DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PILANGKENCENG
Jl. Raya Kenongorejo N0. 774 Telp. (0351) 383536
MADIUN 63154
Nomor : 445/172.E/402.102.08/2017
Nomor : …………………………….
I. dr. Tjatur Gatot Hartanto selaku Kepala UPT Puskesmas Pilang Kenceng yang
berkedudukan dan berkantor di Jl. Raya Kenongorejo NO. 774 Kecamatan Pilang
Kenceng, Kabupaten Madiun yang mewakili UPT Puskesmas Pilang Kenceng
selanjutnya disebut “ PIHAK PERTAMA”;
II. dr.Resti Lestantini,M,Kes. selaku Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun
yang berkedudukan dan berkantor di Jl.Campursari No.12, Kota Madiun dalam hal ini
mewakili RSUD Kota Madiun, selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”.
Selanjutnya PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang secara bersama- sama
disebut PARA PIHAK dan masing-masing disebut Pihak sepakat untuk
menandatangani Perjanjian dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
DEFINISI DAN PENGERTIAN
Kecuali apabila ditentukan lain secara tegas dalam Perjanjian ini, istilah- istilah di bawah
ini memiliki pengertian-pengertian sebagai berikut:
1. Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan adalah upaya pelayanan kesehatan
perorangan yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik yang meliputi rawat jalan
tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan, dan rawat inap di ruang perawatan
khusus;
2. Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang
bersifat non spesialistik (primer) meliputi pelayanan rawat jalan dan rawat inap;
3. Fasilitas Kesehatan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan perorangan, baik promotif, preventif,
kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/atau Masyarakat;
4. Rawat Jalan Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat
non spesialistik yang dilaksanakan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk
keperluan observasi, diagnosis, pengobatan, dan/atau pelayanan kesehatan lainnya;
5. Rawat Inap Tingkat Pertama adalah pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat non
spesialistik dan dilaksanakan pada fasilitas kesehatan tingkat pertama untuk keperluan
observasi, perawatan, diagnosis, pengobatan, dan/atau pelayanan medis lainnya,
dimana peserta dan/atau anggota keluarganya dirawat inap paling singkat 1 (satu) hari;
6. Pelayanan Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan adalah upaya pelayanan kesehatan
perorangan yang bersifat spesialistik atau sub spesialistik yang meliputi rawat jalan
tingkat lanjutan, rawat inap tingkat lanjutan, dan rawat inap di ruang perawatan
khusus;
7. Pelayanan Kesehatan Darurat Medis adalah pelayanan kesehatan yang harus diberikan
secepatnya untuk mencegah kematian, keparahan, dan/atau kecacatan sesuai dengan
kemampuan fasilitas kesehatan;
8. Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang mengatur
pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik
vertikal maupun horizontal;
9. Dinas Kesehatan adalah induk organisasi kesehatan Puskesmas dalam rangka
menjalankan program Puskesmas
10. Program Puskesmas adalah upaya pelayanan promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif kesehatan masyarakat.
PASAL 2
MAKSUD DAN TUJUAN
PASAL 3
RUANG LINGKUP DAN PROSEDUR
PASAL 4
HAK DAN KEWAJIBAN PARA PIHAK
Tanpa mengesampingkan hak dan kewajiban dalam pasal-pasal lain dari Perjanjian ini,
PARA PIHAK sepakat untuk merinci hak dan kewajiban masing-masing sebagaimana
diuraikan sebagai berikut:
PASAL 5
TATA CARA PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN TINGKAT
LANJUTAN
1. Dalam hal Peserta harus menjalani pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan di
Rumah Sakit PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA melakukan rujukan sesuai
prosedur
a. Rujukan Rawat Jalan Tingkat Lanjut
1) Melakukan Rujukan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan pada pasien BPJS yang tidak
tertangani di pelayanan kesehatan puskesmas dan membutuhkan pelayanan
kesehatan tingkat lanjut sesuai dengan Sumber Daya yang ada di rumah sakit
PIHAK KEDUA
2) Memberikan pengantar Rujukan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan yang memuat
informasi medis dasar pasien
3) Memberikan pengantar Rujukan Rawat Jalan Tingkat Lanjutan pada pasien melalui
formulir khusus pada peserta BPJS
PASAL 6
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
1. Perjanjian ini berlaku untuk 1 ( satu ) tahun, terhitung secara efektif sejak tanggal 2
Januari 2017 dan berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
2. Selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum berakhirnya Jangka Waktu
Perjanjian, PARA PIHAK sepakat untuk saling memberitahukan maksudnya apabila
hendak memperpanjang Perjanjian ini.
PASAL 7
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
1. Perjanjian ini dapat dibatalkan dan atau diakhiri oleh salah satu Pihak sebelum
Jangka Waktu Perjanjian, berdasarkan hal-hal sebagai berikut:
a. Persetujuan PARA PIHAK secara tertulis untuk mengakhiri Perjanjian ini yang
berlaku efektif pada tanggal dicapainya kesepakatan pengakhiran tersebut;
b. Salah satu Pihak melanggar ketentuan yang diatur dalam Perjanjian ini
(wanprestasi) dan tetap tidak memperbaikinya setelah menerima surat
teguran/peringatan sebanyak 3 (tiga) kali dengan tenggang waktu masing-
masingsurat teguran/peringatan minimal 7 (tujuh) hari kalender, dengan tembusan
ke PERSI Daerah. Pengakhiran berlaku efektif secara seketika pada tanggal surat
pemberitahuan pengakhiran Perjanjian ini dari Pihak yang dirugikan;
c. Ijin usaha atau operasional salah satu Pihak dicabut oleh Pemerintah.Pengakhiran
berlaku efektif pada tanggal pencabutan ijin usaha atau operasional Pihak yang
bersangkutan oleh Pemerintah;
d. Salah satu Pihak melakukan merger, konsolidasi, atau diakuisisi oleh perusahaan
lain. Pengakhiran berlaku efektif pada tanggal disahkannya pelaksanaan merger,
konsolidasi atau akuisisi tersebut oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia;
e. Salah satu Pihak dinyatakan bangkrut atau pailit oleh pengadilan.Pengakhiran
berlaku efektif pada tanggal dikeluarkannya keputusan pailit oleh Pengadilan
f. Salah satu Pihak mengadakan/berada dalam keadaan likuidasi.Pengakhiran berlaku
efektif pada tanggal Pihak yang bersangkutan telah dinyatakan di likuidasi secara
sah menurut ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku.
PASAL 8
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
PASAL 9
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
PASAL 10
LAIN-LAIN
Demikianlah, Perjanjian ini dibuat dalam rangkap 2 (dua), asli, masing-masing sama
bunyinya, di atas kertas bermeterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama
setelah ditanda-tangani oleh PARA PIHAK.