Modal di Indonesia
Fransisca Bella
Investasi ke dalam aktiva yang produktif dapat
berbentuk aktiva nyata seperti rumah, tanah,
dan emas atau berbentuk aktiva keuangan
seperti surat-surat berharga yang
diperjualbelikan di antara investor atau
pemodal. Investor melakukan investasi untuk
meningkatkan utilitinya dalam bentuk
kesejahteraan keuangan.
Fransisca Bella
Tipe-tipe Investasi Keuangan
Fransisca Bella
Fransisca Bella
Investasi Tidak Langsung
Fransisca Bella
Investasi Tidak Langsung
Fransisca Bella
Sejarah Pasar Modal di Indonesia
Fransisca Bella
Periode Ke-2 (1952-1960) Periode Orde Lama
Fransisca Bella
Penjualan obligasi semakin meningkat dengan dikeluarkannya obligasi
pemerintah melalui Bank Industri Negara di tahun 1954,1955,1956.
Karena adanya sengketa antara Pemerintah RI dengan Belanda
mengenai Irian Barat, semua bisnis Belanda dinasionalkan melalui
Undang-Undang Nasionalisasi No.86 tahun 1958. Akibatnya mulai tahun
1960, sekuritas-sekuritas perusahaan Belanda sudah tidak
diperdagangkan lagi di bursa efek Jakarta. Sejak itu aktivitas di Bursa
Efek Jakarta semakin menurun.
Fransisca Bella
Periode ke-3 (1977-1988) Periode Orde Baru
Fransisca Bella
Penerbitan saham perdana disetujui pada tanggal 6 Juni 1977. Pada saat tercatat pertamakali di
bursa tanggal 10 Agustus 1977, sebanyak 178.750.000 lembar saham ditawarkan dengan harga Rp
10.000 per lembar
Fransisca Bella
Periode ini disebut juga dengan periode tidur yang panjang, karena
sampai dengan tahun 1988 hanya sedikit sekali perusahaan yang
tercatat di BEJ , yaitu hanya 24 perusahaan saja (selama 4 tahun. 1985
sampai denan 1988 tidak ada perusahaan yang go public)
Fransisca Bella
Periode ke-4 (1989-mei 1995) Periode Bangun Dari Tidur
Yang Panjang
● Sejak diaktifkan Kembali pada tahun 1977 sampai tahun 1988 BEJ ( Bursa Efek Jakarta)
dikatakan dalam keadaan tidur yang Panjang selama 11 tahun. Sebelum tahun 1988
hanya terdapat 24 emiten yang terdaftar di BEJ. Setelah tahun 1988, selama 3 tahun
saja, yaitu sampai tahun 1990, jumlah perusahaan yang terdaftar di BEJ meningkat
sampai dengan 127. Sampai dengan akhir tahun 1994 jumlah perusahaan yang sudah
IPO menjadi 225. Pada periode ini, Initial Public Offering (IPO) menjadi peristiwa
nasional dan banyak dikenal sebagai periode lonjakan IPO ( IPO BOOM ).
● Pada tahun 1991, BEJ diswastakan dan sebagai konsekuensinya, BAPEPAM bukan lagi
pelaksana pasar modal, tetapi lebih ke pengawas pelaksanaan pasar modal, sehingga
BAPEPAM dari Badan Pelaksana Pasar Modal menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
● Peningkatan di pasar modal ini di sebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1. Permintaan dari Investor Asing
2. Pakto 88
3. Perubahan Generasi Istiqomah
Periode ke-5 ( mulai Mei 1995 ) Periode Otomatsasi
Istiqomah
Dengan demikian sebenarnya sasaran dari penerapan system JATS ini adalah sebagai berikut:
2. Meningkatkan intergritas ( ketertarikan satu pihak dengan pihak lainnya ) dan likuiditas (
kecepatan transaksi sekuritas diselesaikan ).
3. Meningkatkan pamor pasar modal dengan meletakkan BEJ setara dengan pasar-pasar modal
lainnya di dunia, JATS dianggap sebagai salah satu system computer pasar modal yang
tercanggih di dunia.
Istiqomah
Periode ke-6 (Mulai agustus 1997- september 1998) Krisis
Moneter
Pada bulan agustus 1997, krisis moneter melanda negara-negara Asia termasuk Indonesia, Malaysia,
Thailand, Korea Selatan dan Singapura. Tidak banyak perusahaan yang melakukan IPO pada periode
krisis ini, yaitu hanya 18 perusahaan.
Periode ke-7 (Mulai juli 2000) Tanpa Warkat
Perdagangan dengan warkat sudah dianggap tidak efisien lagi, Belum laggi banyak
warkat yang hilang sewaktu disimpan atau banyak juga warkat yang di palsukan. Secara
admnistratif, penerbitan warkat juga akan menghambat proses penyelesaian transaksi.
Oleh karena alasan-alasan tersebut, maka pada bulan juli 2000, BEJ mulai menerapkan
perdagangan-perdagangan tanpa warkat (Scripless Tradings).
Istiqomah
Periode ke-8 (Mulai oktober 1998 – Desember 2002) Penyembuhan
Pada periode ini, sejumlah emiten baru mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta. Setelah
mengalami penurunan drastis sampai akhir bulan September 1998 sampai menembus di bawah 300
poin, IHSG di bulan oktober 1998 mulai mengalami peningkatan menembus Kembali di atas 300 poin.
Pada tanggal 5 Oktober 1998 IHSG bernilai 311,96 poin.
Periode penyembuhan ini ditandai dengan naik turunnya IHSG berkisar 400 poin sampai dengan 700
poin. IHSG mencapai nilai tertinggi sejak Oktober 1998 pada tanggal 14 Juni 1999 dengan nilai 707,88
poin. Seperti halnya proses penyembuhan dari penyakit yang berat, IHSG juga mengalami masa-masa
mendebarkan pada tanggal 16 April 2001 IHSG turun sampai 365,82 poin dan setelah mengalami naik
dan turun Kembali akhirnya pada akhir tahun sebelum natal tanggal 23 desember 2002 IHSG bernilai
420,90.
Istiqomah
Periode ke-9 (Mulai januari 2003 – Januari 2008) Kebangkitan Kembali
Pada periode kebangkitan Kembali ini cukup banyak saham yang dicatatkan di pasar modal.
Sebanyak 70 saham menawarkan saham perdananya. Tahun 2003 juga dimasuki dengan penuh
optimisme,. IHSG dibuka pada awal tahun tanggal 2 januari 2003 dengan nilai 405,44. mulai awal
ini IHSG mengalami peningkkatan. Kenaikan IHSG terjadi terus menerus sejak tahun 2003. sampai
akhir tahun 2007 IHSG sudah meningkat lebih dari 470%. Pada periode ini pasar modal Indonesia
mengalami kondisi yang baik dan merupakan salah satu pasar modal yang paling berkembang di
dunia.
Istiqomah
Periode ke-10 (Mulai Oktober 2007) Bursa Efek Indonesia
Efektif mulai bulan November 2007, setelah diadakannya RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa) yang diadakan pada 30 oktober 2007. BEJ & BES bergabung menjadi BEI (Bursa Efek
Indonesia).
Periode ke-11 (Mulai akhir januari 2008- maret 2009) Krisis Global
Periode kesebelas dari pasar modal Indonesia dimulai bulan januari 2008. Pada akhir bulan januari
2008, pasar modal dikejutkan dengan pengungkapan kerugian Citybank sekitar 30% akibat dari kasus
Subprime Mortgage di amerika serikat.
Istiqomah
Periode ke-12 (April 2009 – Agustus 2011) Kejayaan
Selama masa kejayaan ini, cukup banyak emiten melakukan penawaran perdana. Memasuki
April tahun 2009 titik cerah tampaknya mulai mucul di pasar modal Indonesia. Pada tanggal 3
April 2009, Nilai IHSG menembus titik psikologi 1.500, yaitu sebesar 1.500,361. pelaku pasar
yakni bahwa nilai 1.500 merupakan nilai psikologis untuk IHSG. Jika IHSG mampu menembus
nilai ini, pelaku pasar optimis IHSG akan pulih Kembali. Masa kejayaan ini berlanjut sampai
awal bulan agustus 2011.
Istiqomah
Periode Ke-13 (Agustus 2011-Juni 2012) : Stagnasi
Meskipun periode ini adalah periode stagnasi, masih ada juga beberapa emiten melakukan
penawaran perdana. Tabel berikut ini menunjukkan saham-saham yang dicatatkan pertama
kali di periode stagnasi. Setelah nilai IHSG tertinggi tanggal 1 Agustus 2011 di periode
sebelumnya, mulai 1 Agustus 2011 nilai IHSG berflaktuasi cenderung memurun. Tanggal 8
Agustus 2011, ilai indeks ini terkoreksi sebesar -71,377 poin menjadi 3.850,266 dan pada hari
berikutnya pada tanggal 9 Agustus terkoreksi negatif lagi sebesar 115,147 poin menjadi
3.725,119. Flaktuaasi ini berakhir tanggal 4 Juni 2012 ditutup terendah sebesar 3.654,582.
Nilai ini merupakan nilai penurunan indeks sebesar -145,184 poin dari nilai hari sebelumnya
sebesar 3.799,766.
Ferra Putri M
Periode Ke-14 (Juni 2012-Mei 2013) : Kembali Berjaya
Setelah mengalami hampir setahun stagnasi, Pasar Modal Indonesia mulai kembali
berjaya. Pada periode ini, nilai indeks sudah mulai kembali menembus angka 4,000
yaitu sebesar 4.4049,893 pada tanggal 3 Juni 2012. Menembus 4.503,148 pada
tanggal 7 Pebruari 2013 dan menembus angka psikologi 5.000 yaitu sebesar
5.042,789 pada tanggal 7 Mei 2013. Nilai IHSG tertinggi pada tanggal 29 Mei 2013
sebesar 5.200,69.
Ferra Putri M
Periode Ke-15 (Juni 2013-Juni 2014)
Ferra Putri M
Periode Ke-16 (Mulai Juli 2014-April 2015) :
Reformasi Birokrasi Pemerintahan
Ferra Putri M
Periode Ke-17 (Mulai April 2015-September 2015)
Perlambatan ekonomi dunia diawali sejak turunnya harga minyak mentah dunia sejak
tahun 2014. Harga minyak mentah setelah OPEC sepakat untuk tidak memangkas
produksinya. Penurunan harga minyak mentah dunia dunia terus merosot ini memiliki
risiko jangka panjang yang membuat ekonomi dunia kian terancam. Jatuhnya harga
minyak akan mengurangi jumlah pajak bagi konsumen Amerika Serikat. Dalam jangka
panjang, turunnya harga minyak dapat membuat produsen gagal mendapatkan
keuntungan dalam tahun-tahun mendatang.
Ferra Putri M
Periode Ke-18 (Mulai September 2015-Juni 2016) : Paket
Kebijakan Ekonomi
Ferra Putri M
Periode Ke-19 (Mulai Juni 2016-Juli 2016) : Britain
Exit
Brexit adalah kependekan dari Britain Exit, yaitu upaya Britania Raya untuk
keluar dari Uni Eropa. Ada beberapa hal yang mendasari keinginan negara
Britania Raya keluar dari Uni Eropa, yaitu sebagai berikut.
Ferra Putri M
Periode Ke-20 (Mulai Juli 2016-September 2016) :
Pengampunan Pajak (Tax Amnesty))
Ferra Putri M
Periode ke-21 (9 November 2021) Pemilihan Presiden ke 45
Pemilihan presiden Amerika dilakukan pada hari rabu, 9 november 2016 untuk memilih Donald
Trump untuk menjadi presiden amerika yang ke-45. harga saham mulai menurun saat donal trump
unggul pada saat pengumpulan penggumpulan suara.
Indeks IHSG di Indonesia pada hari rabu tanggal 9 november 2016 tersebut di buka dengan nilai
5.478,03 dan pada saat penutupan sesi satu turun sebesar 3,44% menjadi 5.289,32turun sebesar
1,16%. Hari berikutnya, kamis 10 november, IHGS ditutup ke nilai 5.450,31 naik 0,66% hari jumat
11 november, IHSG ditutup dengan nilai 5.231,97 turun 4,00%
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk berdasarkan Undang-undang No. 21 tahun 2011.
Dengan dibentuknyaOJK ini, maka BAPEMPA-LK yang mempunyai tugas pengaturan dan
pengawasan di sektor pasar modal di ambil alih oleh sistem OJK dan BAPEMPA-LK
ditiadakan. Jika dulu BAPEMPA-LK di bawah departemen keuangan, sekarang OJK
melapor langsung ke DPR.
Contoh:
Misalnya nilai pasar seluruh saham yang beredar di
pasar modal saat ini adalah sebesar 100 Miliyar. Nilai
dasar pda saham ini adalah sebesar 25 miliyar, maka
indeks harga saham gabungannya adalah sebesar
Penyeesaian:
Nilai pasar IGHS selalu di sesuaikan untuk kejadian seperti IPO, Right issues,
company listing, . Untuk kejadiaan-kejadian seperti pemecah lembar saham ,
dividen berupa saham , bonus issue, nilai dasar dari IHSG tidak berubah
Karena peristiwa-peristiwa ini tidak mengubah pasar total. Rumus untuk
menyesuaikan dasar adalah:
Penyelesaian:
NDB= Rp.100 miliar + Rp. 1 Miliar x Rp.25 miliar
Rp. 100 miliar
= Rp. 25,25 miliar
Setelah transaksi perdagangan terjadi di lantai bursa, pekerjaan yang panjang di belakang
bursa, masih menunggu setelahnya. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan administrasi,
pembayaran dan penerbitan sertifikat kepemilikan. Proses penyelesaian pekerjaan-
pekerjaan ini disebut dengan kriling dan perusahaan yang di percaya untuk menanganinya
adalah PT kriling Pinjaman Efek Indonesia ( KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia (KSEI).
Target utama dari PT kriling pinjaman efek Indonesia adalah mengembangkan dan
menyelesaikan transaksi tanpa sertifikat. Dengan sistem pemindahtanganan suatu sekuritas
tidak harus selalu di buatkan sertifikatnya, akan tetapi cukup di catat dan dilakukan
pemindah bukuan posisi kepemilikan secara elektronik. Sistem ini di sebut dengan sistem
pemindah bukuan (scripless system).