Anda di halaman 1dari 24

SISTEM RUJUKAN

BERJENJANG-ONLINE
PESERTA JKN-KIS

Drg. Muhammad Masrur Ridwan


Kepala Cabang BPJS Kesehatan Palangka Raya
Filosofi
Mengapa Ada Sistem Rujukan?

1. Tidak semua penyakit dapat


ditangani di fasilitas kesehatan
tingkat pertama (fktp)

RUJUK BALIK
Pelayanan
2. Jumlah RS terbatas serta
BERJENJANG

Kesehatan
Sub Spesialistik penyebarannya tidak merata
RUJUKAN

3. Kompetensi setiap rumah sakit tidak


sama (jumlah dokter spesialis dan
Pelayanan
sarana prasarana tidak sama)
Kesehatan
4. Untuk memberikan pelayanan
Spesialistik
kesehatan kepada peserta sesuai
kebutuhan medis berdasarkan
fasilitas kesehatan yang tersedia
Pelayanan Kesehatan
Dasar

Sistem rujukan memanfaatkan teknologi:


RUJUKAN ONLINE
3
Dasar Hukum

1. UU No 29 Th 2004 Tentang Praktek Kedokteran


2. UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional
3. UU Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial
4. Perpres Nomor 19 Tahun 2016 Tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun
2013 Tentang Jaminan Kesehatan
5. Permenkes Nomor 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan
Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional
6. Permenkes Nomor 1 Tahun 2012 Tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
7. Permenkes Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional

4
Landasan Hukum

UU No 29 Th 2004 Tentang Praktek Kedokteran Pasal 51


Dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
mempunyai kewajiban :
b. merujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang
mempunyai keahlian atau kemampuan yang lebih baik, apabila
tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan;

Perpres No 19 Tahun 2016 Pasal 29


(5) Dalam hal Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat
lanjutan, Fasilitas Kesehatan tingkat pertama harus merujuk ke
Fasilitas Kesehatan rujukan tingkat lanjutan terdekat sesuai
dengan sistem rujukan yang diatur dalam ketentuan peraturan
perundang-undangan.

5
Landasan Hukum

Permenkes No 71 Tahun 2013 Pasal 15


(1) Dalam hal Peserta memerlukan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjutan atas indikasi medis, Fasilitas Kesehatan
tingkat pertama harus merujuk ke Fasilitas Kesehatan rujukan
tingkat lanjutan terdekat sesuai dengan Sistem Rujukan yang
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan
atas rujukan dari Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.
(3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan
atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat kedua atau
tingkat pertama.
(4) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)
dikecualikan pada keadaan gawat darurat, bencana, kekhususan
permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan geografis, dan
pertimbangan ketersediaan fasilitas.

6
Landasan Hukum

Permenkes No 28 Tahun 2014 BAB IV Pelayanan Kesehatan


5. Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang dimulai
dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan
tingkat kedua hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga
hanya dapat diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan
tingkat kedua atau tingkat pertama, kecuali pada keadaan gawat
darurat, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, pertimbangan
geografis, dan pertimbangan ketersediaan fasilitas.

6. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL) penerima


rujukan wajib merujuk kembali peserta JKN disertai jawaban dan
tindak lanjut yang harus dilakukan jika secara medis peserta
sudah dapat dilayani di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP) yang merujuk.

7
Landasan Hukum

Permenkes No 001 Tahun 2012 Pasal 4 dan Pasal 5


Pasal 4 (1) Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang,
sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat
pertama.
(2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua hanya dapat diberikan atas
rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat pertama. (3) Pelayanan
kesehatan tingkat ketiga hanya dapat diberikan atas rujukan dari
pelayanan kesehatan tingkat kedua atau tingkat pertama
(4) Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter
dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat
pertama.
(5) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat
(3), dan ayat (4) dikecualikan pada keadaan gawat darurat,
bencana, kekhususan permasalahan kesehatan pasien, dan
pertimbangan geografis.
Pasal 5 (1) Sistem rujukan diwajibkan bagi pasien yang merupakan
peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial dan
pemberi pelayanan

