Anda di halaman 1dari 18

TRAUMA KEPALA PADA ANAK

Revina Ilka Busri


Faktor
Insert risiko
Your Image

Anak sangat aktif (berlari, Kekerasan fisik Kecelakaan sepeda Jatuh dari kursi/meja
berteriak, bermain), mudah dan olahraga
jatuh, dan menangis dengan
benda didlam mulut mereka

Soetomenggolo., T. Ismael., S.Trauma kapitis pada anak:dalam Buku Ajar Neurologi Anak.
UKK Neurologi Anak Ikatan Doketer Anak indonesia.1999.Hal 446-464.
Insidensi
62% pasien trauma kapitis berusia < 24 th, 50% <
15 th

• Kecelakaan penyebab utama kematia usia 5-19


th

Soetomenggolo., T. Ismael., S.Trauma kapitis pada anak:dalam Buku Ajar Neurologi Anak.
UKK Neurologi Anak Ikatan Doketer Anak indonesia.1999.Hal 446-464.
Etiologi trauma kepala

Terjatuh.
Anak < 1 tahun biasanya paling
sering jatuh dari gendongan, Kecelakaan lalu lintas
tempat tidur, tempat bermain,

Kekerasan dalam ruamh tangga


Etiologi

SWAIMAN
Klasifikasi

Kriteria Ringan Sedang Berat

• Gambaran pencit- Normal Normal atau abnor- Normal atau abnor-


raan mal mal
• Kehilangan <30 mnt 30 menit-24 jam >24 jam
kesadaran

• GCS 13-15 9-12 3-8


• Amnesia post 0-1 hari >1 dan <7 hari > 7 hari
traumatik

Brasure., M. Lamberty., G. Multidisciplinary postacute rehabilitation for moderate to severe


traumatic brain injury.AHRQ comparative Effectiveness Review.2012;72.1-20.
Diagnosis
Tanda GCS PGCS Nilai

Buka Spontan Spontan 4


mata Terhadap perintah Terhadap suara 3
Terhadap nyeri Terhadap nyeri 2
Tidak ada Tidak ada 1
Verbal Terorientasi baik Sesuai usia, terorientasi, senyum sosial 5
Bingung, kalimat-kalimat tidak ter- Menangis/rewel dapat dibujuk 4
orientasi
Kata-kata tidak tepat Menangis persisten, kadang dapat dibujuk 3
Suara tidak dimengerti Menangis tidak dapat dibujuk, gelisah, agitasi 2
Tidak ada Tidak ada 1
Motorik Mengikuti perintah Mengikuti perintah/gerak spontan 6
Melokalisir nyeri Melokalisir nyeri 5
Menghindari nyeri Menghindari dari nyeri 4
Fleksi abnormal Fleksi abnormal 3
Ekstensi abnormal Ekstensi abnormal 2
Tidak ada Tidak ada 1

Swaiman, K. F., Ashwal, S., Ferriero, D. M., Schor, N. F., Finkel, R. S., Gropman, A. L., … Shevell, M. I. Swai-
man’s Pediatric Neurology: Principles and Practice: Sixth Edition. In Swaiman’s Pediatric Neurology: Principles
and Practice: Sixth Edition..2017:p.784
Swaiman, K. F., Ashwal, S., Ferriero, D. M., Schor, N. F., Finkel, R. S., Gropman, A. L., … Shevell, M. I. Swai-
man’s Pediatric Neurology: Principles and Practice: Sixth Edition. In Swaiman’s Pediatric Neurology: Principles
and Practice: Sixth Edition..2017:p.784
Anamnesis:
• Mekanisme trauma
• kesadaran anak setelah kejadian trauma kepala
• apakah ada cedera ganda dibagian tubuh yang lain
• apakah ada muntah spontan
• apakah terdapat nyeri keplaa
• apakah terdapat perdarahan hidung, telinga, mulut,

Swaiman, K. F., Ashwal, S., Ferriero, D. M., Schor, N. F., Finkel, R. S., Gropman, A. L., … Shevell, M. I. Swai-
man’s Pediatric Neurology: Principles and Practice: Sixth Edition. In Swaiman’s Pediatric Neurology: Principles
and Practice: Sixth Edition..2017:p.784
Pemeriksaan fisik:
• Pemeriksaan vital sign,PGCS,sttus mental
• Status lokalis : lokasi, besar, nyeri, pulstif
• Kepala: jejas, hematom, lassrasi, cairan yang keluar dari
telinga, hidung, mulut, racoon eyes, wajah asimetris
• Reflek pupil menilai nervus II dan III.
• Dilatasi pupil unilateral dapat menadakan herniasi transtentorial
dan harus segera dilakukan intervensi.
• Pupil pinpoint bilateral bisa dicuriagai karena intoksikasi opioid
bilateral atau cidera pontine berat.
• Dilatasi pupil bilateral dapat menandakan akibat efek penggun-
aan obat resusitasi

Swaiman, K. F., Ashwal, S., Ferriero, D. M., Schor, N. F., Finkel, R. S., Gropman, A. L., … Shevell, M. I. Swai-
man’s Pediatric Neurology: Principles and Practice: Sixth Edition. In Swaiman’s Pediatric Neurology: Principles
and Practice: Sixth Edition..2017:p.784
Pemeriksaan fisik:
• Leher: jejas, lokasi, kaku kuduk, meningeal sign, kernig sign.
• Pemeriksaan nervus kranialis
Trauma Kepala

Trauma kepala dpt menyebabkan:

1. Hilangnya autoregulasi sehingga menyebabkan airan darah serebral meningkat


2. Peningktan produksi LCS sebagai respon terhadap hiperemia otak
3. Hiperkapnea dan hipoksia menyebabkan vasodilatasi serebral serta peningkatan aliran
darah ke otak
4. Vasospasme pembuluh darah menyebabkan iskemia fokal dan pembengkakan vasku-
lar
5. Herniasi, edema otak, dan perdarahan subarakhnoid yang dapat menumbat aliran
LCS
6. Perdarah epidural dan subdural, kontusio serebri, dan edema serebri yg dapat me -
ingkatkan volume parenkim otak.
Manifestasi klinis

 Bervariasi tergantung usia, apakah ubun2 besar telah menutup, apakah peningkatan TIK
bersifat akut/kronis, dan apakah peningkatan TIK menyebabkan herniasi otak

 Pada bayi peningkatan TIK tampak maksosefali dan ubun2 besar membonjol.

 Anak biasanya iritabel, letargi, gangguan penglihatan, gangguan kordinasi, edema papil
Diagnosis
02
01 CT Scan kepala

02 Pungsi lumbal

03 MRI dengan kontras dan EEG

04 Funduskopi (edema papil) dan USG okuli

05 Pemeriksaan laboratorium
Tatalaksana cidera kepala

Mangunatmadja., I. Handryastuti., S. Rekomendasi penatalaksanaan trauma kepala.UKK Neurologi Anak Ikatan


Doker Anak Indonesia.2016. Hal.3-21
Lanjutan…..
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai