Anda di halaman 1dari 82

Dr. dr.

Khalid Saleh, SpPD-KKV,FINASIM,MARS

Direktur Utama RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Pertemuan FKTP Kedeputian Wilayah Sulselbartra dan Maluku


Makassar, 29-30 Agustus 2017
Agenda
Latar Belakang

Kebijakan Sistem Pelayanan Rujukan

Konsep Rujukan Berjenjang di Era JKN


Sistem Rujukan Pelayanan kesehatan Terintegrasi BPJS
Kesehatan-SIMRS-NIK

Aplikasi Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)

Penutup
LATAR BELAKANG
SISTIM PELAYANAN RUJUKAN
DILIHAT DARI 2 ASPEK

Kebijakan Kementerian Kesehatan RI dalam


sistem rujukan

Sistim rujukan berdasarkan Aplikasi  Sistem


Rujukan Terintegrasi (“SISRUTE”)
LATAR BELAKANG
Semakin Meningkatnya Tingkat Kunjungan di Rumah Sakit di
Kota
Perlu Ada Penataan Sistem Rujukan Khususnya ke Luar Wilayah
dan Rujuk Baliknya
Perlunya penataan kekhususan dan level kompetensi fasyankes
ke Luar Wilayah dan Rujuk Baliknya
Banyak masalah , perlu solusi percepatan rujukan  Sistim
rujukan digital

Sistem rujukan dan kompetensi FKTP dan FKRTL


LATAR BELAKANG

Tujuan
• Penyakit di PPK I tuntas berjenjang
• Kasus tertentu tidak perlu berjenjang  dirujuk
Langsung
• Sistem Rujukan Terpadu dgn Sistem Kompentesi
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• SPGDT dan E-Rujukan
DASAR HUKUM
UU 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

UU 24 Tahun 2011 Tentang BPJS

Permenkes No 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan

Permenkes 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jkn  Perubahannya pada Permenkes No 99
Tahun 2015

Permenkes No 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit

Permenkes No 36 Tahun 2015 Tentang Pencegahan Fraud dalam Pelayanan Kesehatan

Permenkes No 76 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan INA CBGs

PERMENKES NO 52 TAHUN 2016 PERMENKES 64 TAHUN 2016 PERMENKES NO 4 TAHUN 2017 PERUBAHAN
STANDAR TARIF JKN

Permenkes No 5/2016 Tentang Penyelenggaraan Pertimbangan Klinik


PERMENKES 001 TAHUN 2012
ttg Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan

Bab III (Bagian


Kesatu Pasal 3) Sistem Rujukan pelayanan kesehatan
merupakan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugas dan tanggung jawab pelayanan
kesehatan secara timbal balik baik vertikal
maupun horizontal
Penyelenggaraan Sistem Rujukan Kesehatan
• jenis rujukan;
• jenjang rujukan;
• prosedur rujukan
• hak dan kewajiban;
• sistem informasi dan komunikasi rujukan;
• Sistem Rujukan kabupaten/kota;
• penanggungjawab sistem rujukan;
• pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi;
• pembiayaan rujukan
Pengecualian Sistem Rujukan: gawat darurat; bencana alam;
kejadian luar biasa; kekhususan permasalahan kesehatan pasien;
dan pertimbangan geografis.
Rujukan UKM (1)
Rujukan UKM merupakan sistem rujukan
berjenjang yang bertujuan untuk:
• Menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat;
dan/atau
• Meningkatkan status kesehatan masyarakat dan
mencegah penyakit tanpa mengesampingkan upaya
penyembuhan dan rehabilitatif.
Rujukan UKM (2)
Mempertimbangkan hal-hal yang meliputi:
• Tingkat kegawatan masalah kesehatan masyarakat;
• Luas wilayah yang terkena dan berdampak dari masalah kesehatan
kesehatan;
• Luas dan kondisi geografi;
• Kewenangan dalam menyelesaikan masalah kesehatan masyarakat;
• Memerlukan keterlibatan dan keterkaitan lintas sektor;
• Membutuhkan disiplin ilmu atau keahlian khusus;
• Ketersediaan teknologi;
• Ketersediaan sumber daya manusia; dan/atau
• Ketersediaan anggaran.
Rujukan UKP
• Fasilitas kesehatan dalam hal tidak memiliki kemampuan dan
kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan sesuai
kebutuhan pasien harus melakukan rujukan upaya kesehatan
perorangan.
• Kemampuan didasarkan pada:
– Jumlah, kompetensi dan ketersediaan SDM;
– Ketersediaan alat;
– Ketersediaan obat dan reagen;
– Ketersediaan Pelayanan Penunjang; dan
– Ketersediaan sarana dan prasarana
SISTEM RUJUKAN KABUPATEN/KOTA
• Dalam menata sistem kesehatan, pemerintah kabupaten/kota
berwenang mengatur sistem rujukan.
• Pengaturan sistem rujukan harus :
– menjamin efisiensi dan efektifitas pelayanan kesehatan;
– kemudahan akses masyarakat terhadap upaya kesehatan; dan
– terintegrasi dengan sistem rujukan regional.
• Dalam pelaksanaan sistem rujukan, pemerintah kabupaten/kota
dapat bekerja sama dengan pemerintah kabupate/kota lainnya
– Untuk menjamin hak dan kewajiban penyelenggaraan rujukan pemerintah
kabupaten/kota harus membuat perjanjian kerjasama.
– Dalam sistem rujukan di wilayah perbatasan provinsi, maka pelaksanaan
kerjasama dilakukan oleh pemerintah provinsi.
Jenjang Rujukan (1)
• Jenjang rujukan fasilitas kesehatan perorangan, meliputi :
– Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama; dan
– Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut.
• Fasilitas Kesehatan Tingkat Lanjut dibagi menjadi 4, yaitu:
• Fasilitas kesehatan tingkat kabupaten/kota
• Fasilitas kesehatan tingkat regional untuk rujukan kasus
umum, rujukan kasus kanker, jantung, jiwa, rujukan kasus
kusta dan rujukan masalah kesehatan lainnya ditetapkan
melalui Keputusan Gubernur
• Fasilitas kesehatan tingkat provinsi
• Fasilitas kesehatan tingkat nasional
Jenjang Rujukan (2)
• Fasilitas kesehatan dalam melakukan pengiriman rujukan
harus dilakukan secara berjenjang dari fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama.
• Pelayanan kesehatan tingkat lanjutan hanya dapat
diberikan atas rujukan dari pelayanan kesehatan tingkat
pertama atau tingkat sebelumnya dengan mengikuti
regionalisasi sistem rujukan.
• Pelaksanaan regionalisasi sistem rujukan harus sesuai
pedoman rujukan
SISTEM INFORMASI DAN KOMUNIKASI RUJUKAN

Fasilitas kesehatan dan perangkat daerah yang berhubungan dengan


kesehatan harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan
komunikasi rujukan yang bersifat dinamis untuk menjamin ketepatan
rujukan, memuat :
• ketersediaan fasilitas yang dimiliki oleh fasilitas kesehatan;
• kemampuan pelayanan fasilitas kesehatan; dan
• kegiatan rujukan yang meliputi merujuk, menerima rujukan, membalas
rujukan, menerima balasan rujukan dan rujukan kasus khusus
• Pemerintah Provinsi dan kabupaten/kota dapat membentuk forum
komunikasi rujukan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi dan
koordinasi antar fasilitas kesehatan dan pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota dalam menyelenggarakan sistem rujukan
Pelayanan Kesehatan Perorangan
PMK 001 TAHUN 2012

Pelayanan
Kesehatan Tingkat
Pertama
Pelayanan Kesehatan
Dasar Diberikan Di Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Puskesmas, Praktik Tk Kedua
Tk Ketiga
Perorangan, Klinik Pelayanan Kesehatan
Subspesialis
Pratama, Klinik Spesialistik
Umum Balai/
Lembaga Pelayanan
Kesehatan, Rumah
Sakit Pratama.
SISTEM RUJUKAN BERJENJANG PMK 001
TAHUN 2012
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Ketiga Hanya
Pelayanan Kesehatan Dapat Diberikan Atas
Berjenjang, Sesuai Rujukan Dari Pelayanan
Kebutuhan Medis Dari Kesehatan Tingkat
Pelayanan Kesehatan Kedua Atau Tingkat
Tingkat Pertama Pertama

Pelayanan Ketentuan Diatas


Kesehatan Dikecualikan Untuk
Tingkat Kedua Keadaan Gawat
Hanya Dapat Darurat, Bencana,
Diberikan Atas Kekhususan
Rujukan Dari Permasalahan
Pelayanan Kesehatan Pasien
Kesehatan Dan Pertimbangan
Tingkat Geografis
Pertama
Sistem Rujukan Berjenjang
PMK 71 Tahun 2013
• Dalam hal Peserta memerlukan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjutan atas indikasi medis, Fasilitas Kesehatan
tingkat pertama harus merujuk ke Fasilitas Kesehatan rujukan
tingkat lanjutan terdekat sesuai dengan Sistem Rujukan yang
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan Medik Minimal per Tipe RS
PMK 56 Tahun 2014
UGD UGD
RS KELAS A

RS KELAS B
SPESIALIS DASAR : PENYAKIT DALAM, KESEHATAN SPESIALIS DASAR : PENYAKIT DALAM, KESEHATAN
ANAK, BEDAH, OBGYN ANAK, BEDAH, OBGYN
SPESIALIS PENUNJANG : ANESTESIOLOGI, SPESIALIS PENUNJANG : ANESTESIOLOGI,
RADIOLOGI, PATOLOGI KLINIK, PATOLOGI RADIOLOGI, PATOLOGI KLINIK, PATOLOGI
ANATOMI REHAB.,MEDIK ANATOMI, REHAB.,MEDIK
SPESIALIS LAIN : MATA, THT, SYARAF, JANTUNG SPESIALIS LAIN : MINIMAL 8 DARI 13 PELAYANAN
DAN PEMBULUH DARAH, KULIT DAN KELAMIN, (MATA, THT, SYARAF, JANTUNG DAN PEMBULUH
KEDOKTERAN JIWA, PARU, ORTOPEDI, UROLOGI, DARAH, KULIT DAN KELAMIN, KEDOKTERAN JIWA,
BEDAH SYARAF, BEDAH PLASTIK, KEDOKTERAN PARU, ORTOPEDI, UROLOGI, BEDAH SYARAF,
FORENSIK BEDAH PLASTIK, KEDOKTERAN FORENSIK)
SUBSPESIALIS : BEDAH, PENYAKIT DALAM, SUBSPESIALIS : MINIMAL 2 DARI 4 PELAYANAN
KESEHATAN ANAK, OBGYN, MATA, THT, SYARAF, (BEDAH, PENYAKIT DALAM, KESEHATAN ANAK,
JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH, KULIT DAN OBGYN)
KELAMIN, KEDOKTERAN JIWA, PARU, ORTOPEDI, SPESIALIS GIGI DAN MULUT : MINIMAL 3
UROLOGI, BEDAH SYARAF, BEDAH PLASTIK, GIGI PELAYANAN (BEDAH MULUT, KONSERVASI /
MULUT ENDODONSI, ORTHODONTI)
SPESIALIS GIGI DAN MULUT : BEDAH MULUT,
KONSERVASI / ENDODONSI, PERIODONTI,
ORTHODONTI, PROSTODONTI, PEDODONSI, DAN
PENYAKIT MULUT
Pelayanan Medik Minimal per Tipe RS
PMK 56 Tahun 2014
UGD UGD

RS KELAS C

RS KELAS D
PELAYANAN MEDIK UMUM PELAYANAN MEDIK UMUM
SPESIALIS DASAR : PENYAKIT SPESIALIS DASAR : MINIMAL
DALAM, KESEHATAN ANAK, 2 DARI 4 PELAYANAN
BEDAH, OBGYN (PENYAKIT DALAM,
SPESIALIS PENUNJANG : KESEHATAN ANAK, BEDAH,
ANESTESIOLOGI, RADIOLOGI, OBGYN)
PATOLOGI KLINIK, SPESIALIS PENUNJANG :
SPESIALIS LAIN RADIOLOGI, DAN
LABORATORIUM)
SUBSPESIALIS
SPESIALIS GIGI DAN MULUT :
MINIMAL 1 PELAYANAN
Jenjang Rujukan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• Praktik Asuhan Kebidanan, Klinik Bersalin, Klinik
Pratama, Praktik Dokter Umum, Praktik Dokter Gigi
Tk Pertama • Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling, Lab.Klinik Pratama,
Rs Pratama

• RSUD, RS Khusus, RS Swasta

Tk Kedua • Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan


Paru Masyarakat, Klinik Utama
• Lab.Klinik Utama Pemerintah Atau Swasta

• RS Vertikal

Tk Ketiga •

RS Provinsi
RS Wilayah
• Balai Lab.Kesehatan Provinsi
Komponen dan Diagram Sistem Rujukan

Iniating Fasilitas kesehatan yang merujuk


Facilities

Jejaring Pelayanan

Super Receiving
visor Facilities

Lembaga pemantau dan penilai Fasilitas kesehatan


pelaksanaan proses rujukan penerima rujukan
Klasifikasi fasilitas pelayanan kesehatan dalam sistem
rujukan

Jenjang Fasilitas pelayan Monitoring d


Pengertian
Rujukan an kesehatan an evaluasi

1. Puskesmas
2. Puskesmas
perawatan
Kadinkes
Mampu 3. Balai pengobatan
Kabupaten/Kot
memberikan 4. Praktek
a dan organisasi
Tingkat I pelayanan perorangan
profesi cabang
kesehatan 5. Dokter Keluarga
kabupaten/kota
dasar 6. Klinik pratama
7. Rumah bersalin
8. Klinik umum
9. RS Pratama
Klasifikasi fasilitas pelayanan kesehatan dalam sistem
rujukan

Jenjang Fasilitas pelayan Monitoring d


Pengertian
Rujukan an kesehatan an evaluasi

1. RS kelas B
2. RS kelas C
3. RS kelas D Kadinkes
Mampu
Propinsi dan
memberikan
(baik milik organisasi
Tingkat II pelayanan
pemerintah, profesi cabang
kesehatan
TNI/Polri, kabupaten/kota
spesialistik
BUMN maupun
swasta)
Klasifikasi fasilitas pelayanan kesehatan dalam sistem
rujukan

Jenjang Fasilitas pelayan Monitoring d


Pengertian
Rujukan an kesehatan an evaluasi

RS kelas A
Menteri
Mampu Kesehatan,
memberikan (baik milik organisasi
Tingkat III pelayanan pemerintah, profesi, dan
kesehatan sub TNI/Polri, institusi
spesialistik BUMN maupun pendidikan
swasta)
Alur Rujukan