8
Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan
(Permenkes No 1 Th 2012)

Sistem Rujukan pelayanan kesehatan merupakan


penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan
secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal

RUJUKAN

RUJUKAN TINGKAT III


Pelayanan kesehatan tk. III
TINGKAT II hanya dapat diberikan atas
rujukan dari pelayanan
Pelayanan kesehatan tk.II kesehatan tk. II
hanya dapat diberikan atas
rujukan dari pelayanan *dikecualikan pada keadaan gawat darurat,
bencana, kekhususan permasalahan kesehatan
kesehatan tk. I pasien, dan pertimbangan geografis
TINGKAT I
Tingkat Pelayanan Fasilitas Kesehatan
(Permenkes No 1 Th 2012)

Pelayanan kesehatan dasar yang diberikan


oleh dokter dan dokter gigi di puskesmas,
puskesmas perawatan, tempat praktik
TINGKAT I perorangan, klinik pratama, klinik umum
di balai/Lembaga pelayanan kesehatan, dan
rumah sakit pratama.

Pelayanan kesehatan spesialistik


yang dilakukan oleh dokter spesialis
atau dokter gigi spesialis yang
TINGKAT II menggunakan pengetahuan dan
FASILITAS
teknologi kesehatan spesialistik.
KESEHATAN

Pelayanan kesehatan sub spesialistik


yang dilakukan oleh dokter sub
spesialis atau dokter gigi sub
TINGKAT III
spesialis yang menggunakan
pengetahuan dan teknologi kesehatan
sub spesialistik.
Sistem Rujukan Online JKN-KIS
Adalah Digitalisasi proses rujukan
berjenjang untuk kemudahan dan kepastian
peserta dalam memperoleh layanan di rumah
sakit disesuaikan dengan kompetensi, jarak
dan kapasitas rumah sakit tujuan rujukan
berdasarkan kebutuhan medis pasien.
Mengapa Harus Rujukan Online ?

 Pelaksanaan rujukan berjenjang di masing-masing daerah


merujuk kepada Peraturan Daerah, Peserta yang tinggal
pada daerah perbatasan tidak dapat mengakses faskes
terdekat apabila tidak sesuai dengan pengaturan
Pemerintah Daerah terkait pengaturan rujukan
berjenjang di wilayah setempat.

 Peserta yang dirujuk ke fasilitas penerima rujukan,


tidak mendapatkan pelayanan yang dibutuhkan akibat
keterbatasan informasi terkait kebutuhan medis, sarana
prasarana dan SDM sehingga menyebabkan peserta harus
kembali dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya

 Antrian yang menumpuk pada Rumah Sakit akibat menjadi


tumpuan rujukan pada sebuah daerah

 Belum ada sistem informasi yang dapat mengatur


pelaksanaan rujukan secara online dan real time
Manfaat bagi Peserta

 Membantu peserta mendapatkan kepastian waktu


pelayanan dengan kompetensi dan radius terdekat

 Membantu peserta mendapatkan fasilitas kesehatan


penerima rujukan yang sesuai dengan kompetensi
dan sarana prasarana yang dibutuhkan sehingga
meminimalisir adanya rujukan berulang kepada
peserta dengan alasan tidak adanya SDM dan sarana
yang dibutuhkan.

 Mengurai antrian yang menumpuk pada fasilitas


kesehatan penerima rujukan dengan memberikan
beberapa opsi tujuan kepada peserta (dengan
tetap mempertimbangkan ketersediaan sarana
prasarana serta kompetensi SDM)
Manfaat bagi Fasilitas Kesehatan

 Membantu Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama


dalam melakukan rujukan yang tepat sesuai dengan
kompetensi dan sarana prasarana yang dibutuhkan.

 Memberikan rujukan secara real time dan online


dengan data pada faskes perujuk yang langsung
terkoneksi ke faskes penerima rujukan (Digital
Documentation)

 Mengurai antrian yang menumpuk pada fasilitas


kesehatan penerima rujukan
Konsep & Disain
Konsep Rujukan Online
Rujukan Rujuk Balik
Penyelenggaraan pelkes Penyelenggaraan
yang mengatur pelayanan kesehatan
pelimpahan tugas dan yang mengatur
tanggung jawab pelimpahan tugas dan
pelayanan kesehatan tanggung jawab
03
secara timbal balik pelayanan kesehatan
baik vertikal maupun vertikal ke tingkat
02 04
horizontal yang lebih rendah
Berbasis kompetensi
Berdasarkan Indikasi
01 05 Terintegrasi
Medis Pasien dan Pcare–HFIS-
Kompetensi Fasilitas Aplicares–Vclaim–
06 Lupis/Apotek Online –
Kesehatan
Sisrute– Vidi/Defrada
Berjenjang
Berdasarkan Tingkat Kekhususan
Terendah dan Jarak Karakteristik
Terdekat Geografis Tertentu
16
Pusat Informasi Dan
Profil Faskes
 Data dokter beserta
spesialisasi

Disain Integrasi Sistem  Data sarana


pemeriksaan penunjang
(lab/radiologi)
 Data Ketersediaan TT
(ICU,HCU,kamar rawat
kelas)
 Data jam pelayanan
poli
 Data jarak berdasarkan
koordinat GPS
 Masa berlaku PKS
 Masa berlaku SIP
Faskes Perujuk FKTP:
APLIKASI P-CARE
 Faskes memilih Faskes Perujuk FKRTL:
Aplikasi Informasi dan Profil APLIKASI VCLAIM
spesialis/subspes Aplikasi P-Care di FKTP
ialis yang
Faskes HFIS-APLICARES
Aplikasi VCLAIM di FKRTL  Faskes memilih
dibutuhkan spesialis/subspesialis
 Tampil data RS yang dibutuhkan
yang sesuai  Faskes memilih
kompetensi pemeriksaan Penunjang
dibutuhkan Radiologi dan/atau
 Memilih nama RS laboratorium yang
dengan dibutuhkan
mempertimbangkan  Memilih RSdengan
jam praktek poli mempertimbangkan jam
 Kapasitas rumah praktek poli,
sakit ketersediaan TT

17
Sistem Rujukan Online
Rujuk Balik
 Surat Rujuk balik
 Kartu JKN-KIS / Kartu Digital Mobile JKN
 Resep Obat PRB
Antar RS
Aplikasi Vclaim

Kontak Pertama
Aplikasi P-Care
 Surat Rujukan / Kartu JKN-KIS /
 Data Peserta diinput ke dalam Aplikasi Pcare Kartu Digital Mobile JKN
 Surat Rujukan dapat dicetak  Bukti Identitas Tambahan
 Key : Edukasi Peserta JKN-KIS
terhadap tindak lanjut perawatan

Kontak Kedua dst Rawat Inap


Kontrol Ulang
Kontrol 1X  Surat Perintah Rawat Inap
 Surat Kontrol  Kartu JKN-KIS / Kartu Digital
 Surat Rujukan / Kartu JKN-KIS / Mobile JKN
Kartu Digital Mobile JKN  Bukti Identitas Tambahan
 Bukti Identitas Tambahan

Alur RJTL Alur RITL Alur Rujuk Balik


Mekanisme
Mapping FKTP-FKRTL
 prediksi jumlah
F
peserta yg dirujuk
K
 Akses menuju
T
Faskes penerima
FKRTL P
rujukan
S
DIU
RA
FKTP FKTP

FKRTL  Pertimbangan kapasitas


pemberian pelayanan di
masing-masing FKRTL
FKRTL
FKRTL  Radius Jarak
FKTP F
 Dapat dimasukkan Klinik
K
FKRTL Utama, RS Kelas A,B,C,
R
FKTP ataupun D sesuai
T
kebutuhan (termasuk
L
FKRTL rujukan
provinsi/nasional)
 Dapat dipilih FKRTL
diluar wilayah KC
BATAS WILAYAH KANTOR
FKRTL CABANG

