 739,65 98,28 96,48
Umur 210 0,00 38,00 20,50 7,97
99.924,0 245.435.000,0 11.892.443,9 31.512.344,2
Ukuran 210 0 0 6 1
Pengungkapan 210 39,39 81,82 63,77 8,71
Valid N
(listwise) 210
Sumber: Lampiran 6
sebagai berikut:
1,82 dan nilai maximum 67,07 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar
nilai maximum 38,00 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 20,50 dan
31.512.344,21.
39,39 dan nilai maximum 81,82 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar
1. Uji Normalitas
jika nilai signifikansi atau profitabilitas > 0,05 maka residual memiliki
0,05 maka residual tidak memiliki distribusi normal. Hasil uji normalitas
Tabel 5.2
Hasil Uji Normalitas
Sumber: Lampiran 7
nilai Asymp. Sig sebesar 0,281, lebih besar dari 0,05 maka dapat
2. Uji Multikolinearitas
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel bebas. Untuk
mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar sesama variabel bebas dapat
dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor (VIF). Jika
nilai tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10, maka tidak terjadi masalah
Tabel 5.3
Hasil Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Likuiditas 0,779 1.283
Profitabilitas 0,892 1.121
K. Publik 0,949 1.054
Leverage 0,787 1.270
Umur 0,890 1.123
Ukuran 0,933 1.072
a. Dependent Variable : Pengungkapan
Sumber: Lampiran 8
0,10 dan nilai variance inflation factor (VIF) kurang dari 10, sehingga
3. Uji Heteroskedastisitas
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak mengandung
probabilitas signifikansi lebih besar dari 0,05 maka model regresi tidak
Tabel 5.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Mo Std.
del B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 7,920 2,998 2,642 0,009
Likuiditas -0,005 0,003 -0,115 -1,471 0,143
Profitabilitas 0,014 0,038 0,027 0,366 0,714
K. Publik -0,003 0,049 -0,004 -0,059 0,953
Leverage -0,010 0,009 -0,094 -1,205 0,230
Umur 0,064 0,099 0,047 0,645 0,519
Ukuran 1,766 0,000 0,105 1,481 0,140
a. Dependent Variable : ABRES
Sumber: Lampiran 9
lebih besar dari 0,05, jadi dapat disimpulkan bahwa di dalam model
4. Uji Autokorelasi
a. Jika 0 < d < dl, maka dapat disimpulkan bahwa ada autokorelasi
positif
autokorelasi negative
e. Jika du < d < 4 < - du, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
berikut:
Tabel 5.5
Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Adjusted Std. Error of Durbin-
Model R R Square R Square the Estimate Watson
1 0,441a
0,194 0,171 8,849 1,864
a. Predictors: (Constant), Ukuran,Leverage, Profitabilitas, K.Publik, Umur,
Likuiditas
b. Dependent Variable: Pengungkapan
Sumber: Lampiran 10
lebih besar dari batas atas (du) 1,823 dan kurang dari 4 – du = 4 – 1,823 =
2,177. Oleh karena nilai statistik 1,864 berada diantara du dan 4 – du,
maka pengujian dengan Durbin Watson berada pada daerah tanpa ada
autokorelasi.
69
Tabel 5.6
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 62,072 2,470 25,129 0,000
Likuiditas -0,001 0,003 -0,031 -0,437 0,662
Profitabilitas 0,063 0,031 0,134 2,015 0,045
K. Publik 0,215 0,041 0,343 5,307 0,000
Leverage 0,001 0,007 0,012 0,165 0,869
Umur 0,224 0,081 0,184 2,757 0,006
Ukuran -2,785 0,000 -0,228 -3,491 0,001
Sumber : Lampiran 11
70
1. Nilai konstanta (Constant) sebesar 62,072. Hal ini berarti bahwa apabila
semua variabel bebas diasumsikan konstan atau sama dengan nol, maka
2. Koefisien regresi dari likuiditas adalah sebesar -0,001. Hal ini berarti
bahwa apabila likuiditas turun satu satuan dengan variabel yang lainnya
3. Koefisien regresi dari profitabilitas adalah sebesar 0,063. Hal ini berarti
sebesar 0,215. Hal ini berarti bahwa apabila kepemilikan saham publik
naik satu satuan dengan variabel yang lainnya konstan, maka nilai
5. Koefisien regresi dari leverage adalah sebesar 0,001. Hal ini berarti
bahwa apabila leverage naik satu satuan dengan variabel yang lainnya
sebesar 0,001.
71
6. Koefisien regresi dari umur perusahaan adalah sebesar 0,224. Hal ini
7. Koefisien regresi dari ukuran perusahaan adalah sebesar -2,785. Hal ini
nilai aktual dengan cara mengukur dari nilai koefisien determinasi, nilai
1. Koefisien Determinasi
sebagai berikut:
72
Tabel 5.7
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Sumber: Lampiran 11
Square sebesar 0,171 atau sebesar 17,10 persen. Hal ini berarti bahwa 17,10
2. Uji F
terhadap variabel terikat. Hasil uji F dapat dilihat pada Tabel 5.8 sebagai
berikut:
73
Tabel 5.8
Hasil Uji F
ANOVAb
Mode Sum of Mean
l Squares df Square F Sig.
0,000
1 Regression 3837,068 6 639,511 8,166 a
Sumber: Lampiran 11
Berdasarkan hasil uji F pada Tabel 5.8 dapat dijelaskan bahwa nilai
signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hal ini berarti bahwa
3. Uji t
1. Jika nilai signifikan > 0.05 maka hipotesis ditolak, ini berarti secara
2. Jika nilai signifikan ≤ 0.05 maka hipotesis diterima, ini berarti bahwa
Tabel 5.9
Hasil Uji t
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 62,072 2,470 25,129 0,000
Likuiditas -0,001 0,003 -0,031 -0,437 0,662
Profitabilitas 0,063 0,031 0,134 2,015 0,045
K. Publik 0,215 0,041 0,343 5,307 0,000
Leverage 0,001 0,007 0,012 0,165 0,869
Umur 0,224 0,081 0,184 2,757 0,006
Ukuran -2,785 0,000 -0,228 -3,491 0,001
a. Dependent Variable : Pengungkapan
Sumber: Lampiran 11
berikut:
dari 0,05 dengan beta -0,001. Hal ini berarti bahwa likuiditas tidak
dari 0,05 dengan beta 0,063. Hal ini berarti bahwa profitabilitas
keuangan.
75
0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan beta 0,215. Hal ini berarti bahwa
4. Nilai signifikansi dari variabel leverage sebesar 0,869 lebih besar dari
0,05 dengan beta 0,001. Hal ini berarti bahwa leverage tidak
kecil dari 0,05 dengan beta 0,224. Hal ini berarti bahwa profitabilitas
keuangan.
dari 0,05 dengan beta -2,785. Hal ini berarti bahwa profitabilitas
keuangan.
0,662 yang lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan biaya yang lebih besar. Hasil penelitian ini konsisten dan
signifikansi sebesar 0,045 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat dinyatakan
kedua diterima.
Sukarela
publik memiliki nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat
semakin luas. Laporan keuangan tahunan merupakan salah satu alat yang
keuangan.
signifikan 0,869 lebih besar dari 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
lebih luas tidak mampu memberikan manfaat yang lebih tinggi dari pada
samping itu perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi, akan berpikir
perusahaan memiliki nilai signifikan 0,006 lebih kecil dari 0.05. Sehingga
bersaing dan memanfaatkan peluang bisnis untuk dapat tetap eksis dalam
lebih luas.
perusahaan.
nilai relevan untuk menghindari tekanan biaya politik dalam hukum dan