Rujukan Vertikal Dari Tk


Pelayanan Yang Lebih Rendah Rujukan Lintas Batas
Ke Tk Pelayanan Lebih Tinggi Alur Pertama Di PPK 1 Wilayah Dan Lintas
dan Cakupan Rujukan Di Kecamatan Wilayah tetap sesuai
Dari Tk Pelayanan Yang Lebih Sistem Rujukan Dan
Tinggi Ke Tk Pelayanan Yang Kompetensi Fasyankes
Lebih Rendah, Alur Rujukan Secara Vertikal Dan
dilakukan Sesuai Ketentuan Horisontal Sesuai Kemampuan Dan
Peraturan Perundang- Kewenangan Pelayanan

undangan
Alur Rujukan Dalam 1 Wilayah
Cakupan Rujukan Berdasarkan
Jenjang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, Dimulai Dari PPK 1
KONSEP DAN EVALUASI SISTEM RUJUKAN

•Menilai dan memantau kinerja


sistem rujukan harus bertujuan
untuk memastikan bahwa sistem
berfungsi dengan baik, proses
rujukan yang tepat dan efisien,
serta masyarakat pengguna
mendapatkan layanan rujukan
sesuai dengan kebutuhkan medis
atau kebutuhan lainnya, termasuk
situasi geografis.

•Pemantauan rujukan antara


penyedia layanan kesehatan
ditunjukan kepada prestasi upaya
kolektif, penggunaan
keseimbangan sumber daya dan
kemampuan (kapabilitas)
melakukan efisiensi penggunaan
jaringan yang tersedia, serta PERGUB
menghindarkan dari duplikasi
pelayanan. • Peraturan Walikota/
Bupati
Konsep Rujukan Berjenjang di Era JKN
FKRTL Kelas C & D FKRTL Tk Tiga (Kelas
FKRTL Kelas B
Dapat Menerima A) Dapat Menerima
Menerima Pelayanan
Pelayanan Rujukan Pelayanan Rujukan
Rujukan Dari :
Dari : Dari :

Seluruh FKTP Dalam FKTP Sesuai Kekhususan


Wilayah Sesuai Permasalahan Medis
Kompetensi Dan FKTP Terdekat (Misal : Kemoterapi,
Kewenangan Yang Dimiliki Hemodialisa, Radioterapi
Masing-masing FKRTL Dll)

Rujukan Horizontal Dari Rujukan Horizontal Dari Rujukan Horizontal Dari


FKRTLTk Kedua (Fkrtl Kelas FKRTL Tk Kedua (FKRTL FKRTL Tk Kedua (FKRTL
D/C/B) Kelas D/C/B) Kelas D/C/B)

Rujukan Balik Dari FKRTL


Rujukan Balik Dari FKRTL Rujukan Balik Dari FKRTL Tk Ketiga (FKRTL RS
Tk Ketiga (FKRTL Kelas A) Tk Ketiga (FKRTL Kelas A) Rujukan Nasional / RS
Khusus Nasional)
Sistem Rujukan Berjenjang di Era JKN

Sistem Rujukan Sesuai Dengan Kewenangan/


Kompetensi Yang Terdapat Pada Setiap Faskes
• Kewenangan dan Kompetensi Kasus Penyakit ( Kewenangan PPK
I, II dan III)
• Poli Spesialistik/ Subspesialistik Yang Dapat Memberikan
Pelayanan Disertai Jam/ Waktu Pelayanan
• Kewenangan Tindakan Medis Yang Dapat Dilakukan Di FKRTL
• Pelayanan Penunjang Medis Yang Dapat Dilakukan Di FKRTL
• Sarana Prasarana Khusus Yang Dapat Dilakukan Di FKRTL
• (Misal : MRI, CT Scan, Hemodialisa, Kemoterapi, Radioterapi,
ICU/ICCU/HCU dll)
Sistem Rujukan Berjenjang di Era JKN

Rujukan Dari Kab/Kota Ke FKRTL Tk Ketiga


(FKRTL Kelas A)  Pelayanan Subspesialistik

Rujukan Harus Dari RS Tipe B Wilayah


Setempat

Untuk Wilayah Perbatasan Harus Dari RS


Terdekat Wilayah Terlebih Dahulu

Bisa Langsung sesuai Pemetaan Fasyankes dan Rujukan Khusus (Kekhususan


Permasalahan Pasien )  Peraturan Gubernur/ Peraturan Bupati/ Peraturan Walikota
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

KOMPETENSI FASKES
AKSES
UHC ALAT
SARANA PRASARANA
SUMBER
DAYA KESEHATAN AKREDITASI
SISTEM
RUJUKAN
DAN
KESEHATAN FARMASI
MUTU

KEPIMPINAN KLINIS

KEPIMPINAN TEKNIS MEDIS

DISTRIBUSI
Identifikasi Sistem Rujukan dan Pengelolaan Pelayanan
Rujukan (1)
• Kedudukan FKTP dan FKRTL dalam SKN
• Data Existing dan data referensi yang diperlukan (kondisi
FKTP dan FKRTL saat ini)
• Tantangan masa depan (MEA, Globalisasi, GHSA)
• Pengelolaan Integrasi Sistem Rujukan (alur sistem
Rujukan) Di FKTP dan FKRTL
Identifikasi Sistem Rujukan dan Pengelolaan Pelayanan
Rujukan (2)
• Konsep Penjabaran Sistem Rujukan Sistem Rujukan : Pelayanan, Pendidikan dan
Penelitian
• Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Rujukan
– Faktor Pendukung
– Struktur Sistem Rujukan
– Severity Level Penyakit Sesuai Klasifikasi RS
– Kemampuan Penatalaksanaan Penyakit Berbasis Level Penyakit
– SDM Sesuai Klasifikasi RS
– Sarana Prasarana Sesuai Klasifikasi RS
– Hubungan Lintas Sektor
– Fungsi RS Pendidikan dan Pengampuan RS
– Sistem Rujukan Pelayanan Terintegrasi
– Evaluasi pengelolaan pelayanan Rujukan Kab/kota
PERAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DALAM
SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Sehat (70%*) Mengeluh Sakit (30%*)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan

Yang Sehat Tetap Sehat


FKTP
Yang sehat Tidak Sakit 80 %

sehat / rujuk
UKBM(Posyandu, Posyandu FKRTL balik
Lansia, Posbindu PTM, Polindes,
20% sakit
Poskesdes, Desa Siaga)
SEHAT ADALAH HARTAKU
meninggal
YANG HARUS KUJAGA DAN
KUPELIHARA

*Sumber : Susenas 2010


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

PUSKESMAS

UKM UKP

GATE KEEPER

Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang berperan sebagai tulang


13

punggung pelayanan kesehatan, kontak pertama dan penapis rujukan sesuai


dengan standar pelayanan
RUJUKAN MEDIK
DI PELAYANAN PRIMER
Dokter dapat merujuk pasien pada kasus penyakit dengan tingkat
kemampuan 4A pada kondisi :

Time Age Complication Comorbidity

komplikasi dari
lama ada/tidak-nya
penyakitnya,
perjalanan umur pasien penyakit
tingkatan
penyakit penyerta
kesulitan

Condition

• melihat kondisi
fasilitas
pelayanan
PERAN RUMAH SAKIT di ERA JKN

Berperan secara aktif


Meningkatkan Kualitas
dalam implementasi
Pelayanan Kesehatan
program JKN

• Siap menjadi provider BPJS • Pelayanan sesuai kebutuhan medis


pasien
Kesehatan
• Mempersiapkan Clinical pathway
• Siap fasilitas (sarana- & Komite untuk pengawasan
prasana) dan sumber daya penerapannya
• Siap berkompetisi • Meningkatkan pemahaman
petugas RS terhadap sistem
pelayanan kesehatan pada era JKN
termasuk pola pembiayaannya
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Terintegrasi
KEMENKES - DUKCAPIL
BPJS Kesehatan – SIMRS - NIK
Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)
Kondisi Eksisting
“SISRUTE” adalah pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan
secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal, dimana seluruh proses rujukan dilakukan secara terintegrasi.

“SISRUTE” Sudah terimplementasi lebih dari lebih dari 1.000 Layanan Kesehatan atau lebih dari 10 Kabupaten Kota

*Sumber : rujukan.rsupwahidin.com
6 Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)
Rencana Pengembangan Lanjutan

PENGEMBANGAN LANJUTAN
1. Integrasi dengan Dukcapil
2. Informasi Data Sarana, Prasarana dan SDM Rumah Sakit
3. Standarisasi Alasan Rujukan, ICD 10, ICD 9 CM dan lain – lain
4. Upload Dokumen Laboratorium, Radiologi dan EKG
5. Video komunikasi di Ambulance
6. GPS Tracking Ambulance

Standarisasi Video Conference GPS Tracking


Format
Aplikasi
Komunikasi ke RS yang dirujuk
terkait kondisi pasien

Informasi feedback dari RS di rujuk


terkait kesediaan untuk menerima

Informasi kelengkapan sarana dan prasarana dan


SDM yang menangani (Ruang Perawatan, tim medis
dll)
Terbitnya regulasi dari Kementerian
Kesehatan RI terkait Rujukan di Era Digital

Terwujudnya percepatan pelayanan


rujukan di RS

Terintegrasinya sistem informasi rujukan pasien pada seluruh


RS Regional, RS Klas B dan RS Klas Khusus se Indonesia Timur
KEGIATAN

1. Advokasi ke stakeholder (PROMOTERS)


2. Pertemuan dalam rangka pelaksanaan PP
TERSEDIANYA SISTEM 3. Pembentukan Tim Efektif (Internal)
4. Pertemuan Perancangan Sistem Informasi Rujukan
INFORMASI RUJUKAN Terintegrasi (SISRUTE) dengan tim
TERINTEGRASI 5. Pembuatan aplikasi SISRUTE
6. Melakukan Integrasi sistem informasi RS dengan
(SISRUTE) SISRUTE
7. Update sistem ke semua komputer terkait di RSWS
8. Simulasi internal RSWS aplikasi SISRUTE
CAPAIAN : SISTEM INFORMASI RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE)
CAPAIAN : SISTEM INFORMASI RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE)
KEGIATAN

1. Advokasi dan Identifikasi RS Perujuk


TERBENTUKNYA TIM 2. Pertemuan Informal dengan RS Regional
3. Pertemuan Informal dengan RS Tipe B
EKSTERNAL 4. Sosialisasi ke Manajemen dan Staf RS Perujuk
5. Permintaan PIC Masing-masing RS Perujuk
6. Pembentukan Tim Eksternal
CAPAIAN : TERBENTUKNYA TIM EKSTERNAL
KEGIATAN
1. Inhouse Training
INTERNALISASI 2. Update SISRUTE untuk
SISRUTE KE RS Informasi RS Perujuk
PERUJUK 3. Simulasi Rujukan Melaljui
SISRUTE
CAPAIAN : INTERNALISASI SISRUTE KE RS PERUJUK
ouse Training SISRUTE pada RS Perujuk

Update Informasi dan


Simulasi Rujukan
Melalui SISRUTE
KEGIATAN
1. Launching SISRUTE
2. Pelaksanaan Rujukan melalui
IMPLEMENTASI SISRUTE
SISRUTE 3. Monitoring dan Evaluasi
CAPAIAN : IMPLEMENTASI SISRUTE

Launching SISRUTE Pelaksanaan Rujukan


Melalui SISRUTE

Monitoring dan Evaluasi


SISRUTE
CAPAIAN : IMPLEMENTASI SISRUTE

Sosialisasi dengan Banner, Media Cetak dan Elektronik


ALAMAT APLIKASI SISRUTE
PERSIAPAN HARDWARE DAN JARINGAN MINIMUM
AWAL IMPLEMENTASI SISRUTE

internet

Telkom Astinet
Provider lain
Butuh Alat Medis ?
Butuh Dokter ?
Butuh Ruang Perawatan ?
web service ke simrs

web service peserta bpjs

web service sep bpjs


7371115111740013

PROSES RUJUKAN BERJENJANG


UNTUK KASUS TERTENTU BISA
LANGSUNG KE TYPE TYPE B ATAU A

KEBIJAKAN KASUS TERTENTU


Informasi Riwayat Rujukan

Informasi Balik dari Perujuk

Update Info rujukan

Pembatalan Rujukan
MONITORING RUJUKAN
List Pasien dirujuk

Info Detail Pasien Dirujuk

Form Informasi balik dan edukasi


MONITORING RUJUKAN
List Pasien dirujuk
Info Detail Pasien Dirujuk
Form Informasi balik dan edukasi
Informasi Balik SISRUTE

Informasi Balik RS
penerima rujukan
Monitoring Ambulance
Rujukan Balik
Konsultasi Rujukan

Konsultasi Rujukan : Riwayat Konsultasi Rujukan :

Pilih Dokter :

Jawaban :
Video Komunikasi
AMBULANCE RS PERUJUK

IGD RS RUJUKAN
Video Komunikasi
DPJP IGD RS RUJUKAN IGD RS PERUJUK
RS RUJUKAN UTAMA/ KELAS A
RSUP Dr. Wahidin sudirohusodo
RS REGIONAL
RS KELAS B (PEMERINTAH/SWASTA) RSUD Labuang Baji
RS Unhas RSUD Kota Makassar
RS Pelamonia RSUD A. Makkasau Pare-pare
RS Bhayangkara RSUD Sawerigading Palopo
RS Hadji
RSUD Tenriawaru Bone
RS Ibnu Sina
RS Awal Bros RSUD A. Sulthan Daeng Radja Bulukumba
RS Stella Maris
RS Akademis RS KHUSUS
RS Islam Faisal RS Khusus Tadjuddin Chalid
RS Grestellina
PENGEMBANGAN SISRUTE (RS/RB / RSIA/PKM) DI INDONESIA

•Tahap 1 : 16 RS ( RS Regional RS kelas B Sulsel)


•Tahap 2 : 94 RS/PKM (kota makassar dan pare-pare)
•Tahap 3 : 117 RS/PKM(termasuk RS Farmawati Jaksel dan
jejaringnya (RS dan PKM)
•Tahap 4 : 188 RS/PKM (termasuk RS vertikal)
•Tahap 5 : 233 RS/PKM (termasuk RS Sul Utara (Manado)
•Tahap 6 : 274 RS/PKM (termasuk RS di Palembang)
•Tahap 7 : 288 RS/PKM (termasuk RS di Bogor)
•Tahap 8 : 311 RS/PKM (termasuk Kab. Wajo Sulsel/PKM)
•Saat ini : 926 RS/PKM/Klinik/Instansi
Pasien Rujukan Masuk malalui SISRUTE di RSUD A. Makkasau
Pare-Pare
Pasien Rujukan Masuk melalui SISRUTE di RSUD Polman
Pasien Rujukan Masuk melalui SISRUTE di RSUD Kota Tangerang
PENUTUP
Kesimpulan :
• Sistem Rujukan disesuaikan Dengan Kewenangan/ Kompetensi Yang
Terdapat Pada Setiap Faskes
• Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) merupakan salah satu solusi
dalam percepatan pelayanan rujukan di RS dan PKM

Saran :
• Perlunya di optimalkan sistem rujukan di era JKN
• Perlunya peningkatan komitmen stakeholder di RS/PKM dan luar RS/PKM
• Perlu pengembangan aplikasi SISRUTE dalam rangka mengakomodir
berbagai masukan untuk perbaikan lebih lanjut.
• Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan aplikasi
SISRUTE secara simultan dan parallel pada semua RS/PKM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai