Anda di halaman 1dari 53

Dr. Muhammad Yunus, M.

Kes

Pertemuan Sosialisasi Rujukan Online


Andoolo, 15 November 018
Agenda
Latar Belakang

Kebijakan Sistem Pelayanan Rujukan

Konsep Rujukan Berjenjang di Era JKN


Sistem Rujukan Pelayanan kesehatan Terintegrasi BPJS
Kesehatan-SIMRS-NIK

Aplikasi Sistem Rujukan Terintegrasi

Penutup
LATAR BELAKANG
SISTIM PELAYANAN RUJUKAN
DILIHAT DARI 2 ASPEK

Kebijakan Kementerian Kesehatan RI dalam


sistem rujukan

Sistim rujukan berdasarkan Aplikasi  Sistem


Rujukan Terintegrasi
LATAR BELAKANG
Semakin Meningkatnya Tingkat Kunjungan di Rumah Sakit di
Kota
Perlu Ada Penataan Sistem Rujukan Khususnya ke Luar Wilayah
dan Rujuk Baliknya
Perlunya penataan kekhususan dan level kompetensi fasyankes
ke Luar Wilayah dan Rujuk Baliknya
Banyak masalah , perlu solusi percepatan rujukan  Sistim
rujukan digital

Sistem rujukan dan kompetensi FKTP dan FKRTL


LATAR BELAKANG

Tujuan
• Penyakit di PPK I tuntas berjenjang
• Kasus tertentu tidak perlu berjenjang  dirujuk
Langsung
• Sistem Rujukan Terpadu dgn Sistem Kompentesi
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• SPGDT dan E-Rujukan
DASAR HUKUM
UU 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional

UU 24 Tahun 2011 Tentang BPJS

Permenkes No 001 Tahun 2012 Tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan

Permenkes 71 Tahun 2013 Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jkn  Perubahannya pada Permenkes No 99
Tahun 2015

Permenkes No 56 Tahun 2014 Tentang Klasifikasi Dan Perizinan Rumah Sakit

Permenkes No 36 Tahun 2015 Tentang Pencegahan Fraud dalam Pelayanan Kesehatan

Permenkes No 76 Tahun 2016 tentang Petunjuk Pelaksanaan INA CBGs

PERMENKES NO 52 TAHUN 2016 PERMENKES 64 TAHUN 2016 PERMENKES NO 4 TAHUN 2017 PERUBAHAN
STANDAR TARIF JKN

Permenkes No 5/2016 Tentang Penyelenggaraan Pertimbangan Klinik


PERMENKES 001 TAHUN 2012
ttg Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan

Bab III (Bagian


Kesatu Pasal 3) Sistem Rujukan pelayanan kesehatan
merupakan penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur pelimpahan
tugas dan tanggung jawab pelayanan
kesehatan secara timbal balik baik vertikal
maupun horizontal
Penyelenggaraan Sistem Rujukan Kesehatan
• jenis rujukan;
• jenjang rujukan;
• prosedur rujukan
• hak dan kewajiban;
• sistem informasi dan komunikasi rujukan;
• Sistem Rujukan kabupaten/kota;
• penanggungjawab sistem rujukan;
• pembinaan, pengawasan, monitoring dan evaluasi;
• pembiayaan rujukan
Pengecualian Sistem Rujukan: gawat darurat; bencana alam;
kejadian luar biasa; kekhususan permasalahan kesehatan pasien;
dan pertimbangan geografis.
Pelayanan Kesehatan Perorangan
PMK 001 TAHUN 2012

Pelayanan
Kesehatan Tingkat
Pertama
Pelayanan Kesehatan
Dasar Diberikan Di Pelayanan Kesehatan
Pelayanan Kesehatan
Puskesmas, Praktik Tk Kedua
Tk Ketiga
Perorangan, Klinik Pelayanan Kesehatan
Subspesialis
Pratama, Klinik Spesialistik
Umum Balai/
Lembaga Pelayanan
Kesehatan, Rumah
Sakit Pratama.
SISTEM RUJUKAN BERJENJANG PMK 001
TAHUN 2012
Pelayanan Kesehatan
Tingkat Ketiga Hanya
Pelayanan Kesehatan Dapat Diberikan Atas
Berjenjang, Sesuai Rujukan Dari Pelayanan
Kebutuhan Medis Dari Kesehatan Tingkat
Pelayanan Kesehatan Kedua Atau Tingkat
Tingkat Pertama Pertama

Pelayanan Ketentuan Diatas


Kesehatan Dikecualikan Untuk
Tingkat Kedua Keadaan Gawat
Hanya Dapat Darurat, Bencana,
Diberikan Atas Kekhususan
Rujukan Dari Permasalahan
Pelayanan Kesehatan Pasien
Kesehatan Dan Pertimbangan
Tingkat Geografis
Pertama
Sistem Rujukan Berjenjang
PMK 71 Tahun 2013
• Dalam hal Peserta memerlukan Pelayanan Kesehatan Rujukan
Tingkat Lanjutan atas indikasi medis, Fasilitas Kesehatan
tingkat pertama harus merujuk ke Fasilitas Kesehatan rujukan
tingkat lanjutan terdekat sesuai dengan Sistem Rujukan yang
diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pelayanan Medik Minimal per Tipe RS
PMK 56 Tahun 2014
UGD UGD
RS KELAS A

RS KELAS B
SPESIALIS DASAR : PENYAKIT DALAM, KESEHATAN SPESIALIS DASAR : PENYAKIT DALAM, KESEHATAN
ANAK, BEDAH, OBGYN ANAK, BEDAH, OBGYN
SPESIALIS PENUNJANG : ANESTESIOLOGI, SPESIALIS PENUNJANG : ANESTESIOLOGI,
RADIOLOGI, PATOLOGI KLINIK, PATOLOGI RADIOLOGI, PATOLOGI KLINIK, PATOLOGI
ANATOMI REHAB.,MEDIK ANATOMI, REHAB.,MEDIK
SPESIALIS LAIN : MATA, THT, SYARAF, JANTUNG SPESIALIS LAIN : MINIMAL 8 DARI 13 PELAYANAN
DAN PEMBULUH DARAH, KULIT DAN KELAMIN, (MATA, THT, SYARAF, JANTUNG DAN PEMBULUH
KEDOKTERAN JIWA, PARU, ORTOPEDI, UROLOGI, DARAH, KULIT DAN KELAMIN, KEDOKTERAN JIWA,
BEDAH SYARAF, BEDAH PLASTIK, KEDOKTERAN PARU, ORTOPEDI, UROLOGI, BEDAH SYARAF,
FORENSIK BEDAH PLASTIK, KEDOKTERAN FORENSIK)
SUBSPESIALIS : BEDAH, PENYAKIT DALAM, SUBSPESIALIS : MINIMAL 2 DARI 4 PELAYANAN
KESEHATAN ANAK, OBGYN, MATA, THT, SYARAF, (BEDAH, PENYAKIT DALAM, KESEHATAN ANAK,
JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH, KULIT DAN OBGYN)
KELAMIN, KEDOKTERAN JIWA, PARU, ORTOPEDI, SPESIALIS GIGI DAN MULUT : MINIMAL 3
UROLOGI, BEDAH SYARAF, BEDAH PLASTIK, GIGI PELAYANAN (BEDAH MULUT, KONSERVASI /
MULUT ENDODONSI, ORTHODONTI)
SPESIALIS GIGI DAN MULUT : BEDAH MULUT,
KONSERVASI / ENDODONSI, PERIODONTI,
ORTHODONTI, PROSTODONTI, PEDODONSI, DAN
PENYAKIT MULUT
Pelayanan Medik Minimal per Tipe RS
PMK 56 Tahun 2014
UGD UGD

RS KELAS C

RS KELAS D
PELAYANAN MEDIK UMUM PELAYANAN MEDIK UMUM
SPESIALIS DASAR : PENYAKIT SPESIALIS DASAR : MINIMAL
DALAM, KESEHATAN ANAK, 2 DARI 4 PELAYANAN
BEDAH, OBGYN (PENYAKIT DALAM,
SPESIALIS PENUNJANG : KESEHATAN ANAK, BEDAH,
ANESTESIOLOGI, RADIOLOGI, OBGYN)
PATOLOGI KLINIK, SPESIALIS PENUNJANG :
SPESIALIS LAIN RADIOLOGI, DAN
LABORATORIUM)
SUBSPESIALIS
SPESIALIS GIGI DAN MULUT :
MINIMAL 1 PELAYANAN
Jenjang Rujukan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
• Praktik Asuhan Kebidanan, Klinik Bersalin, Klinik
Pratama, Praktik Dokter Umum, Praktik Dokter Gigi
Tk Pertama • Puskesmas, Puskesmas Perawatan, Puskesmas
Pembantu, Puskesmas Keliling, Lab.Klinik Pratama,
Rs Pratama

• RSUD, RS Khusus, RS Swasta

Tk Kedua • Balai Kesehatan Kerja Masyarakat, Balai Kesehatan


Paru Masyarakat, Klinik Utama
• Lab.Klinik Utama Pemerintah Atau Swasta

• RS Vertikal

Tk Ketiga •

RS Provinsi
RS Wilayah
• Balai Lab.Kesehatan Provinsi
Komponen dan Diagram Sistem Rujukan

Iniating Fasilitas kesehatan yang merujuk


Facilities

Jejaring Pelayanan

Super Receiving
visor Facilities

Lembaga pemantau dan penilai Fasilitas kesehatan


pelaksanaan proses rujukan penerima rujukan
Klasifikasi fasilitas pelayanan kesehatan dalam sistem
rujukan

Jenjang Fasilitas pelayan Monitoring d


Pengertian
Rujukan an kesehatan an evaluasi

1. Puskesmas
2. Puskesmas
perawatan
Kadinkes
Mampu 3. Balai pengobatan
Kabupaten/Kot
memberikan 4. Praktek
a dan organisasi
Tingkat I pelayanan perorangan
profesi cabang
kesehatan 5. Dokter Keluarga
kabupaten/kota
dasar 6. Klinik pratama
7. Rumah bersalin
8. Klinik umum
9. RS Pratama
Klasifikasi fasilitas pelayanan kesehatan dalam sistem
rujukan

Jenjang Fasilitas pelayan Monitoring d


Pengertian
Rujukan an kesehatan an evaluasi

1. RS kelas B
2. RS kelas C
3. RS kelas D Kadinkes
Mampu
Propinsi dan
memberikan
(baik milik organisasi
Tingkat II pelayanan
pemerintah, profesi cabang
kesehatan
TNI/Polri, kabupaten/kota
spesialistik
BUMN maupun
swasta)
Klasifikasi fasilitas pelayanan kesehatan dalam sistem
rujukan

Jenjang Fasilitas pelayan Monitoring d


Pengertian
Rujukan an kesehatan an evaluasi

RS kelas A
Menteri
Mampu Kesehatan,
memberikan (baik milik organisasi
Tingkat III pelayanan pemerintah, profesi, dan
kesehatan sub TNI/Polri, institusi
spesialistik BUMN maupun pendidikan
swasta)
Alur Rujukan

Rujukan Vertikal Dari Tk


Pelayanan Yang Lebih Rendah Rujukan Lintas Batas
Ke Tk Pelayanan Lebih Tinggi Alur Pertama Di PPK 1 Wilayah Dan Lintas
dan Cakupan Rujukan Di Kecamatan Wilayah tetap sesuai
Dari Tk Pelayanan Yang Lebih Sistem Rujukan Dan
Tinggi Ke Tk Pelayanan Yang Kompetensi Fasyankes
Lebih Rendah, Alur Rujukan Secara Vertikal Dan
dilakukan Sesuai Ketentuan Horisontal Sesuai Kemampuan Dan
Peraturan Perundang- Kewenangan Pelayanan

undangan
Alur Rujukan Dalam 1 Wilayah
Cakupan Rujukan Berdasarkan
Jenjang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, Dimulai Dari PPK 1
KONSEP DAN EVALUASI SISTEM RUJUKAN

•Menilai dan memantau kinerja


sistem rujukan harus bertujuan
untuk memastikan bahwa sistem
berfungsi dengan baik, proses
rujukan yang tepat dan efisien,
serta masyarakat pengguna
mendapatkan layanan rujukan
sesuai dengan kebutuhkan medis
atau kebutuhan lainnya, termasuk
situasi geografis.

•Pemantauan rujukan antara


penyedia layanan kesehatan
ditunjukan kepada prestasi upaya
kolektif, penggunaan
keseimbangan sumber daya dan
kemampuan (kapabilitas)
melakukan efisiensi penggunaan
jaringan yang tersedia, serta PERGUB
menghindarkan dari duplikasi
pelayanan. • Peraturan Walikota/
Bupati
Konsep Rujukan Berjenjang di Era JKN
FKRTL Kelas C & D FKRTL Tk Tiga (Kelas
FKRTL Kelas B
Dapat Menerima A) Dapat Menerima
Menerima Pelayanan
Pelayanan Rujukan Pelayanan Rujukan
Rujukan Dari :
Dari : Dari :

Seluruh FKTP Dalam FKTP Sesuai Kekhususan


Wilayah Sesuai Permasalahan Medis
Kompetensi Dan FKTP Terdekat (Misal : Kemoterapi,
Kewenangan Yang Dimiliki Hemodialisa, Radioterapi
Masing-masing FKRTL Dll)

Rujukan Horizontal Dari Rujukan Horizontal Dari Rujukan Horizontal Dari


FKRTLTk Kedua (Fkrtl Kelas FKRTL Tk Kedua (FKRTL FKRTL Tk Kedua (FKRTL
D/C/B) Kelas D/C/B) Kelas D/C/B)

Rujukan Balik Dari FKRTL


Rujukan Balik Dari FKRTL Rujukan Balik Dari FKRTL Tk Ketiga (FKRTL RS
Tk Ketiga (FKRTL Kelas A) Tk Ketiga (FKRTL Kelas A) Rujukan Nasional / RS
Khusus Nasional)
Sistem Rujukan Berjenjang di Era JKN

Sistem Rujukan Sesuai Dengan Kewenangan/


Kompetensi Yang Terdapat Pada Setiap Faskes
• Kewenangan dan Kompetensi Kasus Penyakit ( Kewenangan PPK
I, II dan III)
• Poli Spesialistik/ Subspesialistik Yang Dapat Memberikan
Pelayanan Disertai Jam/ Waktu Pelayanan
• Kewenangan Tindakan Medis Yang Dapat Dilakukan Di FKRTL
• Pelayanan Penunjang Medis Yang Dapat Dilakukan Di FKRTL
• Sarana Prasarana Khusus Yang Dapat Dilakukan Di FKRTL
• (Misal : MRI, CT Scan, Hemodialisa, Kemoterapi, Radioterapi,
ICU/ICCU/HCU dll)
Sistem Rujukan Berjenjang di Era JKN

Rujukan Dari Kab/Kota Ke FKRTL Tk Ketiga


(FKRTL Kelas A)  Pelayanan Subspesialistik

Rujukan Harus Dari RS Tipe B Wilayah


Setempat

Untuk Wilayah Perbatasan Harus Dari RS


Terdekat Wilayah Terlebih Dahulu

Bisa Langsung sesuai Pemetaan Fasyankes dan Rujukan Khusus (Kekhususan


Permasalahan Pasien )  Peraturan Gubernur/ Peraturan Bupati/ Peraturan Walikota
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan
PENGUATAN PELAYANAN KESEHATAN

KOMPETENSI FASKES
AKSES
UHC ALAT
SARANA PRASARANA
SUMBER
DAYA KESEHATAN AKREDITASI
SISTEM
RUJUKAN
DAN
KESEHATAN FARMASI
MUTU

KEPIMPINAN KLINIS

KEPIMPINAN TEKNIS MEDIS

DISTRIBUSI
Identifikasi Sistem Rujukan dan Pengelolaan Pelayanan
Rujukan (1)
• Kedudukan FKTP dan FKRTL dalam SKN
• Data Existing dan data referensi yang diperlukan (kondisi
FKTP dan FKRTL saat ini)
• Tantangan masa depan (MEA, Globalisasi, GHSA)
• Pengelolaan Integrasi Sistem Rujukan (alur sistem
Rujukan) Di FKTP dan FKRTL
Identifikasi Sistem Rujukan dan Pengelolaan Pelayanan
Rujukan (2)
• Konsep Penjabaran Sistem Rujukan Sistem Rujukan : Pelayanan, Pendidikan dan
Penelitian
• Faktor Yang Mempengaruhi Sistem Rujukan
– Faktor Pendukung
– Struktur Sistem Rujukan
– Severity Level Penyakit Sesuai Klasifikasi RS
– Kemampuan Penatalaksanaan Penyakit Berbasis Level Penyakit
– SDM Sesuai Klasifikasi RS
– Sarana Prasarana Sesuai Klasifikasi RS
– Hubungan Lintas Sektor
– Fungsi RS Pendidikan dan Pengampuan RS
– Sistem Rujukan Pelayanan Terintegrasi
– Evaluasi pengelolaan pelayanan Rujukan Kab/kota
PERAN PELAYANAN KESEHATAN PRIMER DALAM
SISTEM KESEHATAN NASIONAL

Sehat (70%*) Mengeluh Sakit (30%*)

KIE, Self care


Promosi Kesehatan

Yang Sehat Tetap Sehat


FKTP
Yang sehat Tidak Sakit 80 %

sehat / rujuk
UKBM(Posyandu, Posyandu FKRTL balik
Lansia, Posbindu PTM, Polindes,
20% sakit
Poskesdes, Desa Siaga)
SEHAT ADALAH HARTAKU
meninggal
YANG HARUS KUJAGA DAN
KUPELIHARA

*Sumber : Susenas 2010


Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama

PUSKESMAS

UKM UKP

GATE KEEPER

Penyelenggara pelayanan kesehatan dasar yang berperan sebagai tulang


13

punggung pelayanan kesehatan, kontak pertama dan penapis rujukan sesuai


dengan standar pelayanan
RUJUKAN MEDIK
DI PELAYANAN PRIMER
Dokter dapat merujuk pasien pada kasus penyakit dengan tingkat
kemampuan 4A pada kondisi :

Time Age Complication Comorbidity

komplikasi dari
lama ada/tidak-nya
penyakitnya,
perjalanan umur pasien penyakit
tingkatan
penyakit penyerta
kesulitan

Condition

• melihat kondisi
fasilitas
pelayanan
PERAN RUMAH SAKIT di ERA JKN

Berperan secara aktif


Meningkatkan Kualitas
dalam implementasi
Pelayanan Kesehatan
program JKN

• Siap menjadi provider BPJS • Pelayanan sesuai kebutuhan medis


pasien
Kesehatan
• Mempersiapkan Clinical pathway
• Siap fasilitas (sarana- & Komite untuk pengawasan
prasana) dan sumber daya penerapannya
• Siap berkompetisi • Meningkatkan pemahaman
petugas RS terhadap sistem
pelayanan kesehatan pada era JKN
termasuk pola pembiayaannya
Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Terintegrasi
KEMENKES - DUKCAPIL
BPJS Kesehatan – SIMRS - NIK
Komunikasi ke RS yang dirujuk
terkait kondisi pasien

Informasi feedback dari RS di rujuk


terkait kesediaan untuk menerima

Informasi kelengkapan sarana dan prasarana dan


SDM yang menangani (Ruang Perawatan, tim medis
dll)
Terbitnya regulasi dari Kementerian
Kesehatan RI terkait Rujukan di Era Digital

Terwujudnya percepatan pelayanan


rujukan di RS

Terintegrasinya sistem informasi rujukan pasien pada seluruh


RS Regional, RS Klas B dan RS Klas Khusus se Indonesia Timur
PERSIAPAN HARDWARE DAN JARINGAN MINIMUM
AWAL IMPLEMENTASI SISTEM RUJUKAN ONLINE

internet

Telkom Astinet
Provider lain
OVER VIEW
LATAR BELAKANG

TUJUAN

SASARAN

RUANG LINGKUP

PENYELENGGARAAN
Agenda
Latar Belakang

Kebijakan Sistem Pelayanan Rujukan

Konsep Rujukan Berjenjang di Era JKN


Sistem Rujukan Pelayanan kesehatan Terintegrasi BPJS
Kesehatan-SIMRS-NIK

Aplikasi Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)

Penutup
DUKUNGAN SISTEM INFORMASI RUJUKAN
BERJENJANG
• APLICARE-HFIS (Health Facilities Information System)
• APLIKASI EGILIBITAS :
o Fitur Egilibitas
o Fitur Seleksi Kompetensi Pelayanan Kesehatan
o Fitur seleksi Jarak dalam radius tertentu
o Fitur Seleksi Kelas Fasilitas Kesehatan
HFIS P-CARE
INTEGRASI SISTEM INFORMASI PRIMER DAN
RUJUKAN
• Integrasi Aplikasi Egilibitas di FKTP dan FKTL dengan Aplikasi
HFIS-Aplicare.
• Integrasi tersebut : Aplikasi Egilibilitas FKTP dan FKTL dapat
membaca :
– Mapping Kompetensi (spesialisasi/sub, penunjang, TT, Jam
pelayanan)
– Mapping Kelas RS
– Mapping Jarak (radius tertentu)
– Mapping Ijin Praktek (SIP dan PKS)
KETENTUAN UMUM PENYELENGGARAAN
• Peserta JKN berhak mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
ketentuan
• BPJS Kesehatan bertanggung jawab menjamin yankes peserta
JKN sesuai prosedur yang berlaku
• Yangkes JKN : berjenjang, efektif, dan terintegrasi dengan
prinsip KMKB
PENUTUP
Kesimpulan :
• Sistem Rujukan disesuaikan Dengan Kewenangan/ Kompetensi Yang
Terdapat Pada Setiap Faskes
• Sistem Rujukan Online Terintegrasi merupakan salah satu solusi
dalam percepatan pelayanan rujukan di RS dan PKM

Saran :
• Perlunya di optimalkan sistem rujukan di era JKN
• Perlunya peningkatan komitmen stakeholder di RS/PKM dan luar RS/PKM
• Perlu pengembangan aplikasi SISRUTE dalam rangka mengakomodir
berbagai masukan untuk perbaikan lebih lanjut.
• Perlu dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap penggunaan aplikasi
SISRUTE secara simultan dan parallel pada semua RS/PKM
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai