Disampaikan pada:
PIR PDPI Cabang Yogyakarta
30 Juli 2022
BATU
K
Batuk adalah ekspirasi eksplosif diperlukan untuk membersihkan saluran napas
dari sekret, serta melindung saluran napas dari benda asing akibat
aspirasi/inhalasi, patogen, postnasal drip, inflamasi dan mediator terkait inflamasi
Sumber: Grippi MA, Senior RM, Callen JP. Approach to the patient with respiratory symptoms. In: Grippi MA, Elias JA, Fishman JA, Kotloff RM, Pack AI, Senior RM,
editors. Fishman’s pulmonary disease and disorders. 5th ed. USA: McGraw Hill education, 2015; 374-411.
SIFAT BATUK
Inhalasi iritan (asap, debu)
volunter mekanikal Kerusakan saluran napas
(fibrosis, atelectasis)
involunter
inflamasi Inflamasi trakeobronkial
kombinasi
psikogenik Batuk kering ~ ansietas
Saraf Efektor
eferen
Sumber:
1. Grippi MA, Senior RM, Callen JP. Approach to the patient with respiratory symptoms. In: Grippi MA, Elias JA, Fishman JA, Kotloff RM, Pack AI, Senior RM,
editors. Fishman’s pulmonary disease and disorders. 5th ed. USA: McGraw Hill education, 2015: 374-411.
2. Sinaga BYM, Wiyono WH. Batuk. Dalam: Rasmin M, Jusuf A, Amin M, Taufik, Nawas MA, Rai IBN, et al, editors. Buku ajar pulmonologi dan kedokteran
respirasi. 1st ed. Jakarta: UI-Press, 2017: 490-7.
MEKANISME BATUK
Fase Inspirasi: Inspirasi dalam dan cepat
Sumber:
1. Sinaga BYM, Wiyono WH. Batuk. Dalam: Rasmin M, Jusuf A, Amin M, Taufik, Nawas MA, Rai IBN, et al, editors. Buku ajar pulmonologi dan kedokteran
respirasi. 1st ed. Jakarta: UI-Press, 2017: 490-7.
2. Rasmin M, Andriani R. Batuk: simtom gangguan mayor saluran pernapasan bawah dan paru. Dalam: Bemida I, Sugiman T, Widodo D. Batuk. 1 st ed. Jakarta:
BP-FKUI, 2003: 1-13.
ETIOLOGI BATUK
Etiologi Batuk
TB, pneumonia,
bronkiektasis,
Faktor
bronchitis, mikosis Infeksi Inhalasi iritan,
paru, common eksternal
cold
Etiologi Batuk Kering
- Laringitis
- Tonsilitis Asma, PPOK, penyakit
THT (sinusitis, Alergi / Obat
- GERD Ace inhibitor
nasofaringitis, inflamasi
- Asma laryngitis)
- Sinusitis
- Alergi
- ACE-inhibitor GERD, gagal jantung
- Pajanan iritan Benda Penyakit kiri, emboli paru,
asing lain aneurisma
aorta,keganasan,
Irwin RS, Madison M. NEJM. 2000;343:1715.
KLASIFIKASI BATUK
AKUT SUBAKUT
KRONIS
Sumber:
1. Irwin RS, French CL, Chang AB, Altman KW. Classification of cough as a symptom in adults and management algorithms: CHEST guidelines and expert panel
report. CHEST 2018;153(1):196-209
2. Grippi MA, Senior RM, Callen JP. Approach to the patient with respiratory symptoms. In: Grippi MA, Elias JA, Fishman JA, Kotloff RM, Pack AI, Senior RM,
editors. Fishman’s pulmonary disease and disorders. 5th ed. USA: McGraw Hill education, 2015: 374-411.
3. De Blasio F, Virchow JC, Polverino M, Zanasi A, Behrakis PK, Kilinc G. Cough management: a practical approach. Cough 2011;7:1-12
BATUK AKUT
❖ URTI: Common cold
❖ Eksaserbasi akut penyakit
paru kronik
❖ Bronkitis akut
❖ Pneumonia
❖ Emboli paru
❖ Inhalasi benda asing
❖ Inhalasi gas iritan/toksik
BATUK SUBAKUT
Salah satu penyebab umum
batuk subakut adalah etiologi
pasca infeksi
BATUK KRONIK
DD batuk kronik:
- Asma
- COPD
- kanker
- TB
- BE
- ILD
- Benda asing
- Gerd
- upper airway cough syndrome
(akibat postnasal drip
syndrome),
RED FLAGS (TANDA BAHAYA)
• Hemoptisis
• Perokok > 45 tahun dengan batuk baru, perubahan batuk, atau gangguan suara yang bersamaan
• Dewasa usia 55-80 tahun dengan riwayat merokok 30 pak per tahun dan masih merokok atau telah
berhenti merokok dalam 15 tahun terakhir
• Dispneu yang menonjol,terutama saat beristirahat atau di malam hari
• Suara serak
• Gejala sistemik
✔ Demam
✔ Penurunan berat badan
✔ Edema perifer dengan peningkatan berat badan
• Sulit menelan Ketika makan atau minum
• muntah
• Pneumonia rekurens
• Pemeriksaan system respirasi yang abnormal dan/ atau rontgen toraks abnormal bersamaan dengan
durasi batuk
Sumber: Irwin RS, French CL, Chang AB, Altman KW. Classification of cough as a symptom in adults and management algorithms: CHEST guidelines and expert
panel report. CHEST 2018;153(1):196-209
ANAMNESIS
• Lama/durasi batuk • Penggunaan obat ACE-I
• Waktu terjadinya batuk • Riwayat merokok
• Frekuensi batuk • Riwayat pekerjaan (etiologi, sanitasi,
• Sifat/ karakteristik batuk dan kebersihan polutan tempat
kerja)
• Faktor predisposisi/ eksaserbasi
• Riwayat atopi
• Posisi tubuh
• Riwayat penyakit maag
• Gejala penyerta
• Riwayat gagal jantung kronik
• Produksi, warna, bau, konsistensi
sputum
Sumber:
1. Sinaga BYM, Wiyono WH. Batuk. Dalam: Rasmin M, Jusuf A, Amin M, Taufik, Nawas MA, Rai IBN, et al, editors. Buku ajar pulmonologi dan kedokteran
respirasi. 1st ed. Jakarta: UI-Press, 2017: 490-7.
2. Rasmin M, Andriani R. Batuk: simtom gangguan mayor saluran pernapasan bawah dan paru. Dalam: Bemida I, Sugiman T, Widodo D. Batuk. 1 st ed. Jakarta:
BP-FKUI, 2003: 1-13.
PEMERIKSAAN FISIS
• Pemeriksaan rinci semua bagian • Pemeriksaan paru
jalan napas
❖ Inspeksi
❖ Hidung
❖ Palpasi
❖ Faring
❖ Perkusi
❖ Laring
❖ Trakea ❖ Auskultasi : wheezing, ronki
❖ Paru 🡪wheezing fase ekspirasi: asma
• Distensi vena jugularis 🡪wheezing fase inspirasi:
• Pemeriksaan jantung: kardiomegali, obstruksi saluran napas sentral
murmur (kanker paru, TB bronkial)
Sumber:
1. Sinaga BYM, Wiyono WH. Batuk. Dalam: Rasmin M, Jusuf A, Amin M, Taufik, Nawas MA, Rai IBN, et al, editors. Buku ajar pulmonologi dan kedokteran
respirasi. 1st ed. Jakarta: UI-Press, 2017: 490-7.
2. Rasmin M, Andriani R. Batuk: simtom gangguan mayor saluran pernapasan bawah dan paru. Dalam: Bemida I, Sugiman T, Widodo D. Batuk. 1 st ed. Jakarta:
BP-FKUI, 2003: 1-13.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Induksi dahak 🡪 menghirup • Sensitivitas batuk 🡪 capsaicin
hipertonik salin dengan nebulization
ultrasonic • Bronkoskopi
• Pencitraan • Laboratorium
❖ foto rontgen toraks ❖ Darah rutin
❖ CT-scan toraks ❖ Pewarnaan gram sputum
❖ HRCT ❖ BTA sputum
• Tes fungsi paru ❖ Eosinofil darah perifer
❖ Spirometri ❖ Serum IgE spesifik
❖ Uji bronkodilator • Skin prick test
Sumber:
1. Sinaga BYM, Wiyono WH. Batuk. Dalam: Rasmin M, Jusuf A, Amin M, Taufik, Nawas MA, Rai IBN, et al, editors. Buku ajar pulmonologi dan kedokteran
respirasi. 1st ed. Jakarta: UI-Press, 2017: 490-7.
2. Rasmin M, Andriani R. Batuk: simtom gangguan mayor saluran pernapasan bawah dan paru. Dalam: Bemida I, Sugiman T, Widodo D. Batuk. 1 st ed. Jakarta:
BP-FKUI, 2003: 1-13.
TATALAKSAN
A
Identifikasi
Atasi pemicu
penyebab
batuk
batuk
Program
Atasi penyakit
penyebab
berhenti
TERAPI BATUK
TERAPI PENYEBAB BATUK
Asma, cough-variant asthma Bronkodilator dan kortikosteroid inhalasi
Bronkitis eosinofilik Kortikosteroid inhalasi, penghambat leukotrien
Rinitis alergi dan postnasal drip Steroid nasal topical dan antihistamin
Sumber: Chung KF, Mazzone SB. Cough. In: Mason RJ, Ernst JD, King TE, Lazarus SC, Murray JF, Nadel JA, et al, editors. Murray and Nadel’s textbook of respiratory medicine. 6 th ed.
Philadelphia: Elsevier, 2016: 497-514.
Terapi Simptomatik Batuk
• Gabapentin
Antitusif: Obat-obatan
menekan batuk
Mukoaktif
baru • Pregabalin
• Amitriptilin
Codeine Phosphate sediaan tablet tunggal 10, 15 dan 20 mg untuk indikasi batuk, nyeri dan indikasi
lainnya. Durasi aksi 4 jam.
http://pionas.pom.go.id
Codeine Phosphate Codeine Anhydrate https://peraturan.bpk.go.id
KASUS 1
Laki – laki 46 tahun datang ke IGD dengan keluhan batuk berdahak
sejak 2 minggu Sebelum MRS. Dahak kental sulit dikeluarkan. Batuk
darah, nyeri dada, demam tidak didapatkan. Sejak 1 hari Sebelum MRS
pasien merasakan batuk semakin berat disertai sesak napas. Pasien
merupakan seorang pegawai BUMN. Riwayat merokok sejak usia
remaja. Pasien juga memiliki riwayat serangan jantung, dirawat di RS
dan dilakukan pemasangan ring 1 bulan yang lalu.
Saat di IGD Pemeriksaan Paru:
BB = 50 kg Vesikuler +/+
TB = 155 cm RBK +/+
RBH
Kesadaran CM TD +/+
110/63 mmHg HR Wheezin
121 kali/menit gPemeriksaan
-/- abdomen:
RR 30 kali/menit Dalam batas normal
Suhu 36,6 C
SpO2 87% O2 Ekstremitas:
ruang Edema di kedua tungkai
□ 96% O2 5 lpm
nasal kanul
Rontgen Thorax
Laboratorium:
Hb : 14,7 Albumin : 3,4
Hct : 44 Natrium : 132
Leu : 23,1 Kalium : 4,5
Trombosit : 456 Kalsium : 1,09
GDS : 101 Antigen SARS COV2 negatif
SGOT : 78
SGPT : 65
Bilirubin : 0,9
Ureum : 45
Creatinin : 1,8
Analisa Gas Darah:
pH :7,554 H+ : 26,98
BE : 0,8 ∆H : 0,94
PCO2 : 26,2 PAO2 : 223,93
PO2 : 82,1 PAO2 target : 245,47
HCO3 : 23,3 FiO2 kor : 0,39 (O2 6 lpm)
O2 sat : 97,6 AaDO2 : 141,83
Laktat arteri : 2,4 HS : 228,05
FiO2 ambil 0,36 (O2 5 lpm)