Mapping dilakukan oleh masing2 Kantor Cabang melibatkan Dinas Kesehatan dan
Asosiasi Faskes dengan mempertimbangkan jumlah rujukan FKTP dan kompetensi
serta kapasitas pelayanan FKRTL.
Skema Rujukan Online
FASKES TK.I
Input dalam aplikasi
eligibilitas di Faskes Terdapat daftar Faskes Tk II yang dapat dipilih
Tk I sesuai kriteria sesuai dengan kriteria yang ditentukan
kebutuhan kompetensi
SDM dan Sarana
/prasarana
Dokter umum melakukan
pemeriksaan dan memberikan
penilaian kebutuhan
rujukan pasien

Informasi tampilan:
1. Nama faskes penerima rujukan dengan kelas
ketetapan Kemenkes
Kasus yang
2. Jumlah rujukan yang ditujukan pada faskes tsb
dikecualikan: (dalam pengembangan)
• Thalassemia 3. Kapasitas pelayanan di faskes (dengan
• Hemofilia pertimbangan jumlah ketersediaan dokter per
• Kanker poli) (dalam pengembangan)
Pemetaan Fasilitas • HD 4. Jadwal praktek poli
Kesehatan *dengan kriteria 5. Keterangan jarak faskes tujuan rujukan
tertentu
mempertimbangkan
kebutuhan faskes
pada daerah
perbatasan
FASKES TK.III
FASKES TK.II
Pada aplikasi
eligibilitas di
Faskes Tk II dapat
dilakukan rujukan
Horizontal/Vertikal
Sistem Rujukan Online

1. Dalam implementasi rujukan online di FKRTL pelayanan kesehatan


Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RJTL) di Fasilitas Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjutan (FKRTL) menggunakan rujukan online dengan data
Peserta diinput ke dalam Aplikasi Primary Care (Pcare) BPJS Kesehatan.
2. Peserta dapat hanya membawa kartu JKN-KIS atau kartu JKN-KIS digital
melalui Aplikasi Mobile JKN karena data rujukan akan diakomodir pada
Aplikasi Vclaim BPJS Kesehatan dan berlaku maksimal 90 (sembilan
puluh) hari.
3. Penggunaan kartu JKN-KIS atau kartu JKN-KIS digital dilakukan dengan
verifikasi yaitu membandingkan kesesuaian data KIS digital dengan
identitas pendukung Peserta berupa NIK yang akan mengakses
pelayanan kesehatan.
4. Surat Eligibilitas Peserta (SEP) tidak dapat diterbitkan tanpa adanya
nomor rujukan untuk kunjungan RJTL pertama atau nomor surat kontrol
untuk kunjungan RJTL berikutnya di FKRTL.

22
Sistem Rujukan Online

6. Surat kontrol diberikan apabila Peserta masih memerlukan perawatan di


FKRTL tersebut. Peserta dapat langsung datang ke FKRTL (tanpa harus
ke FKTP terlebih dahulu) dengan membawa surat kontrol dari dokter
tersebut. Surat kontrol berlaku 1 (satu) kali untuk kunjungan berikutnya
kecuali untuk Poliklinik Hemodialisa, Kemoterapi dan Rehabilitasi Medik
dapat menggunakan nomor surat keterangan (surat kontrol) yang sama
selama satu bulan.
7. Surat kontrol hanya dapat dipergunakan dan diinput pada Aplikasi Vclaim
BPJS Kesehatan apabila mempunyai nomor numerik.
8. Apabila dokter spesialis/subspesialis tidak memberikan surat kontrol,
maka pada kunjungan berikutnya pasien harus melalui FKTP.
9. Dalam hal peserta membutuhkan pemeriksaan dari dokter spesialis/sub-
spesialis lainnya, maka dokter spesialis/sub-spesialis dapat
mengeluarkan surat konsultasi internal.

23
Terima Kasih

Kini Semua Ada


Dalam Genggaman!

Download Aplikasi Mobile JKN

www.bpjs-kesehatan.go.id

Anda mungkin juga menyukai