Anda di halaman 1dari 26

BAB III.

PENYELENGGARAAN KESEHATAN PERORANGAN


TKK 1 Visi, Misi, Tujuan, Struktur organisasi TKK 3 Tata Kelola Fasilitas dan Keselamatan:
- sarana, utilitas dan peralatan TKK 4. Tata Kelola Kerjasama
TKK 2 Tata kelola SDM
- keamanan dan keselamatan
- bencana dan kebakaran
- B3, limbah B3, limbah domestik

PKP 1, 3 PKP 7 PKP 9 PKP 8 PKP 12 PKP 15

PKP 2, PKP 10,11


PKP 2,4 PKP 13,14
5, 6
Hak kewajiban Skrining, asesmen,
Pasien berisiko tinggi Pelaksanaan asuhan Pelayanan gizi Pelayanan anestesi Pemulangan dan Pelayanan rekam Pelayanan penunjang
pasien Rencana asuhan, Pelayanan obat
Tindak berisiko tinggi Pemberdayaan pasien, Dan bedah rujukan medis Lab, radiodiagnostik
Pendaftaran Pemberdayaan pasien
Informed consent

PMKP 1. Upaya Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien: PMKP 3. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi:
- Penerapan Kewaspadaan Standar
-Indikator mutu
-Pelaporan IKP, investigasi, tindak lanjut
- Penerapan Kewaspadaan Transmisi
-PMKP 2. Penerapan Sasaran Keselamatan Pasien
BAB STANDAR JUMLAH EP
1 Hak Pasien dan Keluarga 7
2 Klinik MelibatkanPasiendanKeluargadalam ProsesAsuhan 2
3 Penerimaan Pasien Klinik 4
4 Pengkajian Pasien 3
5 Rencana Asuhan dan Pelaksanaan 3
6 Pelayanan Promotif dan Preventif 2
7 PelayananPasienRisikoTinggi danPenyediaan Pelayanan RisikoTinggi 2
PENYELENGG 8 Pelayanan Anestesi dan Bedah 6
ARAAN
9 Pelayanan Gizi 4
III KESEHATAN
PERORANGA 10 Pemulangan dan Tindak Lanjut Perawatan 3
N Pelayanan Rujukan 5
11
12 Penyelenggaraan Rekam Medis 4
13 Pelayanan Laboratorium 7
14 Pelayanan Radiologi Diagnostik 2
15 Pelayanan Kefarmasian 13
Maksud dan Tujuan
Klinik menetapkan regulasi tentang pasien risiko tinggi, antara lain :

• Pasien emergensi
• Pasien dengan penyakit menular
• Pasien dialisis
• Pasien dengan risiko bunuh diri
• Populasi pasien rentan, lansia, anak-anak dan pasien berisiko tindak kekerasan
atau ditelantarkan.
Pasien dikategori kan beresiko tinggi karena: usia, kondisi kesehatan, atau
mempunyai kebutuhan kritis untuk segera mendapat pertolongan, termasuk pasien
rentan yang karena kondisinya tidak mampu menjaga diri sendiri terhadap adanya
bahaya/kekerasan
Pelayanan risiko tinggi , antara lain :
 Pelayanan pasien dengan penyakit menular.
 Pelayanan pasien yang menerima dialisis.
 Pelayanan pasien yang menerima kemoterapi.

Pelayanan Risiko Tinggi:


pelayanan yang memerlukan peralatan yang kompleks untuk
pengobatan
penyakit yang mengancam nyawa, risiko bahaya pengobatan, potensi yang
membahayakan pasien atau efek toksik dari obat beresiko tinggi
Pelayanan yang menyediakan penanganan awal bagi pasien yang sakit
dan cedera yang dapat mengancam kelangsungan hidupnya
• Penanganan kasus berisiko tinggi yang memungkinkan terjadinya
penularan bagi petugas maupun pasien lain perlu diperhatikan sesuai
dengan panduan dari Kementerian Kesehatan
• Prosedur penanganan pasien gawat darurat disusun berdasar PPK untuk
penanganan pasien gawat darurat dengan referensi yang dapat
dipertanggungjawabkan
Peraturan Perundangan terkait antara lain:
• PMKno 47/2018 tentang Kegawatdaruratan
• KMKno 1186/2022 tentang PPK bagi dokter di Fasyankes tingkat
pertama
• Pasien gawat darurat diidentifikasi dengan proses triase mengacu pada
pedoman tata laksana triase sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• Prinsip triase :
Pasien diprioritaskan/harus didahulukan untuk mendapatkan
penanganan, atas dasar kegawatdaruratan sebagai
tahap triase, berdasarkan pada:
1. Ancaman jiwa yang mematikan dalam hitungan menit
2. Dapat mati dalam hitungan jam
3. Trauma ringan
4. Sudah meninggal
Level I ( Standar min. Level II ( Standar min. Level III ( Standar Level IV ( Standar
RS kelas D) RS kelas C) Min. RS kelas B) min. RS kelas A)
Memberi pelayanan Memberikan pelayanan Memberikan Memberikan
Diagnosis & tatalaksana seperti level I ditambah: pelayanan pelayanan gawat
A: Jalan Nafas ( Airway Diagnosis & seperti level II darurat seperti
problem) tatalaksana renjatan ditambah pada level III
B: Breathing ( shock):Kardiogenik,hi dengan: ditambah dengan
( Breathing p Diagnosis & Diagnosis&
problem) ovolemik/hemoragik, tatalaksana tatalaksana gawat
C: Circulation (Circulation septik Memberikan gawat darurat darurat
problem) Melakukan pelayanan gawat spesialistik . subspesialistik
stabilisasi dan evakuasi darurat

Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL, diperiksa dan dilakukan stabilisasi
terlebih dahulu sesuai kemampuan dan dipastikan dapat diterima di FKRTL
Penanganan kasus berisiko tinggi yang memungkinkan terjadinya
penularan bagi petugas maupun pasien lain perlu diperhatikan sesuai
dengan panduan dari Kementerian Kesehatan

KMK no 1186/2022 tentang PPK bagi dokter


di Fasyankes tingkat pertama

Penyakit-penyakit infeksi
Yang bisa ditangani oleh dokter di fasyankes
Perlu kesiapan sarana prasarana dalam melayani pasien dengan
penyakit menular.

• Bangunan /fisik, pengaturan alur pelayanan


• Penempatan, transfer pasien.
• Sarana prasarana pendukung PPI
• Dukungan regulasi internal berupa SK, Pedoman/
Panduan, SOP yang disusun dan diterapkan
dengan benar serta didokumentasikan
Elemen Penilaian
3.7
1. Ada penetapan pelayanan pasien risiko tinggi pada
klinik (R)
2. Ada bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien
risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi sesuai SPO yang ada
(D, W)
Elemen Penilaian Regulasi Dokumen Bukti Observasi Wawancara

1. Ada penetapan • SK, Pedoman.


pelayanan pasien risiko • SOP tentang
pelayanan pasien
tinggi pada klinik (R) resiko tinggi dan
pelayanan risiko tinggi

2. Ada bukti pelaksanaan Bukti rekam medis PPA:


pemberian pelayanan pelaksanaan • apa saja pasien
pada pasien risiko tinggi pelayanan pasien risiko risiko tinggi yang
dilayani,
dan pelayanan risiko tinggi dan pelayanan • apa saja pelayanan
tinggi sesuai SPO yang ada risiko tinggi, risiko tinggi yang
disediakan,
(D, W) (Pelayanan Prioritas • bagaimana SOP-
untuk lansia, Priority SOPnya,
seats, Kursi Roda) • bagaimana proses
penanganannya
Regulasi untuk asuhan disesuaikan dengan populasi pasien risiko tinggi
dan pelayanan risiko tinggi yg berguna utk menurunkan risiko

Penting diperhatikan:
 Bagaimana mengidentifikasi pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
 Proses kolaborasi menentukan dan melakukan rencana asuhan
 Dokumentasi yg dibutuhkan agar tim dalam melakukan asuhan dapat
bekerja dan berkomunikasi efektif
 Keperluan informed consent
 Keperluan monitor pasien
 Kualifikasi khusus staf yg terlibat dalam proses asuhan
 Teknologi medis khusus tersedia dan dapat digunakan
EP 3.7.1 Contoh SK tentang pelayanan pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
16
17
Kajian pasien rawat jalan/rawat inap merupakan proses yang Asuhan Pasien/Klinis,
berkesinambungan & dinamis untuk memperoleh data SOAP  Asuhan Medis (Dr&Drg)
Kajian awal  Asuhan Keperawatan
• hanya dapat dilakukan oleh nakes sesuai wewenang klinis  Asuhan Nutrisi/gizi
• Dilakukan secara paripurna saat pasien pertama kali  Asuhan Kefarmasian
diterima ( 1 kali), meliputi :  Asuhan Terpadu
Status fisik/neurologi /mental, psikososiospiritual,
ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi, Telaah RM :
Bukti dilakukan asuhan pasien sesuai
asesmen nyeri, asesmen risiko jatuh, asesmen rencana, PPK dan SOP.
fungsional (ganggan fungsi tubuh), asesmen risiko gizi,  S : Subjective
kebutuhan edukasi dan rencana pemulangan  O: Objective
(discharge planning)  A: Assesment
Kajian Ulang  P: Planning
Dilakukan setiap kali pasien datang, berkesinambungandan Tidak ada pengulangan yg tidak perlu
Contoh Form
Pengkajian
awal
Asesmen Penyakit Menular

Anda mungkin juga menyukai